Anda di halaman 1dari 10

MATERI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PETERNAKAN 2024

ACARA 3
BIOAKTIVATOR & TEKNOLOGI FERMENTASI

BIOAKTIVATOR
Pengertian
Bioaktivator merupakan bahan yang mengandung mikroorganisme yang dapat
mempercepat proses dekomposisi serta mengaktifkan mikroba dalam tanah, yang dapat
berperan dalam pengomposan sampah organik, menghambat pertumbuhan hama dan
penyakit tanaman dalam tanah, menghasilkan energi, dan memacu tumbuh tanaman.
Manfaat
1. Mendekomposisi dan memfermentasi sampah organik.
2. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah.
3. Membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman.
4. Menyediakan nutrisi bagi tanaman serta membantu proses penyerapan dan
penyaluran unsur hara dari akar ke daun.
5. Meningkatkan kualitas bahan organik sebagai pupuk.
6. Memperbaiki kualitas tanah.
7. Meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.
8. Menghasilkan energi, misalnya pada proses pembuatan biogas.
SYARAT BAHAN PEMBUATAN BIOAKTIVATOR
• Menggunakan buah-buahan yang tidak layak konsumsi.
• Merupakan bahan organik yang mudah terurai.
• Memiliki kandungan nutrien yang dapat dimanfaatkan mikroorganisme
menguntungkan.
MACAM-MACAM BIOAKTIVATOR
1. Bioaktivator Pengomposan Sampah Organik
 Mikroorganisme
Spesies bakteri
1. Lactobacillus plantarum
2. Lactobacillus casei
3. Rhodopseudomonas palustrus (photosynthetic bacteria)
4. Cellulomonas fimi
Spesies fungi
1. Saccharomyces cerevisiae
2. Candida utilis (yeasts)
3. Streptomyces albus (actinomycetes)
4. Aspergillus oryzae
5. Mucor hiemalis (fermenting fungi)
 Mekanisme
Mikroorganisme atau bakteri dekomposer merombak atau memecah nutrien menjadi
sederhana, sehingga dimanfaatkan oleh mikroorganisme didalam tanah agar laju proses
dekomposisi lebih cepat.
2. Bioaktivator Penghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah
 Mikroorganisme
Mikroorganisme efektif adalah Trichoderma sp.
 Mekanisme
Trichoderma sp. dalam bioaktivator berperan tidak terbatas menghambat patogen (anti fungi
busuk akar), juga bersimbiose dengan tanaman dan meningkatkan ketahanan sistem
tanaman.
3. Bioaktivator penghasil energy
 Mikroorganisme
1. Clavibacter
2. Agrobacterium
3. Clostridium Pseudomonas fluorescens
4. Enterobacter sp
5. Bacillus sp
 Mekanisme
Mikroorganisme mempercepat dekomposisi dalam membentuk CO2 yang akan diubah oleh
bakteri metan menjadi gas metan.
4. Rizobakteri pemacu tumbuh tanaman atau populer disebut plant growth promoting
rhizobacteria (PGPR)
 Mikroorganisme
1. Pseudomonas
2. Serratia
3. Azotobacter
4. Azospirillum
5. Acetobacter
6. Burkholderia
7. Bacillus.
 Mekanisme
Mengaktifkan rhizobacteria pada akar tanaman untuk mempercepat proses dekomposi dan
menfasilitasi penyerapan unsur hara dari tanah serta mensintesis dan mengubah berbagai
fitohormon pemacu tumbuh.
PRAKTIKUM
 Pembuatan Bioaktivator
1. Bioaktivator Pengomposan Sampah Organik
MIKROORGANISME
 Lactobacillus sp. akan merombak nutrien organik menjadi sederhana, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh mikroorganisme lain, yaitu :
• Streptomyces : Menghasilkan zat hormon dan enzim yang berfungsi
meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembanagn akar.
• Yeast : Membantu pertumbuhan akar pada tanaman
• Actinomycetes : Menghasilkan zat-zat anti mikroba yang dapat menekan tumbuhan
jamur dan bakteri patogen.
• Bakteri fotosintesis : Akan membantu sintesis protein pada tanaman.
ALAT DAN BAHAN
No Alat Bahan
1. Botol plastik Buah
2. Saringan Air kelapa
3. Pisau Larutan gula jawa
4. Gelas ukur
5. Talenan
6. Lateks
7. Corong

