MODUL 1
PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF
Dengan menyatakan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atasTuntunanNya,
modul PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF ini dapat diselesaikan dengan baik.
Modul ini disusun dan digunakan untuk menyiapkan calon Trainer pada Sekolah Menengan
Kejuruan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya pada kompetensi Agribisnis Tanaman
Pangan Dan Holtikultura dalam memenuhi Program SMK Plus di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada TIM Pembimbing
Penyusunan Modul SMK Plus untuk arahan dan bimbingannya sehingga modul ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan
masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan
manfaat bagi kita semua, khususnya peserta trainer SMK Plus Bidang Keahlian Agribinis Tanaman
Pangan dan Holtikultura.
DAFTAR ISI
Halaman
II PEMBELAJARAN ....................................................................................
a. Rencana Belajar Peserta Didik ...........................................................
b. Tujuan .................................................................................................
c. Uraian Materi ......................................................................................
d. Skema pembelajaran pola Talking Learning to tasks .........................
1. Tahap Telaah (T1) .......................................................................
2. Tahap Teliti (T2) ...........................................................................
3. Tahap Tata (T3) ...........................................................................
4. Tahap Tutur (T4) ..........................................................................
e. Rangkuman .........................................................................................
f. Tugas ..................................................................................................
g. Tes ......................................................................................................
h. Tes Formatif ........................................................................................
i. Kunci Jawaban Tes Formatif ..............................................................
j. Lembar Kerja Praktik ..........................................................................
III EVALUASI ...............................................................................................
A. Tes kognitif ..........................................................................................
B. Tes Psikomotor ...................................................................................
C. Penilaian Sikap ...................................................................................
D. Penutup ...............................................................................................
E. Kunci Jawaban ....................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................
PETA KEDUDUKAN MODUL
Cross-polinasi 3.: Proses polinasi yang terjadi antara bunga yang berasal
dari tanaman yang berbeda.
Alur Tujuan
Elemen Capaian Pembelajaran
Pembelajaran
Agripreneur, peluang usaha dan Pada akhir fase E peserta didik Teknik Pembiakan
pekerjaan/ profesi di bidang dapat menjelaskan tentang profil Tanaman
agribisnis tanaman agripreneur yang mampu membaca
peluang pasar dan usaha, profesi
memproduksi tanaman (petani)
dalam rangka menumbuhkan jiwa
wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis
tanaman.
A. Deskripsi
Modul PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF, ini terdiri dari dua kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang teori Pembiakan Tanaman Secara Generatif
baik secara konvensional sampai modern, 2 berisi tentang Teknik Pembiakan Tanaman Secara
Generatif. Setelah mempelajari Modul ini diharapkan peserta pelatihan/ calon trainer dapat
memahami, menerapkan dan mengaplikasikan teknik Pembiakan Tanaman Secara Generatif.
.Prasyarat
Syarat Umum
Anda harus belajar dan berlatih kompetensi dengan rumus Tepuk Disko yaitu Teratur, Percaya
diri, Ulet, kreatif, disiplin dan konsentrasi.
Syarat Khusus
Sebelum mempelajari modul ini calon trainer diharapkan sudah mempelajari dan menguasai
materi tentang 1).Memahami Teori Pembiakan tanaman secara generatif, 2). Memahami teknik
pembiakan tanaman secara generative.
Sebagai cek penguasaan awal terhadap satandar kompetensi yang akan dipelajari dalam modul
ini, berilah tanda contreng (√) pada daftar pertanyaan berikut ini.
Lembar Kerja : 0.1
Tanda Tangan
Catatan Guru
No. Pernyataan Ya Tidak Guru
Pembimbing
Pembimbing
1 Apakah saudara sudah dapat
membaca tentang pembiakan
tanaman
2 Apakah saudara sudah dapat
mengidentifikasi pembiakan
tanaman
3 Apakah saudara sudah dapat
mengidentifikasi teknik pembiakan
tanaman secara generatif
4 Apakah saudara sudah dapat
mengenal tentang pembiakan
tanaman secara generative
5 Apakah saudara dapat mengamati
pembiakan tanaman secara
generative yang menggunakan biji
6 Apakah saudara dapat mengetahui
syarat – syarat biji atau benih yang
akan digunakan pada proses
budidaya tanaman
II. PEMBELAJARAN
b. Tujuan
Setelah Proses Pembelajaran,diharapkan peserta didik/calon trainer dapat:
1. Mengidentifikasi pembiakan tanaman secara generatif
2. Menjelaskan teknik pembiakan tanaman secara generatif
3. Melaksanakan teknik pembiakan tanaman secara generatif
c. Uraian Materi
Pelajari dan pahami secara materi tentang pembiakan tanaman secara generatif diatas serta
sumber-sumber lain yang relevan.
