KODIM 0312/PADANG
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
karunia-Nya kita masih mendapatkan kekuatan dan kesehatan untuk melanjutkan tugas dan
pengabdian kita, baik sebagai makhluk Allah maupun sebagai makhluk sosial guna
menambah perbendaharaan pengetahuan dan memperluas wawasan melalui penerbitan
“BUKU PINTAR” seputar tentang pertanian, peternakan dan perikanan yang kerjakan secara
organik.
Seperti diketahui saat ini (Journal ilmiah soil science, 1998), dari sekian banyak unsur
yang ada di alam, semua jenis tanaman membutuhkan mutlak (harus tersedia/tidak boleh
tidak) 13 macam unsur hara untuk keperluan proses pertumbuhan dan perkembangannya
yang sering dikenal dengan nama unsur hara essensial. Unsur hara ini perlukan dalam jumlah
yang berbeda satu sama lain yang secara garis besar dapat membedakan menjadi unsur hara
makro ( 6 jenis) yang dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak (unsur N, P, K, Ca, S dan Mg)
dan unsur hara mikro (7 jenis) yang dibutuhkan lebih sedikit (Unsur Fe, Na, Zn, Mn, B, Cu dan
Cl).
Walaupun berbeda dalam jumlah kebutuhannya namun dalam fungsi pada tanaman,
masing-masing unsur sama pentingnya dan tidak bisa mengalahkan/ menggantikan satu sama
lainnya. Masing-masing unsur hara mempunyai fungsi dan peran khusus sendiri-sendiri
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga jika terjadi kekurangan
satu jenis unsur hara saja akan mengakibatkan tidak optimalnya pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Jadi 13 macam unsur hara tersebut jika pada manusia ibarat menu
makanan 4 sehat (karbohidrat, daging, sayuran, dan buah) 5 sempurna (susu) yang masing-
masing mempunyai peran sendiri-sendiri.
Seiring dengan Teknologi pertanian yang maju dan modern dimana petani akan selalu
mengutamakan keselarasan dan keseimbangan alam, dengan meminimalisasi produk-produk
kimia, sehingga dapat dicapai hasil produksi yang maksimal tanpa merusak dan mempegaruhi
siklus alam dan kesuburan tanah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya
peningkatan produksi pertanian melalui gerakan revolusi hijau telah mengantarkan Indonesia
untuk berswasembada beras pada tahun 1984, selain didukung oleh pengembangan varietas
unggul dan pembangunan jaringan irigasi, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan
produksi pertanian tentu tidak terlepas dari pengembangan teknologi pupuk organik.
Buku pintar seputar tentang pertanian, peternakan dan perikanan ini adalah merupakan
tuntunan praktis bagi petani dalam mengembangkan kegiatan pertanian, peternakan dan
perikanan dengan sistim organik guna mewujudkan keselarasan dan keseimbangan alam,
meningkatkan hasil produksi dan menekan biaya produksi.
ii
Saya menyadari bahwa ilmu sebagai aset yang sangat berharga tentunya akan
bermanfaat manakala hal itu kita dapat berbagi dengan yang lain, oleh karena itu berbagai
pandangan, pendapat dan pengaiaman dari masyarakat tentang pertanian,peternakan dan
perikanan akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi saya guna meyempurnakan
ilmu, pengetahuan dan pengaiaman yang saya miliki agar senantiasa mampu memberikan
sumbangsih terbaik dan berperan aktif di bidang pertanian,peternakan dan perikanan bagi
Bangsa dan Negara.
Buku pintar ini merupakan himpunan dari buah pikiran bapak Dr.HM.Nurzaman
ayah.Manjel) yang selama ini banyak membantu para petani di pelosok tanah air (Beliau
sendiri .JKMP4). Dalam kesempatan ini telah mengadakan kerjasama dengan Korem 32/Wbr
dan melatih para kelompok-kelompok tani dari 19 Kota dan Kabupaten di Provinsi Sumatera
Barat serta para Babinsa Kodim-Kodim di jajaran Korem 032/Wbr selama 2 hari, meliputi teori
dan praktek. Harapannya adalah agar para petani di Provinsi Sumatera Barat dapat
mengaplikasikan pembuatan pupuk organik cair, probiotik peternakan, probiotik perikanan,
pembuatan hormon tanaman serta pembuatan pestisida organik dalam kegiatan pertanian,
peternakan dan perikanan. Pada akhirnya para petani mandiri dalam mengolah usahanya
tanpa tergantung pupuk kimia yang tidak selamanya berguna bagi para petani.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan dan
kekuatan lahir dan batin kepada kita semua dalam melanjutkan perjuangan dan pengabdian
demi kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai bersama.
ttd
Widagdo Hendro. S
Brigadir Jendral TNI
iii
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
DAFTARISI
CARA PEMBUATAN PUPUK CAIR
1. Rotan (Ramuan OrganikTanaman)
2. Roter (Ramuan Organik Ternak/Unggas)
3. Roter (Ramuan Organik Perikanan)
4. Roma (Ramuan Organik Hama)
5. Seputar ZPT dan Tekhnik Pembuatannya
6. Starter Trichoderma
7. Pupuk N
8. Pupuk P
9. Pupuk K
10. Cara membuat Mol Buah
11. Cara membuat PGPR
12. Cara memperbanyak PGPR
13. Tips agar tanaman cepat berbuah dan mencegah bunga dan buah yang rontok
14. Kandungan NPK yang dibutuhkan oleh tanaman
15. Tips mengatasi masalah tanah
16. Tabel kebutuhan kapur Dolomite
17. Cara tanam padi pola organic
18. Ramuan Jamu Organik pemeliharaan unggas biar cepat besar dan
bebas penyakit (ND/tetelo, Flu Burung, Mencret, Berak kapur dll)
19. Cara tanam cabe pola organik
20. Teknik cara penanam cabe
21. Cara beternak lele organik
22. Sop budidaya kacang hijau/kacang tanah/kedelai
23. Sop budidaya jagung organik
24. Pembuatan Poc Vegetatif
25. Pembuatan Poc Generatif
26. Sop cara bertanam mentimun pola organik
iv
a. Bahan
b. Cara buat
1) Semua bahan 1 s/d 8 sterilkan dengan cara direndam dalam air hangat
(700C)
10)Fermentasi selesai jika sudah tidak ada lagi gas yang terkandung.
2
c. Cara Memperbanyak
Bahan No. 1,2 dan 3 panaskan, sesudah dingin campurkan dengan no. 4, 5 masukan
dalam drum plastik tutup rapat selama 14 hari. Selesai dah jadi rotan 15 liter dengan
kwalitas yang sama.
a. Bahan
b. Cara membuat
Catatan :
Catatan : Jika berbau busuk artinya gagal buang saja, jika berbau wangi tape artinya
berhasil.
a. Bahan
1) Rumput laut : 1 kg, jika tida ada bisa diganti dengan azzola
2) Pisang : 5 buah
3) Nanas : 1 buah
4) Kangkung air : 1 ikat, diambil dengan batang dan akarnya.
5) Yoghurt : ½ liter
6) Yakult : 5 botol
7) Usus ikan nila/ mujair : 100 gram
8) Gula merah : 1 kg
9) Ragi tape : 4 butir
10) Air kelapa : 5 liter
11) Kepiting batu : 4-5 ekor
12) Ragi roti : 3 sendok makan
13) Air sumur : 5 liter
b. Cara buat
Catatan :
Catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang saja, jika berbau wangi tape artinya
berhasi!.
a. Bahan
b. Cara buat.
Catalan : Jika buah pinang tidak ada bisa diganti dengan Daun Kenikir. Ramuan
tsb akan sangat efektif jika langsung diapliksikan. Jika ingin bertahan lama
tambahkan ROTAN 1 liter bisa disimpan sampai 6 bulan. Pengalaman yang
aneh, tapi luar biasa, jika ingin hama tersebut tidak balik lagi, ambil hama
tersebut secukupnya. hancurkan terus tambahkan ke ROMA dan fermentasikan
selama sehari semalam.
a. Auksin.
1) Pengertian.
c) Mendorong Partenokarpi.
5
2) Bahan.
3) Cara Pembuatan.
c) Masukkan dalam wadah, tutup dengan plastik lalu ikat dengan karet.
d) Simpan dan letakkan pada tempat yang teduhm biarkan selama 12-15
hari.
b. Sitokinin.
1) Pengertian.
2) Bahan.
a) 1 Kg bonggol pisang.
b) 5 Lt air.
c) 1 Kg gula/tetes tebu.
d) 1 gelas ROTAN
3) Cara Pembuatan.
a) Bonggol pisang dicacah atau diblender.
b) campur dengan semua bahan.
c) Aduk sampai rata
d) Masukkan dalam wadah kemudian tutup dengan plastik dan ikat
memakai karet.
e) Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada ternpat yang teduh.
c. Giberelin
1) Pengertian.
a) Mematahkan dormansi, atau hambatan pertumbuhan tanaman
sehingga tanaman dapat tumbuh normal (tidak kerdil) dengan cara
mempercepat proses pembelahan sel.
b) Meningkatkan pembungaan.
2) Bahan.
a) 1 Kg rebung bamboo/buah sawo.
b) 5Ltair.
c) 1 Kg gula/tetes tebu. ,
d) 1 gelas ROTAN
3) Cara Pembuatan.
a) Kupas rebung bambu/buah sawo (ga perlu dikupas).
b) Cacah kecil-kecil/blender.
c) Campur dengan semua bahan iainnya.
d) Aduk sampai rata.
e) Masukkan dalam wadah kemudian tutup denga plastik dan ikat
7
memakai karet.
f) Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.
