Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI

Nurhaida Widiani, M.Biotech

Program Studi Pedidikan Biologi


UIN Raden Intan Lampung
NATA DE LERI
Tujuan:

1. Mahasiswa memahami proses fermentasi yang


dilakukan oleh bakteri Acetobacter xylinum
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan bioteknologi
dengan membuat nata de leri

Alat dan Bahan

1. Air Kelapa 8. Kertas lakmus


2. pisau 9. Saringan
3. Kompor 10. Air cucian beras
4. Panci 11. Asam Cuka
5. Kertas koran 12. Amonium phospat
6. Wadah pelastik 13. Gula pasir
7. Starter Acetobacter xylinum

Cara Kerja

1. Pembuatan nata de leri dengan cara beras sebanyak 1 kg


direndam selama 10 menit, kemudian dicuci dengan air 1
liter. Lalu ambil air hasil cucian tersebut
2. Air cucian beras tersebut ditambah gula 10% dan
Ammonium Phospat 0,5% untuk memperkaya kandungan
nitrogen dalam media, kemudian dididihkan.

3. Setelah mendidih biarkan 10 menit dan ditambah asam


cuka sebanyak 0,75% atau sampai pH 4,5
4. Masukkan ke dalam nampan plastik yang sudah distrilkan
dengan cara dijemur atau dicuci dengan alkohol dan
ditutup dengan kertas koran yang sudah disterilkan dengan
cara diseterika atau dioven dan diikat sampai rapat.
Diamkan selama 24 jam

5. Setelah 24 jam tambahkan stater Acetobacter xylinum


sebanyak 20 % dan ditutup kembali.

6. Fermentasi selama 7 – 10 hari,

7. Lakukan uji hedonic meliputi (warna, rasa, aroma, dan


tekstur) terhadap 5 panelis.

Pertanyaan untuk didiskusikan

1. Jelaskan mengapa dalam pembuatan nata de leri


digunakan Acetobacter xylinum sebagai agen biologis.
2. Bagaimana proses fermentasi yang dilakukan oleh
Acetobacter xylinum
Virgin Coconut Oil

Tujuan:

Mahasiswa mengetahui proses pembuatan VCO dengan


menggunakan metode fermentasi.

Alat dan Bahan

1. Wadah plastik transparan


2. Beker glass
3. Saringan
4. Selang
5. Kain kasa
6. Kelapa
7. Ragi Tempe
8. Etanol 95%
9. Indikator PP
10. NaOH

Cara Kerja:
1. Kelapa diparut, kemudian diremas-remas dengan sedikit air
sampai keluar santannya, disaring dan dimasukkan dalam
wadah plastik transparan.
2. Diamkan selama kurang lebih satu jam agar campuran
memisah menjadi dua bagian (krim pada bagian atas dan
skim pada bagian bawah). Pisahkan krim dan skim
dengan menggunakan selang.

3. Krim santan difermentasi dengan menambah mikroba


starter, (untuk 100 – 120 liter santan kelapa tambahkan ragi
200 gram).

4. Inkubasi dan fermentasi selesai ditandai dengan


terbentuknya 3 lapisan yaitu lapisan minyak paling atas,
lapisan tengah berupa koagulan protein dan lapisan paling
bawah berupa air

5. Pisahkan VCO yang terbentuk dengan komponen lainnya.

Uji Analisa Asam Lemak Bebas:


1. Timbang dengan seksama 30gr sampel ke dalam Erlenmeyer
2. Tambahkan 50 ml etanol 95%
3. Tambahkan 3 – 5 tetes indikator PP dan titer dengan larutan
standar NaOH 0,1N hingga warna merah muda tetap (tidak
berubah selama 15 detik)
4. Hitungan bilangan asam/kadar asam lemak bebas/derajat
asam dalam sampel:
Asam lemak bebas = V x N x 200
m x 10

Pertanyaan untuk didiskusikan


1. Apakah agen biologis yang terlibat dalam fermentasi
VCO
2. Jelaskan bagaimana proses fermentasi dalam pembuatan
VCO

PUPUK KOMPOS

Tujuan Praktikum

Mahasiswa memahami proses fermentasi atau dekomposisi


bahan organik dalam pembuatan pupuk kompos.

Alat dan Bahan

1. Limbah organik 1 kg
2. Dedak 50 gram
3. Gula pasir 2 gram dalam 10 ml air
4. Sekam/serbuk gergaji 100 – 200 gram
5. Cairan EM4
6. Air bersih secukupnya