Berdasarkan hasil telaahan anda pada buku-buku sumber, internet dan reveferensi lain yang
relevan sesuai topik, kemukakan pendapat anda dari materi yang telah dipelajari dengan
menjawab beberapa pertanyaan pada lembar kerja berikut
LK 1.1
Hasil telaahan peserta didik/calon trainer pada sumber-sumber belajar yang relevan sesuai
kompetensi yang ingin dicapai
2. Tipe Perkecambahan
Setelah melewati tahap telaah dan teliti, jelaskan/terangkan secara lengkap dan benar tentang
konten (Isi) dari Kompetensi Dasar/Topik berikut. Penjelasan yang disampaikan adalah hasil
telaah Anda terhadap materi yang telah dipelajari
KONSTRUKSI
CATATAN
NO TEMA PENDAPAT/ARGUMENA
PEMBIMBING
TASI CALON TRAINER
Identifikasikan
Pembiakan
1
Tanaman Secara
Generatif
Jelaskan Teknik
2 Pembiakan tanaman
Secara Generatif
Langkah-langkah
3 perlakuan benih
generarif
Jelaskan tipe
4.
perkecambahan
TAHAP TUTUR T4
1. Ciri – ciri benih generative adalah berkecambah sebelum menjadi tanaman. Perkecambahan
benih dipngaruhi oleh dua factor, yaitu factor internal ( dormansi, kemasakan biji, ukuran
benih, dan factor zat penghambat); sedangkan factor eksternal ( air, cahaya, temperature,
media kecambah).
2. Potensi pembenihan anatara lain :
a. Potensi pengembangan usaha pembenihan tanaman untuk memenuhi kebutuhan
benih dalam negeri.
b. Potensi pengembangan usaha pembenihan tanaman untuk ekspor
c. Potensi kerja sama perusahaan benih dengan petani penangkar benih
3. Polinasi/ penyerbukan yaitu proses melekatnya serbuk sari di kepala putik pada
tumbuhan berbiji tertutup ( Angiospermae) , melekatnya serbuk sari langsung pada
bakal biji pada tumbuhan berbiji terbuka ( Gymnospermae).
4. Benih bermutu harus melalui uji kemurnian benih, uji kadar air, dan uji daya
kecambah.
5. Tipe perkecambahan ada dua yaitu Epigeal dan Hypogeal.
f. Tugas 1
Tugas 2
Sabut Kelapa
Arang Sekam
Batang pakis
Rockwoll
SOAL FORMATIF
1. Pemilihan benih dari bahan tanam harus berasal dari pohon induk yang unggul, yaitu…
A. Memiliki sifat unggul, nama varietas pohon induk dan asl usulnya harus jelas, tanaman dari biji
harus suda berproduksi minimal lima musim
B. Sudah berproduksi minimal satu tahun
C. Bebas hama dan penyakit tanaman
D. Bebas gulma
E. Mudah ditanam dan bebas hama
2. Syarat mutu benih yang bersertifikat adalah sebagai berikut, kecuali…
A. Murni C. Kompeten E. Bersih
B. Sehat D. Memiliki daya tumbuh yang tinggi
3. Pada perkecambahan ini terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah, kotiledon tetap berada didalam tanah.
