Anda di halaman 1dari 44

19)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya ke pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan modul bahan
ajar yang berjudul “Kingdom Plantae” ini dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari


segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki modul bahan ajar di
kesempatan selanjutnya di kemudian hari.

Metro, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR......................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR........................................................................... 4
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.............................................. 6
KOMPETENSI DASAR..................................................................... 7
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI..................................... 7
TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................. 8
ALOKASI WAKTU............................................................................ 8
METODE PEMBELAJARAN............................................................ 9
AYAT AL-QUR’AN............................................................................ 10
PETA KONSEP................................................................................. 11
ISI...................................................................................................... 12
A. Bryophyta................................................................................ 12
B. Pteridophyta............................................................................ 17
C. Spermatophyta....................................................................... 21
RANGKUMAN................................................................................... 33
EVALUASI......................................................................................... 34
KUNCI JAWABAN............................................................................ 37
UMPAN BALIK................................................................................. 38
LKPD................................................................................................. 39
GLOSARIUM..................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 43

3
Daftar Gambar

Gambar 1. Lumut...................................................................... 12

Gambar 2. Lumut hati............................................................... 14

Gambar 3. Lumut tanduk.......................................................... 15

Gambar 4. Lumut daun............................................................. 16

Gambar 5. Pteridophyta............................................................ 17

Gambar 6. Paku purba.............................................................. 18

Gambar 7.Paku kawat.............................................................. 19

Gambar 8. Paku ekor kuda....................................................... 19

Gambar 9. Paku sejati.............................................................. 20

Gambar 10. Pohon spermatophyta........................................... 21

Gambar 11. cycadinae.............................................................. 22

Gambar 12. ginkgoinae............................................................. 23

Gambar 13. coniferinae............................................................ 23

Gambar 14. gnetinae................................................................ 24

Gambar 15. graminae............................................................... 26

Gambar 16. palmae.................................................................. 26

Gambar 17. Zinngiberaceae..................................................... 27

Gambar 18. Bromeliaceae........................................................ 27

Gambar 19. Orcidaceae........................................................... 28

Gambar 20. Euphorbiaceae...................................................... 29

4
Gambar 21. Leguminosae........................................................ 29

Gambar 22. Solanaceae........................................................... 30

Gambar 23. Rutaceae............................................................... 30

Gambar 24. Malvaceae............................................................. 31

Gambar 25. Mirtaceae.............................................................. 31

Gambar 26. Compositae........................................................... 32

5
Petunjuk Penggunaan Modul

Untuk Guru
a. Ciptakan kondisi ruang kelas yang nyaman untuk memulai
pelajaran
b. Jelaskan petunjuk pembelajaran modul
c. Jelaskan kegiatan yang harus dikerjakan siswa
d. Pantau kegiatan siswa dan membantu siswa yang menemukan
kesulitan
e. Berikan tes kepada siswa di setiap akhir lembar kegiatan
belajar
f. Berikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil tes

Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama bagian instruksi
 Pahami tujuan anda mempelajari modul, sasaran yang
diharapkan, tingkat penguasaan yang diharapkan serta
waktu yang ditargetkan.
 Gunakan teknik membaca cepat dan tepat dalam
mempelajari modul.
 Kerjakanlah soal evaluasi yang terdapat di dalamnya
dengan jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum anda
mengerjakannya.
 Hitunglah skor yang anda peroleh setelah mengerjakan
soal evaluasi sesuai dengan rumus penyekoran yang
tertera.
 Apabila skor yang didapat kurang dari KKM 70, maka anda
harus mengulas kembali materi dan mengerjakan kembali
soal yang dijawab salah.
b. Anda diperbolehkan bertanya kepada guru jika dianggap perlu.

6
Kompetensi Dasar (KD)

3.8 Mengelompokkan tumbuhan tingkat tinggi ke dalam divisio


berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya
dalam kehidupan.