6. Starter Trichoderma.
a. Bahan/alat.
b. Cara.
1) Bagian dalam bambu dibersihkan, Belahan bambu dibuat lobang sebesar
jari kelingking di kedua ruas kiri dan kanan.
3) Satukan belahan bambu tersebut dan ikat dengan tali plastic sampai
rapat.
5) Biarkan selama 5-7, kemudian ambil dan jika terdapat jamur seperti kapas
maka kita sudah mendapatkan Trichoderma.
b. Teknik perbanyakannya.
1) Cara 1.
a) Bahan
(1) Dedak : 10 kg
(2) Gula pasir : 20 sdm
(3) Air : secukupnya ( 3 liter)
(4) Biakan Trichoderma : 1 ruas bambu
b) Cara
2) Cara 2.
a) Bahan.
b) Peralatan.
c) Cara buat.
7. Pupuk N
a. Bahan
b. Cara buat
8. Pupuk P
a. Bahan
b. Cara buat
9. Pupuk K
a. Bahan
1) Sabut kelapa : 10 kg
2) Rotan : 1 liter
3) Gula/ molases : 1 kg
4) Air : 30 liter
b. Cara buat
a. Bahan
b. Cara Buat
c. Dosis. 1 liter + 10 liter air, aplikasi 1 minggu sekali pada tanaman fase generatif.
a. Bahan
b. Cara buat
1) Untuk bahan 1,2,3 bila ada ketiganya bila tidak ada bisa salah satunya,
tapi yang terbaik adalah akar bambu.
2) Potong kecil-kecil semua akar
11
a. Bahan
b. Cara Buat
1) Gula merah, dedak dan terasi mentah dididihkan dengan air 10 liter
selama 30 menit, kemudian biarkan sampai benar-benar dingin.
2) Masukan air kelapa, air 90 liter, dan biang PGPR dalam drum
3) Tutup rapat, dan biarkan selama 2 minggu, sebaiknya pake aerator.
c. Dosis
1) 1 liter + air 10 liter
2) Siram / kocor pada lahan sebelum tanam, dan seminggu sekali setelah
tanam sebanyak 3-4 x
3) Untuk merendam benih tambahkan ROTAN dengan perbandingan 1 : 1.
13. Tips agar tanaman cepat berbuah dan mencegah bunga & buah rontok
a. Bahan
b. Cara Aplikasi
c. Catatan
1) Untuk tanaman besar ( buah, mangga, cengkeh, dll) satu pohon 2-3 liter.
2) Untuk tanaman horti (cabe, tomat, kacang dll) satu pohom 100 ml
3) Jika cuaca musim penghujan dosis bisa ditambah menjadi 2x lipat.
12
d. Catatan : untuk tanaman hortikulkura yang sudah berbuah setelah 1 bulan maka
selanjutnya dan dianggap tanaman dewasa.
2) Tanah berpasir. Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering
dan merana. Adapun cara mengatasi tanah seperti ini adalah dengan
menambahkan bahan organik seperti : kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk
organik daun hijau yang mudah busuk ditambah dengan kotoran hewan, tanah,
rotan dan air dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1, simpan di dalam drum dan
biarkan selama 3 minggu.
13
3) Tanah berkapur. Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah
longsor, makanan mikronya kurang tersedia (contoh : zat besi, seng, tembaga).
Untuk mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan memberikan pupk
kompos, dan dedaunan yang hijau apalagi bila dedaunannya jenis tanaman yang
berbunga kupu-kupu seperti kacang-kacangan, johar, turi dll, dan untuk
menurunkan tingkat keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupk yang
mengandung belerang, plus aplikasikan rotan rutin seminggu sekali.
4) Tanah gambut. Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa
dijadikan makanan oleh tumbuhan karena belum terutai dan pHnya rendah atau
asam. Sirkulasi udara yang kurang baik sehingga bakteri tidak bisa bekerja
secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa jenis tanaman
saja yang dapat hidup seperti karet. Cara mengatasi jenis tanah yang seperti ini :
6) Tanah yang bersifat asam. Tanda-tanda tanah. yang bersifat asam bila
di sawah warna air kuning berkarat, bila di darat suka ditumbuhi alang-alang,
haredong (sunda)/ sedudu, bila ditanami jagung buah jagungnya menguning dan
bila ditanami kacang tanah tidak ada buah yang berenas. Apabila menemukan
tanah seperti ini keasamannya (pH) berkisar antara 3-5. Dengan demikian pHnya
harus disesuaikan dahulu sesuai dengan keinginan tanaman. Untuk mengatasi
masalah tanah seperti ini ada banyak cara diantarnya :
Bila diketahui pH tanah kita 4,5. Tanah yang pH yang kita inginkan 6, maka. 6 -
4.5 = 1,5. Kemudian kita dari tabel di bawah. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite
pada selisih pH 1.5 maka diperoleh pemberian kapur pertanian 5.25 ton/Ha,
Penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3-5 tahun.
