Disusun oleh:
B. Bahan
No. Keterangan Jumlah
1. Kulit pisang 1,5 Kg
2. Kulit kentang 1,5 KG
3. EM 4 50 ml
4. Gula aren 250 gr
5. Nasi bekas 250 gr
6. Air 15 L
IV. PROSEDURE PEMBUATAN PRODUK
❖ Prosedur Pembuatan Eco Enzyme dengan Bahan Gula Aren
pH 3 4 3,8
Pada hari pertama kondisi masih segar,jumlah Pada kedua tanaman layu dan daun bayam Pada hari ketiga tanaman mati
daun 6 lembar dan daun bayam berwarna hijau mulai menguning dan terbakar
EM4
Tanaman Bayam
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Pada hari kedua tanaman layu,jumlah daun Pada hari ketiga tanaman layu,daun gugur
Pada hari pertama kondisi masih segar,jumlah
masih 6 lembar dan daun bayam mulai 1lembar dan daun yang lainya menguning
daun masih 6 lembar dan daun bayam
menguning dan terbakar dan layu tetapi tanaman masih hidup
berwarna hijau
Nasi
Tanaman Bayam
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Keterangan:
Keterangan: Keterangan:
Pada hari pertama daun masih
Pada hari kedua daun layu dan menguning Pada hari ketiga daun kembali
segar,berwarna hijau dan daun
segar,berwarna hijau dan jumlah daun
berjumlah 7 lembar
tinggal 4 lembar
Nasi EM4 Gula
Ulat Hongkong dan konsentrasi sama 440 ml dengan masing masing molase 34 ml
2) EM4
1
𝑥1 liter = 0,5 liter
2
3) Nasi
1
𝑥 1 kg = 0,5 kg = 500gram
2
• Air
1
𝑥10 liter = 5 liter
2
b) Pengujian Produk
Sebanyak 15 ml produk dari masing-masing ecoenzyme untuk 1 liter
penambahan air
1) Pada tanaman bayam
15 ml = 0,015 liter + 1 liter = 1,015 liter
2) Pada tanaman bawang merah
15 ml = 0,015 liter + 1 liter = 1,015 liter
3) Pada serangga ulat hongkong
Karena pada serangga disemprotkan dengan kapasitas semprotan
440 ml maka:
1 liter =1000 ml
15 𝑚𝑙
𝑥 1000 ml = 34 ml
440 𝑚𝑙
- Tabel hasil uji tingkat keasaman(pH) dan TDS produk dari masing-masing
ecoenzyme
pH 3 4 3,8
Pada penelitian ini, pH di bawah 4 sudah tercapai pada periode fermentasi selama
28 hari. Kondisi ini imengindikasikan pada saat pengukuran, alhkohol yang
terbentuk telah berubah menjadi asam asetat. Selain itu juga didukung oleh bahan
baku yang digunakan memiliki nilai pH yang rendah (berkisar pada pH 4 pada H-
0) sehingga penurunan pH menjadi di bawah 4 dapat terjadi dalam waktu yang
relatif cepat.
❖ Pengujian ecoemzyme pada tanaman
Pada hari pertama kondisi Pada kedua tanaman Pada hari ketiga tanaman
Pengujian ecoenzyme pada tanaman sayur bayam dengan molase gula berperan
sebagai pupuk cair organic. Pada hari pertama kondisi masih segar,jumlah daun 6
lembar dan daun bayam berwarna hijau, Pada kedua tanaman layu dan daun bayam
mulai menguning dan terbakar, pada hari ketiga tanaman mati. Tanaman yang
menguning hingga mati disebabkan pada kesalahan dalam penyiraman pupuk
dimana pupuk disiram sampai mengenai tubuh tanaman. Ph yg sangat rendah dapat
membakar tanaman jika terkena langsung pada daun tanaman tersebut. Cara
aplikasinya mencampurkan 30 ml eco enzyme ke dalam 2 liter air kemudian
semprotkan atau siramkan ke tanah/ tanaman.
EM4
Tanaman Bayam
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Sama halnya pada larutan ecoenzyme dengan molase gula, larutan ecoenzyme
dengan molase EM4 pada tanaman sayur bayam juga berperan sebagai pupuk cair
organic.pH EM4 sebesar 3,8 dapat membakar tanaman sayur bayam karena
terkena langsung pada daunnya.dimana pada hari pertama kondisi masih
segar,jumlah daun masih 6 lembar dan daun bayam berwarna hijau, pada hari
kedua tanaman layu, jumlah daun masih 6 lembar dan daun bayam mulai
menguning dan terbakar. Dan pada hari ketiga tanaman sayur bayam layu, daunya
mulai gugur 1 lembar dan daun lainnya menguning.
Nasi
Tanaman Bayam
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Keterangan:
Keterangan: Keterangan:
Pada hari pertama daun
Pada hari kedua daun layu dan Pada hari ketiga daun kembali
masih segar,berwarna hijau
menguning segar,berwarna hijau dan
dan daun berjumlah 7
jumlah daun tinggal 4 lembar
lembar
Pada larutan ecoenzyme dengan molase nasi berperan sebagai pupuk cair organic
pada tanaman sayur bayam.cara penyiraman pupuk pada tanaman sudah dilakukan
dengan benar tetapi pada hari kedua daun layu dan menguning.tetapi pada hari
ketiga daun kembali segar berwarna hijau dan beberapa daun sebelumnya yang
menguning, pada hari ketiga menjadi gugur. Hal ini kemungkinan terjadi karena
dosis pupuk yang diberikan terlalu banyak.hindari penggunaan 100% ecoenzyme
pada tanaman karena mengakibatkan tanah menjadi asam dan dapat membakar
tanaman tersebut.
Nasi EM4 Gula
Gambar Tinggi Gambar Tinggi Gambar Tinggi
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
14 cm 14,2 cm 20cm 20,5cm 11cm 11,6cm
Pengujian pada tanaman dilakukan 2 kali dengan jenis tanaman yang berbeda. Pada
tanaman kedua menggunakan jenis tanaman daun prei (daun bawang).waktu
pengamatan dilakukan selama 1 minggu dimana molase larutan ecoenzyme yang
digunakan juga berbeda-beda.larutan ecoenzyme yang berperan sebagai pupuk cair
organic pada tanaman membawa pengaruh yang sangat menguntungkan bagi
tanaman tersebut. Pengujian dilakukan sesuai dengan prosedur sehingga tidak
terjadi kesalahan lagi.terlihat pada table pengamatan, kondisi tanaman daun prei
pertumbuhannya meningkat dalam seminggu.tanaman tidak layu dan tidak
menguning tetapi justru tinggi tanaman bertambah.pertumbuhan tanaman dengan
molase gula lebih memberi pengaruh besar pada pertumbuhan tanaman
dibandingkan dengan molase EM4 dan nasi.tetapi postur tubuh tanaman pada
molase EM4 lebih besar dibandingkan dengan tanaman dengan menggunakan
molase gula dan nasi. Hal ini karena EM4 yang merupakan kultur campuran dari
mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman difermentasi
dengan sampah organic sehingga membuat pertumbuhan tanaman dua kali lebih
menguntungkan.
❖ Pengujian ecoenxyme sebagai insektisida pada serangga
KESIMPULAN
Suprayogi, D., Asra, R., & Mahdalia, R. (2022). Analisis produk eco
enzyme dari kulit buah Nanas (Ananas comosus L.) dan Jeruk
Berastagi (Citrus X sinensis L.). Jurnal Redoks, 7(1), 20–21.
Dokumentasi kelompok 2