4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik


dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.8.1 Menjelaskan ciri-ciri umum tumbuhn tinggi dan tumbuhan


rendah

3.8.2 Membedakan ciri-ciri umum tumbuhan tinggi dan tumbuhan


rendah

3.8.3 Mengklasifikasikan tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah ke


dalam divisio berdasarkan cirri-cirinya

3.8.4 Mengkorelasikan tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat


rendah berdasarkan peranannya dalam kehidupan

3.8.5 Menyimpulkan beberapa tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan


tingkat rendah berdasarkan peranannya ke dalam kehidupan
manusia.

7
4.8.1 Mengumpulkan data pengamatan tumbuhan Gymnospermae
dan Angiospermae di lingkungan sekolah

4.8.2 Mengkomunikasikan data hasil pengamatan tumbuhan


Gymnospermae dan Angiospermae di lingkungan sekolah

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik kelas X semester II


diharapkan mampu:
1. Menjelaskan ciri-ciri umum tumbuhan tinggi dan tumbuhan
rendah
2. Membedakan ciri-ciri umum tumbuhan tinggi dan tumbuhan
rendah
3. Mengklasifikasikan tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah ke
dalam divisio berdasarkan cirri-cirinya
4. Mengkorelasikan tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan
tingkat rendah berdasarkan peranannya dalam kehidupan
5. Menyimpulkan beberapa tumbuhan tingkat tinggi dan
tumbuhan tingkat rendah berdasarkan peranannya ke dalam
kehidupan manusia.
6. Mengumpulkan data pengamatan tumbuhan Gymnospermae
dan Angiospermae di lingkungan sekolah
7. Mengkomunikasikan data hasil pengamatan tumbuhan
Gymnospermae dan Angiospermae di lingkungan sekolah

Alokasi waktu: 9 x 45 menit

8
Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing
Pembelajaraan inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara
langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat.
Implementasi model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry)
menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk melatih
keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran inkuiri terbimbing
merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa.
Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry)
ini siswa lebih banyak aktif dalam proses pembelajarannya yang telah
dikondisikan untuk dapat menerapkan berpikir dalam upaya menggali
sendiri segala konsep untuk mengambil inisiatif dalam usaha
memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan melatih berpikir
kitis siswa dalam permasalahan. Dalam pembelajaran ini guru
bertindak selaku organisator dan fasilitator, guru tidak
memberitahukan konsep-konsep tetapi membimbing siswa
menemukan konsep-konsep tersebut dengan melalui kegiatan
belajar. Sehingga konsep yang didapat berdasarkan kegiatan dan
pengalaman belajar tersebut akan selalu diingat siswa dalam waktu
yang lama. Tahapan-tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada
peningkatan keterampilan berpikir kritis siwa.

9
Ayat Al-Qur’an

Q.S. Ash-Shu’ara’/26:7

PETA KONSEP
10
Kingdom
Plantae

Tidak
Berpembuluh
Berpembuluh

Divisi Divisi
Divisi
Spermatophyta
Bryophyta Pteridophyta
(Tumbuhan
(Lumut) (Paku)
Berbiji)

1. Bryophyta (Lumut Daun) 1. Paku Lumut 1. Gymnospermae


(Berbiji Terbuka)
2. Hepatophyta (Lumut Hati) 2. Paku Ekor Kuda
2. Angiospermae
3. Arthocerophyta (Lumut Tanduk) 3. Paku Sejati (Berbiji Tertutup)

Berdasarkan ada atau tidak adanya jaringan pembuluh, tumbuhan


digolongkan menjadi dua jenis, yaitu tumbuhan berpembuluh dan

11
tumbuhan tidak berpembuluh. Perbedaan cirinya dapat dilihat
sebagai berikut:

Tumbuhan tidak berpembuluh:

