Anda di halaman 1dari 7

III.

UNSUR-UNSUR PERTANIAN

3.1 Kompetensi Dasar

            Setelah mengikuti mata kuliah, diharapkan mahasiswa akan mampu menjelaskan


tentang :

1. Mengetahui apa itu proses produksi


2. Mengetahui apa itu petani
3. Mengetahui apa itu usahatani
4. Mengetahui apa itu perusahaan usahatani

3.2 Proses Produksi

Tumbuh-tumbuhan adalah pabrik pertanian yang primer (pokok). Tumbuhan mengambil dari
udara melalui daun dan mengambil air serta unsur hara dari tanah melalui akar. Dengan bantuan
energi sinar matahari dihasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu dan sebagainya.

Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan ( temperatur, energi
matahari, air, reaksi tanah, kandungan udara dalam tanah, kandungan unsur hara ). Ternak dan
ikan adalah pabrik pertanian sekunder atau kedua. Tergantung jenisnya, ternak dan ikan
memakan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan menjadi produk lain yang berguna bagi kehidupan
manusia ( daging, susu, kulit, wool, telur ).

1. Implikasi bagi pembangunan pertanian

Sifat-sifat dan produksi biologis dalam pertanian mempunyai banyak implikasi bagi
pembangunan pertanian itu sendiri, antara lain:

 Produksi per-satuan luas harus diusahakan sebesar-besarnya


 Diperlukan jaringan transportasi untuk mengangkat hasilnyan dan menyediakan sarana
produksi
 Lingkungan hidup petani tidka dapat dikonsentrasikan dalam suatu tempat seperti di kota,
tetapi tersebar juga dalam satu-satuan yang kecil

1. Jenis usahatani dan potensi pertanian berbeda dari suatu tempat ke tempat lainnya

Jenis usahatani ( sawah, kebun, hutan, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya )
potensi produksinya ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat kita kelompokkan
dalam faktor iklim, sifat fisik, kimia, dan bilogi tanah.

Faktor iklim terdiri dari jumlah curah hujan, suhu, penyinaran matahari, dan sebagainya. Sampai
saat ini, faktor iklim secara makro belum sempat dimodifikasi oleh manusia . Namun, saat ini
manusia sudah memodifikasi faktor iklim mikro, yaitu dengan pembuatan hujan buatan, sistem
irigasi, kegiatan usaha pertanian dengan menggunakan greenhouse, dan lain-lain.

Sifat fisik tanah secara makro dapat dimodifikasi oleh manusia, sehingga jenis dan usahatani
yang dilakukan oleh manusia sebagian masih disesuaikan dengan kondisi tersebut. Sedangkan
sifat kimia dan biologi tanah relatif lebih mudah dimodifikasi oleh manusia, diantaranya dengan
kegiatan pemupukan.

Implikasi dari pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pembangunan pertanian adalah:

 Pembangunan usaha pertanian haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut,


 Kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta input yang diperlukan harus disesuaikan
dengan faktor-faktor keadaan setempat

1. Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman

Proses produksi di pabrik dilakukan dalam kondisi yang terkontrol sehingga setiap kegiatan
dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan kebutuhannya. Proses produksi pertanian bersifat
khas, yaitu dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biotik, diantaranya serangan hama, penyakit
dan persaingan dengan gulma. Keadaan ini mengaharuskan:

 Usaha pertanian itu diversifikasi agar penggunaan tenaga kerja lebih tersebar menurut
waktu

Penanaman beberapa jenis tanaman dengan waktu tanam dan panen berbeda memungkinkan
waktu penyebaran tenaga kerja tersebar serta pemeliharaan ternak dan ikan juga memungkinkan
penggunaan tenaga kerja lebih tersebar. Diversifikasi usaha ini memungkinkan peningkatan
produksi total dengan jalan kontinu dalam setahun.

 Petani dan buruh tani perlu mempunyai keterampilan yang luas untuk dapat melakukan
diversifikasi usaha di atas.

1. Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan juga dalam hal yang lain

Penambahan pupuk diperlukan untuk meningkatkan produksi, tetapi hal ini dapat terjadi apabila
kultivar tanaman yang digunakan diubah dri kultivar unggul yang lebih respon terhadap
pemupukan.