Perkecambahan ini termasuk tipe…
A. Gametofit C. Epigeal E. Kotiledon
B. Hipogeal D. Endosperm
4. Teknik penyiapan bahan tanam dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah…
A. Pilih benih bermutu, tidak ada infestasi OPT
B. Perkecambahan benih
C. Pertumbuhan plumula keatas tanah
D. Perkembangan embrio
E. Pembelahan kotiledon
5. Benih yang baik memenuhi tiga kriteria yaitu…
A. Genetis, hasil perkecambahan, morfologis
B. Morfologis, Fisik dan Ukuran benih
C. Ukuran benih, Hama tanaman, Pemupukan
D. Genetis, Fisiologis dan Fisik
E. Tingkat kebersihan benih, Morfologis dan ukuran benih
6. Proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel dan terjadi pertambahan sel dan pembesaran dari
tiap – tiap sel, disebut…
A. Pertumbuhan C. Perkembangan E. Fisiologis
B. Perkecambahan biji D. Morfologi biji
7. Penyerbukan terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari bunga pohon lain tetapi sejenis,
penyerbukan ini adalah…
A. Penyerbukan sendiri (Otogami) C. Penyerbukan tetangga (Geitonogami)
B. Penyerbukan bastas (Hibridisasi) D. Penyerbukan silang (Alogami) E. Hidrogami
8. Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan angin dikenal dengan istilah…
A. Otogami C. Anemogami E. Hidrogami
B. Hibridisasi D. Zoidiogami
9. Berikut ini yang termasuk contoh tanaman yang melakukan penyerbukan dengan bantuan angin
adalah…
A. Tumbuhan hydrilla C. Tumbuhan elodia E. Bunga Mawar
B. Tanaman padi dan jagung D. Tumbuhan paku
10. Tempat yang digunakan untuk melakukan penyemaian benih dan menyapih benih yang bersifat
sementara sampai menjadi bibit siap tanam dilahan adalah pengertian dari…
A. Bahan tanam C. Media tanam E. Tempat persemaian
B. Benih/kecambah D. Mikroorganisme
11. Tempat pembibitan yang berbentuk bedengan atau guludan pada lahan datar tanpa menggunakan atap
atau naungan disebut dengan…
A. Sunked bed C. Shade house E. Green house
B. Raised bed D. Naungan
12. Gambar berikut ini adalah tipe tempat pembibitan berbentuk…
A. Sunked bed C. Bedengan E. Raised bed
B. Naungan D. Green house
KUNCI JAWABAN
1. A 11. B
2. C 12. D
3. B 13. C
4. A 14. A
5. D 15. C
6. A 16. E
7. D 17. A
8. C 18. B
9. B 19. B
10. E 20. C
Job Sheet Praktik
Tujuan
ALAT
1. Drum
2. Masker
3. Sarung Tangan
4. Baju Lengan Panjang
5. Sekop
6. Seng bekas
BAHAN
1. Sekam padi
2. Kayu bakar
WAKTU
1. instruksi : ½ jam
2. Latihan : 8 jam
KESELAMATAN KERJA:
1. Siapkan sekam padi yang akan dijadikan bahan baku. Pastikan sekam dalam kondisi kering
dan bersih.
2. Siapkan alat pembakar, bisa menggunakan drum bekas atau alat pembakar lainnya.
Pastikan alat pembakar bersih dan bebas dari sisa-sisa bahan bakar sebelumnya.
3. Isi alat pembakar dengan sekam hingga setinggi ¾ dari volume drum. Jangan terlalu
penuh karena arang sekam akan membesar saat dipanaskan.
4. Tutup alat pembakar rapat dan nyalakan api di bawahnya. Biarkan sekam terbakar selama
kurang lebih 1-2 jam hingga habis terbakar dan menjadi arang.
5. Jangan membuka tutup alat pembakar selama proses pembakaran karena akan
mempengaruhi suhu pembakaran dan kualitas arang yang dihasilkan.
6. Setelah selesai terbakar, matikan api dan biarkan arang sekam mendingin.
7. Cek kualitas arang yang dihasilkan. Arang sekam yang baik memiliki warna hitam pekat,
permukaan halus, dan tidak mudah hancur.
8. Jika arang sekam telah memenuhi kriteria kualitas yang baik, maka arang tersebut
siap digunakan. Namun jika kualitasnya masih kurang baik, maka bisa diproses kembali
dengan cara mengulangi proses pembakaran dari awal.
9. Simpan arang pada tempat yang kering.
Uraian materi
Pembibitan tanaman secara generatif dilakukan dengan menggunakan benih atau biji sebagai
bahan tanam. Berikut adalah beberapa tahap dalam pembibitan tanaman secara generatif:
1. Pemilihan benih atau biji yang berkualitas Pilihlah benih atau biji yang berkualitas baik,
dengan cara memilih benih yang berukuran seragam, berwarna sama, dan bebas dari kerusakan
dan hama.
2. Perendaman benih atau biji Beberapa jenis tanaman perlu direndam dalam air selama
beberapa jam atau bahkan semalam sebelum ditanam. Hal ini dilakukan agar biji dapat
menyerap air dengan baik sehingga bisa cepat tumbuh.