1. Akar, batang dan daun belum bisa dibedakan.


2. Tidak memiliki jaringan pengakut.
3. Air dan zat-zat diangkut keseluruh bagian sel secara difusi
atau osmosis.

A. BRYOPHYTA (LUMUT)

Gambar 1. Lumut
Sumber: https://bibitbunga.com/jenis-lumut-dan-gambarnya/

Lumut (bryophyta) berasal dari bahasa yunani bryon yang


berarti “tumbuhan lumut”. Pada umumnya lumut berwarna hijau
karen mempunyai sel-sel dengan mempunyai plesida yang
menghasilkan krolofil a dan b, jadi lumut bersifat autrof. Tubuh lumut
dapat dibedakan antara sporofit dan gametofitnya.
Berdasarkan struktur tubuhnya, ada ahli yang menganggap
bahwa tumbuhan lumut masih berupa talus, tetapi ada yang

12
menganggap lumut telah berkormus (mempunyai akar, batang, dan
daun). Lebih tepatnya lumut adalah peralihan antara tumbuhan
bertalus dengan tumbuhan berkormus. Ada ahli botani yang
menganggap lumut merupakan perkembangan dari alga hijau yang
berbentuk filamen.

Lumut melakukan dua adaptasi yang memungkinkannya untuk


tumbuh di tanah. Pertama, tubuhnya diselubungi oleh kutikula lilin
sehingga dapat mengurangi penguapan dari tubuhnya. Kedua,
gamet-gametnya berkembang dalam suatu struktur yang disebut
gametangium. Sebagai akibatnya, zigot hasil fertilisasi berkembang di
dalam jaket pelindung.

Karena lumut belum memiliki jaringan pengangkut, maka air


naik ke tubuh lumut secara imbibisi. Setelah air dimasukkan ke
tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian-bagian tumbuhan.
Baik secara difusi maupun aliran sitoplasma. Sistem pengangkutan
seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat tumbuh di rawa dan
tempat yang teduh. Lumut tidak pernah berukuran tinggi atau
kebanyakan tingginya kurang 20 cm. Tumbuhan lumut teradaptaasi
untuk tumbuh didarat, tidak berkormus, dan memiliki pergiliran
keturunan.

Ciri-ciri:

1. Multiseluler, berklorofil, dan bersifat fotoautotrop.


2. Akar, batang, dan daun belum bisa dibedakan.
3. Merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan talus
(lembaran) dan tumbuhan berkormus (cormophyta).
4. Tidak memiliki jaringan pembuluh.
5. Habitat di tempat lembab atau basah.
6. Memiliki siklus pergiliran keturunan (metagenesis).
7. Mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit dan fase
sporofit

13
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan talus, hidup ditempat lembab
dan autotrof. Terbagi menjadi 3 kelas: Lumut hati, lumut tanduk dan
lumut daun.

1. Hepaticopsida (lumut hati)

Gambar 2. Lumut Hati


Sumber: https://bibitbunga.com/jenis-lumut-dan-gambarnya/

Ciri-ciri:
1. tubuh berbentuk talus, berlobus seperti hati manusia
2. merupakan lumut berumah dua (deoceus)
3. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi,
pembentukan gemmacup (kuncup) dan spora
4. Gemmacup adalah struktur khas yang terdapat pada
gametofit berupa mangkok yang mengandung kumpulan
lumut kecil.
5. Gemma dapat lepas dan tersebar oleh air kemudian
tumbuh menjadi lumut baru.
6. Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara sperma
dan ovum membentuk zigot. Contoh: Marchantia
polimorpha

2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)


14
Gambar 3. Lumut tanduk
Sumber: https://bibitbunga.com/jenis-lumut-dan-gambarnya/

Ciri-ciri:
1. Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.
2. Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya
terletak pada sporofitnya.
3. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang
tumbuh seperti tanduk dari gametofit.
4. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut
tanduk).

