KELAS XI F-4
BAB I
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini, dunia semakin berkembang dan teknologi yang semakin maju tetapi
kita terlalu mengabaikan kebersihan lingkungan yang ada sehingga banyak lingkungan di
sekitar kita yang tercemar akibat dari sampah-sampah. Kita sebagai generasi muda yang
akan menjadi penerus bangsa harus mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan agar
dapat mulai menjaga kebersihan lingkungan dan demi masa depan kita juga.
Pada kurikulum meredeka ini, kami belajar untuk mengerjakan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5), tema projek P5 kali ini adalah “Gaya hidup berkelanjutan”.
Saat kelas X fase E, Projek yang kami lakukan adalah dengan membuat eco enzyme. Eco
enzyme enzim yang telah dibuat tersebut adalah guna untuk mengurangi sampah-sampah
organic yang tercemar dan mengolah sampah organik tersebut dari pada memperbanyak
sampah-sampah lingkungan untuk menjadikan produk yang berguna dalam kehidupan
kita sehari-hari. Pembuatan eco enzyme ini adalah hasil fermentasi dari potongan sayur,
kulit buah, dan cairan air dengan larutan gula.
Selanjutnya pada kelas XI Fase F, P5 yang akan kami lakukan adalah lanjutan dari
Projek P5 pada kelas X Fase E, yaitu dengan membuat suatu produk dari eco enzyme.
Produk yang kami pilih adalah membuat sabun cuci piring dan kami akan membuat
sabun tersebut agar bisa berguna dalam mencuci piring.
Maka dari itu, kami meminta support dan bantuan dari pihak sekolah agar dapat
membantu kami entah itu secara materi maupun praktik. Dan apabila projek ini telah
berhasil dibuat, kami harap agar projek ini bisa berguna banyak bagi kehidupan kami
sebagai siswa/I entah dalam lingkungan sekolah atau lingkungan keluarga, serta dapat
membantu kami untuk hidup sehat dan bisa mendapat pembelajaran penting dalam projek
ini juga dapat berguna bagi para pembaca.
1.2 Tujuan
Eco enzyme adalah cairan yang dihasilkan dari hasil fermentasi sampah organik.
Melansir laman Zero Waste Indonesia, eco enzyme atau dikenal juga enzim sampah
pertama kali diperkenalkan oleh Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian
Organik Thailand.
Gagasan Poompanvong adalah mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya
hanya berakhir di tempat sampah jadi bermanfaat sebagai pembersih organik.
Eco enzyme ini sangat ramah lingkungan juga mudah dibuat dan digunakan. Pembuatan
eco enzyme hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik.
Karena alami dan bebas dari campuran zat kimia, eco enzyme mudah terurai serta tidak
berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. Bahkan kandungan probiotik dalam eco
enzyme disebut-sebut bermanfaat untuk kesehatan kulit.
Di samping banyak digunakan untuk cairan pembersih serbaguna, eco enzyme juga dapat
dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman, pestisida alami, hingga membersihkan air yang
tercemar.
Sampah organik, yaitu sisa sayur dan buah apa pun yang masih dalam kondisi
baik dan bukan hasil pemasakan. Bisa menggunakan kulit jeruk, jeruk nipis,
mentimun, apel, sereh, ataupun sayur lainnya. Lalu potong kecil-kecil semua sisa
sayur dan buah.
Gula, yang digunakan adalah jenis gula aren, gula kelapa, gula lontar, molase cair,
atau molase kering. Tidak dianjurkan menggunakan gula pasir karena bukan
termasuk gula murni.
Air, bisa menggunakan air galon, air sumur, air PAM, air hujan, maupun air sisa
buangan AC.
Cara membuat :
Tanda eco enzyme yang berhasil setelah tiga bulan adalah akan berwarna cokelat
dengan aroma asam segar khas fermentasi, bukan berbau busuk.
Pastikan jenis sampah relativ yang diolah menjadi eco enzyme hanya sisa sayur atau buah
yang mentah. Fermentasi yang menghasilkan relativ dan asam asetat yang bersifat
disinfektan hanya dapat diaplikasikan pada produk tanaman karena kandungan
karbohidrat (gula) di dalamnya. Proses pembusukan dan fermentasi daging berbeda
dengan tanaman.
Sabun cuci piring merupakan bahan pencuci yang digunakan untuk membersihkan
peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, garpu,pisau dan peralatan dapur. Produk
berdasarkan penampakan fisiknya, pencuci piring dapat dibagi menjadi tiga jenis. Yang
pertama adalah pencuci piring berbentuk bubuk atau serbuk, yang kedua bentuk pasta,
dan yang ketiga berbentuk cairan.
