Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN

…….Pembimbing: Ibu Windi Wulandari, S.KM., M.PH…….

Nama : Ari Cahyo Pitoyojati


Nim : J410200165
Kelas/ Shift : C/ E

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................2
A. JUDUL PRAKTIKUM...............................................................................3
B. TUJUAN PRAKTIKUM............................................................................3
C. PENDAHULUAN........................................................................................3
D. HASIL PRAKTIKUM................................................................................5
E. PEMBAHASAN..........................................................................................6
F. KESIMPULAN............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
A. JUDUL PRAKTIKUM
Pembersih Udara dengan Ecoenzym

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara pembuatan Eco-enzym
2. Mengetahui pemanfaatan Eco-enzym menjadi pembersih udara

C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Konflik lingkungan adalah hal yang tidak boleh dibicarakan, mulai
dari penggundulan hutan besar-besaran, pengelolaan limbah yang
mengabaikan kepedulian lingkungan, pemborosan energi global, semua
disebabkan oleh kekurangan manusia. Jaga lingkungan. Untuk ini kita bisa
menggunakan sisa-sisa tanaman di tanah, salah satunya mengandung
ekoenzim. Ekoenzim sendiri merupakan produk cair yang mengandung
hasil fermentasi buah dan sayuran oleh bakteri asam laktat. Sederhananya,
produk ini bisa dibuat dalam skala rumahan dari sisa buah dan sayuran
dari sampah dapur yang tidak lagi digunakan untuk makanan. Sisa sayuran
dan biji-bijian kemudian dicampur dengan air dan gula aren menggunakan
perbandingan sampah organik:gula aren:air = 3:1:10 Selain itu, campuran
ini difermentasi secara anaerobik selama 3 bulan. Proses fermentasi ini
membutuhkan waktu yang relatif lama sebelum produk yang dihasilkan
sesuai dengan harapan. Produk ini dapat digunakan sebagai pestisida
alami, pupuk organik, cairan pembersih lantai, penjernih air dan pencuci
piring (dicampur dengan sedikit sabun cuci piring), serta dapat
menurunkan suhu mobil bila dicampur dengan radiator.
Pupuk organik yang mudah dibentuk diproduksi dengan bantuan
eco-enzyme, yang dapat mendukung program Kementerian Pertanian yang
bertujuan untuk mencapai penggunaan pupuk organik di Indonesia hingga
50% dari total penggunaan pupuk. Keunggulan produk ini adalah: ia
memiliki sifat antibakteri dan anti jamur, dapat melepaskan residu dalam
pipa, yang mencegah penyumbatan pipa air, dapat menyerap polutan dari
asap rokok, asap mesin dan sejenisnya, dapat melepaskan ozon selama
proses fermentasi, dan sisa ekoenzim yang mengalir di bawah tanah
kaleng. air tanah bersih, dan yang terpenting produk ini sangat mudah
pembuatannya, bahan yang dibutuhkan relatif murah, sehingga sangat
mudah dalam penerapannya. Keunggulan lain selain kegunaan dari produk
itu sendiri adalah dapat memanfaatkan sisa-sisa sampah dapur yang
bersifat organik dan bebas minyak sehingga produk ini dapat mengurangi
jumlah sampah dapur yang sementara masuk ke tempat sampah dapur.
(TPS) dan setoran (TPA). Secara kimia, Eco-Enzyme adalah senyawa
organik kompleks yang terdiri dari rantai protein dan garam mineral.
Solusi eko-enzim ini sangat berguna di beberapa bidang. Itu sebabnya kita
perlu tahu
2. Tinjauan Teori
Eco-Enzyme merupakan produk hasil fermentasi limbah dapur
organik seperti ampas buah, kulit buah, dan sayuran dengan mengolahnya
melalui proses fermentasi. Memiliki karakteristik berwarna coklat dan
aroma khas fermentasi yaitu asam manis yang kuat. Eco-Enzyme pertama
kali diperkenalkan ke publik oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang
merupakan pioneer pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand (Arun;
Sivashanmugam. 2015).
Produk yang dikembangkan oleh Dr. Rosukon memanfaatkan
limbah organik padat dengan mencampurkannya dengan brown sugar atau
biasa disebut gula merah dan air, limbah organik padat dapat berupa sisa
sayur atau sisa buah (Nazim; Meera. 2013). Menurut penelitian yang
pernah dilakukan oleh Tang & Tong pada tahun 2013, proses fermentasi
untuk menghasilkan larutan eco-enzyme membutuhkan waku optimal
selama tiga bulan (Tang, F.E., & Tong, C.W. 2013).
Pada dasarnya, Eco-enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam
untuk menghasilkan enzim yang berguna dengan memanfaatkan sampah
buah atau sayuran. Enzim yang dihasilkan dari fermentasi ini adalah salah
satu cara manajemen limbah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk
menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat. Eco-Enzyme dapat
dijadikan cairan multifungsi dan aplikasinya meliputi rumah tangga,
pertanian, peternakan, dan bahkan pada bidang kesehatan.
Terdapat banyak manfaat yang dihasilkan dari Eco-enzym ini,
seperti ampas/residu yang dapat digunakan untuk tanaman sebagai pupuk,
lalu cairannya yang dapat digunakan untuk obat kumur dengan
mencampurkan satu tutup botol Eco-enzym dengan satu gelas air, selain
itu juga dapat dijadikan untuk membersihkan udara dengan perbandingan
1:1000 antara Eco-enzym dengan air. Perbandingan tersebut juga dapat
digunakan untuk tanaman dengan Eco-enzym yang dapat digunakan
sebagai pestisida.

