PEMBIAKKAN TANAMAN
SECARA VEGETATIF
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyatakan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
TuntunanNya, modul PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ini,dapat
diselesaikan dengan baik. Modul ini disusun dan digunakan untuk menyiapkan calon
Trainer pada Sekolah Menengan Kejuruan di Provinsi Nusa Tenggara Timur,khususnya
pada kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ,dalam memenuhi Program
SMK Plus di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pembelajaran mengenai pembibitan tanaman dan reproduksi tanaman merupakan hal
penting dalam dunia pertanian dan kehutanan. Dalam praktiknya, ada beberapa metode
reproduksi tanaman yang dapat dilakukan, antara lain secara generatif dan vegetatif.
Pada kata pengantar ini, kita akan membahas metode reproduksi tanaman secara vegetatif.
Metode ini dapat dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman melalui stek batang,
okulasi, cangkok, pemisahan rumpun, atau meristem. Metode reproduksi vegetatif memiliki
kelebihan seperti cepatnya pertumbuhan, perolehan tanaman yang seragam, dan
kemungkinan terhindar dari penyebaran penyakit.
Namun, metode reproduksi vegetatif juga memiliki kelemahan seperti kemungkinan terjadi
kerentanan terhadap penyakit yang mungkin muncul dari bibit tanaman yang sama. Selain
itu, metode reproduksi vegetatif juga memerlukan teknik dan penanganan yang hati-hati
untuk memastikan keberhasilan dalam menghasilkan bibit yang berkualitas.
Dalam kata pengantar ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai metode reproduksi
tanaman secara vegetatif, termasuk teknik-teknik yang dapat dilakukan, keuntungan dan
kerugian dari setiap teknik, serta bagaimana cara memilih teknik yang tepat untuk
menghasilkan bibit tanaman yang berkualitas.
Ruteng,……..2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
B. Deskripsi .............................................................................................
C. Prasyarat .............................................................................................
II PEMBELAJARAN ....................................................................................
a. Rencana Belajar Peserta Didik ...........................................................
b. Tujuan .................................................................................................
1. Tahap Telaah
(T1) .......................................................................
2. Tahap Teliti
(T2)...........................................................................
3. Tahap Tata
(T3) ...........................................................................
3
e. Rangkuman .........................................................................................
f. Tugas ..................................................................................................
g. Tes ......................................................................................................
D. Penutup ...............................................................................................
4
PETA KEDUDUKAN MODUL
PEMBIAKKAN TANAMAN
5
GLOSARIUM
Stek :
Cara perbanyakan vegetatif dengan cara memotong bagian tanaman dan
menanamnya kembali di media yang sesuai.
:
Okulasi Teknik penyambungan batang atau ranting dengan cabang atau bibit
yang sejenis.
:
Enten: Teknik penyambungan batang atau ranting dengan cabang atau bibit dari
jenis tanaman yang berbeda.
:
Cangkok Cara perbanyakan vegetatif dengan menanam cabang atau batang
tanaman pada media tertentu sehingga mampu membentuk akar sendiri.
:
In vitro Metode perbanyakan vegetatif yang dilakukan di dalam tabung reaksi,
yang biasanya menghasilkan bibit yang sehat dan tanaman yang lebih
tahan terhadap penyakit.
:
Offshoots Ranting baru yang muncul dari pangkal tanaman utama dan dapat
dijadikan sebagai bibit baru.
:
Tunas Tunas yang tumbuh di luar daun atau tunas yang tumbuh pada bagian
adventif yang tidak biasa.
:
Meristem Teknik perbanyakan vegetatif yang dilakukan dengan cara
kultur: menumbuhkan jaringan tanaman dalam media nutrisi yang kaya untuk
menghasilkan tanaman yang sama dengan tanaman aslinya.
:
Rhizome Bagian tanaman yang tumbuh di bawah tanah dan dapat diperbanyak
untuk menghasilkan tanaman baru
:
Daun
rumpun Daun yang tumbuh pada pangkal batang dan dapat dijadikan bibit baru
6
I. PENDAHULUAN
BIDANG KEAHLIAN : AGRIBISNIS
7
B. Deskripsi
Modul pembiakan tanaman, ini terdiri dari tiga kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
belajar:
1. Membahas tentang konsep dasar pembiakan tanaman secara vegetatif, teknik-teknik
pembiakan tanaman secara vegetatif, manfaat, dan kelemahan dari teknik-teknik
tersebut.