3. Bryopsida (lumut daun)

15
Gambar 4. Lumut daun
Sumber: https://bibitbunga.com/jenis-lumut-dan-gambarnya/

Ciri-ciri:
1. Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip
tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan
daun.
2. hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti
beludru
3. contoh Polytrihcum dan Spagnum

Manfaat tumbuhan lumut:

1. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat


kulit dan mata.
2. Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat
digunakan sebagai penahan erosi dan menyerap air
3. Dapat digunakan sebagai ornamen tata ruang
4. Marchantia sebagai obat penyakit hati

B. PTERIDOPHYTA (PAKU)

16
Gambar 5. Pteridophyta
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/

Tumbuhan Paku adalah tumbuhan yang sudah memiliki akar,


batang dan daun sejati, berkembang biak dengan spora (kormofita
berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem dan floem, memiliki
klorofil, berakar serabut dan mengalami pergiliran keturunan.
Bentuk :lembaran, perdu (pohon), seperti tanduk rusa. Struktur dan
fungsi :memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.
Ciri-ciri
1. Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
2. Memiliki berkas pembuluh angkut.
3. Terdiri atas dua fase generasi, yaitu sporofit
(menghasilkan spora) dan gametatif (menghasilkan
sel kelamin).
4. Fase sporofit memiliki sifat lebih dominan dari fase
gametotif.
5. Berdassarkan fungsinya, daun tumbuhan paku
dibedakan menjadi dua tropofil (untuk fotosintesis)
dan daun sporofit (penghasil spora).
6. Berdasarkan bentuknya, daun tumbuhan paku
dibedakan menjadi daun mikofil (dau kecil) dan daun
makrofil (daun besar).
7. Habitat ada yang di darat, di perairan, dan ada yang
hidupnya menempel.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi


menjadi 3 :

17
1. Paku homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu
jenis spora yang sama besar
2. Paku heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang
berbeda ukurannya (makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora
jantan
3. Paku peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk
dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet
betina . contoh paku ekor kuda

Klasifikasi paku terbagi menjadi 4 kelas:


1. Paku purba (Psilopsida)

Gambar 6. Paku purba


Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/

Spesiesnya hampir punah, tersisa 10 - 13 spesies. Menghasilkan


satu jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil,
nutrisi diperoleh dari simbiosis dengan jamur. Contoh: Rynia dan
psilotum.

2. Paku kawat (Lycopsida)

18
Gambar 7. Paku kawat
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/

Jumlah lebih kurang 1000 spesies. Menghasilkan dua jenis spora


(heterospora). Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk
kerucut. Gametofit tidak berklorofil. Gametofit ada yang uniseksual
dan biseksual. Contoh : Selaginela dan Lycopodium.

3. Paku ekor kuda (Spenopsida)

Gambar 8. Paku ekor kuda


Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/

Jumlah lebih kurang 15 spesies. Habitat di tempat lembab daerah


subtropics. Disebut ekor kuda karena bentuk batang seperti ekor
kuda. Sporangium berupa strobilus. Merupakan paku homospora.
Gametofit memiliki klorofil. Gametofit biseksual. Contoh: Equisetum.
19
4. Paku sejati ( Pteriopsida)

Gambar 9. Paku sejati


Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/

Jumlah paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies. Memiliki akar,


batang dan daun sejati. Daun muda tumbuh menggulung
(circinnatus). Contoh : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum
cuneatum)

Manfaat Tumbuhan Paku:


1. Untuk tanaman hias
2. Untuk sayur-sayuran
3. Sebagai pupuk hijau tanaman padi
4. Selaginella plana sebagai obat luka

C. SPERMATOPHYTA

20
Gambar 10. Pohon spermatophyta
Sumber: dokumen pribadi

Dalam bahasa Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan.


Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang hidup di darat,
memiliki akar, batang dan daun sejati, tracheophyta, autotrof, serta
menghasilkan biji. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan
ketinggian yang sangat bervariasi. Habitus atau perawakan tumbuhan
berbiji sangat bervariasi, yaitu : Pohon, misalnya jati, duku, kelapa,
beringin, cemara. Perdu, misalnya mawar, kembang merak,
kembang sepatu. Semak, misalnya arbei. Herba, misalnya sayur-
sayuran, bunga lili, serta bunga krokot. Cara hidup: fotoautotrof,
artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
Habitat tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun,
tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai.
Reproduksi terjadi secara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif.