1) Memberikan bahan organic berupa /compos atau bokashi hal mutlak perlu
diiakukan untuk menyuburkan tanaman.
2) Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan tumbuh
secara optimum.
3) Mengatur tata udara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah
4) Memberikan probiotik seperti Rotan dll.
5) Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah.
a. Pengolahan Benih.
b. Pengolahan Lahan.
18. Ramuan Jamu Organik pemeliharaan Unggas biar cepat besar dan bebas
(ND/tete!o, Flu Burung, Mencret, Berak kapur dlI).
a. Bahan. Temu kunci ( 500 gram ), kunyit (500 gram), temuireng (500 parn),
temulav/ak (250 gram), temu giring (250 .gram), mengkudu (500 gram), daun
pepaya (5 tangkai) dan cacing (100 gram). Kencur (500 gram), bawang putih
(500 gram), jahe (250 gram), gula merah (1000 gram), Roter (100 ml).
17
b. Cara membuat. Cacing direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Kunyit,
temuireng, temugiring, temulawak, temu kunci, kencur, bawang putih, jahe iton
mengkudu diparut menjadi satu, dan daun pepaya ditumbuk sampai halus.
CSimpurkan bahan-bahan tersebut dan tambah 4 liter air bersih. Remas-
remaslah semua bahan tersebut dan' saring. Terakhir tambah dengan 1 liter
rebusan cacing aduk sampai rata. Selanjutnya campuran tersebut direbus
sampai mendidih setelah dingin carnpurkan dengan air gula dan roter, dapat
digunakan sebagai pada ayam pedaging, petelur atau unggas yang lainnya.
Jamu tersebut dapat diberikan dengan cara mencampur ke air minum.
19. Cara Tanam cabe pola organik. Yang perlu kita persiapkan sebelum kita menanam
cabe organik adalah :
a. Pengolahan Lahan
b. Pembenihan.
1) Rendam benih biji cabe dalam air hangat selama 3-5 menit, kemudian
tiriskan.
2) Rendam benih biji cabe dalam ROMA selama 10-15 menit, kemudian
tiriskan.
3) Rendam benih biji cabe kedalam ROTAN + PGPR selama 12 jam.
c. Persiapan Penyemaian.
Catatan : Hal paling pokok adalah pastikan dalam pembuatan pupuk organic harus
benar2 berhasil / matang. Terutama Kohe harus di sterilkan dari microba/bakteri
pathogen dengan Ramuan Organik Hama (ROMA). Pernberian ROTAN/POC dan
ROMA di aplikasikan selang satu minggu, minggu 1 ROTAN / POC minggu ke 2 ROMA
dan begitu seterusnya. Dari pengalaman pola spt di atas tanaman cabe benar2 sehat
dan tidak terkena hama/penyakit. Dan hasil sampai 2x lipat dari pola biasa.
b. Persiapan Kolam.
c. Buat Plankton.
d. Persiapan Benih.
1) Ambil wadah (ember/Waskom) 3 buah, wadah pertama isi dengan air 10 liter
ditambah formalin 10 mg atau alcohol 70% 100 ml, wadah kedua isi air 10 liter dan
tambahkan ROTER 10 tutup yg sudah diberi gula 3-4 sendok, wadah ketiga isi
dengan air bawaanya benih separuh wadahnya.
2) Pertama masukan benih lele ke wadah pertama selama 2-3 menit, kemudian
masukan ke wadah kedua selama 3-5 menit, selanjutnya masukan kewadah ketiga.
3) Sewaktu di wadah air ketiga isikan segayung segayung air dari kolam yg sudah
dipersiapkan sebelumnya, lakukan selang 3-5 menit setiap pengisian, lakukan
sampai isi wadah luber dan airnya keluar.
4) Setelah 30 menit - 1 jam baru masukan benih lele tsb ke kolam dengan perlahan
pada sore hari.
1) Hari 1-10 beri pakan dari campuran Pelet 781 30%, dedak halus 35% dan
ampas tahu kering 35% dan ROTER 10 tutup (untuk bahan 1 kwintal).
2) Berikan pakan pagi jam 9, sore jam 4-5, malam jam 7-8.
3) Pemberian pakan cukup 3-5% dari total bobot benih lele.
4) Hari ke 11 - 30 komposisi pakan masih sama hanya saja pellet 781 ganti
dengan pellet 782, pemberian pakan 5% dari total bobot lele sehari 3 kali.
