DISUSUN OLEH:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Pratikum
Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
Rudi,. Sp,. MP
NIDN : 1114077801
ii
KATA PENGANTAR
Laporan akhir Praktikum Kesuburan Tanah Dan Pemupukan. Dengan laporan ini
kita bisa mengetahui bagai mana tentang identifikasi, Cara-Cara Pemupukan serta
banyak informasi untuk kita semua khususnya di bidang pertanian. Tidak lupa,
2. Bapak Rudi, SP., MP. Selaku Ketua Program Studi Agroteknologi STIPER
4. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya namun penulis tidak dapat
iii
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,
penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
Penyususn
DAFTAR ISI
Halaman
iv
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ I
2.4. Topsoil....................................................................................................... IV
v
3.1. Waktu Dan Tempat Pratikum.................................................................... 1
5.1. Kesimpulan................................................................................................ 1
5.2. Saran.......................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital
tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar
untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak. Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah
dikenal sebagai ilmu tanah. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan
penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga
dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal
sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam
yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon
menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang
1
Tanah Ultisol mempunyai sebaran yang sangat luas, meliputi hampir 25%
dari total daratan Indonesia. Penampang tanah yang dalam dan kapasitas tukar
kation yang tergolong sedang hingga tinggi menjadikan tanah ini mempunyai
Hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh dan dikembangkan pada tanah ini,
tipis dengan kandungan bahan organik yang rendah. Unsur hara makro seperti 2
fosfor dan kalium yang sering kahat, reaksi tanah masam hingga sangat masam,
serta kejenuhan aluminium yang tinggi merupakan sifat-sifat tanah Ultisol yang
yang mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti berkurangnya pori mikro dan makro
dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun
baik fisik, kimia atau biologis disebut pembenahan tanah (amandement) yang
2
(soil conditioner, untuk memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (untuk
menaikkan pH tanah yang terlalu rendah, atau untuk mengatasi keracunan Al dan
Fe), tepung belerang (untuk menurunkan pH tanah yang semula tinggi) dan
gipsum (untuk menurunkan kegaraman tanah). Rabuk kandang dan hijauan legum
diberikan ke dalam tanah dengan maksud sebagai pupuk maupun pembenah tanah.
Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara,
produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara
pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur
akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan
peningkatan hasil panen. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah 3
memberikan pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman,
dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan
hanya pada perakaran aktif, tetapi sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang
bobot kering atau serapan hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam
pupuk tersebut.
3
Di Indonesia ketersediaan pupuk P sangat bermasalah, karena sedikit
sumber mineral apatit yang layak untuk dijadikan bahan dasar pupuk, sehingga
ini pupuk P mahal dan langka, meskipun pemerintah melakukan subsidi untuk
Unsur fosfor (P) sifatnya mobil dalam tanaman, mudah dipindahkan dari
bagian daun yang tuda ke titik tumbuh. Gejala kekahatan: tanaman kerdil,
pertumbuhan akar buruk, kedewasaan terlambat, warna daun hijau kelam, muncul
warna keunguan misalnya pada jagung. Jika P berlebihan meskipun tidak secara
banyak jika kondisi tanah alkalin, sedangkan H2PO4 – lebih banyak jika kondisi
tanah masam. Akar juga menyerap beberapa fosfat organik: asam nukleat, fitin,
cepat dibanding HPO4 2- , hal ini terkait dengan muatan divalen vs. monovalen.
4
menghambat penyerapan nitrat dan sulfat, penghambatan kompetisi. pH risosfer:
jumlah hari yang dibutuhkan untuk 50% tanaman pada suatu lahan mengalam
pembungaan menjadi lebih singkat. Bobot segar dan kering hasil hijauan secara
Bobot segar dan kering hasil hijauan, meningkat progresif oleh ASN dan NPK
dibandingkan dengan sumber nitrogen lainnya. Protein kasar dan serat kasar
dipengaruhi oleh sumber nitrogen (NPK, ASN dan AS). Pemberian urea
Di sisi lain, isi serat kasar terendah tercatat pada saat tanaman yang diberi
Kalium merupakan salah satu unsur hara makro yang penting selain untuk
N dan P. Unsur ini adalah salah satu nutrisi yang penting sehingga defisiensi atau
adalah aktivator dari berbagai enzim tanaman. Kalium memiliki fungsi penting
dalam hubungan air tanaman di mana ia mengatur keseimbangan ion dalam sel.