1. Pertanian modern selalu berubah

Pertanian modern adalah pertanian yang berbeda sesuai dengan kebutuhan manusia. Perubahan
tersebut baik dalam volume maupun jenis produksi. Penggunaan ilmu dan teknologi yang
senantiasa berkembang memungkinkan terciptanya volume dan jenis produk sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh konsumen.
 Petani

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara
melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memeihara tanaman
( padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut
untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Mereka juga dapat menyediakan
bahan mentah bagi industri seperti serealia untuk minuman alkohol, buah untuk jus, kapas atau
wol untuk d jadikan bahan menenun dll.

Setiap orang bisa menjadi petani ( asalkan punya sebidang tanah atau lebih ), walau ia sudah
punya pekerjaan bukan sebagai petani. Maksud dari kalimat tersebut bukan berarti pemilik tanah
harus mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tetapi bisa bekerja sama dengan petani
tulen untuk bercocok tanam di tanah pertanian miliknya. Apabila ini di terapkan berarti pemilik
tanah itu telah memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak. Apabila
bermaksud mengolah sendiri, tentu harus benar enar bisa membagi waktu, tetapi kemungkinan
akan kesulitan kalau tanahnya lebih dari satu petak.

1. Beberapa peranan petani dalam kegiatan usahanya

 Sebagai penggarap, peranan petani adalah memelihara tanaman dan hewannya agar
mendapatkan hasil yang di butuhkan. Dalam hal pengolahan tanaman (termasuk
penyediaan tempat benih, dan pembibitan), pengelolaan tanah, penanaman, pemupukan,
pengendalian jasad pengganggu, pengaturan air, panen dan penanganan pasca panen.
 Keterampilan sebagai manager, lebih banyak berkaitan dengan kemampuan untuk
menjalankan usaha taninya menyangkut kegiatan otak yang di dorong oleh keinginan
yang tercakup di dalam peranannya sebagai manager adalah pengambilan keputusan atau
pemilihan alternatif-alternatif yang ada.
 Petani sebagai manusia, seorang petani lebih dari hanya sebagai penggarap dan manager.
Ia adalah manusia dan anggota dari dua kelompok manusia yang penting baginya, yaitu:
keluarga dan masyarakat setempat (local community atau tetangga). Keadaan petani
sebagai perorangan banyak di tentukan oleh keanggotaannya didalam dua kelompok tadi.
Sebagai manusia perorangan petani mempunyai empat kemampuan yang penting bagi
pembangunan pertanian yaitu:
 Bekerja
 Belajar
 Berfikir secara imaginative dan kreatif
 Beraspirasi (cita-cita)

1. Ciri – ciri Kehidupan Petani :


2. Masih ada hubungan saling mengenal dan bergaul antar warga
3. Secara umum hidup dari hasil pertanian
4. Berusaha mempertahankan tradisi yang sudah ada sehingga orang tua pada umumnya
memegang pedoman yang sangat penting
5. Tidak dijumpai adanya pembagian kerja berdasarkan keahlian, akan tetapi berdasarkan
usia dan jenis kelamin.
6. Tiga Macam Kebiasaan Mental Yang Terutama Penting Bagi Pembangunan Pertanian,
Yaitu:

 Kebiasaan mengukur, yaitu berfikir dalam term jumlah benda – benda. Dengan


kebiasaan ini janganlah puas dengan menyatakan panen “baik” atau hasil “cukup”, tetapi
dalam jumlah ton atau kg/ha bahkan sampai kepada beberapa tingkat pendapatan yang di
peroleh dari usaha taninya.
 Kebiasaan kedua adalah bertanya. Mengapa tanaman ini lebih baik dari tanaman itu?
Kenapa hasil disini lebih baik dari tempat lain dan sebagainya.
 Kebiasaan ketiga adalah selalu melihat atau mencari alternatif dari cara yang sudah di
kenal dan dilaksanakan terhadap cara baru yang lebih baik dan menguntungkan.

 Usahatani (Farm)

Usahatani adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan tanahnya dengan maksud untuk
memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah
yang bersangkutan untuk memperoleh hasil selanjutnya (Adiwilaga, 1992). Usaha tani adalah
kegiatan mengorganisasikan atau mengelola asset dan cara dalam pertanian. Usahatani juga
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan
teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001). dari definisi
usahatani tersebut, dapat kita simpulkan bahwa usahatani adalah upaya memanfaatkan dan
mengelola tanah untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan dengan tetap menjaga kualitas
tanah agar usahatani dapat berkelanjutan.

