PENDAHULUAN....................................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG..........................................................................................................................................1
MANFAAT......................................................................................................................................................3
TUJUAN..........................................................................................................................................................4
Pembahasan :........................................................................................................................................................5
Koperasi produsen............................................................................................................................................5
Koperasi Konsumen.........................................................................................................................................5
Koperasi Simpan-Pinjam..................................................................................................................................6
Koperasi Pemasaran.........................................................................................................................................7
Koperasi Jasa....................................................................................................................................................7
Organ Koperasi....................................................................................................................................................8
Rapat Anggota..................................................................................................................................................8
Pengurus...........................................................................................................................................................9
Pengawas........................................................................................................................................................10
Cara Pendirian dan Pembubaran Koperasi.........................................................................................................10
Cara Pendirian Koperasi.................................................................................................................................10
Cara Pembubaran Koperasi............................................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................................................................14
i
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Koperasi, sebagai badan usaha yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan asas kekeluargaan, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional. Sejak pertama
kali diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa
Tengah pada tahun 1896, koperasi telah mampu membantu masyarakat
meningkatkan kemampuan ekonomi mereka melalui kegiatan-kegiatan usaha
koperasi. Prinsip usaha dan karakteristik koperasi yang unik telah membuatnya
populer di kalangan masyarakat Indonesia yang menjalankan kegiatan
perekonomiannya berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan. Prinsip ini sangat
sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia secara umum, dan kedua belah pihak
menganut asas kekeluargaan serta prinsip gotong-royong.
Selama perkembangannya, koperasi telah mendapat dukungan kuat dari tokoh
nasional seperti Moh. Hatta, wakil Presiden Republik Indonesia pertama, yang gigih
mendukung kehadiran koperasi di Indonesia. Ia sering dijuluki sebagai Bapak
Koperasi Indonesia. Secara resmi, gerakan koperasi di Indonesia lahir pada tanggal
12 Juli 1947 selama Kongres I di Tasikmalaya, yang kemudian ditetapkan sebagai
Hari Koperasi Indonesia.
Sejak saat itu, koperasi terus berkembang dan diminati oleh masyarakat
Indonesia. Koperasi telah menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong dan
meningkatkan pembangunan serta perekonomian nasional. Selama awal
kemerdekaan Indonesia, regulasi mengenai koperasi telah mengalami beberapa
perubahan, mulai dari Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian,
kemudian digantikan oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
Perkoperasian, dan selanjutnya oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
Nilai-nilai tersebut menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi
koperasi untuk mampu berdaya saing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Nilai
dan prinsip koperasi inilah yang mendorong masyarakat untuk menjadi anggota
koperasi atau membentuk Koperasi. Seiring dengan berjalannya waktu maka
1
terkait dengan aturan yang mengatur tentang pengesahan pendirian koperasi juga
mengalami perubahan. Dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun2018 Pasal 14 ayat (3) tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik yang mengamanatkan bahwa pengesahan koperasi meliputi
pengesahan akta pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar dan pembubaran
koperasi diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum maka telah diterbitkan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pengesahan
Koperasi. Dimana sejak Tanggal 28 September 2019, proses pengajuan
pengesahan Badan Hukum Koperasi yang selama ini melalui Sistim Administrasi
Badan Hukum Koperasi (SISMINBHKOP) pada Kementerian Koperasi dan UKM
RI dilimpahkan kewenangannya kepada Kementerian Hukum dan HAM RI
melalui Sistim Administrasi Badan Hukum ( SABH ).
Tujuan utama pendirian koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan
anggota, khususnya masyarakat di sekitarnya secara umum. Namun, tujuan ini
bersifat abstrak. Oleh karena itu, tujuan yang lebih konkret adalah meningkatkan
perekonomian anggota. Meningkatkan perekonomian anggota dapat dijelaskan
sebagai upaya untuk memberikan manfaat atau pelayanan optimal kepada anggota
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Koperasi didirikan oleh kelompok
orang yang bekerja sama mengelola perusahaan koperasi, dengan tugas mendukung
kegiatan ekonomi anggotanya. Setiap kelompok orang dapat merumuskan dan
mewujudkan tujuan mereka sendiri melalui kegiatan ekonomi bersama.
Dengan demikian, kesuksesan koperasi tidak hanya bergantung pada
kontribusi partisipatif, tetapi lebih penting lagi adalah insentif yang diberikan
koperasi kepada anggotanya. Meningkatnya partisipasi dapat membantu
membangkitkan rasa memiliki anggota. Ini adalah karakteristik utama yang
membedakan koperasi dari organisasi lain yang bukan koperasi.
2
1. Partisipasi anggota dalam mengkontribusi atau menggerakkan sumber
sumberdayanya.
2. Partisipasi anggota dalam mengambil keputusan (perencanaan,
implementasi pelaksanaan, dan evaluasi).
3. Partisipasi anggota dalam menikmati manfaat.
MANFAAT
a) Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang
diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai
jasa dan aktivitasnya.
I. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah
dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan agar
3
barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang
kurang mampu.
II. Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan.
Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan,
tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
III. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam
pengelolaan koperasi. Setiap anggota berhak menjadi
pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan
koperasi.
IV. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya
secara lebih efektif dan efisien.
b) Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
I. Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan
tenteram.
II. Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang
dibangun tidak di atas hubungan kebendaan, tetapi di atas rasa
kekeluargaan.
III. Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja
sama dan semangat kekeluargaan.
TUJUAN
a. Peningkatan Akses ke Sumber Daya: Salah satu tujuan utama koperasi
bagi UMKM adalah memberikan akses yang lebih baik kepada
sumber daya yang diperlukan oleh anggotanya, seperti modal,
peralatan, dan bahan baku. Hal inPi dapat membantu UMKM dalam
mengembangkan usahanya.
b. Pemasaran Bersama: Koperasi dapat membantu UMKM dengan
memfasilitasi pemasaran bersama produk atau jasa anggotanya. Ini
dapat meningkatkan visibilitas dan daya saing produk UMKM di
pasar.
c. Pendidikan dan Pelatihan: Koperasi dapat menyediakan program
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan anggotanya dalam mengelola usaha UMKM. Ini dapat
4
mencakup pelatihan dalam manajemen keuangan, pemasaran, dan
aspek-aspek lainnya yang relevan.
d. Akses ke Permodalan: Koperasi dapat membantu UMKM dalam
memperoleh akses ke permodalan atau pinjaman dengan bunga
rendah. Hal ini dapat membantu UMKM dalam membiayai ekspansi
atau investasi dalam usaha mereka.
e. Keberlanjutan Usaha: Tujuan koperasi juga dapat mencakup upaya
untuk meningkatkan keberlanjutan usaha UMKM anggotanya. Ini
dapat termasuk praktik-praktik yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
f. Perlindungan Kesejahteraan Anggota: Koperasi dapat memberikan
perlindungan sosial, seperti asuransi atau dana pensiun, bagi
anggotanya. Hal ini dapat membantu melindungi kesejahteraan
ekonomi anggota UMKM dalam situasi yang sulit.
g. Meningkatkan Negosiasi dengan Pihak Ketiga: Koperasi dapat
bertindak sebagai perwakilan yang kuat dalam negosiasi dengan pihak
ketiga, seperti pemasok atau pembeli besar, untuk mendapatkan
kesepakatan yang lebih menguntungkan bagi anggotanya.
Pembahasan :
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
Koperasi produsen prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. Adapun macam-macam koperasi sebagai berikut :
Koperasi produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah para
produsen. Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan pengguna pelayanan
5
memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi dan memanfaatkan kesempatan
Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggota
dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota. Koperasi
konsumen berperan dalam mempertinggi daya beli sehingga pendapatan riil anggota
meningkat. Pada koperasi ini, angggota memiliki identitas sebagai pemilik (owner)
Inovasi pengadaan, seperti sumber dana kredit dengan bunga yang lebih
Koperasi Simpan-Pinjam
Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan nama koperasi kredit,
anggota memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota menjadi lebih baik
dan lebih maju. Dalam koperasi ini anggotanya memiliki kedudukan identitas ganda
sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers). Dalam kedudukan sebagai nasabah
6
kepada koperasi. Pelayanan koperasi kepada anggota yang menabung dalam bentuk
simpanan wajib, simpanan sukarela dan deposito, merupakan sumber modal bagi
koperasi. Penghimpunan dana dari anggota itu menjadi modal yang selanjutnya oleh
koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota dan calon
anggota. Dengan cara pinjam (KSP) dan atau Unit Usaha Simpan Pinjam (USP)
Koperasi. Dengan cara itulah koperasi melaksanakan fungsi intermediasi dana milik
anggota untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada anggota yang membutuhkan.
Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran seringkali disebut koperasi penjualan. Identitas anggota
sebagai pemilik (owner) dan penjual (seller) atau pemasar. Koperasi pemasaran
mempunyai fungsi menampung produk barang maupun jasa yang dihasilkan anggota
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya. Dengan demikian bagi anggota,
koperasi merupakan bagian terdepan dalam pemasaran barang ataupun jasa anggota
produsen. Sukses fungsi pemasaran ini mendukung tingkat kepasatian usaha bagi
Koperasi Jasa
Koperasi Jasa Adalah koperasi dimana identitas anggota sebagai pemilik dan nasabah
konsumen jasa dan atau produsen jasa. Dalam status anggota sebagai konsumen jasa,
maka koperasi yang didirikan adalah koperasi pengadaan jasa. Sedangkan dalam
status anggota sebagai produsen jasa, maka koperasi yang didirikan adalah koperasi
produsen jasa atau koperasi pemasaran jasa. Sebagai koperasi pemasaran, bilamana
7
koperasi melaksanakan fungsi memasarkan jasa hasil produksi angota. Dalam praktek
dikenal pula penjenisan koperasi atas dasar cakupan pengelolaan bisnis (usaha), yaitu
jenis koperasi Single Purpose (satu usaha) dan Multi Purpose (banyak usaha).