Cara Kerja
1. Campurkan dan aduk secara merata bahan-bahan
sampah/limbah, dedak dan arang sekam
2. Larutkan EM4 dan gula ke dalam ember berisi air
yang telah disediakan dan aduk secara merata
3. Siramkan larutan EM 4 sambil diaduk-aduk hingga
campuran bahan organik basah secara merata (bila
adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes
dan bila kepalan dilepas adonan akan mekar/kadar
air ± 30%)
4. Adonan tadi kita gundukan di atas
lantai(kering)kemudian tutup dengan karung goni atau
karung beras selama 3-5 hari
5. Pada hari kedua dan ketiga kompos biasanya
mengeluarkan panas yang cukup tinggi
lagi,sehingga setiap harinya harus dibolak balik
dan.dibiarkan sampai 10 menit sampai panasnya
berkurang,kemudian gundukan ditutup kembali
sperti semula
6. Pada hari ke-4 kompos telah matang, sehingga
panas tidak tinggi lagi. Apabila dibuka nampak
ditumbuhi jamur berwarna putih dan bila dipegang
terasa hangat. Kompos ini sudah bisa digunakan
tetapi belum hancur sehingga bentuk dan ukuran
masih seperti bahan baku. Untuk menjadikan
kompos halus harus menunggu selama 21 hari.
Selama Proses penghancuran gundukan kompos
diaduk setiap satu minggu sekali
7. Amati kualitas fisik dan kimia kompos yang
terbentuk meliputi; tekstur, warna, pH, dan suhu.

Pertanyaan untuk didiskusikan


1. Jelaskan beranan EM4 dalam pembuatan pupuk
kompos
2. Apakah agen biologis yang terlibat dalam
pembuatan pupuk kompos
3. Jelaskan proses biologis yang terjadi dalam
pembuatan pupuk kompos

Eco-Enzyme

Tujuan:
Mahasiswa memahami cara memanfaatkan sampah organik
menjadi eco-enzyme melalui prinsip fermentasi

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah


1. Botol plastik bekas minuman untuk wadah fermentasi
eco-enzyme.
2. Sampah organik berupa sisa sayur-sayuran dan buah-
buahan
3. Gula merah
4. Air bersih
Cara pembuatan eco-enzyme

1. Air bersih dituangkan ke dalam botol plastik. Rasio


perbandingan bahan-bahan yang digunakan adalah
Air : buah dan sayur : gula merah = 10 : 3 : 1

2. Buah-buahan dan sayuran selanjutnya dimasukkan ke


dalam botol penampung. Agar proses fermentasi berjalan
dengan baik, sebelum dimasukkan ke dalam botol, buah
dan sayur tersebut dipotong dan diremas-remas sehingga
berukuran kecil
3. Gula jawa dihancurkan kemudian dimasukkan ke dalam
botol. Gula tersebut dikocok-kocok agar semua bahan
bercampur dengan baik. Selanjutnya botol ditutup dan
disimpan ditempat yang tidak terkena matahari agar
tidak mengganggu proses fermentasi.
4. Fermentasi sempurna setelah 3 bulan. Tutup botol
dibuka setiap 2 hari sekali selama beberapa detik pada
dua minggu pertama proses fermentasi. Hal tersebut
bertujuan untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi. Jika
gas tidak dikeluarkan sistem di dalam botol akan
mengalami tekanan keras yang dapat menyebabkan botol
menjadi retak bahkan pecah
5. Amati kualitas fisik dan kimia kompos yang terbentuk
meliputi; tekstur, warna, pH, dan suhu.

Pertanyaan untuk didiskusikan


1. Jelaskan fungsi gula merah dalam pembuatan eco-
enxyme
2. Apakah agen biologis yang terlibat dalam
pembuatan eco-enzyme
3. Jelaskan proses biologis yang terjadi dalam
pembuatan eco-enzyme

SILASE

Tujuan dan Bahan :


Mahasiswa memahami proses fermentasi untuk pembuatan
silase.

Alat dan Bahan : 


1. Timbangan 
2. Ember 
3. Drum plastik untuk silo atau kantong plastik 
4. Alas plastik
5. Jerami 1 kg 
6. Bekatul 10% dari 1 kg jerami 
7. Molases 15 ml 
8. EM4 1 tutup botol 
9. Air secukupnya 
 
Cara kerja : 
1. Menimbang semua bahan yang diperlukan 
2. Menghamparkan jerami diatas lantai yang bersih Mencampur
kan EM4 dan molasis, kemudian memercik EM4 dan molasis
pada jerami secara merata 
3. Menaburkan bekatul pada jerami secara merata 
4. Menambahkan air jika tingkat kebasahan campuran kura
ng dan belum merata 
5. Mengaduk/mencampur semua bahan secara merata deng
an membolabalikkan jerami 
6. Memasukkan hasil campuran ke dalam drum (silo) sedikit
demi sedikit, sambil dipadatkan, agar udara
yang ada dalam drum dapat dikurangi atau dihilangan.
7. Setelah semua bahan capuran dimasukan, maka silo ditutup
serapat mungkin,
8. Fermentasi selama 3  minggu 
9. Amati perubahan fisik dan kimia yang terjadi meliputi,
tekstur, aroma, warna, suhu, dan pH

Pertanyaan untuk didiskusikan


1. Jelaskan fungsi EM4 dalam pembuatan silase
2. Apakah agen biologis yang terlibat dalam
pembuatan silase
3. Jelaskan proses biologis yang terjadi dalam
pembuatan silase

Anda mungkin juga menyukai