Meski juga dijual di swalayan, produk pencuci piring dalam bentuk bubuk atau scouring
powder agak kurang dikenal. Adapun pencuci piring berbentuk pasta lebih dikenal
relative dengan sebutan sabun colek. Pemakaian produk pencuci piring ketiga dalam
bentuk cairan kental cenderung paling banyak dipakai, dan pemakaian produk ini
meningkat cukup tajam dari waktu ke waktu. Pola pencucian piring (termasuk alat rumah
tangga lain) mulai bergeser dari cara yang lama/tradisional dengan abu gosok dan sabun
colek menuju ke cara baru yang lebih praktis, yaitu pencuci piring yang berbentuk cairan.
Nilai lebih dari pencuci piring itu adalah praktis saat digunakan serta memiliki aroma
produk yang khas.
Bahan Baku :
Berikut ini beberapa jenis bahan baku pencuci piring yang relative mudah didapatkan
serta memiliki harga yang relative murah.
Sabun cuci piring dari eco enzyme ini adalah sabun yang terbuat dengan
menggunakan campuran dari eco enzyme dan beberapa bahan lainnya. Sabun cuci piring
ini berguna untuk membersihkan piring-piring yang kotor dan berminyak, dan membuat
piring-piring bisa tercuci dengan bersih serta mengurangi bakteri-bakteri yang ada pada
piring-piring kotor yang sehabis digunakan. Sabun cuci piring ini juga adalah sabun cuci
piring yang ramah lingkungan karena terbuat dari eco enzyme.
Bahan :
(bisa ditambahkan EDTA sebanyak sepucuk SDT agar sabun bertahan hingga 8
Tahun, juga untuk air gunakan air Aquades).
Alat :
1. Wadah
2. Sendok
3. Timbangan
4. Panci
5. Botol bekas tempat sabun
Cara pembuatan :
1. Siapkan air 4 liter aquadess, 2 liter air aquadess tuang kedalam panci dan 2 liter air
aquadess lainnya sisihkan ke sebuah wadah.
2. 2 liter air aquadess yang dituang kedalam panci, di masak hingga mendidih.
3. Selagi menunggu air mendidih, timbang MES (Metil Ester Sulfonat) sebanyak 200
gram dan garam sebanyak 150 gram, lalu sisihkan keduanya ke dalam wadah yang
berbeda.
4. Jika air sudah benar-benar mendidih, tuang air ke dalam wadah yang berisi MES,
dan sisahkan sedikit air untuk melarutkan garam.
5. Aduk air panas dan MES selama 5-8 menit. Lalu, tuang air panas ke dalam wadah
yang berisi garam dan aduk hingga garam benar-benar larut.
6. Setelah garam tersebut larut, tuang ke dalam larutan MES yang sudah di diamkan
dan sudah menjadi bening dan aduk lagi hingga keduanya tercampur dengan baik
dan jadi mengental.
7. Tuang 2 liter air aquadess dingan yang di sisihkan tadi ke dalam larutan MES dan
garam hingga suhunya menjadi hangat. Waktu pegadukannya sekitar 4 menit.
8. Setelah tercampur rata, diamkan cairan sampai suhu cairan menjadi suhu ruang.
Saat suhu cairan sudah menjadi suhu ruang dan menjadi bening, tuang parfum
sebanyak 50ml dan foam booster (ampithol) sebanyak 50ml, lalu aduk hingga
tercampur rata.
9. Setelah tercampur, tuang Eco Enzyme sebanyak 1 liter lalu aduk. Setelah
keduanya tercampur. Cairan tersebut sudah menjadi sabun cuci piring.
10. Tuang sabun ke dalam botol kosong yang sudah disediakan.
Desain Produk :
Label :
BAB III
3.1 Penutup
Kesimpulan:
Pada pembuatan sabun cuci piring yang terbuat dari eco enzyme ini, kami belajar
untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan pada saat pembuatan produk ini kami
mengutamakan kebersihan dan kehigenisan dari sabun cuci piring tersebut sehingga
diharapkan dapat diminati guru-guru ataupun siswa/siswi dan akan kami jual dengan
harga yang terjangkau.
Saran:
Kami menyadari proposal ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan pembuatan dan penjualan produk ini dapat
berjalan dengan baik dan kami harap dalam pembuatan produk ini dapat bisa menambah
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi siswa/siswi juga para guru dan pembimbing.
Kami, penyusun proposal ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan tepat
waktu. Sekian terimakasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
3.2 Lembar Pengesahan
Mengetahui :
Ketua Kelompok 1 Ketua Kelompok 5
Ma’am. Andi Cinnong A.A.K.J, S.Pd Sir. Dwiki Glen Makalalag, S.Pd
Kepala Sekolah