Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rani Retno Palupy

Kelas: 2A Pendidikan Bahasa Inggris


Mata Kuliah: Ilmu Lingkungan dan Mitigasi Bencana

EKOENZIM
Ekoenzim atau ecoenzymes atau garbage enzyme adalah larutan kompleks fermentasi dari
limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air dengan
bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri selama 3 bulan. Hasil larutan
fermentasi memiliki warna coklat tua dan berbau asam-manis kuat khas produk fermentasi.
Formula pembuatan Ekoenzim diketemukan oleh Dr. Rokuson Poompanvong, yaitu pendiri
Asosiasi Pertanian Organik di Thailand, dan dia telah melakukan penelitian tentang hal ini sejak
tahun 1980-an.  Kemudian Ekoenzim diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oan, yaitu
seorang peneliti Naturopathy dari Penang Malaysia.
-Manfaat Ekoenzim
Sebagai disinfektan, eco enzym  mampu membunuh bakteri dan jamur, sehingga dapat
digunakan sebagai pengganti pembersih dan pestisida berbahan kimia. Selain mengurangi
konsumsi produk berbahan kimia yang dapat merusak lingkungan, eco enzyme memiliki nilai
ekonomi karena secara langsung mengurangi pengeluaran finansial untuk membeli bahan
pembersih komersial. Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam residu sayur dan buah dalam
proses pembuatan eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman. Eco enzyme bisa
menggantikan produk pembersih rumah tangga. Selain khasiat disinfektan dari eco
enzyme, kandungan aktivitas enzim yang terkandung didalamnya juga dapat dimanfaatkan.
Dalam proses fermentasi, enzim yang terkandung dalam bakteri atau fungi beraktifitas untuk
memproses sumber energi. Arun dan Sivashanmugam (2015) menemukan bahwa eco
enzyme mengandung aktivitas amilase, protase dan lipase, yang dapat dimanfaatkan untuk
mengolah limbah produk susu, dimana terkandung karbohidrat, protein dan lemak yang
membutuhkan enzim-enzim tersebut agar dapat terolah.
Berikut manfaat dari ekoenzim:
1. Pembersih lantai.
2. Pembersih toilet.
3. Pembersih dapur.
4. Pembersih piring.
5. Deterjen pakaian.
6. Pengolah limbah.
7. Pembersih badan dan rambut.
8. Pembasmi serangga.
9. Pestisida ramah lingkungan.
10. Penyubur tanaman.
-Proses Pembuatan Ekoenzim
Alat dan Bahan.
1. Toples/wadah kedap udara.
2. 1,5 kg limbah sayur atau buah.
3. ½ kg gula merah.
4. 5 liter air.
Proses pembuatan
1. Siapkan wadah dan diisi dengan air sebanyak 5 liter.

2. Masukan gula merah sebanyak ½ kg lalu dilarutkan dengan air.

3. Masukan sampah organik yang sudah di potong kecil-kecil ke dalam wadah yang sudah
berisi larutan air gula merah. Disini saya menggunakan sampah pisang dan juga papaya.
Setelah itu tutup rapat wadah, dan letakan di tempat yang kering dan tidak terpapar
cahaya matahari.
4. Rutin aduk fermentasi ekoenzim sekali setiap minggu selama satu bulan, hal ini bertujuan
untuk membuang gas pada tahap fermentasi awal untuk menghindari ekoenzim meledak.
Setelah satu bulan pastikan fermentasi ekoenzim tidak dibuka atau diaduk agar tidak ada
udara yang masuk, udara dapat menyebabkan fermentasi ekoenzim menjadi busuk atau
gagal. Setelah satu bulan aroma ekoenzim berubah menjadi asam hal ini menandakan
bahwa telah terjadi proses fermentasi. Warna cairan ekoenzim juga berubah menjadi
coklat gelap dan muncul busa-busa di bagian atas. Jika selama proses fermentasi muncul
cacing atau belatung maka kita dapat membuangnya. Ekoenzim dapat di panen setelah 3
bulan. Cara memanennya adalah cukup dengan menyaring larutan ekoenzim dan
meletakan di botol kedap udara dan di simpan di tempat kering yang tidak terpapar
matahari, ekoenzim pun dapat kita gunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Ekoenzim diolah dari bahan limbah organik dapur yang selama ini belum dimanfaatkan secara
optimal oleh ibu rumah tangga, ternyata dapat diolah menjadi bahan yang sangat bermanfaat bagi
manusia dan alam. Saat ini sudah banyak penggiat lingkungan yang sudah aktif
mensosialisasikan ekoenzim ini hal ini bertujuan agar kita dapat mengurangi limbah rumah
tangga dan memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai