Anda di halaman 1dari 8

BUKU KERJA

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

NAMA : MAS’UDI

NIM : 031458299

PROGRAM STUDI : 83/Akuntansi

UPBJJ UT : 74/Malang

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
Tahun 2022
9.f. TUGAS TUTORIAL KE-3

Judul Tugas Tutorial Tugas 3


Deskripsi Silakan Rekan mahasiswa/i kerjakan Tugas 3 ini dan upload
ditempat yang telah disediakan. Angka dalam kurung menunjukkan
nilai maksimum dari setiap soal.

TUGAS TUTORIAL KE-3


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

Nama Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Syariah


Kode Mata Kuliah : EKMA4482
Jumlah sks : 3sks
Nama Pengembang : Ifah Masrifah, SE.,MM.
Nama Penelaah : Dian Sugiarti, S.Pd., M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2020/2021.2
Edisi Ke- : 1

No Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas


Maksimal Tutorial
1 Studi Kasus. 60 M.7 KB.1
BPRS Indonesia mendapatkan pengajuan pembiayaan Hal.7.24-7.27
ijarah dari sebuah rental mobil PT Barata. Perusahaa
tersebut membutuhkan 1 buah armada kendaraan jenis
Honda keluaran tahun 2021 untuk melayani konsumen
kelas menengah atas di Jakarta.Pada tanggal 10 Januari
2021 BPRS Indonesia melakukan transaksi Ijarah
dengan PT Barata. Adapun informasi tentang penyewaan
tersebut adalah sebagai berikut :
Jenis kendaraan/Merek : Sedan/Honda Accord
Tahun pembuatan : 2020
Dealer : PT Honda Proepect Motor
Umur ekonomis : 5 tahun (60 bulan)
Harga perolehan : Rp.650.000.000
Uang Muka Sewa : Rp.70.000.000
Sewa perbulan : Rp.20.000.000
Jangka waktu sewa : 4 tahun (48 bulan)
Waktu pembelian barang : Bulan ke-48

Pertanyaan :
Dari informasi diatas kerjakanlah akuntansi untuk
BPRS Indonesia:
1. Buatlah perhitungan penyusutan aktiva ijarah
beserta jurnal biaya penyusutan aktiva ijarah.
2. Buatlah Jurnal untuk tanggal 25 Januari atas
penerimaan dan pengakuan pendapatan sewa jasa
ijarah langsung (tidak dari uang muka) dari PT
Barata yang dibayarkan setiap tanggal 25.
3. Buatlah jurnal untuk transaksi pada tanggal 05
Februari 2021 dilakukan perbaikan atas kendaraan
tersebut dan menghabiskan biaya sebesar
Rp.1.500.000 (tanpa sistem pencadangan biaya
perbaikan).
4. Buatlah perhitungan pendapatan sewa obyek
ijarah bulanan yang dibagihasilkan.
2 Studi Kasus. 25 Modul.8/KB.2
PT Sinar Abadi sebagai distributor tetap memiliki hal.8.29-8.30
tagihan sebesar Rp. 35.000.000 yang akan jatuh
tempo 3 bulan mendatang. PT Sinar Abadi ingin
mengalihkan piutang tersebut kepada Bank Syariah
Arwana mengingat PT Sinar Abadi selama ini telah
menjadi nasabah giro Bank Syariah Arwana.
Kontrak jual beli antara PT Sinar Abadi dengan PT
Sriwijaya serta invoice asli untuk penagihan
disertakan sebagai bukti adanya piutang PT
Sriwijaya kepad PT Sinar Abadi.
Bpk Dewa sebagai pimpinan cabang Bank Syariah
Arwana telah menganalisa bahwa piutang tersebut
tidak beresiko, kemudian menyetujui untuk
memberikan fasilitas Hiwalah kepada PT Sinar
Abadi dengan biaya Administrasi sebesar
Rp.1.500.000.
Pertanyaan :
Buatlah Jurnal pencatatan akuntansi transaksi
Hiwalah dengan informasi tersebut.
3 Pendahuluan 15 M9. KB1. hal.9.4-
Ajaran Islam menjadikan ibadah yang mempunyai 9.5 dan hal 9.35
aspek sosial sebagai landasan membangun suatu
sistem yang mewujudkan kesejahteraan dunia dan
akhirat yang diharapkan mampu memberikan
manfaat pada pelaku ibadah dengan masyarakat
yang ada disekitarnya. Salah satu ibadah yang
menunjukkan manfaat pada kehidupan sekitarnya
adalah zakat. Pengelolaan zakat di Indonesia dalam
implementasinya diatur oleh undang-undang No. 38
Tahun 1999. Alasan dasar penetapan Undang-
undang ini adalah adanya jaminan negara atas
kemerdekaan bagi seluruh warga negara untuk
menjalankan agamanya sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Pertanyaan :
1. Jelaskanlah konsep dasar dan pengelolaan zakat
2. Jelaskan bagaimana penyajian transaksi akuntansi
zakat pada laporan keuangannya.
* coret yang tidak sesuai
LEMBAR JAWAB TUTORIAL KE-3
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