3. Persiapan media tanam Persiapkan media tanam yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan
ditanam. Media tanam bisa berupa tanah, campuran antara tanah dan pasir, atau substrat
khusus.
4. Penanaman benih atau biji Tanamkan benih atau biji pada kedalaman tertentu sesuai dengan
jenis tanaman yang akan ditanam. Kemudian, siram dengan air secukupnya.
5. Pemeliharaan bibit Setelah benih atau biji ditanam, perhatikan pemeliharaannya dengan baik.
Berikan air secara teratur, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jangan lupa memberikan
nutrisi yang cukup dan menjaga agar bibit tetap bebas dari hama dan penyakit.
6. Penyulaman bibit Setelah bibit tumbuh, jika terdapat bibit yang tidak tumbuh, segera lakukan
penyulaman agar lahan dapat terisi dengan tanaman yang sama.
7. Penanaman ke lahan Setelah bibit cukup besar dan kuat, bibit siap ditanam ke lahan secara
permanen. Pastikan lahan yang dipilih sudah dipersiapkan dengan baik agar tanaman dapat
tumbuh dengan optimal
Perkecambahan biji
Perkecambahan benih merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses pertumbuhan
embrio saat perkecambahan benih adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi
pucuk dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Berdasarkan letak kotiledon
pada saat perkecambahan dikenal dua tipe perkecambahan yaitu hipogeal dan epigeal.
a) Hipogeal
Pada perkecambahan ini terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil
yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
diatas tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah, contohnya
kecambah jagung.
b) Epigeal
Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh memanjang akibatnya
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah, sehingga
kotiledon berada diatas tanah, contoh pada kacang hijau. Perbanyakan
generatif melalui biji memiliki kelebihan yaitu bibit yang diperoleh dalam
jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. Namun kelemahan
perbanyakan dengan cara ini ialah dibutuhkan waktu relatif lebih lama
hingga diperoleh bibit yang siap tanam. Karena itulah cara ini jarang
digunakan.
Setelah biji dikeluarkan dari buah bersihkan daging buah dan lendir yang
menempel. Biji kemudian dipilih sesuai dengan kriteria benih yang baik yaitu
padat, bernas, bentuk dan ukurannya seragam, tidak cacat dan tidak terkena
hama dan penyakit.
Ada beberapa tanaman yang bijinya harus segera ditanam setelah dikeluarkan
dari buah atau polongnya. Biji seperti ini dikenal dengan nama biji rekalsitrans
yaitu biji yang daya kecambahnya akan menurun jika disimpan terlalu lama
atau bahkan tidak akan tumbuh jika dikeringkan. Contoh biji rekalsitrans adalah
: biji Meranti, Mahoni, Mimba, Mangga, Durian, Adenium.
Untuk biji yang berukuran besar seperti biji mangga atau durian, pembersihan
cukup dilakukan dengan mencucinya menggunakan air bersih. Sementara itu,
untuk biji berukuran kecil seperti biji jambu, atau biji yang terbungkus lapisan
pembungkus (pectin) seperti biji pepaya, pembersihan dilakukan dengan
meremas-remasnya menggunakan abu gosok sampai lendirnya hilang, lalu
dicuci dengan air bersih.
Setelah bersih, biji diseleksi dengan melihat penampilan fisiknya. Biji yang
memenuhi syarat sebagai benih adalah biji yang padat dan bernas, bentuk dan
ukurannya seragam, permukaan kulitnya bersih dan tidak cacat. Kemudian biji
hasil seleksi fisik direndam dalam air. Pilih biji yang tenggelam, karena ini
menandakan daya kecambahnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji yang
terapung. Biij-biji inilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara
generatif.
1) Fisik
a) Ukuran benih seragam.
b) Bebas jamur/hama gudang.
c) Daya kecambah baik.
2) Morfologis
a) Sifat yang khas dan tanaman seragam.
b) Tahan cekaman lingkungan.
3) Pertumbuhan
a) Pertumbuhan awal/vigor kokoh.
b) Tahan hama dan penyakit.
c) Tanggap terhadap pemupukan.
d) Tahan rebah karena memiliki perakaran yang kuat.
4) Hasil
e) Kelobot tertutup rapat.
f) Ukuran tongkol besar.
g) Produksi dan rendemen tinggi.
h) Biji rapat dan berat.
i) Biji tertata rapi.