Kalium mengatur pembukaan stomata d aun dan laju transpirasi dan pertukaran
gas. Tanaman juga perlu K untuk pembentukan gula dan pati, untuk sintesis
protein, dan pembelahan sel. Hal ini meningkatkan kandungan minyak pistachio
kalium pada tanaman tidak akan menunjukkan gejala yang terlihat secara
5
langsung karena tingginya tingkat redistribusi antara jaringan tua dan jaringan
hunger) dan kemudian akan mengalami klorosis dan nekrosis dimulai pada daun
yang sudah tua. Pada berbagai spesies tanaman termasuk jagung dan tanaman
buah-buahan gejala ini dimulai pada bagian tepi dan ujung daun tetapi pada pada
tebing, dan sekitar lahan pertanian. Tanaman ini telah menyebar hampir di seluruh
dunia, dan sudah dimanfaatkan sebagai kompos oleh petani di Kenya, namun di
dapat mengurangi kebutuhan pupuk buatan sebanyak 50% bagi tanaman melon,
tomat, cabai, jahe,jagung, dan kedelai pada tanah Ultisol. Kompos T. diversifolia
tersedia.
6
I.2. Tujuan Praktikum
Tujuan Dari Pratikum Ini adalah agar mahasiswa dapat untuk mengetahui
tekstur pada tanah serta membandingkan proses pertumbuhan lebih cepat, antara
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sawi ternyata masih satu family dengan kubis, brokoli dan lobak dengan
nama family Cruciferae. Nah, lebih lengkapnya simak uraian klasifikasi dan
daun brokoli sekilas terlihat sama. Orang awam terkadang ada yang masih sukar
namun masih ada bagian lain yang menjadi pembeda dengan sayuran lain
1. Akar
Tanaman sawi memiliki sistem perakaran yaitu akar serabut yang tumbuh
secara menyebar di sekitar tanah. Akar tersebut menembus tanah tidak terlalu
dalam yaitu hanya sekitar 5 cm saja. Struktur akar pada sawi sangat mudah putus.
Selain itu, akar ini bisa tumbuh dengan optimal pada tanah yang subuh, gembur
8
dan mengandung banyak air. Akar tersebut berbentuk fili dan diameternya kecil.
Akar pada sawi ujungnya meruncing dengan kulit yang berwarna hijau muda
hingga kuning pucat. Jika dibelah, bagian dalam akar berwarna putih cerah.
2. Batang
Sawi mempunyai batang yang beruas dan pendek bahkan batang ini
hampir sukar dibedakan dari tangkai daun. Batang sawi juga berfungsi sebagai
penopang serta pembentuk daun sawi. Batang ini berwarna hijau keputihan
dengan tekstur berair dan mudah patah. Tekstur permukaan batang halus dan tidak
ditumbuhi biji.
3. Daun
Daun sawi berbentuk lonjong dan memiliki tangkai daun yang panjang
hasil pertumbuhan dari batang. Tangkai daun sawi berukuran besar, berdaging dan
mengandung banyak air. Permukaan daun memiliki tekstur yang halus, mengkilat
dan tidak ditumbuhi bulu. Umumnya, daun sawi tumbuh secara berserak atau
roset, tersusun rapat dan rapih sehingga sangat sulit untuk membentuk krop. Daun
ini memiliki tekstur yang mudah sobek dan lunak. Daun ini memiliki tipe tulang
daun menyirip. Daun sawi berbentuk oval dengan ujung yang membulat. Pada
daun muda berwarna hijau muda sedangkan pada daun tua berwarna hijau tua.