2. Menerapkan perbedaan antara reproduksi seksual dan aseksual, jenis-jenis reproduksi
aseksual, serta keuntungan dan kerugian dari pembiakan tanaman secara vegetatif.
3. Membahas tentang teknik-teknik ini secara rinci, termasuk persiapan bahan tanaman,
perlakuan yang diperlukan, perawatan yang dibutuhkan selama proses pembibitan,
dan cara menanam bibit yang dihasilkan.
Setelah mempelajari Modul ini diharapkan peserta pelatihan/ calon trainer diharapkan
dapat Menerapkan Pembiakan tanaman secara vegetative baik konvesional maupun
modern secara sederhana.
C. Prasyarat
Untuk mempelajari dan melakukan latihan kompetensi dalam modul ini ada dua syarat
yaitu :
1. Syarat Umum
Anda harus belajar dan berlatih kompetensi dengan rumus Tepuk Disko yaitu Teratur,
Percaya diri, Ulet, kreatif, disiplin dan konsentrasi.
2. Syarat Khusus
Sebelum mempelajari modul ini calon trainer diharapkan sudah mempelajari dan
menguasai materi tentang:
8
D. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Bagi Guru/Fasilitator
9
E. Tujuan akhir (Performance objective)
Tujuan akhir yang akan dicapai oleh calon instruktur setelah selesai mempelajari modul
ini adalah memahami prinsip dan teknik pembiakan tanaman secara vegetatif, serta
mempelajari kelebihan dan kelemahan dari metode pembiakan ini dibandingkan dengan
pembiakan secara generatif, baik pengetahuan maupun ketrampilan dengan kompeten
dalam melakukan tahapan-tahapan pembiakan tanaman secara vegetatif
Tanda Tangan
No Tida Catatan Guru
Pernyataan Ya Guru
. k Pembimbing
Pembimbing
1 Apakah saudara mengetahui
tentang bagaimana tanaman
dapat berkembangbiak
2 Apakah saudara pernah
menanam lombok
3 Apakah saudara sudah pernah
menanam bawang merah atau
bawang putih
4 Apakah saudara pernah
mendengar istilah generatif
5 Apakah saudara pernah
mendengar istilah vegetatif
6 Apakah saudara pernah
membaca atau melihat orang
mmperbanyak tanaman tanpa
menggunakan biji
7 Apakah saudara mengetahui
pisang, bawang dan kentang
berkembangbiak dengan
menggunakan apa
8 Apakah saudara pernah
mendengar atau membaca
istilah cangkok
10
9 Apakah saudara pernah
mendengar atau membaca
istilah okulasi
10 Apakah saudara pernah
mendengar atau membaca
istilah sambung
11 Apakah saudara pernah
membaca atau melihat orang
mmperbanyak tanaman tanpa
menggunakan biji
12 Apakah saudara pernah
mencangkok tanaman
11
II. PEMBELAJARAN
C. Uraian Materi
12
1. TUNAS
2. UMBI
UMBI LAPIS
GENERATIF
UMBI AKAR
ALAMI
UMBI BATANG
PEMBIAKKAN 3. SPORA
TANAMAN
4. GERAGIH
5. RHIZOME
1. CANGKOK
VEGETATIF
2. STEK
3. SAMBUNG
BUATAN
SAMBUNG SAMPING
SAMBUNG PUCUK
4. OKULASI
5. MERUNDUK
6. SUSUHAN
Pembiakan vegetatif dibagi menjadi dua yaitu pembiakan vegetatif alami dan
pembiakan vegetatif buatan. Pembiakan vegetatif tanpa bantuan manusia
disebut pembiakan vegetatif alami. Alat pembiakannya tumbuh dengan
sendirinya dari tumbuhan melalui tunas, umbi, geragi (stolon), spora, dan
rhizoma.
a. Tunas
13
Pernahkah kamu memperhatikan tanaman cocor bebek? Pada tepi dan
ujung daun yang telah tua terdapat tunas. Jika ditanam, tunas itu akan
tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas itu disebut tunas adventif. Tanaman
lain yang berkembang biak dengan tunas, yaitu pisang, cemara, bambu,
sukun, dan tebu. Pada tanaman ini tunas adventif tumbuh pada akar.
b. Umbi
Pernahkah anda melihat ubi jalar yang ada tunasnya? Umbi ada yang
berupa umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis. Jika tanaman yang
berkembang biak dengan umbi ditanam, dari umbi keluar akar dan tunas
sehingga tumbuh tanaman baru. Umbi yang ditanam menjadi sumber
makanan bagi pertumbuhan tanaman sebelum mengisap makanan sendiri
14
dari tanah. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi: Umbi
batang : kentang, Umbi lapis : bawang merah, bawang putih. Umbi akar :
wortel.
Macam-macam Umbi :
Umbi lapis
23
Umbi batang
Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi
sebagai tempat cadangan makanan
tidak berbuku-buku
24
Gambar 7. Umbi Wortel
Geragih (Stolon)
Geragi atau stolon adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan
tanah. Stolon tersusun atas ruas-ruas, setiap ruas yang menempel pada
tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan
tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis
tanaman yang berkembang biak dengan stolon diantaranya adalah stroberi,
pegagan atau antanan dan rumput teki.
d. Spora
25
terdapat pada tumbuhan paku, lumut , jenis tanaman paku-pakuan sering
ditanam orang sebagai tanaman hias, contohnya suplir. Pada bagian bawah
daunnya terdapat titik-titik berwarna cokelat yang disebut spora. Spora
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Jika spora jatuh ke tanah, akan
tumbuh tanaman baru.
e. Rhizome
Rhizome (akar tinggal) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah
atau disebut akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang
berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang,
kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
27
28
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai
induknya, pembiakan ini sengaja dibuat/dibantu manusia. Tujuannya adalah
untuk memperoleh tanaman baru dengan cepat berbuah/ berbunga dan sama
dengan induknya. Pembiakan secara vegetatif buatan diantaranya adalah
cangkok, stek, okulasi, menyambung/ enten dan merunduk. Berikut ini
beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan :
29
Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan
dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman
yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan,
durian dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa
kelemahan antara lain tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar
serabut, sehingga mudah tumbang/ roboh dan umur tanaman lebih pendek
dibandingkan tanaman yang ditanam dari biji, tidak tahan terhadap
kekeringan.
Bahan dan peralatan yang digunakan untuk mencangkok antara lain media
cangkok (top soil dan kompos), bahan pembungkus cangkok dari polibag
hitam, atau sabut kelapa, tali rafia, zat pengatur tumbuh akar, insektisida,
pita label, spidol permanen, pisau cangkok, parang, gergaji tangan dan alat
tulis. Pembuatan cangkokan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
30
3. Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media yang
31
4. Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam
jumlah banyak, karena akan mengganggu atau merusak pohon
tersebut
Untuk memperoleh hasil cangkokan yang baik, sesuai dengan yang kita
harapkan maka perlu diperhatikan faktor-faktor pendukung dan
penghambat pada saat mencangkok. Adapun faktor-faktor pendukung pada
proses pencangkokan yaitu apabila kita memperhatikan dan benar-benar
menerapkan. Beberapa hal yang perlu dilakukan pada saat mencangkok,
diantaranya yaitu:
1. Waktu mencangkok,
Batang induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua
atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik
buahnya.
32
karena batang yang disayat akan dijadikan komponen utama pertumbuhan
tanaman baru., batang memiliki cabang dan menghadap lurus keatas atau
miring maksimal 450.
muda. Bentuk cabang yang baik adalah tegap dan lurus keatas.
h. Batang yang berwarna coklat muda akan lebih cepat terbentuk kalus
dan akar.
33
2. Pembiakan Vegetatif dengan Stek
Keunggulan setek:
singkat.
34
Media yang diperlukan dalam perbanyakan setek adalah:
Rooton F.
35
hujan cukup disiram sehari sekali. Air sisa siraman harus dapat mengalir
secara lancar dari polibag atau bedengan.
cukup tinggi, hal ini yang menyebabkan pucuk tumbuh lebih cepat
dibandingkan akar.
2) Kondisi pisau yang kurang steril, agar pisau yang digunakan steril
3) Kekeringan.
36
Setek atau Cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong di salah satu bagiannya.
Potongan tanaman bisa langsung ditanam pada medium tanah. Setek
banyak dilakukan untuk memperbanyak tanaman-tanaman hias dan
tanaman buah, seperti: anggur, markisa, sukun, jeruk nipis, apel, panili,
sirih. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis,
lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat
dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Cara
perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika
bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru
terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop
tanaman yang masih bertahan. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek
ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek
sehingga menjadi tanaman baru yang true to name dan true to type.
Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu tanaman
itu sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan. Salah satu faktor intern yang
mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang
berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh. Boulline dan Went (1933)
menemukan substansi yang disebut rhizocaline pada kotiledon, daun dan
tunas yang menstimulasi perakaran pada stek. Menurut Hartmann et al
(1997), zat pengatur tumbuh yang paling berperan pada pengakaran stek
37
pengakaran stek. Faktor intern yang paling penting dalam mempengaruhi
regenerasi akar dan pucuk pada stek adalah faktor genetik. Jenis tanaman
yang berbeda mempunyai kemampuan regenerasi akar dan pucuk yang
berbeda pula. Untuk menunjang keberhasilan perbanyakan tanaman
dengan cara stek, tanaman sumber seharusnya mempunyai sifat-sifat
unggul serta tidak terserang hama dan/atau penyakit. Selain itu, manipulasi
terhadap kondisi lingkungan dan status fisiologi tanaman sumber juga
penting dilakukan agar tingkat keberhasilan stek tinggi. Kondisi lingkungan
dan status fisiologi yang penting bagi tanaman sumber diantaranya adalah :
1. Status air
Setek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan setek dalam
kondisi turgid.
2. Temperatur
Tanaman setek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C hingga 27°C.
3. Cahaya
4. Kandungan karbohidrat
Untuk meningkatkan kandungan karbohidrat bahan setek yang
masih ada pada tanaman sumber bisa dilakukan pengeratan untuk
menghalangi translokasi karbohidrat.
Pada setek tanaman adenium (setek batang), yang dilakukan pada 2 batang
adenium dengan perlakuan yang berbeda yaitu: perlakuan pertama dengan
mengolesi growtone pada daerah luka, perlakuan kedua sebagai kontrol
atau tidak diberi perlakuan. Setelah 2 minggu didapatkan hasil yaitu:
38
a. Pada setek yang diolesi growtone menghasilkan 1 tunas, tinggi
tunas 1 cm, jumlah daun 6 helai.
39
Gambar 13. Stek daun
2) Stek Batang
40
3) Pembiakan Vegetatif dengan Sambung (Grafting)
41
disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang
mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa
tunas pucuk atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan
batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman
yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan
antar varietas pada tanaman durian. Kadang-kadang bisa juga
dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang berlainan
spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga
(Mangifera indica) disambung dengan tanaman kweni (Mangifera
odorata).
42
Gambar 15. Pembiakan dengan cara menyambung
43
o Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur : tanah,
pupuk kandang : sekam padi (1:1:1).
o Entres dalam keadaan dorman ini bila dipijat dengan dua jari
tangan akan terasa padat, tetapi dengan mudah bisa dipotong
44
dengan pisau silet. Selain itu bila dilengkungkan keadaannya
tidak lentur tetapi sudah cukup tegar.
46
dengan kambium batang bawah. Sambungan kemudian
disungkup dengan kantong plastik bening. Agar sungkup
plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat. Tujuan
penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan
menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan agar tetap
tinggi.
47
merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian
samping batang bawah. Caranya sebagai berikut:
48
o Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh
dengan baik, bagian batang bawah di atas sambungan
dipotong. Pemotongan perlu dilakukan supaya tidak terjadi
kompetisi kebutuhan zat makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan lanjutan dari batang.
49
Merunduk ini dilakukan pada tanaman-tanaman yang sulit untuk distek,
misalnya pada apel liar untuk batang bawah sedangkan kita ingin
perbanyak tanaman itu dengan cepat dan dalam jumlah yang
besar. Caranya ialah batang tanaman itu dirundukkan (dibengkokkan)
mendatar ketanah dan ditimbuni tanah tipis. Setelah mata pada tiap-
tiap ruas itu tumbuh dan tunas-tunasnya berakar, barulah batang itu
dipotong untuk ditanam. Cara ini adalah sangat mudah dikerjakan dan
tidak banyak memerlukan tenaga, sedangkan hasilnya pun tinggi.
50
Gambar 17. Pembiakan secara merunduk
a) Merunduk biasa
b) Merunduk majemuk
51
3) Pembiakan Vegetatif dengan Okulasi (Budding)
Kelebihannya dari hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik dari pada
induknya. Bisa dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman
yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan terhadap serangan hama
dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah yang
lezat, tetapi mempunyai perakaran kurang baik. Tanaman yang mempunyai
perakaran baik digunakan sebagai batang bawah. Sedangkan tanaman
yang mempunyai buah lezat diambil mata tunasnya untuk ditempelkan
pada batang bawah dikenal dengan sebutan batang atas. Sama halnya
dengan enten, okulasi ini biasanya menggunakan batang bawah dan batang
atas dari satu spesies atau dari satu varietas. Penyambungan tanaman dari
satu varietas atau dari satu spesies memang dapat dilakukan tanpa
mengalami kesukaran. Lain halnya dengan okulasi yang dilakukan antar
spesies biasanya agak mengalami kesukaran. Hal demikian di karenakan
52
antarbatang atas dan batang bawah kadang-kadang terdapat perbedaan
fisiologis. Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak
dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao.
Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
b) Satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan
memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara
okulasi yaitu :
Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang
sama.
53
Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang
kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar,
memiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk
dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah
yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal
15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
Pada klon yang akan dijadikan batang atas atau entres tanaman
harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki
pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
54
b) Okulasi Hijau (Green Budding) merupakan cara okulasi yang lazim
dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah yang berumur
4-6 berumur 3-4 bulan, garis tengah 0,5-1 cm, warna kayu entres hijau
tua, yang dipergunakan adalah mata burung yang berwarna hijau.
batang bawah berumur 2-3 bulan, diokulasi dengan entres umur 3-4
minggu, garis tengah kurang dari 0,5 cm warna kayu entres hijau muda
sampai hijau. Yang dipergunakan sebagai mata entres adalah mata sisik
(csale bud). Teknik pengokulasian pada okulasi dini sama saja dengan
yang dilakuka pada okulasi hijau. Hasi dari okulasi sama dengan yang
dicapai okulasi hijau maupun okulasi coklat.
Teknik Mengokulasi
a) Buat bidang okulasi pada batang bawah dengan lebar 1.5 cm, dan
panjang 2-3 cm, usahakan pembuatan pembuatan bidang okulasi
dibuat pada ketinggian ± 20 cm dari permukaan tanah.
b) Ambil mata entres yang telah dipotong 2-3 cm, dan belah 1/3
nya, pada saat pembelahan mata entres usahakan kulit kita
jangan mengenai kulit cambium, karena jika mengenai kulit cambium
kita akan membawa bakteri yang akan mengganggu tumbuhnya
mata entres.
55
d) Setelah bibit selesai di okulasi kita dapat pindahkan ke tempat
persemaian bibit/nursery. Dengan tujuan kita dapat mengontrol
perkembangan tanaman yang telah okulasi.
e) Setelah dua minggu kemudian mata entres sudah dapat kita lihat, jika
mata entresnya berwarna hijau segar maka okulasi yang kita lakukan
dikatakan berhasil.
56
D. Skema Pembelajaran pola Talking Learning to tasks
1. Tahap Telaah (T1)
Master teacher merekomendasikan calon instruktur untuk mempelajari Buku Pembiakan
Tanaman kelas X,serta telusuri google dan youtube dengan kata kunci Pembiakkan
tanaman
Calon instruktur pelajari dan pahami secara utuh konten dari materi Pembiakan Tanaman
secara vegetatif diatas serta sumber-sumber lain yang relevan.
Berdasarkan hasil telaahan anda pada buku-buku sumber, internet dan reveferensi lain
yang relevan sesuai topik, maka calon instruktur diminta untuk mengemukakan pendapat
dari materi yang telah dipelajari dengan menjawab beberapa pertanyaan pada lembar
kerja berikut
Lembar kerja siswa (LK 1.1)
Hasil telaahan calon instruktur pada sumber-sumber belajar yang elevan sesuai kompetensi yang
ingin dicapai
57
2. Tahap Teliti (T2)
1. Calon instruktur mempelajari dengan saksama dan teliti macam-macam cara pembiakan
tanaman secara vegetative alami
2. Calon instruktur mempelajari dengan saksama dan teliti macam-macam cara pembiakan
tanaman secara vegetative alami
3. Calon instrruktur diminta untuk mencari langkah-langkah dalam melakukan pembiakan
tanaman dengan teknik okulasi dengan mempelajari Buku Pembiakan Tanaman kelas X,
modul-modul serta internet yang sesuai dengan kegiatan / pekerjaan yang dilakukan
4. Berdasarkan hal tersebut di atas (point 1 dan 2), calon instruktur diminta untuk
a. Mengidentifikasi jenis tanaman yang berkembangbiak dengan cara vegetative alami
b. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan pembiakkan tanaman dengan cara vegetative
buatan
c. Master teacher membantu calon instruktur jika mendapatkan kesulitan dalam
mempelajari materi yang dimaksud
58
Kegiatan Belajar 1. Pembiakan Tanaman secara vegetatif alami
COCOR BEBEK
BAWANG MERAH
59
KENTANG
WORTEL
STROBERI
LENGKUAS
60
2.1 Master teacher menunjukkan jenis-jenis atau teknik-teknik pembiakkan tanaman
secara vegetative buatan serta mengarahkan calon instruktur untuk mencari
reverensi lain yang relevan
2.2 Calon instruktur diminta untuk mnegidentifikasi kelebihan dan kekurangan jenis-
jenis pembiakkan secara vegetative buatan berdasarkan gambar yang ada dengan
mencari sumber pada buku, modul dan internet
b. Pembiakkan secara vegetatif buatan
Setelah mempelajari materi berdasarkan referensi yang ada silahkan mengerjakan tugas di bawah
ini yaitu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pembiakkan
vegetative di bawah
STEK
CANGKOK
61
SAMBUNG PUCUK
OKULASI
3. Master teacher menyiapkan format/rubrik penilaian presentasi dan rubrik penilaian sikap
62
LK. 3
KONSTRUKSI
N CATATAN
TEMA PENDAPAT/ARGUMENTAS
O PEMBIMBING
I CALON TRAINER
Identifikasikan Jenis-jenis
1
Pembiakan tanaman
Jelaskan cara-cara pembiakan
2
tanaman secara vegetatif alami
Jelaskan cara-cara pembiakan
3
tanaman secara vegetatif buatan
Langkah-langkah kerja teknik
4 pembiakan tanaman dengan cara
atau teknik cangkok
Langkah-langkah kerja teknik
5 pembiakan tanaman dengan cara
atau teknik okulasi
63
Lembar Penilaian Presentasi
Materi Pokok :
Alokasi waktu :
Nama calon instruktur :
Judul presentasi :
Waktu penyelesaian
Skor perolehan
Menguasai materi
Skor perolehan
Total skor
Ya Tidak K BK
2 Mendemonstrasikan Perbandinga
cara penyiapan n media
media tanam yang tanam yang
baik digunakan
Teknik
pencampuran
media tanam
Keterangan :
- Berikan tanda centang (v) pada kolom yang dinilai
- K = kompeten
- BK = belum kompeten
E. Rangkuman
65
1. Stek adalah teknik pemangkasan tunas yang dijadikan bibit dengan cara ditanam
ke dalam media tanah atau air untuk memperbanyak tanaman baru.
2. Cangkok adalah teknik penggabungan dua tanaman yang berbeda, dengan
mengikat dan memotong bagian batang atau cabang untuk kemudian ditanam dan
tumbuh menjadi tanaman baru.
3. Okulasi adalah teknik menyatukan dua tanaman dengan cara menyisipkan mata
pada batang yang telah dipangkas dan mengikatnya hingga tumbuh bersama.
4. Meristem adalah teknik pemisahan jaringan tanaman dengan cara memotong
bagian ujung tunas atau akar dan memperbanyak tanaman baru melalui kultur
jaringan di laboratorium.
5. Pembiakan tanaman secara vegetatif dapat menghasilkan tanaman yang seragam
dan berkualitas baik, menghemat waktu dan biaya, dan memperbanyak jumlah
tanaman yang diinginkan. Namun, teknik ini juga memiliki beberapa kekurangan,
seperti kerentanan terhadap penyakit dan kurangnya variasi genetik yang dapat
F. Tugas
Perhatikan tabel jodohkan jenis tanaman dengan alat perkembangbiakkan atau teknik
pembiakkannya
1 Pisang Cangkok
2 Jehe Geragih
4 Stroberi Sambung
5 Jeruk Umbi
6 Mangga Tunas
66
7 Jambu Akar tinggal
1
2
3
4
5
H. Tes formatif
1. Pembiakan tanaman yang terjadi secara alami tanpa bantuan manusia dikenal dengan istilah
a. Pembiakan vegetative
b. Pembiakan generatif
c. Pembiakan sendiri
2. Umbi adalah bagian tanaman yang membengkak dalam tanah kerena menyimpan cadangan
makanan. Umbi ada yang berupa umbi batang, umbi lapis dan umbi akar. Contoh tanaman yang
berkembang dengan umbi batang adalah …….
67
e. Bunga dahlia dan bawang Bombay
3. Berikut merupakan ciri yang ditunjukkan oleh suatu jenis bahan tanam
Dari beberapa ciri yang disebutkan di atas, bahan tanam pembiakan vegetative yang dimaksud adalah
b. Geragih d. Spora
d. Berdaun rimbun
5. Pada tahapan penyiapan media tanam cangkok, media perlu ditaburi insektisida terlebih dahulu.
6. Untuk memperoleh hasil cangkokan yang baik, maka perlu diperhatikan faktor-faktor pendukung
dan penghambat pada saat mencangkok. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung
68
keberhasilan kegiatan pencangkokan adalah waktu. Waktu pencangkokan yang baik adalah saat
musim hujan, hal ini bertujuan agar ……………
7. Persyaratan utama yang harus dipenuhi pada pembikan tanaman secara cangkok adalah pemilihan
batang cangkokan. Hal tersebut karena batang yang disayat akan dijadikan komponen utama
tanaman baru. Persyaratan batang cabang untuk mencangkok adalah ….
8. 1. Bagian tanaman induk yang diperlukan relative sedikit sehingga tidak merugikan tanaman
induk
Dari beberapa kelebihan perbanyakkan tanaman secara vegetative di atas, yang mana
sajakah yang merupakan kelebihan dari perbanyakkan tanaman vegetative buatan dengan
setek ……
a. 1 – 2 – 3
b. 2 – 3 – 4
c. 1 – 3 – 5
69
d. 3 – 4 – 5
e. 2 – 3 – 5
9. Media tanam yang diperlukan dalam perbanyakkan tanaman dengan menggunakan setek
adalah campuran tanah dan pupuk kandang. Perbandingan kedua media ini dalam
penggunaannya adalah
10. Keadaan lingkungan media semai setek harus terlindung dari matahari dan air hujan, oleh
karena itu perlu dibuatkan …..
a. Media semai
b. Bahan tanam
c. Pengajiran
d. Pemangkasan
e. Naungan
70
No Kunci
jawaban
1 D
2 B
3 A
4 B
5 C
6 A
7 A
8 E
9 C
10 E
71
Mata Pembiakan Tanaman
pelajaran
Alat
1. Pisau okulasi
2. Plastik polietilen / plastik es
Bahan
1. Media tanam
2. Batang atas
3. batang bawah
Keselamatan
kerja 1. Hati-hati saat melakukan penyayatan
2. Hati-hati saat melakukan pengambilan batang atas
Waktu
1. Instruksi : 15 menit
2. Latihan : 30 menit
3. Pengerjaan : 1 jam
Langkah kerja a) Buat bidang okulasi pada batang bawah dengan lebar 1.5
cm, dan panjang 2-3 cm, usahakan pembuatan
pembuatan bidang okulasi dibuat pada ketinggian ± 20
cm dari permukaan tanah.
b) Ambil mata entres yang telah dipotong 2-3 cm, dan belah
1/3 nya, pada saat pembelahan mata entres usahakan
kulit kita jangan mengenai kulit cambium, karena jika
mengenai kulit cambium kita akan membawa bakteri
yang akan mengganggu tumbuhnya mata entres.