Supaya produksi yang dihasilkan tinggi, maka benih yang digunakan sebaiknya
benih yang bermutu dari varietas unggul, benih bermutu adalah benih yang
mempunyai daya kecambah tinggi, tidak tercampur dengan varietas lain, tidak
mengandung kotoran warna dan berat biji seperti dikehendaki, tingkat
keseragaman tinggi, bebas dari kerusakan biji dan bebas dari penyakit benih
bawaan. Benih bermutu dapat diperoleh apabila kita menggunakan benih
bersertifikat, sedangkan varietas unggul mempunyai sifat produksi tinggi, umur
pendek, respon terhadap pemupukan, tahan terhadap hama dan penyakit
beradaptasi baik pada berbagai lingkungan.
Biasanya penjual benih/bibit telah memilih bibit yang baik untuk keperluan
sendiri sehingga yang dijual kepada umum adalah sisanya yang kemungkinan
mutunya sudah tidak dapat dipertanggung- jawabkan.
Benih yang baik memenuhi tiga kriteria yaitu kriteria secara genetis, kriteria
secara fisiologis dan kriteria fisik.
Sebaliknya jika kelembaban media kurang optimal, benih tidak akan dapat
menguraikan cadangan makanan dalam biji (jaringan endosperma) sehingga
epikotil dan hipokotil tidak akan tumbuh dan berkembang, dalam keadaan yang
menguntungkan untuk proses perkecambahan, benih mengabsorpsi air
sehingga benih menjadi menggembung dan kulit biji pecah, dengan segera air
memasuki sel-sel jaringan lembaga dan endosperma. Kandungan air dalam sel
benih akan naik dari tingkat praperkecambahan sebesar 8-14% menjadi lebih
dari 90%. Pada saat protoplasma sel menyerap uap air, maka berbagai proses
kehidupan akan berlangsung. Hormon pertumbuhan dan perkembangan
seperti asam indol asetat akan mulai berfungsi. Hormon ini mengatur
pertumbuhan dan perkembanga hipokotil dan epikotil.
Disamping itu terdapat proses pembesaran sel yang baru terbentuk, sehingga
sel akan membesar dan menjadi jaringan tanaman.
Pada umumnya, sel dan jaringan yang sudah matang tidak akan membelah diri
lagi, akan tetapi proses kehidupan yang terjadi hanya mempertahankan ciri
spesifiknya serta fungsinya sepanjang masa hidup tumbuhan. Pertumbuhan
tumbuh-tumbuhan dikendalikan secara umum oleh hormon yang disintesis oleh
tumbuhan dan terdapat pada semua jaringan. Hormon pertumbuhan IAA (Indol
Acetic Acid) berfungsi dalam pembesaran sel, gugurnya daun dan jatuhnya
buah, pertumbuhan buah dari bakal bunga menjadi bunga dan buah, interaksi
timbal-balik tunas dan berbagai pertumbuhan lainnya.Salah satu contoh IAA
adalah giberelin. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tumbuhan
memerlukan air, unsur hara, karbondioksida dan oksigen, serta cahaya.
Selama masa tersebut, organ-organ vegetatif seperti daun, batang, dan cabang
tumbuhan akan tumbuh dan berkembang sampai akhirnya terbentuk organ
generatif. Organ generatif tumbuhan yang minimal adalah terdiri dari benang
sari dan putik. Proses perkembangbiakan secara generatif dimulai dari
terjadinya pertemuan butir-butir serbuk sari dengan putik. Di dalam putik,
butiran serbuk sari membentuk tabung, kemudian menjadi bakal biji yang
terletak dalam bakal buah. Kondisi ini menandai adanya calon generasi
tumbuhan berikutnya.
Pembibitan tanaman
1) Penyerbukan sendiri (otogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal
dari bunga yang sama
2) Penyerbukan tetangga (geitonogami) terjadi bila serbuk sari dan putik
berasal dari bunga yang berbeda tetapi satu pohon
3) Penyerbukan silang (alogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari
bunga pohon lain tetapi sejenis
4) Penyerbukan bastas (hibridisasi) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal
dari pohon lain yang berbeda jenisnya tetapi masih satu genus.
Penyerbukan ini bertujuan untuk mencari bibit unggul.
Penyerbukan terjadi dengan bantuan :
EVALUASI
A. Tes kognitif
B.Tes Psikomotor
C.Penilaian Sikap
D. Penutup
E. Kunci Jawaban
Daftar Pustaka