Usahatani merupakan bagian dari permukaan bumi, dimana seorang petani atau keluarga, atau
organisasi menanam tanaman ataupun memelihara ternak dan ikan. Sehingga usahatani dapat
dikatakan land  (tanah), karena tanah merupakan komponen penting dalam usahatani, tanah
merupakan benda alami yang terdapat pada lapisan terluar dari permukaan bumi sebagai hasil
pelapukan dari batuan induk yang berfungsi sebagai media tumbuh-tumbuhan. Sedangkan lahan
merupakan bagian dari permukaan bumi termasuk segala benda yang berada diatasnya, baik
faktor iklim, budaya, sosial maupun ekonomi dimana lahan tersebut berada.

Menurut Raleigh Barlowe (1978) menyatakan bahwa istilah lahan mempunyai beberapa
pengertian yang berbeda tergantung pada konteks istilah tersebut digunakan. Beberapa sudut
pandang yang tercakup dalam pengertian lahan antara lain:

 Land may be through as space as room an surface with in wich ang upon wich life takes
place.  Lahan sebagai konsep space mencakup tidak hanya sebagian permukaan bumi saja
seperti lembah, daratan, pegunungan, perbukitan, dan sebagainya yang mendukung
secara fisik terhadap kehidupan dan pekerjaan manusia, tetapi juga dalam konsep cubic
space.
 When land is considered as a nature, it’s may be identified rather cosely with the natural
environmental. Kondisi ini dipengaruhi oleh intensitas penyinaran, curah hujan, angin,
keadaan topografi, dan lain-lain.
 When lan is considered as a factor of production, it’s usually thoughtof as naturegiven
source of the food, fibers, building material, minerals, energy resources, and other raw
materials used in modern society.
 When land is considered as situation. The concept involves location with respect to
market, geographic feature, other resources, and other countries.
 The concept of land as property involves real estate and has legal connotations.

 Perusahaan Usahatani (Farm Bussiness)

Setiap petani melakukan kegiatan perusahaan atas usahataninya. Kegiatan ini bersifat perusahaan
karena tujuan pengusahaannya bersifat ekonomi (mempertimbangkan perbandingan antara input
yang diberikan dengan besarnya output yang diterima/diperoleh), menghasilkan produk-produk
yang laku di pasaran maupun sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dalam kegiatan perusahaan tani “bertani bukanlah cara hidup, melainkan merupakan suatu
perusahaan” (farming is business, it is not a way of life). Usahatani terbagi dua, yaitu;

1)   Usahatani Keluarga

Usahatani keluarga adalah usahatani yang dikelola oleh petani dan keluarganya. Umumnya
mengelola lahan milik sendiri atau lahan sewa yang tidak terlalu luas dan menanam berbagai
macam tanaman pangan,palawija dan atau hortikultura. Usahatani tersebut dapat diusahakan di
tanah sawah,ladang dan pekarangan. Hasil yang dipanen biasanya digunakan untuk konsumsi
keluarga, jika hasil panen lebih banyak dari jumlah yang dikonsumsi maka akan menjual hasil
tani ke pasar tradisional. Jadi pertanian dalam arti sempit dapat dicirikan oleh sifat subsistensi
atau semi komersial. Ciri lain usahatani keluarga adalah tidak adanya spesifikasi dan spesialisasi.
Seperti menanam berbagai macam komoditi. Dalam satu tahun musim tanam petani dapat
memutuskan untuk menanam tanaman bahan pangan atau tanaman perdagangan. Keputusan
petani untuk menanam bahan pangan terutama didasarkan atas kebutuhan pangan keluarga
,sedangkan bila memutuskan untuk menanam tanaman perdagangan faktor-faktor determinan
yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut antara lain adalah iklim, ada tidaknya
modal, tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut dan ekspektasi harga. Jenis komoditi
perdagangan rakyat meliputi tembakau, tebu rakyat, kopi, lada, karet, kelapa, teh, cengkeh,
vanili, buah-buahan, bunga-bungaan dan sayuran. Di samping mengusahakan komoditi-komoditi
di atas, usahatani keluarga juga mencakup usahatani sampingan yaitu peternakan/perikanan dan
pencarian hasil hutan. Bila pendapatan seorang petani sebagian besar diperoleh dari sektor
perikanan maka ia disebut nelayan. Namun demikian ciri subsistensi atau semi komersial tetap
lekat pada usahatani keluarga baik usahatani tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan maupun kehutanan.