5) Hari ke 31 - 45 komposisi pakan 30% pellet 782, 20% kepala ayam, 25%
dedak halus, 25% ampas tahu kering. Berikan 10% dari total bobot lele sehari 3
kali.
6) Kepala ayam direbus sampai matang kemudian giling sampai halus
kemudian campurkan dengan bahan spt di no 5 (untuk 1 kwintal larutan ROTER
10 tutup).
20
f. Pemeliharaan.
1) Sebaiknya jika musim hujan kolam dinaungi dengan plastic bening,
sehingga air hujan tidak masuk ke kolam.
2) Sebaiknya air masukan tetap terjaga (untuk kolam ukuran 6x8 m besar
pipa cukup 1 " -1 .5" )
3) Berikan Potongan bambu/pipa Vz m atau 1 m untuk tempat berlindungnya
lele banyaknya disesuaikan dengan kolam
4) Jika ada akan lebih baik jika diberikan eceng gondok sepertiga dari luas
kolam.
5) Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor
penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
a) Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air
diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
b) Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 I air.
c) Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus
segera diganti.
d) Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
1) Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan
sawah maupun tegalan.
2) Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti
Sriti, Kutilang, Perkutut, dan Mural dapat dianjurkan untuk ditanam ; pada
daerah yang endemik penyakit tersebut.
3) Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
b. Penyiapan lahan.
1) Pada lahan bekas padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa
Olah Tanah = TOT).
2) Tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibersihkan seperlunya atau
dipinggirkan.
3) Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3 -
5m
4) Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain (jagung) perlu
pengolahan tanah :
c. Cara tanam.
d. Pemupukan.
1) Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk dengan POC Vegetatif
seminggu setelah tanam. Dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki.
2) Disusul nanti pada hari ke 25 setelah tanam sama dengan pupuk spt di
atas.
3) Pada hari ke 35 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1
tangki (14 liter).
4) Pada hari ke 45 masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1
tangki (14 liter).
e. Mulsa jerami. Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma,
dan penguapan air, jerami padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.
f. Penyiangan. Penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan
4 minggu.
g. Pengairan.
1) Pada daerah panas (suhu udara 30 -31 OC) dan kelembaban udara
rendah (54 - 52 %) pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 33
hari.
2) Pada daerah sedang (suhu udara 24 - 26 OC) dan kelembaban udara
sedang hingga tinggi (77 - 82 %) pengairan cukup diberikan satu kali pada umur
21 hari atau 38 hari.
3) Periode kritis kacang hij'au terhadap ketersediaan air adalah pada saat
menjelang bertunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45 - 50 hari), sehingga
jika kekurangan air pada periode tersebut perlu dilakukan pengairan.
h. Pengendalian hama.
1) Hama utama kacang hijau adalah : lalat kacang Agmmyxa phaseoti, ulat jengkal
Piusia chaitites, kepik hijau Nezara virfduta, kepik coklat . Riptonus tinearis,
penggerek polong Maruca testutalis dan Etietla ztnckenetta, dan Kutu Thrips.
22
i. Pengendalian penyakit.
1) Penyakit utama adalah bercak daun fcrcospeiu w-cscenst busuk batang, embun
tepung Erysiptiepoiygoni, dan penyakit puru Bsinos giycines.
2) Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan Trichoderma atau Glio dengan
dosis 10 ml untuk 1 tangki setip 2 minggu sekali mulai hari ke 10 setelah tanam.
a. Perlakuan Lahan.
b. Perlakuan benih.
1) Benih biji rendam dengan air panas (70 derajat) selama 5-10 menit
kemudian tiriskan.
2) Rendam benih ke dalam larutan ROTAN 3 + TRICHODERMA + PGPR.
(dosis 10 ml Rotan+10 ml Trichoderma+PGPR 10 m! + gula 3 sendok+aiM liter)
selama 12 jam.
c. Penanaman benih.
1) Tugal / bual lobang sedalam 3-5 cm dengan jarak antar baris 70-75 cm
dan jarak dalam baris 20-25 cm.
2) Masukan benih satu lobang 1 biji.
3) Tutup lobang dengan pupuk kandang yang sudah di fermentasi
sebelumnya.
4) (pupuk kandang 100 kg + dedak 5 kg + ROTAN 1/2 liter +
TRICHODERMA 7z liter + gula -Vz kg cair+air 10 liter kemudan di tutup rapat
selama 14 hari).
5) Kocor lobang dengan campuran Rotan 10 ml + Trichoderma 10 ml +
PGPR 100 ml + Gula 1 ons + air 14 liter /1 tangki.
d. Pemupukan.
1) 3 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+ air 14 liter).
2) 7 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif + Tricho (dosis 200
ml+air 14 liter).
23
3) 15 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14
liter).
4) 21 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif + Tricho (dosis 200
ml+air 14 liter).
5) 27 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14
liter).