FUNGSI BAHAN
 Buah tidak layak konsumsi : Sumber bakteri asam laktat dan sumber nutrien.
 Larutan gula jawa : Sumber energi.
 Air kelapa : Sumber mineral.
CARA KERJA:
1. Buah-buahan tidak layak konsumsi dipotong-potong.
2. Peras buah dengan menggunakan tangan kemudian memakai saringan, disaring
diambil airnya 100 ml tampung di gelas ukur.
3. Campurkan air perasan buah-buahan, air gula dan air kelapa dengan perbandingan
1:1:1.
4. Masukan ke dalam botol inkubasi selama 7 x 24 jam dengan perlakuan hari ke-1
sampai ke-2 tutup botol dibuka setiap 4 jam sekali dan hari ke-3 sampai hari ke-7 tutup
botol dibuka setiap 8 jam sekali.
5. Amati warna, aroma, gas dan gelembung.
2. BIOAKTIVATOR PGPR
MIKROORGANISME
• Azotobacter : Penyedia unsur N,P, dan K dalam tanah yang mempengaruhi
pertumbuhan produktivitas tanaman.
• Azospirilum : Penyedia unsur N dan P didalam tanah serta memproduksi hormon
tumbuhan bagi tanaman.
• Pseudomonas : Sebagai pelarut fosfat dalam tanah dan menstrimulus timbulnya
ketahanan tanaman terhadap infeksi jamur, bakteri, dan virus patogen
dalam tanaman.
• Bacillus : Menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen didalam tanah.
• Aspergillus : Sebagai pelarut fosfat sukar larut menjadi fosfat tersedia dengan
bantuan enzim fosfotase dan fitase.
• Rhizobium : untuk memfiksasi nitrogen bebas di udara dan membentuk senyawa
amonium.
ALAT DAN BAHAN
No Alat Bahan
1. Botol plastik Akar bambu (5-10%)
2. Saringan Air kelapa (1%)
3. Gelas ukur Larutan gula jawa (5-10%)
4. Lateks Urea (1%)
5. Corong Air matang 300 ml (± 40oC)
FUNGSI BAHAN
 Akar bambu : Sumber rhizobacteria yang menguntungkan.
 Air kelapa : Sumber mineral.
 Larutan gula jawa : Sumber energi.
 Urea : Sumber nitrogen
 Air : Sebagai pelarut
CARA KERJA
1. Masukkan akar bambu ke dalam botol plastik sebanyak 5-10% dari air
2. Tambahkan urea sebanyak 1%, air kelapa 1%, dan larutan gula jawa 5-10% dari jumlah air
ke dalam botol plastik.
3. Air matang ±40oC dimasukkan ke dalam botol plastik sesuai kebutuhan (300 ml).
4. Inkubasi selama 7 x 24 jam dengan perlakuan hari ke-1 sampai ke-2 tutup botol dibuka
setiap 4 jam sekali dan hari ke-3 sampai hari ke-7 tutup botol dibuka setiap 8 jam sekali.
5. Amati warna, gas dan gelembung.
TEKNOLOGI FERMENTASI
Pengertian
Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan melibatkan mikroorganisme. Teknologi fermentasi merupakan salah satu
metode alternatif dan murah untuk meningkatkan nilai nutrisi suatu limbah agroindustri.
Fermentasi dapat mengubah bahan pakan yang sulit dicerna menjadi mudah dicerna,
menghasilkan aroma dan rasa yang khas, serta dapat menghilangkan zat antinutrisi dari
bahan asal.
Latar belakang adanya teknologi fermentasi :
Pemanfaatan bahan baku lokal yang belum optimal yang terkendala dalam kandungan
1. Tingginya kandungan serat kasar
2. Rendahnya kandungan protein kasar
2. Keseimbangan asam amino yang rendah
4. Adanya zat anti nutrisi
5. Nilai palabilitas yang rendah
Substrat merupakan bahan baku fermentasi yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh
mikroba untuk tumbuh maupun menghasilkan produk fermentasi.
Berikut contoh limbah agroindustri yang berasal dari sektor pertanian, yaitu:
1. Kulit Pisang
Kulit pisang yang digunakan adalah kulit pisang hasil limbah agroindustri yang
dikeringkan dibawah sinar matahari. Zat antinutrisi yaitu lignin, sebanyak 5,127 mg/100g.
Komposisi nutrient kulit pisang kepok (Agustono, 2011) Kadar Air 11,09%, Serat Kasar (SK)
20,96%, Selulosa 17,04%, Lignin 15,36%.
Protein Kasar 6,38%, Lemak Kasar 8,33% (Koni et al., 2021).
2. Kulit Singkong
Kulit singkong memiliki 3 lapisan yaitu luar (coklat), tengah (kekuningan), dan dalam
(putih). Kulit singkong mengandung zat antinutrisi yaitu pektin dan HCN. Kandungan zat gizi
kulit singkong per 100 gram: Protein 8,11%, Lemak 1,29%, Pektin 0,22%, Serat kasar 15,20%,
Kalsium 0,63%, Karbohidrat 64,6%, dan HCN 0,15-0,36%. Kadar air 11,13% (Alfian et al., 2020)
MIKROBA TEKNOLOGI FERMENTASI
Mikroba yang digunakan pada teknologi fermentasi
A. Trichoderma viride
Trichoderma viride adalah kapang berfilamen yang sangat dikenal sebagai mikroorganisme
selulotik yang menghasilkan enzim-enzim kompleks selulase yang dapat menghidrolisis ikatan
kimia dari selulosa menjadi glukosa.
B. Sacharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan cendawan berupa khamir (yeast) yang tergolong
eukariotik mempunyai potensi kemampuan yang tinggi sebagai imunostimulan, dan bagian
yang bermanfaat tersebut adalah dinding selnya.
Kelebihan dari kedua mikroba tersebut :
 Mudah diisolasi
 Mudah beradaptasi
 Mudah didapat
 Tidak bersifat patogen pada tanaman
 Penyebarannya luas
MEKANISME TEKNOLOGI FERMENTASI