Divisi tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi , yaitu :


1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)
Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae) adalah tumbuhan
yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan
biji terbuka adalah:
1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa
herba Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh
membesar
2. Bentuk perakaran tunggang
3. Daun sempit, tebal dan kaku
4. Tulang daun tidak beraneka ragam
5. Tidak memiliki bunga sejati

21
6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut
strobilus atau runjung.
7. Bakal biji tersusun dalam strobilus
8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus
jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
9. bakal biji tidak dilindungi daun buah/berbiji terbuka
10. Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu

a. Cycadinae

Gambar 11. Cycadinae


Sumber: internet

Ciri khas adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk,


tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan
berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau
strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta
dan Cycas rumphii (pakis haji).

b. Ginkgoinae

22
Gambar 12. Ginkgoinae
Sumber: internet

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina.


Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas
dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh
individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yaitu Ginkgo biloba.

c. Coniferinae

Gambar 13. Coniferinae


Sumber: internet

Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat


perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus
berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini
memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh:
Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus
sp.,Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.

d. Gnetinae
23
Gambar 14. Gnetinae
Sumber: internet

Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan


pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk
daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada
xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring.
Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut
“bunga”. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah
Gnetum gnemon (melinjo).

2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)


Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat
di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:
1. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau
herba/terna
2. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip,
menjari, melengkung atau sejajar
3. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa
kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya
berupa putik dan benang sari

Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi dua kelas


berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:
1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
24
Ciri-ciri adalah :
1. Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)
2. Batang tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-
ruas batang jelas
3. Daun biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
4. Memiliki tulang daun sejajar ataumelengkung
5. Tidak berkambium, jaringan xilem dan floem pada akar
dan batang tersusun tersebar
6. Memiliki sistem akar serabut
7. Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah
berkelipatan 3, bentuk tidak beraturan, warna tidak
mencolok

Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :


1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi,
jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.

Gambar 15. Graminae


25
Sumber: internet

2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa,


rotan, kelapa sawit, aren, salak.

Gambar 16. Palmae


Sumber: internet

3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit,


jahe, lengkuas.

Gambar 17. Zingiberaceae


Sumber: internet
26
4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanas.

Gambar 18. Bromeliaceae


Sumber: internet

5. Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya:


anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh
di hutan irian jaya.

Gambar 19. Orcidaceae


Sumber: internet

27
2. Tumbuhan Dikotil
Ciri-cirinya adalah :
1. Memiliki dua daun lembaga (dikotiledon)
2. Batang umumnya bercabang
3. Tulang daun menjari atau menyirip
4. Memiliki kambium sehingga akar dan batang bertambah
besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada akar
dan batang tersususn dalam lingkaran
5. Memiliki sistem akar tunggang
6. Bunga memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 4 atau
5, bentuk beraturan dengan bunga yang mencolok

Contoh tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut :


1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya:
singkong, jarak, karet, puring.

Gambar 20. Euphorbiaceae


Sumber: internet

2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri


malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang
kedelai, kacang tanah.
28
Gambar 21. Leguminosae
Sumber: internet

3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya:


kentang, terong, tomat, cabai, kecubung.

Gambar 22. Solanaceae


Sumber: internet

4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis,


jeruk bali.

29
Gambar 23. Rutaceae
Sumber: internet

5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang


sepatu, kapas.