6) 35 hari setelah tanam kocor dengan POC Vegetatif (dosis 200 ml+air 14
liter).
7) 40 hari setelah tanam kocor dengan ROMA +++ (dosis 200 ml+air 14
liter).
a. Persiapan Lahan.
b. Persiapan benih.
c. Penanaman.
1) Semua varietas bawang merah / putih yang telah dilepas cocok ditanam
di lahan sawah maupun tegalan.cukup umurnya (75 hari)
2) Kebutuhan benih sekitar 700 kg/ha.
b. Penyiapan lahan.
1) Pada lahan bekas padi, tunggul padi perlu dipotong pendek dan
dibenamkan yang sebelumnya dah dikocor dengan TRICHODERMA dan
DOLOMIT
2) Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3-5
rn
3) Pada lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain perlu pengolahan
tanah:
a) Pembajakan sedalam 15-20 cm.
b) Kemudian dihaluskan dan diratakan.
c) Buat bedengan dengan lebar 1-1.5 m dan tinggi 20-25 cm.
d) Saluran irigasi dibuat dengan lebar 30 cm.
4) Kocorkan ROMA cukup pekat 1 liter untuk 1 tangki kemudian
kocor/semprot ke lahan secara merata biarkan selama 3 hari.
5) Masukan pupuk kandang/kohe (yg bagus kohe ayam BR) untuk 1 Ha
idealnya 4 ton untuk lahan yg sebelumnya belum pernah pakai organik, bagi
yang sebelumnya dah masuk pupuk organik bisa 2 ton per Ha.
6) Kocorkan TRICHODERMA 1 Liter dan ROTAN 1 liter tambahkan air 200
liter selanjutnya tanah di campur/aduk, biarkan selama 7-14 hari.
c. Cara tanam.
5) Pada bekas tanaman padi, penanaman bawang merah / putih tidak boleh
lebih dari 7 hari sesudah;padi dipanen.
6) Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.
d. Pemupukan.
e. Mulsa jerami. Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma,
dan penguapan air, jerami padi sebanyak 5 ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.
f. Pengendalian hama/penyakit.
1) Hama utama bawang merah / putih adalah : ulat, jamur busuk adalah
umbi dan.ujung pangkal.
2) Pengendaiian hama dapat dilakukan dengan ROMA + Bawang putih +
Cabe rawit merah + tembakau dengan dosis 150 mi per tangki setiap seminggu
sekali mulai hari ke 5 setelah tanam.
3) Dan penyemprotan TRICHODERMA sekali pada awal penanaman.
a. Pembenihan.
2) Kemudian benih disemaikan pada polybag, yang telah diisi tanah dan
pupuk kandang yang dicampur dengan perbandingan 3:1. Benih disemaikan
dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah.
4) Bibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari kecambah belum
muncul sampai bibit muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman digunakan
26
tangki semprot. Saat menyemprot untuk penyiraman jangan terlalu kuat karena
akan mengikis tanah media dan melemparkan benih atau kecambah keluar dari
polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan
embrat atau gembor. Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan
penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram bibit tanaman pada
siang hari karena akan menyebabkan air dan zat-zat makanan tidak dapat
terserap akibatnya bibit menjadi kurus, kering dan layu.
dilakukan supaya lahan sudah benar2 steril dan sehat untuk media tanam melon,
juga kandungan unsur2 hara makro dan mikro siap diserap oleh tanaman.
5) Teknik Penanaman
9) Pemupukan
a) Hari ke 1 : semprot/kocor dengan ROTAN 3 + PGPR +
TRICHODERMA.
b) Hari ke 7 : semprot/kocor dengan ROMA ++.
c) Hari ke 14 : semprot/kocor dengan POC Vegetatif
d) Hari ke 21 : semprot/kocor dengan ROMA ++.
e) Hari ke 28 : semprot/kocor dengan POC Vegetatif
f) Hari ke 35 : semprot/kocor dengan ROMA ++.
g) Hari ke 40 : POC Generatif
h) Hari ke 47 : ROMA ++.
i) Hari ke 54 : semprot/kocor dengan POC Generatif
j) Hari ke 60 : semprot/kocor dengan POC Generatif
a. Yang perlu kita persiapkan sebelum kita menanam Tomat organik adalah
1) Pengolahan Lahan.
2) Pembenihan.
a) Rendam benih biji tomat dalam air hangat selama 3-5 menit,
kemudian tiriskan.
3) Persiapan Penyemaian.
Catatan : Hal paling pokok adalah pastikan dalam pembuatan pupuk organic
harus benar2 berhasil / matang. Terutama Kohe harus di sterilkan dari
microba/bakteri pathogen dengan Ramuan Organik Hama (ROMA). Pemberian
ROTAN/POC dan ROMA di aplikasikan selang satu minggu, minggu 1 ROTAN /
POC minggu ke 2 ROMA dan begitu seterusnya. Dari pengalaman pola spt di
atas tanaman tomat benar2 sehat dan tidak terkena hama/penyakit. Dan hasil
sampai 2x lipat dari pola biasa.
