Anda di halaman 1dari 14

PEMBUATAN

BIOSAKA

Disusun oleh
Nanda Rahmi Fitriani, SP
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kalipare
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Malang
KATA PENGANTAR
Salah satu permasalahan dalam budidaya pertanian
adalah ketersediaan pupuk. Beberapa permasalahan
seperti pupuk yang langka, harga pupuk yang
melambung tinggi, penggunaan pupuk organik
yang belum maksimal membuat petani kesulitan.
Pupuk merupakan salah satu input yang dibutuhkan
petani untuk menunjang peningkatan produktivitas
komoditas pertanian.

Pembuatan buklet tentang pembuatan larutan


biosaka ini merupakan bagian dari upaya
menginformasikan alternatif nutrisi bagi tanaman
selain pupuk kimia. Informasi yang disajikan
utamanya mengenai pengenalan larutan biosaka,
manfaat penggunaan biosaka, alat dan bahan,
langkah-Langkah pembuatan, dan dosis pemakaian.
Penerbitan bulet ini diharapkan dapat menambah
wawasan penyuluh, petani dan masyarakat luas
dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.

Malang, Desember 2022

Penulis

Kata Pengantar i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................... i
Daftar Isi .......................................................................... Ii

Pendahuluan
A. Latar Belakang ………………………...................... 1
B. Pengertian Biosaka.............................................. 2
C. Manfaat penggunaan Biosaka ....................... 3
D. Kelebihan dan kekurangan Biosaka.............. 4

II. PEMBUATAN BIOSAKA


A. Alat dan Bahan …………...................................… 6
B. Proses Pembuatan Biosaka ............................. 8
III. DOSIS DAN CARA APLIKASI
A. Aplikasi Biosaka ……......................................… 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................... 17

ii Daftar isi
Pendahuluan
Upaya peningkatan produksi berbagai
komoditas pertanian di Indonesia dihadapkan dengan
berbagai masalah salah satunya ketersediaan pupuk.
Petani yang sudah sangat bergantung dengan pupuk
kimia mengalami kesulitan ketika pasokan pupuk
bersubsidi berkurang. Menurut Purba T dkk (2021,
pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang
mempunyai peranan penting dalam peningkatan
produksi dan mutu hasil budidaya tanaman.
Penggunaan pupuk diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan hara tanaman, sehingga memberikan hasil
panen yang optimal.
Salah satu alternatif pengganti pupuk kimia
yang ketersediaannya terbatas adalah dengan
menggunakan pupuk organik. Pemanfaatan pupuk
organik pada lahan pertanian berdampak positif
terhadap ketersedian hara, pertumbuhan dan
produksi tanaman (Rodiah, 2013).
Penemuan terbaru terkait pupuk organik
adalah dengan pemanfaatan larutan biosaka.
Penemuan larutan biosaka merupakan bentuk inovasi
teknologi tepat guna yang murah, efisien dan mudah
diaplikasikan oleh petani. Biosaka yang sedang
dikembangkan ini sebenarnya bukan termasuk pupuk
tetapi merupakan yang elisitor berperan sebagai
sinyal bagi tanaman tumbuh dan berproduksi lebih
bagus, hemat pupuk kimia sintetis, meminimalisir
hama penyakit, lahan menjadi lebih subur.
Pendahuluan 1
MENGENAL BIOSAKA
1. SEJARAH BIOSAKA

• Biosaka adalah bahan dari • Penemu dan


larutan tumbuhan atau penggagas biosaka
rerumputan yang diketahui adalah seorang
mampu melindungi tanaman petani yang berasal
dari serangan hama dan dari Kabupaten Blitar
penyakit dan mampu Jawa Timur Bernama
menekan penggunaan Mohammad Ansar.
pupuk mencapai 50-90
persen.
• Biosaka terdiri dari suku kata
Bio dan Saka, Bio singkatan
dari Biologi, dan Saka
singkatan
dari Soko Alam Kembali
Ke Alam atau dari Alam
Kembali ke Alam
• Biosaka bukanlah pupuk
tetapi elisitor. Elisitor yang
mengandung senyawa kimia
yang dapat memicu respon
fisiologi, morfologi dan
akumulasi fitoaleksin,
meningkatkan aktivasi dan
ekspresi gen yang terkait
dengan biosintesa
metabolisme sekunder.

Sejarah Biosaka 2
MENGENAL BIOSAKA

2. MANFAAT APLIKASI
: BIOSAKA
• Penggunaan biosaka ini
• Hasil uji lab pada ramuan nantinya dapat
Biosaka menunjukkan
adanya kandungan mengurangi
hormon, jamur dan ketergantungan terhadap
bakteri yang tinggi, pupuk kimia
mengandung PGPR, ZPT, • Selain itu dapat menjaga
MOL dan sejenisnya yang kesehatan tanah,
terbukti bermanfaat bagi sehingga produk
tanaman. pertanian yang dihasilkan
• Biosaka ini juga lebih aman untuk
meminimalisir/ dikonsumsi.
mengurangi serangan • Bahan pembuatan
hama penyakit, lahan biosaka adalah rumput-
menjadi subur, umur rumputan atau
panen lebih pendek, gulma yang memiliki
produktivitas dan
produksi meningkat kandungan senyawa
fitokimia seperti alkaloid,
flavonoid, terpenoid,
steroid, saponin, tanin,
3 Manfaat Aplikasi Biosaka fenolik dan kuinon
MENGENAL BIOSAKA
3. KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN BIOSAKA

KELEBIHAN LARUTAN BIOSAKA


a) Efektifitas kinerja yang baik. Reaksi biosaka dapat
dilihat dalam waktu 24 jam setelah aplikasi.
b) Dapat digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai
dari benih sampai panen
c) Proses produksinya pun sangat cepat karena tidak
menggunakan metode fermentasi yang biasanya
memakan waktu paling cepat 1 minggu.
d) Cara penggunaannya mudah dan penggunaan dosis
yang sangat sedikit, cukup 40 ml dicampur 15 liter
air untuk satu kali penyemprotan untuk luasan
1.000m2, atau 400ml untuk 1 ha tanaman padi
e) Dapat diterapkan pada semua komoditas, termasuk
tanaman perkebunan
f) Penggunaan biosaka dapat mengurangi
penggunaan pupuk kimia hingga 50-90
persen, sehingga jauh menghemat biaya produksi.

