Oleh :
I.
PENDAHULUAN
III.
METODOLOGI
IV.
khususnya
dari
para
petani
tanaman
bayam
yang
Persyaratan Benih
Berasal dari induk yang sehat, bebas dari hama dan penyakit, daya
Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas
dari hama dan penyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik
atau atap jerami padi. Benih bayam disebar merata atau berbaris-baris pada tanah
persemaian dan ditutup dengan selapis tanah tipis.
4.2.6 Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
11
disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hingga cukup
basah.
4.5 Pemeliharaan Tanaman
akan
terjadi
pertumbuhan
yang
mengelompok
(rapat)
sehingga
pertumbuhannya terhambat karena saling bersaing satu sama lain. Oleh karena itu
perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panen pertama.
4.5.2 Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca
oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan
produksi bayam antara 30-65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan
penggemburan tanah. Alat yang digunakan dalam penyiangan dapat berupa
cangkul kecil atau sabit.
4.5.3 Pembumbunan
Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
4.5.4 Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan
perempalan tunas-tunas liar dan pemasangan ajir/turus untuk memperkuat
tegaknya tanaman agar tidak rebah.
1
2
4.5.5 Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap
lubang calon tanaman sekitar 0,4-0,8kg. Dengan demikian kuantum pupuk
organik akan berkisar 15-30 ton Karena bercocok tanam secara organik tidak
menggunakan pupuk sintetis, sebagai gantinya mereka mengandalkan metode
alami, seperti kompos dan mengganti tanaman jenis panen, seperti tanaman
polong.
4.5.6 Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan
intensif 1-2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik
untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan
alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata. (http: //cerianetagricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html).
4.6 Hama dan Penyakit
4.6.1 Hama
a.
b.
c.
d.
4.6.2 Penyakit
a. Rebah kecambah
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun
13
4.6.3 Gulma
Jenis
gulma:
rumput-rumputan,
alang-alang.
Ciri-ciri:
tumbuh
yang
V.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan terhadap keempat hal diatas, kita dapat
menyimpulkan apa penyebab perubahan semua itu, yaitu pengolahan lahan yang
tidak sesuai dengan ketentuan, pemakaian pupuk dan penggunaan pestisida kimia
yang tidak sesuai prosedur, kurang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.
5.2 Saran
Waktu kegiatan Bakti Profesi masih sangat terbatas sehingga pelaksanaan
kerja yang telah diprogramkan belum terlaksana dengan sempurna, diharapkan
untuk kedepan kurun waktu pelaksanaan Bakti Profesi lebih lama sehingga dalam
penyampaian dan penukaran informasi baik untuk masukan untuk mahasiswa dan
petani dapat lebih maksimal sehingga hasil yang diperoleh jadi optimal.
Penulis memohon kepada siapa pun pada masa yang akan dating yang
mengambil mata kuliah Bakti Profesi mohon betul-betul mempelajari sosiologi
pedesaan. Dan jagalah nama baik Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven).
16
Daftar Pustaka
Bayam
Bertanam
dan
Pengolahan
17
18
DAFTAR LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN BAKTI PROFESI
18
19
20
21
22
23
24