30
30. Herbalisme
a. Penyakit Mata. Penyakit ini bisa menyerang kambing pada saat cuaca kurang
baik serta adanya penurunan daya tahan tubuh kambing , biasanya mudah sekali
terserang penyakit mata. Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan
dengan daun sirih, garam dan air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup
mengambil 3 Ibr daun sirih.kemudian di tuangkan air panas kedalam gelas yang di
campur oleh garam,Setelah air garam bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita
kompreskan ke bagian mata kambing yang terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali
sehari selama 2 hari.
b. Penyakit batuk. Penyakit ini kadang juga menyerang kambing dan biasanya
juga di sertai pilek atau semacam flu ,pada penyakit ini kambing biasanya susah
bernafas dan sering batuk batuk layaknya manusia .penyakit batuk pada kambing
kadang terjadi karena makanan hijauan yarig agak basah terkena air hujan yang
berlebihan. Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras
kencur, sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk di
campur dengan beras kemudian di kasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing
yang sakit setelah seduhan beras kencur tersebut dingin.
d. Kurap dan gatal. Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit
kaki, kepala dan sebagian tubuh kambing ettawa, jenis penyakit ini mua'ah sekali
menular pada kambing yang lain, Untuk pengobatan dan penangananya pertama
sebaiknya pisahkan kambing yang sakit gatal ini dengan kambing yang lain kemudian
pengobatanya kita bisa ambil bebara butir lirang, oli bekas di campur dengan minyak
goreng dan garam, di tumbuk sampai halus dan dioleskan ke bagian yang gatal dan
sakit, lakukan beberapa kali hingga luka kurap mengering.
e. Ambing kambing Bengkak. Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar
air susu disaat menyusui anak kambing kadang sering juga kita jumpai. Untuk
mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih dicampur
dengan garam, kita tumbuk halus di kasih air hangat lalu buat ngompress bagian yang
sakit.
f. Penyakit Tetanus. Penyakit ini paling sulit untuk bisa di obati namun ada
bebarapa cara untuk pencegahan, yaitu dengan cara melakukan prefentif dengan cara
memotong plasenta yang basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya
dengan kunyit dengan tujuan agar tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui
ujung plasenta ini.
kambing memakan hijauan makanan ternak yang berupa daun yang masih terlalu
muda yang berlebihan, Untuk mengatasi penyakit Mencret pada kambing cukup
menggunakan mahkota dewa, jika di daerah anda tersedia buah mahkota dewa itu bisa
kita gunakan untuk obat mencret, cara nya adalah dengan mengiris iris beberapa buah
mahkota dewa kemudian campukan dengan garam serta air panas .sesaat setelah
dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut , jika di
daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi
makanan kambing dengan mencampur daun jambu biji yang di campur dengan garam
secukupnya.
31. Medicalisme
a. Penyakit mencret.
1) Penyakit mencret adalah penyakit akut dan menular pada anak kambing.
Karena mencret, anak kambing akan mengeluarkan kotoran terus-menerus,
dan bila tidak tertanggulangi dapat menyebabkan kematian karena anak
kambing tersebut kehabisan cairan.
d. Penyakit titani.
e. Penyakit limpha.
4) Gejala-gejala. Suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan dubur keluar
cairan bercampur darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar, nafsu makan
hilang. Tanda-tanda selanjutnya yang dapat dilihat secara jelas adalah mencret
dengan kotoran campur darah.
2) Penyebab. Virus.
g. Penyakit ngorok.
1) Penyakit ini disebabkan oleh gas didalam perut yang tidak dapat
keluar sehingga mengganggu proses pencernaan dalam rumen kambing.
j. Penyakit kudis.
k. Penyakit Dermatitis.
l. Penyakit Pneumonia.
2) Diulangi aplikasinya dengan dosis 5 cc/liter air setiap 20 hari sekali (2 kali
aplikasi).
38
4) Jika tinggi tanaman sudah mencapai lebih dari 1 meter, dan dapat
mengganggu pelaksanaan aplikasi, maka penyemprotan lanjutan dapat
dihentikan.
a. Bahan.
1) Kacang kedelai : 1 kg
2) Kacang Hijau : 1 kg
3) Gula pasir : ½ kg
4) Gula merah : 1 kg
5) Minuman probiotik (yakult) : 2-3 botol
6) Air : 20 liter
7) Galon Aqua : secukupnya
b. Cara buat.
1) Langkah pertama.