Kelebihan dan Kekurangan Biosaka 4


KEKURANGAN LARUTAN BIOSAKA
• Tidak dapat diproduksi dengan mesin
• Bahan baku yang terus berganti pada saat pembuatan
• Belum tentu larutan biosaka yang dibuat berhasil
sesuai dengan standart

Hasil uji lab pada ramuan Biosaka


menunjukkan kandungan hara makro-mikro rendah
sehingga disimpulkan bahwa biosaka bukan pupuk.
Biosaka merupakan elisitor yang mengandung
senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi,
morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan
aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan
biosintesa metabolisme sekunder.

Kelebihan dan Kekurangan Biosaka 5


Pembuatan Biosaka
a. BAHAN PEMBUATAN BIOSAKA

1. Gulma / Rumput-rumputan

• Bahan utama yang dibutuhkan


untuk pembuatan biosaka
adalah gulma / rerumputan /
daun tanaman berpohon yang
sedang dalam pertumbuhan
optimal dengan ciri-ciri yaitu
daun dalam keadaan sehat,
tidak terserang hama, jamur,
virus dengan warna hijau
segar tidak terlalu tua atau
muda.

• Rumput-rumputan/daun-
daunan yang sehat, sempurna,
ukuran daun simetris, tidak
terkena hama/penyakit, tidak
bolong-bolong, tidak jamuran,
ujung daun tidak kusam dan
warna daun rata.

• Minimal 5 jenis dari


rumput/daun sekitar
pertanaman, jenis dan warna
rumput/daun bebas, tidak
harus standar/seragam karena
setiap waktu dan tempat bisa
berbeda-beda

6 Alat dan Bahan Pembuatan Biosaka


Pembuatan Biosaka
b. ALAT PEMBUATAN BIOSAKA

wadah (baskom/ember) gayung

saringan

corong jirigen

Alat dan Bahan Pembuatan Biosaka 7


Pembuatan Biosaka
c. TAHAP PEMBUATAN BIOSAKA

1. Siapkan rumput-
rumputan / gulma / daun
tanaman dengan kriteria
yang dianjurkan dalam
pembuatan biosaka

2. Campurkan bahan
dengan air bersih
sebanyak 2-5 liter
dalam wadah yang
sudah disiapkan (tanpa
campuran bahan apa
pun)

3. Lakukan peremesan
diikuti sekali
memutar/mengaduk air
ke kiri. Tangan kanan
bergerak memutar air ke
kiri (berlawanan arah
jarum jam) sambil
mengumpulkan bahan
yang tercecer sambil
tetap meremas

8 Tahap Pembuatan Biosaka


Pembuatan Biosaka
c. TAHAP PEMBUATAN BIOSAKA

4. Diremas sampai selesai,


tidak berhenti, tidak sampai
hancur batangnya, tangan
tidak boleh diangkat, tetap
tangan di dalam air dan
tidak berganti orang.
Peremasan dilakukan
sampai ramuan homogen
kira-kira 10 – 20 menit

5. Ciri-ciri visual bahwa


biosaka disebut homogen:
tidak mengendap, tidak
timbul gas, tidak ada
butiran, bibir permukaan
membentuk pola cincin,
ramuan biosaka terlihat
pekat dan mengkilap, bisa
berwarna hijau/biru/merah
sesuai dengan warna
rumput/daun yang
digunakan.

6. Selanjutnya ramuan biosaka


disaring menggunakan alat
saringan dan dimasukan ke
dalam botol/jerigen
menggunakan corong

9 Tahap Pembuatan Biosaka


Dosis dan Aplikasi
Biosaka
❑ Alat semprot harus ❑ Penyemprotan dilakukan
bersih dari kandungan dengan nozzle kabut di atas
sisa pestisida, fungsisida pertanaman, minimal 1
dan herbisida meter di atas tanaman, letak
posisi nozzle menghadap ke
❑ Dosis penyemprotan
atas, tidak boleh diulang-
untuk padi dan jagung
40mL/tanki semprot ulang
volume 15 liter. Untuk ❑ Waktu penyemprotan bisa
aneka kacang dan umbi pagi/siang/sore dan
30mL/tanki dan sebaiknya pada sore hari
hortikultura 10ml/tanki. saat ada angin sehingga
Untuk satu ha lahan mudah menyemprot
cukup 3-4 tanki sprayer. ngabut, perhatikan cuaca
❑ Untuk padi dan jagung, dan arah menyemprot
mengikuti arah angin.
aplikasi pertama pada
umur 7-10 HST dan ❑ Penyemprotan cukup dari
dilanjutkan 7 kali atas galengan dengan stik
semusim dengan interval diperpanjang hingga 2-3
penyemprotan 10-14 hari meter.
dan untuk sayuran
seminggu sekali

10 Dosis dan Aplikasi Biosaka


DAFTAR PUSTAKA
Purba, T., et all. 2021. Pupuk dan Teknologi Pemupukan.
Medan : Yayasan Kita Menulis

Daftar Pustaka 11

Anda mungkin juga menyukai