72
Kemudian dengan mengunakan plastic polietilen/plastic es,
usahakan pengikatannya dimulai dari bawah ke atas. Seperti
susunan genteng, dengan tujuan air tidak masuk ke mata
entres yang kita tempelkan. Pengikatannya jangan ditarik
terlalu kuat, yang di khawatirkan akan mematahkan mata
entresnya.
d) Setelah bibit selesai di okulasi kita dapat pindahkan ke
tempat persemaian bibit/nursery. Dengan tujuan kita dapat
mengontrol perkembangan tanaman yang telah okulasi.
e) Setelah dua minggu kemudian mata entres sudah dapat
kita lihat, jika mata entresnya berwarna hijau segar maka
okulasi yang kita lakukan dikatakan berhasil.
f) Kemudian setelah 21 hari hingga 1 bulan kemudian jika
mata
entres masih berwarna hijau segar maka plastik es
pengikat dapat kita buka. Dan diatas mata entres, batang
bawahnya kita kerat setengahnya dan di rundukkan,
dengan tujuan memperkecil pasokan makanan keatas
pucuk daun batang bawah. Adapun tujuan agar tidak
memotong batang bawah secara keseluruhan adalah agar
batang bawah masih bias berfotosintesis.
g) Kemudian setelah dua minggu kemudian, bagian batang
bawah yang kita rundukkan dapat kita potong miring,
dengan tujuan agar pada saat hujan turun atau saat kita
melakukan penyiraman air tidak langsung mengenai pada
mata entres yang kita tempelkan.
h) Setelah 3-4 bulan kemudian bibit hasil okulasi telah
dapat menanaminya di lahan.
73
III. EVALUASI
A. Tes kognitif
Essay test
1. Terdapat kasus setelah melakukan perbanyakkan tanaman jeruk dengan teknik sambung
pucuk, setelah beberapa hari kemudian bagian persambungan antara batang atas dan batang
bawah berwarna kecoklatan dan mongering. Menurut kalian mengapa hal tersebut bisa terjadi
2. Pada saat melakukan penanaman kentang ada beberapa jenis umbi kentang yang busuk dan
berlubang. Menurut kalian apa penyebab umbi tersebut busuk dan berlubang dan pencegahan
apa yang dapat kita lakukan.
b. Tes psikomotor
74
PENILAIAN KETRAMPILAN
Tema : Perbanyakkan tanaman dengan menggunakan umbi akar
Bentuk : Penugasan mandiri
Jenis penilaian : Penilaian kinerja
Nama peserta didik/ calon instruktur :
Narasi Tugas
Cobalah untuk melakukan teknik perbanyakkan tanaman kentang
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan penanaman pada lahan yang telah disediakan
3. Lakukan penyiraman
Penilaian Proses
Persiapan Proses Hasil Waktu Total
Skor Perolehan 6 3 3 3 12
Skor Maksimal 6 3 3 3 12
Bobot 10 40 40 10 100
Total 10 40 40 10 100
Keterangan
- Bobot total wajib 100
- Cara Perhitungan
skor perolehan
Nilai total =∑ ( × bobot ) 75
skor maksimal
C. Penilaian sikap
KETERANGAN
4 = JIKA EMPAT INDIKATOR TERLIHAT
3 = JIKA TIGA INDIKTOR TERLIHAT
2 = JIKA DUA INDIKATOR TERLIHAT
1 = JIKA SATU INDIKATOR TERLIHAT
DISIPLIN
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membagikan hal-hal yang tidak penting di kelas maya
JUJUR
a. Menyampaikan seseuatu sesuai keadaan
sebenarnya
b. Tidak menyontek pekerjaan orang lain
c. Memberikan informasi yang diminta dengan
jujur
d. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
TANGGUNG JAWAB
a. Berperan aktif dalam diskusi di
kelas
b. Mengerjakan tugas sesuai dengan yang
diberikan
76
c. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi
d. Aktif menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran
SANTUN
a. Menggunakan kata-kata yang sopan saat berkomunikasi
b. Mengucapkan salam saat memulai dan mengakhiri pembicaraan
c. Mengucapkan salam saat
bertemu
d. Menggunakan kata-kata yang santun saat berkomunikasi dengan teman
IV. Penutup
Dengan menguasai materi modul pembiakan tanaman vegetatif, kita dapat memperluas
pemahaman tentang teknik reproduksi tanaman yang tidak melibatkan biji, seperti stek,
okulasi, dan lainnya. Dengan memanfaatkan teknik ini, kita dapat menghasilkan tanaman
baru yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan secara lebih efisien dan dengan kualitas yang
lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan memperdalam
pengetahuan tentang pembiakan tanaman vegetatif agar dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi dunia pertanian dan kehidupan manusia secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
Chairani, Hanum. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Klaten : PT. Macanan Jaya Cemerlang.
77
Nurwandani Paristiyanti. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional
https://youtu.be/_bpNtSmTE_E
78