Namun, beberapa factor seperti lingkungan dan genetic dari sawi bisa
9
4. Bunga
Sawi memiliki bunga yang tersusun dalam tangkai bunga dan biasa disebut
dengan tipe inflorentia. Bunga ini memiliki cabang yang banyak dan memanjang.
Bunga sawi tergolong sebagai bunga lengkap karena dalam setiap bunga terdapat
putik dan benang sari. Dalam tiap kuntum bunga terdapat enam benang sari yang
terdiri dari empat benang sari bertangkai panjang dan dua benang sari bertangkai
pendek.
Sawi juga memiliki satu putik yang berongga dua dan empat mahkota
bunga yang berwarna kuning. Permukaan mahkota bunga sangat halus dan tidak
berambut. Ovarium pada tanaman sawi berkembang dan memiliki stigma dengan
dua lobus. Awalnya, rongga pada putik hanya satu, namun selama
rongga menjadi dua. Tanaman ini sangat mudah berbunga baik pada dataran
rendah maupun dataran tinggi. Penyerbukan pada tanaman sawi biasanya dibantu
5. Buah
Ternyata tanaman sawi memiliki buah yang berbentuk lonjong dan ada
juga yang bulat. Buah ini berwarna hijau keputihan. Buah ini berupa kapsul yang
terbuka dengan dua katup. Buah tersebut berbentuk polong. Dalam tiap buah
terdapat 2 hingga 8 biji. Pada buah terdapat rongga yang di dalamnya terdapat
butiran biji.
10
6. Biji
Namun, pada sawi putih biji ini berwarna kuning muda dengan diameter sebesar
2,5 mm. Biji sawi berbentuk bulat telur atau oval. Bagian permukaan bijinya licin
dan mengkilap. Biji tersebut juga memiliki tekstur yang keras. Pada bagian luar
biji terdapat selaput, sementara pada sawi tidak memiliki endosperma. Biji sawi
Biji sawi tergolong sebagai biji berkeping satu atau biasa disebut
dengan monokotil. Sekian ulasan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman sawi
yang sangat mudah digunakan untuk identifikasi. Semoga artikel kali ini bisa
membuat kita lebih paham tentang perbedaan sawi dengan tumbuhan lain yang
merupakan salah satu jenis sayuran daun daerah tropis penting, seperti di
mengandung vitamin serta mineral. Di Indonesia terdapat tiga jenis bayam, yaitu :
petani, batangnya berwarna merah (bayam merah) dan ada pula yang berwarna
hijau keputih–putihan.
berdaun agak lebar sampai lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna
11
3. Amaranthus cruentus, merupakan jenis bayam yang dapat ditanam sebagai
bayam cabut dan juga bayam petik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar,
berwarna hijau keabu-abuan dan dapat dipanen secara cabutan pada umur 3
minggu.
Apa saja sih yang menjadi klasifikasi ilmiah dari tanaman bayam ini
Berikut dibawah ini merupakan beberapa klasifikasi ilmiah dari tanaman bayam.
Adapun karakteristik dari tanaman bayam yang telah menjadi ciri khas tersendiri
dari morfologi tanaman bayam. Mari kita simak pembahasannya yang ada
dibawah ini.
Pada umumnya akar dari berbagai jenis tanaman bayam memiliki kesamaan
yang seperti memiliki sistem perakaran yang tunggang dibagian bawah dan
akar serabut terdapat pada bagian atas. Akar dari tanaman bayam biasanya
12
2. Morfologi Batang Tanaman Bayam
batang tanaman bayam berserat serta bertumbuh tegak dan tebal. Dalam
beragam jenis tertentu tumbuhan dari bayam memiliki duri. Batang dari
tanaman bayam ini mengandung banyak air serta tumbuh tinggi pada
Batang dari tanaman bayam ini cukup panjang dengan ukuran yang
memiliki warna yang hijau. Namun ada juga warna lain dari batang
Pada umumnya daun dari tanaman bayam ini memiliki bentuk bulat yang
seperti telur dan pada bagian ujung daunnya agak sedikit meruncing.
