Activity I.1: Cultivation Of Agroforestry Business Development Ideas At The Community Level
Project Month: 1 – 3
Description:
Membentuk sebuah koperasi agroforestri adalah hal yang sangat penting dalam
mengembangkan skema bisnis agroforestri berbasis masyarakat di DAS Sengkarang Hulu.
Koperasi agroforestri akan berfungsi sebagai platform untuk mengkonsolidasikan pengelolaan
lahan yang dimiliki oleh para anggotanya dan memfasilitasi kesepakatan tentang skema
budidaya teknis dan praktik pengelolaan lahan. Pembentukan koperasi agroforestri tidak hanya
akan berperan sebagai aggregator ekonomi bagi para petani, tetapi juga akan memastikan
bahwa praktik budidaya memenuhi standar keberlanjutan ekologis. Secara umum, dapat
dikatakan bahwa koperasi agroforestri akan memastikan mitigasi dan adaptasi yang efektif
terhadap perubahan iklim berbasis lahan sambil meningkatkan ketahanan ekonomi para petani
di DAS Sengkarang Hulu.
Kegiatan ini akan dilakukan melalui diskusi di tingkat kelompok petani yang sudah ada dengan
menyajikan skema program yang akan diimplementasikan dan menangkap aspirasi serta
masukan mengenai aspek teknis dan manajemen.
Volume Kegiatan : 1 kali pertemuan @ 4 desa, @50 orang
Budget: 57.200.000
Activity 1.2.: Workshop On Agroforestry Cooperative Formation
Project Month: 3
Description:
Ide pembentukan koperasi agroforestri yang tumbuh di tingkat komunitas melalui serangkaian
diskusi partisipatif dan pengumpulan masukan akan dibawa ke titik keputusan bersama melalui
sebuah lokakarya. Kegiatan ini akan memfasilitasi komunitas untuk menyatakan visi bersama
mengenai peningkatan pengelolaan agroforestri melalui pembentukan koperasi agroforestri.
Dalam kegiatan ini, diharapkan juga akan ada kesepakatan mengenai beberapa aspek
institusional, seperti nama koperasi, skema keanggotaan, struktur manajemen, kerangka kerja
dan program, serta klaster wilayah, mengingat koperasi ini kemungkinan akan mencakup
beberapa wilayah desa administratif.
Volume Kegiatan : 4 lokakarya @ 50 orang
Budget: 97.200.000
Activity I.3. Management Of Legalities For Establishing An Agroforestry Cooperative
Project Month: 3 – 7
Description:
Kegiatan ini terdiri dari tiga acara utama, yaitu pertemuan pendiri yang dihadiri oleh setidaknya
9 orang, di mana dalam rapat ini juga dapat diselenggarakan penyuluhan tentang
perkoperasian oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta/atau dinas
provinsi maupun kabupaten/kota sesuai dengan wilayah keanggotaannya. Perlu dicatat bahwa
para pendiri mengacu pada individu yang memenuhi syarat keanggotaan, menyatakan diri
sebagai anggota, dan hadir dalam rapat pendirian koperasi. Rapat pendirian koperasi ini
dipimpin oleh pemimpin rapat dan sekretaris yang ditunjuk oleh para pendiri. Selama rapat ini,
beberapa aspek penting dalam rancangan anggaran dasar akan dibahas, termasuk:
Nama koperasi.
Nama para pendiri.
Alamat tetap atau lokasi koperasi.
Jenis koperasi.
Jangka waktu berdiri.
Maksud dan tujuan koperasi.
Keanggotaan koperasi.
Struktur organisasi koperasi.
Modal koperasi.
Besar setoran simpanan pokok dan simpanan wajib.
Bidang dan kegiatan usaha koperasi.
Tata kelola koperasi.
Pembagian sisa hasil usaha.
Perubahan anggaran dasar.
Ketentuan mengenai pembubaran koperasi dan penyelesaian status badan hukum.
Sanksi.
Peraturan khusus.
Hasil dari rapat ini akan dicatat dalam notulensi rapat dan/atau berita acara rapat untuk
dimasukkan ke dalam rancangan anggaran dasar.
Rapat pendirian koperasi juga dapat dihadiri oleh seorang notaris untuk mencatat kesepakatan
pokok yang dihasilkan dalam rapat pendirian, yang nantinya akan diformulasikan ke dalam akta
pendirian. Selanjutnya, nama koperasi yang telah disetujui oleh para pendiri harus diajukan oleh
pemohon kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktur Jenderal Administrasi
Hukum Umum. Proses pengajuan nama koperasi ini harus mencantumkan setidaknya tiga kata
setelah frasa "koperasi" dan jenis koperasi, ditulis dengan huruf Latin, belum digunakan oleh
koperasi lain secara sah, tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan etika, tidak mirip
atau sama dengan nama lembaga negara atau pemerintah, kecuali jika mendapat izin dari
lembaga yang bersangkutan, dan tidak terdiri dari angka atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata.
Langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian koperasi
kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum. Permohonan ini diajukan
melalui Sistem Administrasi Badan Hukum dan menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu,
permohonan harus mencakup dokumen pendukung yang disampaikan secara elektronik,
seperti minuta akta pendirian koperasi, berita acara rapat pendirian koperasi, surat bukti
penyetoran modal, dan rencana kerja koperasi.
Penting untuk diingat bahwa permohonan pengesahan akta pendirian koperasi harus diajukan
dalam waktu 60 hari setelah tanggal akta pendirian ditandatangani. Jika batas waktu ini
terlewatkan, permohonan tidak dapat diajukan. Ketika permohonan diterima, Menteri akan
menerbitkan Keputusan Menteri mengenai pengesahan akta pendirian koperasi, yang akan
disampaikan kepada pemohon secara elektronik. Pengesahan koperasi akan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia dan diselenggarakan oleh Menteri Koperasi dan UKM.
Selanjutnya, dalam menjalankan usaha, koperasi harus mengajukan permohonan perizinan
usaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Volume: 6 kali pertemuan @ 25 orang
Budget: 72.550.000
Output 2: The integration of cooperatives and BUMDESMA through the establishment of joint
business units
Indicator 2.1
Indicator: Memorandum of Understanding (MoU) on the Establishment of Community-based
Agroforestry Joint Business Unit between Bumdesma and Agroforestry Cooperative.
Unit: Number of documents
Baseline value (start of the project): 0
Target value (end of the project): 1
Months to achievement (after project start): 3
Means of verification: Executed MoU document and photo documentations
Indicator 2.2
Indicator: Community-based agroforestry joint business unit has business plan and capacity to
manage their business
Unit: Number of document
Baseline value (start of the project): 0
Target value (end of the project): 1
Months to achievement (after project start): 19
Means of verification: Business Plan Document, photo documentations, presentation document
Activity 2.1: Fostering Local Government Support for Community-based Agroforestry Business
Development through Joint BUMDes Unit
Project month (start): 4
Project month (end): 6
Description:
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong dukungan dari pemerintah desa dalam
mengembangkan unit bisnis agroforestri berbasis masyarakat melalui kemitraan antara
koperasi agroforestri dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA). Pemilihan skema
kemitraan dengan BUMDESMA disebabkan oleh sistem keanggotaan lintas desa dari koperasi
agroforestri, meskipun mereka berada di wilayah yang sama. Koperasi agroforestri akan
berperan sebagai mitra bisnis bagi BUMDESMA dalam pengembangan unit bisnis agroforestri
berbasis masyarakat.
Kegiatan ini akan dilakukan melalui fasilitasi pemerintah desa, BUMDES, dan manajer
BUMDESMA untuk memberikan dukungan dan komitmen dalam pengembangan unit bisnis
bersama. Fasilitasi ini akan dilakukan melalui serangkaian pertemuan. Hasilnya adalah
penandatanganan nota kesepahaman antara koperasi agroforestri dan BUMDESMA.
Volume: 5 pertemuan @ 20 orang
Budget: 54.650.000
Activity 2.2: Establishment of Community-Based Agroforestry Joint Business Unit
Project month (start): 7
Project month (end): 9
Description:
Unit Bisnis Bersama (JBU) adalah model hibrid antara koperasi dan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) yang mengintegrasikan agroforestri dan pembangunan pedesaan untuk mencapai
dampak ekonomi dan lingkungan yang maksimal. Model demokrasi ekonomi ini memiliki potensi
untuk menciptakan sinergi optimal. Melalui adopsi JBU dalam pengembangan agroforestri,
terdapat manfaat tambahan dengan meningkatkan tata kelola lingkungan melalui skema
ekonomi yang rasional, demokratis, dan berfokus pada kolektivitas.
Koperasi Agroforestri akan menyediakan sumber daya lahan, kapasitas teknis dalam budidaya,
dan tata kelola keanggotaan, sedangkan BUMDes/BUMDesma akan menyediakan kapasitas
institusi, administrasi, sumber daya manusia, keuangan, dan jangkauan pasar. Kemitraan ini
akan memfasilitasi pertukaran keahlian dan sumber daya, meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam mencapai pengembangan agroforestri berkelanjutan dan kesejahteraan
pedesaan.