Urea Trichoderma Selulosa Reaktif


viride

Endo – 1,4 ß glukanase Exso – 1,4 ß glukanase

ß - Glikosidase

Asam piruvat

Etanol CO₂ ATP

1. Pada pembuatan tekfer terdapat penambahan urea dan molases, yang merombak
ikatan Lignoselulolitik dan Hemiselulolitik menjadi Lignin, Silica dan Selulosa Reaktif.
2. Kemudian Trichoderma viride akan menghasilkan enzim selulase yang akan
mendegradasi selulosa reaktif menghasilkan Enzim Endo 1,4 ß glukanase & Enzim Exso
1,4 ß glukanase dan enzim ß-Glikosidase yang akan memecah rantai hidrogen selulosa
menjadi glukosa.
3. Glukosa akan difermentasi Sacharomyces cerevisiae menjadi asam piruvat yang terdiri
dari etanol, CO2 dan ATP.
Disebut fermentasi bertingkat karena setelah difermentasi oleh Tricoderma viride akan
dilanjut oleh Saccharomyces cerevisiae.
MANFAAT FERMENTASI
1. Memperpanjang daya simpan (pengawetan)
2. Meningkatkan daya cerna
3. Menurunkan kadar serat kasar
4. Meningkatkan nilai palatabilitas
5. Meningkatkan nilai protein pakan
6. Menurunkan kadar zat anti nutrisi
PRAKTIKUM
1. Kulit Pisang dan Kulit Singkong
A. Alat dan Bahan
No Alat Bahan

1. Plastik laundry Limbah agroindustri

2. Pisau Molases 5%

3. Talenan Urea 0,5%

4. Penampan plastik Inokulum Trichoderma viride 5%

5. Timbangan analitik Inokulum Saccharomyces cerevisiae 5%

6. Erlenmeyer

7. Karet gelang

8. Lateks

B. Cara Kerja
1. Limbah agroindustri di potong hingga kecil berukuran 3-4 cm.
2. Diambil 250 gram cacahan kulit pisang dan kulit singkong diletakkan dalam penampan
plastik.
3. Tambahkan molases sebanyak 5% dan tambahkan urea sebanyak 0,5% dari bobot
cacahan limbah agroindustri.
4. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 1,5 atm selama 15 menit.
5. Dinginkan sampai suhu mencapai ±40°C, kemudian inokulum Trichoderma viride
sebanyak 5 % (v/w) diinokulasikan pada limbah agroindustri.
6. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 3x24 jam, setelah itu tambahkan inokulum
Saccharomyces sp sebanyak 5%.
7. Inkubasi selama 2x24 jam, amati perubahan tekstur, warna dan bau.

Anda mungkin juga menyukai