Bahkan urat-urat dari daun bayam akan terlihat jelas. Warna dari daun
bayam ini memiliki berbagai macam warna, mulai dari hijau tua, mudah
Untuk panjang dari daun tanaman bayam ini berkisar 1,5 hingga 6
cm dan disertai dengan lebar yang berkisar 0,5 hingga 3,2 cm. Tanaman
bayam memiliki tangkai daun yang berbentuk bulat dan panjang yang
13
4. Morfologi Bunga Tanaman Bayam
Bunga dari tanaman bayam ini umumnya berkelamin tunggal dan telah
tersusun yang secara majemuk serta berwarna hijau. Bunga daun bayam
terdapat mahkota yang terdiri dari 4 sampai 5 buah. Bahkan bakal buah
berjumlah 2 sampai 3 buah dan terdapat benang sari 1 sampai 5. Selain itu
Ukuran dari bunga bayam berkisar 1,5 sampai 2,5 mm. Cara untuk
membedakan sebuah bunga yang jantan serta bunga betina cukup mudah.
berkelamin betina memiliki bentuk yang bulat dan terletak diketiak batang.
warna hijau dan disertai dengan panjang yang mencapai 1,5 cm. Biji dari
panjang yang berkisar 0,8 hingga 1 mm. Bahkan bijinya sangat halus dan
yang merah ataupun putih, sebagai contoh adalah bayam maksi Itulah
dari tanaman bayam. Semoga apa yang sudah dibaca oleh sahabat arena,,
14
2.2.2. Daerah Asal Penyebaran Tanaman Bayam
Bayam berasal dari daerah tropis di benua Amerika. Kini bayam menyebar
keseluruh dunia, baik di daerah tropis maupun subtropis. Bayam dapat ditemui
sepanjang tahun, mulai dari dataran rendah hingga daerah di ketinggian 2.000
Bayam cocok ditanam pada hampir setiap jenis tanah dan dapat tumbuh
sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl. Waktu tanam bayam
yang terbaik adalah pada awal musim hujan antara bulan OktoberNovember atau
pada awal musim kemarau antara bulan Maret-April. Bayam sebaiknya ditanam
pada tanah yang gembur dan cukup subur dengan kisaran pH 6-7 (Pusat Penelitian
subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-350C. Hal ini sesuai dengan
bayam termasuk sayuran dataran tinggi, tetapi dapat hidup di dataran rendah.
Bayam menghendaki tanaman yang subur dang gembur. Derajat kemasaman (pH)
yang diinginkan berkisar 6-7. Tanah yang pHnya lebih tinggi atau lebih rendah
yang berasal dari kawasan dari Asia Tenggara yang kemudian meluas dan ditanam
di berbagai wilayah yang beriklim tropis dan subtropis. Sayuran penting ini
15
memiliki banyak kegunaan. Sayuran ini bisa dimakan mentah dan dimasak dalam
berbagai salad dan masakan lain. Tanaman muda biasa digunakan untuk resep
termasuk jenis tanaman sayuran daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini
berbentuk rumput atau rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih.
rumpun.
Seperti apa klasifikasi yang dimiliki oleh tanaman bawang daun ini? Nah,
berikut dibawah inilah yang merupakan klasifikasi yang dimiliki oleh tanaman
bawang daun.
