KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR......................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR........................................................................... 4
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.............................................. 6
KOMPETENSI DASAR..................................................................... 7
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI..................................... 7
TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................. 8
ALOKASI WAKTU............................................................................ 8
METODE PEMBELAJARAN............................................................ 9
AYAT AL-QUR’AN............................................................................ 10
PETA KONSEP................................................................................. 11
ISI...................................................................................................... 12
A. Bryophyta................................................................................ 12
B. Pteridophyta............................................................................ 17
C. Spermatophyta....................................................................... 21
RANGKUMAN................................................................................... 33
EVALUASI......................................................................................... 34
KUNCI JAWABAN............................................................................ 37
UMPAN BALIK................................................................................. 38
LKPD................................................................................................. 39
GLOSARIUM..................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 43
3
Daftar Gambar
Gambar 1. Lumut...................................................................... 12
Gambar 5. Pteridophyta............................................................ 17
4
Gambar 21. Leguminosae........................................................ 29
5
Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Guru
a. Ciptakan kondisi ruang kelas yang nyaman untuk memulai
pelajaran
b. Jelaskan petunjuk pembelajaran modul
c. Jelaskan kegiatan yang harus dikerjakan siswa
d. Pantau kegiatan siswa dan membantu siswa yang menemukan
kesulitan
e. Berikan tes kepada siswa di setiap akhir lembar kegiatan
belajar
f. Berikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil tes
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama bagian instruksi
Pahami tujuan anda mempelajari modul, sasaran yang
diharapkan, tingkat penguasaan yang diharapkan serta
waktu yang ditargetkan.
Gunakan teknik membaca cepat dan tepat dalam
mempelajari modul.
Kerjakanlah soal evaluasi yang terdapat di dalamnya
dengan jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum anda
mengerjakannya.
Hitunglah skor yang anda peroleh setelah mengerjakan
soal evaluasi sesuai dengan rumus penyekoran yang
tertera.
Apabila skor yang didapat kurang dari KKM 70, maka anda
harus mengulas kembali materi dan mengerjakan kembali
soal yang dijawab salah.
b. Anda diperbolehkan bertanya kepada guru jika dianggap perlu.
6
Kompetensi Dasar (KD)
7
4.8.1 Mengumpulkan data pengamatan tumbuhan Gymnospermae
dan Angiospermae di lingkungan sekolah
Tujuan Pembelajaran
8
Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing
Pembelajaraan inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara
langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat.
Implementasi model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry)
menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk melatih
keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran inkuiri terbimbing
merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa.
Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry)
ini siswa lebih banyak aktif dalam proses pembelajarannya yang telah
dikondisikan untuk dapat menerapkan berpikir dalam upaya menggali
sendiri segala konsep untuk mengambil inisiatif dalam usaha
memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan melatih berpikir
kitis siswa dalam permasalahan. Dalam pembelajaran ini guru
bertindak selaku organisator dan fasilitator, guru tidak
memberitahukan konsep-konsep tetapi membimbing siswa
menemukan konsep-konsep tersebut dengan melalui kegiatan
belajar. Sehingga konsep yang didapat berdasarkan kegiatan dan
pengalaman belajar tersebut akan selalu diingat siswa dalam waktu
yang lama. Tahapan-tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada
peningkatan keterampilan berpikir kritis siwa.
9
Ayat Al-Qur’an
Q.S. Ash-Shu’ara’/26:7
PETA KONSEP
10
Kingdom
Plantae
Tidak
Berpembuluh
Berpembuluh
Divisi Divisi
Divisi
Spermatophyta
Bryophyta Pteridophyta
(Tumbuhan
(Lumut) (Paku)
Berbiji)
11
tumbuhan tidak berpembuluh. Perbedaan cirinya dapat dilihat
sebagai berikut:
A. BRYOPHYTA (LUMUT)
Gambar 1. Lumut
Sumber: https://bibitbunga.com/jenis-lumut-dan-gambarnya/
12
menganggap lumut telah berkormus (mempunyai akar, batang, dan
daun). Lebih tepatnya lumut adalah peralihan antara tumbuhan
bertalus dengan tumbuhan berkormus. Ada ahli botani yang
menganggap lumut merupakan perkembangan dari alga hijau yang
berbentuk filamen.
Ciri-ciri:
13
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan talus, hidup ditempat lembab
dan autotrof. Terbagi menjadi 3 kelas: Lumut hati, lumut tanduk dan
lumut daun.
Ciri-ciri:
1. tubuh berbentuk talus, berlobus seperti hati manusia
2. merupakan lumut berumah dua (deoceus)
3. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi,
pembentukan gemmacup (kuncup) dan spora
4. Gemmacup adalah struktur khas yang terdapat pada
gametofit berupa mangkok yang mengandung kumpulan
lumut kecil.
5. Gemma dapat lepas dan tersebar oleh air kemudian
tumbuh menjadi lumut baru.
6. Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara sperma
dan ovum membentuk zigot. Contoh: Marchantia
polimorpha
Ciri-ciri:
1. Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.
2. Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya
terletak pada sporofitnya.
3. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang
tumbuh seperti tanduk dari gametofit.
4. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut
tanduk).
15
Gambar 4. Lumut daun
Sumber: https://bibitbunga.com/jenis-lumut-dan-gambarnya/
Ciri-ciri:
1. Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip
tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan
daun.
2. hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti
beludru
3. contoh Polytrihcum dan Spagnum
B. PTERIDOPHYTA (PAKU)
16
Gambar 5. Pteridophyta
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/
17
1. Paku homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu
jenis spora yang sama besar
2. Paku heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang
berbeda ukurannya (makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora
jantan
3. Paku peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk
dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet
betina . contoh paku ekor kuda
18
Gambar 7. Paku kawat
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/
C. SPERMATOPHYTA
20
Gambar 10. Pohon spermatophyta
Sumber: dokumen pribadi
21
6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut
strobilus atau runjung.
7. Bakal biji tersusun dalam strobilus
8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus
jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
9. bakal biji tidak dilindungi daun buah/berbiji terbuka
10. Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu
a. Cycadinae
b. Ginkgoinae
22
Gambar 12. Ginkgoinae
Sumber: internet
c. Coniferinae
d. Gnetinae
23
Gambar 14. Gnetinae
Sumber: internet
27
2. Tumbuhan Dikotil
Ciri-cirinya adalah :
1. Memiliki dua daun lembaga (dikotiledon)
2. Batang umumnya bercabang
3. Tulang daun menjari atau menyirip
4. Memiliki kambium sehingga akar dan batang bertambah
besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada akar
dan batang tersususn dalam lingkaran
5. Memiliki sistem akar tunggang
6. Bunga memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 4 atau
5, bentuk beraturan dengan bunga yang mencolok
29
Gambar 23. Rutaceae
Sumber: internet
30
Gambar 25. Mirtaceae
Sumber: internet
31
Rangkuman
Berdasarkan ada atau tidak adanya jaringan pembuluh,
tumbuhan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak
berpembuluh.
Lumut adalah peralihan antara tumbuhan bertalus
dengan tumbuhan berkormus. Lumut terbagi menjadi 3
kelas: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan
dapat digunakan sebagai penahan erosi dan menyerap
air.
Tumbuhan Paku adalah tumbuhan yang sudah memiliki
akar, batang dan daun sejati, berkembang biak dengan
spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh
angkut xilem dan floem, memiliki klorofil, berakar
serabut dan mengalami pergiliran keturunan. Tumbuhan
paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: Paku purba
32
(Psilopsida), Paku kawat (Lycopsida), Paku ekor kda
(Spenopsida), dan Paku sejati (Pteriopsida).
Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang
hidup di darat, memiliki akar, batang dan daun sejati,
tracheophyta, autotrof, serta menghasilkan biji. Divisi
tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi ,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
LATIHAN SOAL
33
E. Kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan perkembangan
organ tubuhnya berdasarkan bentuk
34
B. Lumut dan kangkung
A. Nephrolepis, Equesentum
B. Salvina, Marsilea
35
C. Nephrolepis, Lycopodium
D. Dryopteris, Drymoglossum
E. Lycopodium, Selaginella
KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
36
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. C
10. A
UMPAN BALIK
37
Lembar Kerja Peserta Didik
Kelompok:
1. …………………………………..
2. ……………………………………
3. ……………………………………
4. …………………………………..
5. ……………………………………
A. TUJUAN PENGAMATAN
38
1. Siswa dapat mengumpulkan data pengamatan
tumbuhan kedalam golongan Gymnospermae dan
Angiospermae di lingkungan sekolah
2. Siswa mengkomunikasikan data hasil pengamatan
tumbuhan ke dalam golongan Gymnospermae dan
Angiospermae di lingkungan sekolah
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat tulis
Buku referensi
Lembar observasi
2. Bahan
Tumbuhan di sekitar sekolah
C. Cara Kerja
1. Siapkan alat tulis pena dan buku referensi
2. Amatilah tumbuhan yang ada dilingkungan sekolah
berdasarkan ciri-ciri fisik tumbuhannya
3. Golongkan tanaman yang anda temukan. Termasuk
golongan Gymospermae atau Angiospermae, bila
Angospermae termasuk kedalam dikotil atau monokotil
4. Masukkan data hasil pengamatan kedalam tabel hasil
pengamatan
39
Glosarium
A
Autotrof = dapat membuat makanan sendiri
E
Epifit = tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang
pada tanaman lain sebagai tempat hidupnya.
K
Klorofil = zat hijau daun atau pigmen yang dimiliki oleh
berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul berperan
utama dalam fotosintesis.
Kormus = tubuh tumbuhan yang dimiliki oleh pterodophyta
(tumbuhan paku) dan spermatophyta (tumbuhan biji).
40
Kutikula = lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk(bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba yang
berfungsi unutk memperlambat kehilangan air dari daun,
batang, bunga, buah dan biji.
F
Fertilisasi = peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus
atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal atau
peleburan nukleus.
Fotoautrof = organisme yang dapat menggunakan sumber
energi cahaya untuk kemudian mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik.
Fase gametofit = menghasilkan sel gamet atau kelamin dan
reproduksinya secara seksual.
Fase safrofit = menghasilkan spora dan reproduksinya secara
aseksual.
R
Rizoid = tonjolan seperti rambut yang tumbuh keluar dari sel
epidermis bryopyta.
S
Sporofit = suatu fase pada mahluk hidup, di mana pada fase
ini terjadi pembentukkan spora.
Z
Zigot = sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel
kelamin yang telah matang.
41
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Triana dan Oka, Anak Agung. 2018. Botani Tumbuhan Rendah.
Metro: Laduny.
42
43
44