Volume: 1 pertemuan 25 orang
Budget: 19.975.000
Activity 2.3: Community-Based Agroforestry Joint Business Unit Business Plan Development
Project month (start): 7
Project month (end): 19
Description:
Penyusunan Rencana Bisnis Unit Bisnis Bersama (JBU) Agroforestri berbasis masyarakat
merupakan langkah krusial dalam pengembangan dan manajemen bisnis yang efektif. Rencana
ini akan mencakup visi, misi, tujuan, strategi, dan rencana tindakan terkait dengan bisnis
agroforestri. Pemangku kepentingan dan tim manajemen unit bisnis bersama akan terlibat
dalam penyusunan rencana ini, termasuk analisis SWOT, analisis pasar dan pesaing, rencana
manajemen keuangan, rencana pemasaran, rencana manajemen produksi, serta rencana
pengembangan dan manajemen sumber daya manusia. Rencana ini juga akan mencakup
proyeksi keuangan, risiko bisnis, dan strategi mitigasi.
Semua pihak yang relevan akan terlibat dalam penyusunan rencana ini untuk memastikan
bahwa rencana tersebut sejalan dengan tujuan pengembangan bisnis agroforestri dan dapat
dilaksanakan secara efektif. Setelah rencana ini disusun, manajemen unit bisnis bersama akan
diberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memastikan
pelaksanaan yang sukses dan dampak ekonomi dan lingkungan yang diinginkan.
Volume: 4 kali, 1 hari, @20 orang
Budget: 48.280.000
Activity 2.4: Capacity building and institutional management assistance for community-based
agroforestry joint business unit management
Project month (start): 7
Project month (end): 9
Description:
Unit Bisnis Bersama (JBU) agroforestri adalah entitas yang kompleks dan membutuhkan
kompetensi baru dalam keberlanjutan lingkungan dan manajemen bisnis. Kegiatan
pengembangan kapasitas, termasuk pelatihan dan pembinaan pasca-pelatihan, akan
meningkatkan pemahaman dan keterampilan koperasi agroforestri, Badan Usaha Milik Desa,
dan manajemen unit bisnis bersama. Pelatihan akan mencakup manajemen bisnis di lahan
pertanian dan di luar lahan yang terkait dengan agroforestri serta bisnis produk olahan.
Pembinaan pasca-pelatihan akan memberikan dukungan teknis untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh serta mengatasi masalah yang muncul untuk
memastikan manajemen bisnis agroforestri yang efektif. Kegiatan pengembangan kapasitas ini
bertujuan untuk mengembangkan bisnis agroforestri dan memberikan manfaat bagi masyarakat
lokal dan lingkungan sekitarnya.
Volume: 1 pelatihan, 3 hari, 20 orang
Budget: 30.210.000
Output 4: The creation of added value for agroforestry commodities through a joint
business unit
Indicator 4.1
Indicator: The establishment of business cooperation with the private sector
Unit: Number of business cooperation
Baseline value (start of the project): 0
Target value (end of the project): 1
Months to achievement (after project start): 12
Means of verification: Agroforestry product business cooperation (MoU) document
Indicator 4.2
Indicator: Increased value-added level of business unit products.
Unit: Percentage (%)
Baseline value (start of the project): 0
Target value (end of the project): 50
Months to achievement (after project start): 12
Means of verification: Sales records/Financial reports
Activity 4.2: Agroforestry processed product business unit management capacity building (4
women business group
Project month (start): 13
Project month (end): 15
Description:
Tujuan dari peningkatan kapasitas unit bisnis produk olahan agroforestri adalah untuk
memfasilitasi kelompok bisnis yang sudah ada agar meningkatkan kualitas, jumlah, dan
keragaman produk mereka melalui kerja sama dengan JBU. Peningkatan kapasitas ini
dilakukan melalui pelatihan di mana kelompok bisnis produk olahan akan fokus pada
pembelajaran manajemen bisnis produk, izin produksi, dan standar produksi teknis. JBU akan
fokus pada standarisasi produk, sertifikasi dan izin peredaran, pengemasan, dan pemasaran.
Kegiatan ini akan membantu meningkatkan daya saing produk olahan agroforestri dan
memperluas pangsa pasar. Manajer unit bisnis akan dilatih dan diberikan pengetahuan dan
keterampilan untuk mengelola unit bisnis dengan lebih efektif dan efisien. Pelatihan dan
pembinaan akan dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa manajer unit bisnis dapat
memaksimalkan potensi produk olahan agroforestri.
Volume: 5 pelatihan, 2 hari, @10 orang
Budget: 80.800.000