Morfologi yang dimiliki tanaman bawang daun ini meliputi daun, akar,
buah dan biji, bunga hingga pada batang. Nah jika anda ingin mencari penjelasan
dari morfologi tanaman bawang daun, maka anda bisa melihatnya di ulasan yang
16
Daun
Morfologi daun yang dimiliki oleh tanaman bawang daun ini memiliki berbentuk
yang berupa Roset. Hal ini karena adanya daun yang dimilikinya bertepi rata dan
Pada umumnya ukuran dari daun tanaman bawang daun ini cukup unik
dan menarik serta berbeda dengan ukuran tanaman yang lainnya. Dimana daun
dari tanaman bawang daun ini memiliki ukuran yang bisa mencapai 30 cm dan
Perlu diketahui oleh anda bahwa daun dari tanaman yang satu ini mempunyai
tulang sejajar. Ketebalan dari daunnya cukup tipis dengan bentuk yang rata serta
1. Akar
Akar yang berasal dari tanaman bawang daun merupakan akar yang berserabut
dengan warna putih kotor. Tentu saja akar ini berfungsi untuk menyerap air dan
unsur hara yang ada di dalam tanah, mungkin tak hanya tanaman daun bawang ini
yang berfungsi sebagai penyerap zat makanan, bahkan tanaman lainnya juga
memiliki fungsi yang sama. Pada umumnya tanaman daun bawang ini
Berbeda dengan tanaman yang lainnya dimana setiap buah dari tanaman memiliki
bentuk yang bulat sempurna. Namun pada tanaman bawang daun ini terdapat buah
17
Selain bentuk yang cukup unik karena kotak lonjong, ternyata buah yang
dimiliki oleh tanaman bawang dau ini berdiameter berkisar 5 mm dan disertai
dengan warna yang hijau. Tanaman yang satu ini juga tersedia biji yang unik dan
menarik. Hal ini dikarenakan bawang daun mempunyai biji yang berbentuk pipih
3. Bunga
Bunga yang dimiliki oleh tanaman bawang daun ini berbentuk yang majemuk dan
secara umum bunga tanaman bawang daun berkelamin ganda dan berbentuk
silindris. Ukuran dari bunga tanaman bawang daun ini memiliki panjang yang bisa
mencapai 2 cm. Untuk warna dari bunga yang dimiliki oleh tanaman bawang daun
Kelopak tanaman bawang daun ini memiliki bentuk yang corong dengan
ujung yang bertoreh. Selain itu dibagian permukaannya terlihat rata dan warnanya
Sedangkan benang sari dari tanaman bawang daun ini berbentuk silindris
dan disertai dengan panjang yang berkisar 5 cm. Untuk kepala sari dari bunga
bawang daun berbentuk melengkung dengan warna yang hitam. Selain itu, putik
yang dimiliki oleh tanaman bawang daun ini berbentuk silindris dan sudah disertai
Kepala putik yang kuning ini memiliki bentuk yang bulat dengan panjang
dan disertai dengan warna yang hijau. Untuk mahkota yang dimiliki oleh tanaman
bawang daun ini berbentuk bulat dan terbagi hingga menjadi 6. Permukaan yang
18
4. Batang
Tahuka anda kalau batang yanv dimiliki oleh tanaman bawang daun ini memiliki
perbedaan yang sangat beda dengan batang yang dimiliki oleh tanaman lainnya.
Pada umumnya batang dari tanaman bawang daun ini terdapat warna yang cukup
menarik perhatian
tanaman bawang daun ini menampilkan warna yang hijau. Anda harus tahu kalau
batang yang dimiliki oleh taaman bawang daun ini tidak bercabang dan beralur
serta semu. Selain itu tanaman bawang daun ini memiliki tinggi yang berkisar 60
sampai 70 cm.
dengan ketinggian 250-1500 m dpl, dan daerah yang memiliki curah hujan 150-
200 mm/tahun dan suhu harian 18- 25 °C cocok untuk pertumbuhan tanaman
pengembangan budidaya tanaman bawang daun adalah dataran tinggi antara 900-
1700 meter di atas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 19°-24°C dan
kelembapan udaranya berkisar antara 80%-90%. Jenis tanah yang relatife baik
untuk pertumbuhan tanaman bawang daun adalah Andosol, Latosol, dan Regosol.