Koperasi dengan satu kegiatan usaha, misalnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP),
Perkreditan Rakyat dan sebagainya. Koperasi dengan lebih dari satu kegiatan usaha,
sering disebut sebagai koperasi serba usaha. Jenis koperasi ini misalnya Koperasi
Organ Koperasi
Berdasarkan Pasal 21 UU Koperasi menyebutkan bahwa perangkat koperasi
terdiri dari :
Rapat Anggota
Menurut Pasal 22 ayat (1) UU Koperasi menyatakan, bahwa Rapat Anggota
dilakukan berdasarkan kehendak dan keputusan dari para anggotanya. Sesuai dengan
ikrar koperasi itu sendiri yakni mensejahterakan anggota. Rapat anggota menjadi
menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil bagi koperasi kedepannya. Tata
cara pelaksanaan rapat anggota ditetapkan dalam anggaran dasar dan dilaksanakan
paling sedikit setahun sekali. Menurut Pasal 78 Peraturan Menteri Koperasi Nomor 9
8
a. Menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha serta
keuangan koperasi
pelaksanaan tugasnya
pelaksanaan tugasnya
Dasar.
Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dan dilantik dalam rapat anggota dengan masa
jabatan selama 5 tahun pada setiap periodenya. Pengurus koperasi dapat diambil dari
orang-orang yang bukan anggota koperasi dengan jumlah maksimal ⅓ dari jumlah
pengurus suatu koperasi diatur dalam anggaran dasar. Pengurus merupakan pemegang
kuasa rapat anggota dan bertanggung jawab atas kepengurusannya di dalam rapat
anggota atau rapat anggota luar biasa. Adapun tugas pengurus koperasi sebagai
9
b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
Pengawas
Pengawas merupakan organ koperasi yang bertugas untuk melakukan
berhak untuk meneliti segala catatan yang ada pada koperasi dan memperoleh semua
informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pengawas wajib merahasiakan laporan
yang dibuat. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi di dalam rapat anggota
dan bertanggung jawab terhadap rapat anggota itu sendiri. Syarat-syarat yang
ditetapkan untuk menjadi pengawas, disepakati dan ditentukan dalam anggaran dasar.
10
Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian Koperasi memiliki tahapan sebagai berikut :
kepentingan ekonomi yang sama dan wajib memahami pengertian, nilai, dan
prinsip-prinsip Koperasi.
berikut :
a. Rapat dipimpin oleh seorang atau beberapa dari pendiri atau kuasa pendiri
b. Materi pokok bahasan antara lain : Nama Koperasi, Keanggotaan, Usaha yang
Membuat alat bukti tertulis dan otentik sebagai bukti telah dilakukan suatu
perbuatan hukum tertentu dalam proses pendirian dan akta-akta lain yang terkait
dengan Koperasi.
b. Data Akta Pendirian Koperasi yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris.
11
c. Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar
simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri.
12
HUKUM PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI
UUD 25/1992 Pejabat yang berwenang wajib melakukan Pengesahan selambat-
Diterima lambatnya 3 bulan sejak
penelitian terhadap materi Anggaran Dasar
berkas diterima lengkap
PP 4/1994 yang di ajukan syarat administrasi lainnya
Keputusan penolakan
Pejabat yang berwenang melakukan dan alasannya
pengecekan terhadap keberadaan koperasi disampaikan kembali
PERMEN 01/2006 kepada kuasa pendiri
tersebut paling lama 3 bulan
kurangnya 3 (tiga)
Rapat Pembentukan koperasi melalui wakil
(dihadiri Pejabat) Disetujui Ditolak
wakiolnya.
(Keputusan
Membawa anggaran Dasar Koperasi: akhir)
Anggaran Dasar memuat antara lain: Pembuatan akta oleh Notaris
Nama & tempat kedudukan
Maksud & tujuan
Bidang usaha
Keaggotaan 12
Rapat Anggota
Penguru pengawas
Sisa Hasil Usaha
Cara Pembubaran Koperasi
Pembubaran koperasi di atur dalam ketentuan pasal 46 sampai 50 UU
perekoperasian. Pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Keputusan rapat anggota
c. Keputusan Menteri
13
Daftar Pustaka
Auli, R.C., S.H. (2023). "Jenis Koperasi." Hukum Online. Diakses pada 16
Juni 2023, dari https://www.hukumonline.com/klinik/a/prosedur-pendirian-
koperasi-lt5f33b77c1d247/
14