1. Studi Kasus BPRS Indonesia


1. Membuat perhitungan penyusutan aktiva ijarah beserta jurnal biaya penyusutan aktiva
ijarah
Harga perolehan = Rp.650.000.000
Nilai Residu = (Rp.70.000.000 + Rp.20.000.000 x 48) - Rp.650.000.000
= Rp.380.000.000
Beban Penyusutan = (Harga perolehan- Nilai Residu)/ Umur ekonomis
= (Rp.650.000.000- Rp.380.000.000) / 5
= Rp.54.000.000
Jurnal perbulan (Rp.54.000.000/12= Rp.4.500.000)
Tanggal 25 / 01 / 2021
Beban penyusutan Sedan Rp.4.500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.4.500.000

Tanggal 25 / 12 / 2021
Beban penyusutan kendaraan Rp. 54.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 54.000.000

2. Membuat Jurnal untuk tanggal 25 Januari atas penerimaan dan pengakuan pendapatan
sewa jasa ijarah langsung (tidak dari uang muka) dari PT Barata yang dibayarkan setiap
tanggal 25.
Beban Penyusutan = (Harga perolehan- Nilai Residu)/ Umur ekonomis
= (Rp.650.000.000- Rp.380.000.000) / 5
= Rp.54.000.000
Jurnal perbulan (Rp.54.000.000/12= Rp.4.500.000) dibayakan setiap tanggal 25
Jurnal Tanggal 25 Januari 2021
Beban penyusutan kendaraan Rp.4.500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.4.500.000

3. Membuat jurnal untuk transaksi pada tanggal 05 Februari 2021 dilakukan perbaikan atas
kendaraan tersebut dan menghabiskan biaya sebesar Rp.1.500.000 (tanpa sistem
pencadangan biaya perbaikan).
Beban Penyusutan = (Harga perolehan- Nilai Residu)/ Umur ekonomis
= (Rp.650.000.000- Rp.380.000.000) / 5
= Rp.54.000.000
Jurnal perbulan (Rp.54.000.000/12= Rp.4.500.000)
Perbaikan atas kendaraan pada tanggal 05 Februari 2021 = Rp.1.500.000
Jurnal Tanggal 05 Februari 2021
Beban penyusutan kendaraan Rp.4.500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.4.500.000

Beban Perbaikan atas kendaraan Rp.1.500.000

Akumulasi Perbaikan atas kendaraan Rp.1.500.000

4. Membuat perhitungan pendapatan sewa obyek ijarah bulanan yang dibagihasilkan


Harga perolehan = Rp.650.000.000
Nilai pendapatan sewa = (Rp.70.000.000 + Rp.20.000.000 x 48) - Rp.650.000.000
= Rp.380.000.000
Bagi hasil dengan perbandingan 1: 1 = Rp.380.000.000/2 = Rp.190.000.000
Bagi hasil perbulan = Rp.190.000.000 / 48 = Rp.3.958.333