Gambar 24. Malvaceae


Sumber: internet

6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih,


jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang

30
Gambar 25. Mirtaceae
Sumber: internet

7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari,


bunga dahlia, bunga krisan

Gambar 26. Compositae


Sumber: internet

31
Rangkuman
 Berdasarkan ada atau tidak adanya jaringan pembuluh,
tumbuhan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak
berpembuluh.
 Lumut adalah peralihan antara tumbuhan bertalus
dengan tumbuhan berkormus. Lumut terbagi menjadi 3
kelas: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan
dapat digunakan sebagai penahan erosi dan menyerap
air.
 Tumbuhan Paku adalah tumbuhan yang sudah memiliki
akar, batang dan daun sejati, berkembang biak dengan
spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh
angkut xilem dan floem, memiliki klorofil, berakar
serabut dan mengalami pergiliran keturunan. Tumbuhan
paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: Paku purba

32
(Psilopsida), Paku kawat (Lycopsida), Paku ekor kda
(Spenopsida), dan Paku sejati (Pteriopsida).
 Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang
hidup di darat, memiliki akar, batang dan daun sejati,
tracheophyta, autotrof, serta menghasilkan biji. Divisi
tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi ,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

LATIHAN SOAL

Bacalah soal dengan baik dan benar. Kemudian jawab sesuai


pemahaman!

1. Apakah yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat rendah


A. kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan perkembangan
organ tubuhnya masih sangat sederhana.
B. Kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan perkembangan
organ tubuhnya sudah bagus.
C. kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan perkembangan
oragan tubuhnya berdasarka iklim.
D. kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan perkembangan
organ tubuhnya berdasarkan tempat.

33
E. Kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan perkembangan
organ tubuhnya berdasarkan bentuk

2. Sebutkan ciri- ciri tumbuhan tingkat rendah


A. bersifat tidak autotrof
B. bersifat autrof
C. Hidup ditempat yang gersang
D. Tempatnya di yang dingin
E. Bersifat autrotof dan autrof

3. Sesuaikan macam-macam tumbuhan tingkat rendah

A. Tumbuhan paku, lumut.

B. Tumbuhan jagung, karet, pisang.

C. Tumbuhan padi, singkong.

D. Tumbuhan paku, pagi.

E. Tumbuhan lumut, karet

4. Sebutkan contoh tumbuhan tingkat rendah


A. Tumbuhan paku
B. Tumbuhan pare
C. Tumbuhan bayam
D. Tumbuhan kelapa
E. Tumbuhan jagung

5. Kelompokkan tumbuhan rendah berdasarkan jaringan


pembuluhnya

A. Lumut dan lumut kerak

34
B. Lumut dan kangkung

C. Lumut kerak dan gingsen

D. Gingsen dan kangkung

E. Jagung dan lumut

6. Apakah perbedaan tumbuhan lumut dengan tumbuhan yang lain

A. Tumbuhan lumut memiliki akar, batang, dan daun yang bukan


daun sejati, belum memiliki berkas pembuluh.

B. Tidak ada bedanya

C. Tumbuhan lumut memiliki akar tetapi tidak kuat.

D. Tumbuhan yang memiliki benang sari yang menarik

E. Tumbuhan yang memiliki bentuk yang besar

7. Kumpulkan beberapa tumbuhan rendah

A. Tumbuhan talus, tumbuhan paku, tumbuhan belah, tumbuhan


lumut
B. Tumbuhan talus, paku, lumut, jagung
C. Tumbuhan belah, paku, lumut, jambu
D. Tumbuhan paku, jambu
E. Tumbuhan talus, paku, jambu

8. Berikut ini yang merupakan contoh tumbuhan Divisi Pteridophyta


adalah, kecuali……

A. Nephrolepis, Equesentum
B. Salvina, Marsilea

35
C. Nephrolepis, Lycopodium
D. Dryopteris, Drymoglossum
E. Lycopodium, Selaginella

9.Pernyataan berikut ini yang benar adalah….