2) Langkah kedua.
a) Buat larutan gula dari gula merah dan gula pasir yang dipanaskan
dengan air mendidih sebanyak 10 liter. Saring dan biarkan sampai benar
benar dingin.
b) Siapkan wadah yang sudah disterilkan sebelumnya (dipanaskan).
c) Masukan susu kedelai dan susu kacang hijau yang sudah
disipakan sebelumnya ke dalam wadah tersebut.
d) Masukan larutan gula.
e) Masukan probiotik yakult atau yogurt atau apa saja yang punya
(saran yakult).
f) Tutup rapat dan biarkan selama 4 hari.
g) Tambahkan air matang 10 liter.
3) Langkah ketiga. Masukan ke dalam botol atau apa saja menurut selera,
dan simpan di suhu di bawah 10 derajat celcius (simpan di kulkas atau freezer
saja den biar gampang).
4) Khasiat.
e) Mencegah kanker.
f) Mencegah Osteoporosis.
g) Mengobati Anemia,
h) Menurunkan gula darah / diabetes,
i) Membantu memulihkan sehabis melahirkan atau operasi.
j) Dll.
5) Dosis.
a. Syarat Tumbuh.
b. Pembibitan.
1) Lahan disebari pupuk kandang fermentasi dosis 5 ton/ha lalu dibajak dan
semprot dengan larutan ROTAN 3 I dosis 10 ml/ltr air,ROMA+++ dosis 10 ml/ltr
air, TRICHODERMA dosis 10 ml/ltr, dibiarkan 1 minggu
2) Buat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 90-100
cm dengan arah membujur antara timur dan barat.
5) Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus
rapat, sekitar 90 x 70 cm.
d. Penanaman.
1) Basahi dan sobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar
e. Pemupukan
Dosis tergantung jenis tariah dan varietas
- 60 -
Saat Tanam
60 - 70
Umur 7 HST
60 - 70
Umur 28 HST
120 60 140
Total
g. Pemangkasan.
43
telur / ulat, sanitasi kebun, semprot BAUVERIA dosis 10 ml/It air,
TRICHODERMA dosis 10 ml/It air &ROMA dosis 20 ml/ltr air.
5) Kutu - kutuan (Aphis Sp, Thrips sp, Bemisia sp.) pembawa penyakit yang
disebabkan virus. Pengendalian: predator Koksinelid, semprot BAUVERIA dosis
10 ml/It air, TRICHODERMA dosis 10 ml/It air.&ROMA dosis 20 ml/ltr air.
i. Penyakit.
1) Pemetikan daun tembakau yang baik adalah jika daun-daunnya telah cukup
umur dan telah berwarna hijau kekuning-kuningan.
2) Untuk golongan tembakau cerutu maka pemungutan daun yang baik pada
tingkat tepat masak/hampir masak hal tersebut di tandai dengan warna keabu-abuan.
6) Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada sore/pagi hari pada saat hari
cerah.
7) Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari, dengan jumlah daun satu kali
petik antara 2-4 helai tiap tanaman.
2) Persiapan Lahan
4) Pemupukan
a) 10 Hst kocor dengan Poc Vegetatif (lihat di flie group cara pembuatannya(
dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
b) 40 Hst kocor dengan Poc Vegetatif (lihat di flie group cara pembuatannya(
dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
c) 70 Hst kocor dengan Poc Vegetatif (lihat di flie group cara pembuatannya(
dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
d) 100 Hst kocor dengan Poc Vegetatif (lihat di flie group cara
pembuatannya( dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
e) 120 Hst kocor dengan Poc Generatif (lihat di flie group cara
pembuatannya( dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
f) 150 Hst kocor dengan Poc Generatif (lihat di flie group cara
pembuatannya( dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
g) 180 Hst kocor dengan Poc Generatif (lihat di flie group cara
pembuatannya( dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
h) 210 Hst kocor dengan Poc Generatif (lihat di flie group cara
pembuatannya( dengan perbandingan 1 : 15, setiap pohon 1 liter.
46
37. Tips Mencegah dan Mengatasi Virus Gemini dan Cmv.
a. Bahan
1) ROMA 1 liter ( buah pinang + sereh + daun sirsak + bawang putih + cabe
rawit).
2) Daun bunga pukul empat sore 1 ons.
3) Daun bayam duri 1 ons.
4) Daun bunga pagoda 1 ons.
5) Eceng gondok 2 ons.
b. Cara buat
1) Semprotkan pada semaian yang baru beruur 5 hari dengan dosis 1 gelas
+ air 10 liter.
2) Semprotkan pada umur 10 hari setelah tanam dengan dosis sama.
3) Semprotkan pada umur 30 hari setelah tanam dengan dosis sama.
4) Semprotkan pada umur 45 hari setelah tanam dengan dosis 1.5 gelas
untuk 10 liter.
a. Bahan
b. Cara buat
Catatan : Bisa untuk tanaman apa saja yang hendak berbunga/ sebagai perangsang
bunga.