2. Studi Kasus PT Sinar Abadi


1. Membuat Jurnal pencatatan akuntansi transaksi Hiwalah dengan informasi tersebut
Piutang PT Sriwijaya Rp. 35.000.000
Nasabah giro Bank Syariah Rp. 35.000.000
Arwana
Pengeluaran Administrasi Rp.1.500.000
Biaya Administrasi Rp.1.500.000

3. Pendahuluan Ajaran Islam


1. Konsep dasar dan pengelolaan zakat
Zakat menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 adalah harta yang wajib
dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
zakat terbagi dua yaitu Zakat Maal atau zakat harta (seperti emas, perak, binatang
ternak, buah-buahan, biji-bijian, penghasilan, barang perniagaan) dan Zakat Nafs atau
zakat jiwa disebut juga zakat fitri.
Cara menghitung zakat mal adalah 2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun.
Sedangkan Cara menghitung zakat fitrah di Indonesia sesuai dengan nilai makanan
pokok yaitu beras. Seorang Muslim wajib memberikan beras seberat 2,5 kg atau 3,5
liter beras. Zakat fitrah ini boleh diberikan dalam bentuk makanan pokok atau diganti
dengan bentuk uang. Jika harga 1 kg beras di suatu daerah sebesar Rp12 ribu, kalikan
dengan 2,5 kilogram, maka Anda wajib membayar tunai sebesar Rp30 ribu. Setiap di
daerah nilai zakat fitrah berbeda-beda. Sebagai contoh berdasarkan SK Ketua Badan
Amil Zakat Nasional (Baznas) No. 10 tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah
untuk wilayah Ibu Kota DKI Jakarta dan sekitarnya ditetapkan setara dengan uang Rp
45ribu per jiwa.
2. Penyajian transaksi akuntansi zakat pada laporan keuangannya

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Tujuan utama
dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk pihak-pihak
yang berkepentingan baik pihak internal maupun eksternal misalnya muzakki,
pemerintah, piha lain yang menyediakan sumber daya bagi OPZ dan juga masyarakat.
Para pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda dari informasi yang ada
dalam suatu laporan keuangan berkaitan dengan pengambilan suatu keputusan.
Laporan keuangan amil zakat dapat menjadi media komunikasi antara lembaga amil
dengan pihak lainnya, karena laporan keuangan ZIS merupakan bentuk
pertanggungjawaban operasional dari suatu lembaga amil yaitu kegiatan pengumpulan
dan penyaluran dana zakat, infak dan sedekah (ZIS). Supaya laporan keuangan itu
transparan dan akuntabel maka harus ada standar akuntansi yang mengatur tentang hal
tersebut. Penyusunan laporan keuangan lembaga amil ZIS mengacu kepada PSAK No.
109, dan apabila ada hal-hal yang tidak diatur dalam PSAK 109 maka dapat
menggunakan PSAK terait sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah Islam.
Komponen laporan keuangan dalam PSAK 109 terdiri dari laporan posisi keuangan
(Neraca), Laporan Perubahan Dana, Laporan Perubahan Aset Kelolaan, Laporan Arus
Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dalam penyajian laporan keuangan, lembaga
Amil menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dana amil dan dana nonhalal secara
terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan). Bentuk laporan keuangan untuk amil
atau OPZ berdasarkan PSAK No. 109 di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Laporan Neraca (laporan posisi keuangan);
Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
BAZ “XXX”
Per 31 Desember 2XX2
b. Laporan Perubahan Dana
Laporan Perubahan Dana
BAZ “XXX”
c. Laporan Perubahan Aset Kelolaan
Laporan Perubahan Aset Kelolaan
BAZ “XXX”
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2XX2

d. Laporan arus kas


Entitas menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK 2: Laporan arus kas dan
PSAK yang relevan.
e. Catatan atas laporan keuangan
Amil menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK 101:
Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan PSAK yang relevan

Anda mungkin juga menyukai