A. Bryophyte memeiliki sistem vaskuler


B. Pteridophyta tidak memiliki pembuluh angkut
C. Pteridophyta dan Spermatophyta memiliki xylem dan
floem
D. Biji pada Gynospermae dilindungi oleh daun buah
E. Biji pada Angiospermae tidak dilindungi oleh daun buah

10. Pertanyaan yang benar tentang Gymonspermae adalah….


A. Megasporofil terkumpul dalam bentuk strobilus
B. Bunga sebagai alat reproduksi generative
C. Bakal biji tumbuh didalm daun buah
D. Penyerbukan dibantu oleh serangga (entomogami)
E. Terjadi pembuahan ganda yang menghasilkan zigot dan
endospermae

KUNCI JAWABAN

1. A
2. B

36
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. C
10. A

Penskoran Pilihan Ganda


Jawaban Benar
Nilai= X 100
Total Soal

UMPAN BALIK

1. Setelah melakukan pembelajaran dan pemahaman tentang


materi dan dapat menjawab soal latihan dengan nilai kkm 70
maka bisa melanjutkan kemateri berikutnya
2. Kemudian jika sudah mendapatkan nilai kkm 70 tiap materi ke
bab per bab maka bisa melanjutkan ke jenjang materi yang
lebih tinggi
3. Tetapi jika belum bisa mendapatkan nilai kkm 70 maka harus
belajar terus memahami materinya.
4. Dapat melakukan dan memahami praktikum yang dilakukan
maka bisa melanjutkan kemateri selanjutnya.

37
Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN


TUMBUHAN GYMNOSPERMAE DAN ANGIOSPERMAE
DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Kelas: X MIA/Genap

Kelompok:

1. …………………………………..
2. ……………………………………
3. ……………………………………
4. …………………………………..
5. ……………………………………

A. TUJUAN PENGAMATAN

38
1. Siswa dapat mengumpulkan data pengamatan
tumbuhan kedalam golongan Gymnospermae dan
Angiospermae di lingkungan sekolah
2. Siswa mengkomunikasikan data hasil pengamatan
tumbuhan ke dalam golongan Gymnospermae dan
Angiospermae di lingkungan sekolah
B. Alat dan Bahan
1. Alat
 Alat tulis
 Buku referensi
 Lembar observasi
2. Bahan
 Tumbuhan di sekitar sekolah
C. Cara Kerja
1. Siapkan alat tulis pena dan buku referensi
2. Amatilah tumbuhan yang ada dilingkungan sekolah
berdasarkan ciri-ciri fisik tumbuhannya
3. Golongkan tanaman yang anda temukan. Termasuk
golongan Gymospermae atau Angiospermae, bila
Angospermae termasuk kedalam dikotil atau monokotil
4. Masukkan data hasil pengamatan kedalam tabel hasil
pengamatan

39
Glosarium

A
Autotrof = dapat membuat makanan sendiri

E
Epifit = tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang
pada tanaman lain sebagai tempat hidupnya.

K
Klorofil = zat hijau daun atau pigmen yang dimiliki oleh
berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul berperan
utama dalam fotosintesis.
Kormus = tubuh tumbuhan yang dimiliki oleh pterodophyta
(tumbuhan paku) dan spermatophyta (tumbuhan biji).

40
Kutikula = lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk(bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba yang
berfungsi unutk memperlambat kehilangan air dari daun,
batang, bunga, buah dan biji.

F
Fertilisasi = peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus
atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal atau
peleburan nukleus.
Fotoautrof = organisme yang dapat menggunakan sumber
energi cahaya untuk kemudian mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik.
Fase gametofit = menghasilkan sel gamet atau kelamin dan
reproduksinya secara seksual.
Fase safrofit = menghasilkan spora dan reproduksinya secara
aseksual.

R
Rizoid = tonjolan seperti rambut yang tumbuh keluar dari sel
epidermis bryopyta.

S
Sporofit = suatu fase pada mahluk hidup, di mana pada fase
ini terjadi pembentukkan spora.

Z
Zigot = sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel
kelamin yang telah matang.

41
DAFTAR PUSTAKA

Asih, Triana dan Oka, Anak Agung. 2018. Botani Tumbuhan Rendah.
Metro: Laduny.

Novianti, Cynthia. 2019. 7+ Jenis Tumbuhan Paku yang Bermanfaat


untuk Sehari-hari. (Online)
https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-tumbuhan-paku/

42
43
44

Anda mungkin juga menyukai