D. HASIL PRAKTIKUM
No Tahapan Gambar
1 Siapkan alat dan bahan

2 Masukkan Eco-enzym dan air


ke dalam botol spray dengan
perbandingan 1:1000

3 Kocok botol spray dengan


perlahan agar cairan Eco-
enzym tercampur bersama air
dengan baik.
Spray siap untuk digunakan.
E. PEMBAHASAN
Praktikum pembersih udara dengan Eco-enzym dilaksanakan pada tanggal
22 Desember 2022 mempelajari tentang bagaiman memanfaatkan cairan Eco-
enzym menjadi pembersih udara menggunakan botol spray. Eco-enzym yang
akan digunakan adalah Eco-enzym yang telah dibuat oleh para mahasiswa,
membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan hingga masa panen. Setelah masuk
waktu panen, Eco-enzym dipisah menjadi 2 bagian yaitu cairan dan residu
berupa sisa sayur dan buah. Praktikum ini menggunakan cairannya saja.
Setelah cairan dipisahkan dari endapan, siapkan alat dan bahan untuk
membuat pembersih udara dengan Eco-enzym yaitu botol spray, beaker glass,
gelas ukur, pipet tetes, air dan cairan Eco-enzym. Masukkan cairan Eco-
enzym dan air ke dalam botol spray dengan perbandingan 1:1000, lalu kocok
secara perlahan agar cairan tercampur dengan rata. Pembersih udara dengan
Eco-enzym siap untuk diaplikasikan ke tempat-tempat yang dirasa udaranya
kurang bersih.

F. KESIMPULAN
Eco-enzym adalah hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan
yang mempunyai bahnyak manfaat untuk alam dan manusia.  Manfaat
ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida
alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek
rumah kaca. Salah satu manfaat dari Eco-enzym adalah sebagai pembersih
udara (air purifier). Cara pembuatannya adalah menyiapkan Eco-enzym dan
air dengan perbandingan 1:1000 kemudian masukkan ke dalam botol spray
lalu kocok supaya cairan bercampur dengan rata dan siap diaplikasikan. Eco-
enzym sangat membantu terutama dalam hal kesehatan dan ekonomi. Biaya
yang murah serta manfaat yang berlimpah menjadikan Eco-enzym sebagai
salah satu metode pengolahan limbah yang sangat mudah untuk dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arun, C., & Sivashanmugam, P. (2015). Solubilization of Waste Activated Sludge
Using a Garbage Enzyme Produced From Different Pre-consumer Organic
Waste. Journal of Royal Society of Chemistry, 5, 51421-51427.
https://doi.org/10.1039/C5RA07959D
Imelda et al, 2021. PEMBUATAN PRODUK MULTIPURPOSE CLEANER
DENGAN PEMANFAATAN ECO ENZYME DARI LIMBAH KULIT
BUAH SEBAGAI BAHAN AKTIF NATURAL ANTIMIKROBA.
Jakarta.
Nazim, F., & Meera, V. (2013). Treatment of synthetic greywater using 5 percent
and 10 percent garbage enzyme solution. Bonfring International Journal of
Industrial Engineering and Management Science, 3, 111-117.
https://doi.org/10.9756/BIJIEMS.4733
RAHMA, INDIE FATIKAH (2022) PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK
KULIT BUAH DAN SISA SAYURAN SEBAGAI ECO-ENZYME
UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN POLUTAN PADA AIR
LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE.
Suat, Melani (2022) Uji Efikasi Eco-Enzyme dari Limbah Tanaman Lokal
Maluku Terhadap Mortalitas Blatta Orientalis
Tang, F.E., & Tong, C.W. (2011). A study of the garbage enzyme’s effects in
domestic wastewater. International Journal of Environment, Chemical,
Ecological, Geological and Geophysical Engineering, 5, 887-892.

Anda mungkin juga menyukai