19
2.4. Tanah Topsoil
Top Soil merupakan tanah yang berada di lapisan paling atas tanah dengan
bentuk permukaan bumi). Top soil akan terbentuk apabila batuan telah berderai
dan hancur melalui proses geological dan berubah menjadi serpihan- serpihan
kecil yang kemudian terkumpul di atas bumi. Top Soil biasanya mengandung
bahan- bahan alami yang bersifat menyuburkan tanah, seperti dedaunan, ranting-
ranting kayu yang telah mati. Satu inci top soil mengambil masa ribuan tahun
untuk terbentuknya. Dengan demikian kita bisa menemukan top soil yang
Top soil merupakan salah satu jenis tanah yang kaya. Ada banyak
kandungan bahan alami yang terdapat atau yang menyusun top soil ini. Beberapa
zat atau bahan yang terkandung di dalam top soil antara lain sebagai berikut:
Kompos
20
2.4.2. Ciri- Ciri Top Soil
Top soil merupakan salah satu lapisan tanah yang menyusun bumi, dengan
demikian kita perlu untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Seperti yang kita
ketahui sebelumnya bahwa lapisan tanah di Bumi ini bermacam- macam jenisnya,
dengan jenis yang bermacam- macam maka kita perlu mengetahui cara untuk
membedakannya. Salah satu caranya adalah dengan melihat ciri- ciri yang dimiliki
Top soil merupakan jenis tanah yang memiliki banyak manfaat. Hal ini
sangat bisa dilihat dari sifatnya yang subur, keberadaannya yang ada lapisan
teratas, dan juga kandungan- kandungan zatnya. Salah satu manfaat dari top soil
ini bisa kita rasakan di bidang pertanian yang banyak membutuhkan tanah subur.
21
III. METODE PRAKTIKUM
hari selasa tanggal 15 desember, 2020, pada pikul 13.00 sampai dengan selesai
yang bertempat di lokasi kampus STIPER ( sekolah tinggi pertanian kutai timur)
3.2.1. Alat
1. Polibag
2. Cangkul
3.2.2. Bahan
1. Bibit Bayam
2. Bibit Sawih
4. Tanah Topsoil
2. Pengisian polibag
22
3. Melakukan penanaman pada benih
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman dilakukan pada setiap pagi hari dan sore hari, agar tanaman
tumbuh optimal
pemupukan.
5. Pemanenan
tahap. Tahap pertama dengan menggunting yang telah layak ditanam kemudian
melakukan pengukuran tinggi tanaman dan berat tanaman. Dan panen kedua
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
bayam, dan bawang prei pada umur 1 MST, 2 MST, 3 MST sebelum panen dapat
Tabel 1. Tinggi tanaman sawi, bayam, dan bawang daun umur 1 MST
Dari tabel 1 MST di atas dapat kita perhatikan bahwa tanaman bawang
daun terlihat lebih subur dibandingkan kedua tanaman yang lain. Hal tersebut
dapat diperhatikan jelas bahwa kondisi media tanam topsoil tenyata lebih cocok
menunjukkan pertumbuhan yang lebih positif dari tanaman sawi dan tanaman
bayam.
Rata – rata yang didapatkan dari ketiga tanaman dari yang tertinggi sampai
yang paling rendah dapat dituliskan yaitu tanaman bawang daun 8,6 cm, tanaman
24
Tabel 2. Tinggi tanaman sawi, bayam, dan bawang daun umur 2 MST
Dari tabel 2 MST di atas dapat kita perhatikan bahwa tanaman bawang
lain. Hal tersebut dapat diperhatikan jelas bahwa kondisi media tanam topsoil
menunjukkan pertumbuhan yang lebih positif dari tanaman sawi dan tanaman
bayam.
Rata – rata yang didapatkan dari ketiga tanaman dari yang tertinggi sampai
yang paling rendah dapat dituliskan yaitu tanaman bawang daun 13,87 cm,
tanaman sawi 6,21 cm, dan terakhir tanaman bayam 4,75 cm.
Tabel 2. Tinggi tanaman sawi, bayam, dan bawang daun umur 3 MST
25
Dari tabel 3 MST di atas dapat kita perhatikan bahwa tanaman bawang
daun terlihat lebih subur dibandingkan kedua tanaman yang lain. Hal tersebut
dapat diperhatikan jelas bahwa kondisi media tanam topsoil tenyata lebih cocok
menunjukkan pertumbuhan yang lebih positif dari tanaman sawi dan tanaman
sawi.
Rata – rata yang didapatkan dari ketiga tanaman dari yang tertinggi sampai
yang paling rendah dapat dituliskan yaitu tanaman bawang daun 19,66 cm,
tanaman sawi 8,7 cm, dan terakhir tanaman bayam 5,85 cm.
4.2.1 Tabel tanaman sawi, bayam dan bawang daun media sekam
Tinggi Tanaman (cm)
Sawi Bayam Bawang Daun
15 cm 16 cm 10 cm
10 cm 15 cm 10 cm
10 cm 15 cm 10 cm
12 cm 15 cm 9 cm
13 cm 10 cm 11 cm
13 cm 16 cm 11 cm
12,17 cm 14,5 cm 10,17 cm
26
4.2.2 Tabel tanaman sawi, bayam dan bawang daun media pasir
1 mst 2 mst 3 mst
3 cm 4 cm 7 cm
4.2.3 Tabel tanaman sawi, bayam dan bawang daun media topsoil
Tinggi Tanaman (cm)
Sawi Bayam Bawang Daun
4,22 3,49 9,33
4,30 3,80 9,7
4,85 3,20 8,6
4,60 3,22 9,4
4,22 3,42 9,25
petumbuhan tanaman yang sama namun berbeda media tanam dan perlakuan
yakni terlihat jelas ternyata hasil pertumbuhan pada media sekam jauh lebih
27
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
pertumbuhan serta tinggi pada tanaman, sawi,bayam dan bawang prei. Dan
5.2 Saran
mempersiapkan alat-alat dan bahan dan juga serta melakukan pengamatan pada
setiaap proses pertumbuhan tanaman yang telah ditanam, agar tanaman tumbuh
secara optimal.
28
DAFTAR PUSTAKA
bdillah M 2008. Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Tanaman.
Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Darmawijaya, M Isa 2002. Klasifikasi Tanah, Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah
dan Pelaksanaan Pertanian di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Foth HD 2000. Dasar–Dasar Ilmu Tanah . Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Goldsworthy, Fisher 2000. Botani dan Morfologi Tanaman. Medan:
Universitas Sumatera Utara Press.
Hardjowigeno 2003. Klasifikasi Tanah Dan Pedogenesis. Jakarta : Akapress.
Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Kesuburan Tanah. Lampung: Universitas
Lampung Press.
Kim 2005. Dasar-dasar Kimia Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah mada.
Leiwakabessy FM, UM Wahjudin, Suwarno 2003. Kesuburan Tanah.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Lopulisa 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Muhfandi 2011. Unsur N dalam Pupuk Urea. www.pusri.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 5 Mei 2013.
Muklis 2007. Analisis Tanah dan Tanaman. Medan: Universitas Sumatera Utara
Press.
Munawar 2007. Masalah Produksi Tanaman. Purwokerto: Universitas
Jenderal Soedirman Press.
Munir 2001. Tanah-tanah Utama Indonesia. Jakarta: Dunia Pustaka.
Nugroho 2009. Tanah dan Pengolahan. Bandung: CV Alfabeta.
Nursyamsi, Hasyim L, Munandar C 2007. Hara Tanah Alfisol Seluruh
Dunia. Jakarta: Aksara.
Riana 2008. Sifat Kimia Tanah . http://agnisradita.blogspot.com/. Diakses
pada tanggal 5 Mei 2013.
Rosmarkam A, Yuwono,NW 2002. IlmuKesuburan Tanah. Yogyakarta: Erlangga.
Saenong 2008. Teknologi Benih Jagung. Bogor: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan.
29
Sulaiman S, Eviati 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, Pupuk. Bogor:
Balitbang Tanah.
Suriadi A, Nazam M. 2005. Penilaian Kualitas Tanah Berdasarkan Kandungan
Bahan Organik. Nusa Tenggara Barat : Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian NTB.
Sutejo M 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarno 2003. Kesuburan Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
30
LAMPIRAN
31
32
33
34