2)   Perusahaan Pertanian


Perusahaan pertanian adalah perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan
sistem pertanian seragam di bawah sistem manajemen yang terpusat (centralized) dengan
menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk memperoleh
laba yang sebesar-besarnya. Usahatani sebagai perusahaan dimana petani dalam mengelola atau
mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan tersebut menggunakan prinsip perusahaan.
Artinya petani mempertimbangkan berbagai kombinasi input yang diberikan agar bisa
menghasilkan output sesuai dengan tujuan secara efisien dan efektif. Adapun bila usahatani,
perkebunanan, peternakan, perikanan dan kehutanan telah dilakukan secara efisien dalam skala
besar dengan menerapkan konsep spesialisasi komoditi maka karakteristik pertanian bergeser ke
arah komersialisasi dan dikenal dengan istilah perusahaan pertanian atau farm. Perkebunan yang
dikelola secara komersial dikenal sebagai plantation. Dalam peternakan dikenal istilah ranch
untuk peternakan sapi yang dikelola secara profesional,demikian seterusnya. Jadi perbedaan
antara perusahaan pertanian dan usahatani setidaknya ada dua, yaitu ditinjau dari segi wawasan
usaha dan dari bidang yang tercakup : Jika perusahaan pertanian wawasan usahanya adalah
komersial, maka usahatani keluarga wawasannya ada yang subsisten, hobi, di samping ada yang
komersial, serta campuran antara dua wawasan tersebut. Dari segi bidang, perusahaan pertanian
lebih luas daripada usahatani keluarga, karena mencakup subsistem pertanian di samping
subsistem yang lain.

1. a) Input dan Output

Input adalah semua yang dimasukkan ke dalam proses produksi, misalnya tanah yang digunakan,
tenaga kerja (baik keluarga maupun diluar keluarga), kegiatan perencanaan manajemen yang
dilakukan, saprodi yang digunakan dan lain-lain. Sedangkan output adalah hasil dari tanaman
dan atau ternak/ikan yang dihasilkan dari kegiatan usahataninya.

1. b) Biaya dan Penerimaan

Input dan output ini menyangkut biaya (cost) dan penerimaan (returns/revenue). Dalam pertanian
primitive dan subsisten biaya utama adalah kegiatan petani dan keluarganya, penerimaan utama
adalah nilai dari hasil-hasil yang dipergunakan untuk kehidupan keluarga petani itu sendiri.
Dengan bertambah majunya pertanian makan lebih banyak penerimaan bentuk uang daripada
berbentuk natural.

Setiap petani memperhitungkan biaya dan penerimaan. Pertimbangan mengenai biaya selalu
mencangkup jerih payah yang harus dikeluarkan, biaya tunai maupu kredit untuk pengadaan
saprodi, biaya tenaga kerja, biaya cadangan, biaya panen dan pasca panen, dan biaya pemasaran
produknya. Penerimaan yang di perkirakan meliputi bahan makanan dan hasil lain yang
dipergunakan keluarganya, uang yang diterima penjualan hasil, dan nilai barang-barang dan jasa
yang mungkin diterima melalui pertukaran dari tetangganya, serta hasil yang diperoleh dari
pertukaran petani atau pihak lain.

1. c) Implikasinya bagi pembangunan pertanian


 Biaya dan penerimaan adalah menurut komponen yang penting, yang hanya
dipertimbangkan agar kegiatan usahatani berjalan efektif, efisien dan menguntungkan
 Petani berfikir dalam pola pertanamannya atau pola usaha. Pola usaha adalah kombinasi
dari beberapa usaha misalnya pola monokultur, polikultur ataupun pertanian campuran.
Sedangkan pola pertanaman merupakan kombinasi dan urutan beberapa jenis tanaman
atau ternak ikan.
 Perusahaan besar pada dasarnya dapat dikembangkan diatas usahatani kecil misalnya
dengan menjalin pola kemitraan dengan industri besar dimana usahatani kecil berperan
sebagai pensuplaibahan, baik yang dibutuhkan oleh industri besar (pertanian yang
berbasis)
 Perusahaan usahatani yang berbeda memerlukan program pembangunan yang berbeda
pula.

Anda mungkin juga menyukai