Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK MENJADI ECO-ENZYME

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konservasi dan Manajemen Kebencanaan

Disusun oleh ;

Bayu Afriansah 1420121010


Bayu Surya Awaludin 1420121019
Nisa Nuranisa 1420121001
Nurwifa Sapira 1420121030
Mutia Pangestu 1420121102
Reza Hida Saputra 1420121022
Yoga Mustofa. R 1420121003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GALUH

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah organic menjadi eco-enzyme

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah organic menjadi
eco-enzyme untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Eco-enzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran
dan buah-buahan dengan substrat gula merah atau molase. Prinsip proses pembuatan
ecoenzyme sendiri sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan
air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan
yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan dan mempunyai banyak manfaat
(Junaidi et al., 2021). Keistimewaan eco-enzyme dibandingkan dengan pembuatan
kompos adalah tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti
pada proses pembuatan kompos, bahkan produk ini tidak memerlukan bak komposter
dengan spesifikasi tertentu. Wadah yang diperlukan hanya wadah dari plastik dan
mempunyai tutup yang masih rapat. Eco-enzyme umumnya dapat dibuat dari kulit
buah dan sisa sayuran salah satunya yaitu kulit pisang, kulit buah nanas, sayuran kol,
sawi putih dan batang kangkong (Nurhamidah et al., 2021).
Proses Eco-Enzym. Jenis sampah organik yang diolah menjadi eco enzyme
hanya sisa sayur atau buah yang mentah. Fermentasi yang menghasilkan alkohol dan
asam asetat yang bersifat disinfektan hanya dapat diaplikasikan pada produk tanaman
karena kandungan karbohidrat (gula) di dalamnya. Proses fermentasi akan
berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan
kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme. Pada
bulan ketiga, EE kita sudah bisa dipanen.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian Eco enzyme


1.2.2 Teknik dan Cara membuat Eco Enzyme
1.2.3 Persiapan dan cara pembuatan
1.2.4 Bagaimana pengemasan Eco Enzyme
1.2.5 Apa standar baik Eco Enzyme memenuhi persyaratan.
1.2.6 Bagaimana ciri-ciri Eco Enzyme kita berhasil baik adalah
1.2.7 Apa fungsi dan manfaat Eco Enzyme

1
2

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai eco-


enzyme, bagaimana teknik dan cara pembuatan eco-enzyme, bagaimana
pengemasan eco-enzyme, bagaimana ciri-ciri eco enzyme jika berhasil baik,
dan apa saja fungsi dan manfaat eco-enzyme untuk lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Eco-Enzyme


Eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti
ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan
air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang
kuat. Komposisi sampah yaitu 54% berasal dari sampah organik.
Produk eco-enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah
digunakan dan mudah dibuat. Pembuatan eco-enzym hanya membutuhkan air,
gula sebagai sumber karbon, dan sampah organic sayur dan buah.
Pemanfaatan eco-enzym dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah
rumah tangga terutama sampah organic yang komposisinya masih tinggi.
Dalam pembuatannya, eco-enzym membutuhkan container berupa
wadah yang terbuat dari plastik, penggunaan bahan yang terbuat dari kaca
sangat dihindari karena dapat menyebabkan wadah pecah akibat aktivitas
mikroba fermentasi. Eco enzyme tidak memerlukan lahan yang luas untuk
proses fermentasi seperti pada pembuatan kompos dan tidak memerlukan bak
komposter dengan spesifikasi tertentu.
Proses eco-enzym. Jenis sampah organik yang diolah menjadi eco-
enzyme hanya sisa sayur atau buah yang mentah. Fermentasi yang
menghasilkan alkohol dan asam asetat yang bersifat disinfektan hanya dapat
diaplikasikan pada produk tanaman karena kandungan karbohidrat (gula) di
dalamnya. Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan
dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan
pada bulan ketiga menghasilkan enzyme. Pada bulan ketiga, EE kita sudah
bisa dipanen.
Manfaat eco-enzym Untuk Pertanian. Berikut merupakan beberapa
manfaat cairan eco-enzim sebagai:
 cairan Pembersih dan pupuk tanaman

3
4

Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman,


menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran
yang kamu tanam. Aplikasi: campurkan 30 ml Eco-enzyme ke dalam 2 liter
air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol
semprot dan semprotkan ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke
tanamanmu kalau tanamanmu terkontaminasi oleh hama. Jangan gunakan
100% larutan eco-enzym ke tanah atau tanamanmu karena akan membuat
tanah asam dan “membakar” tanamanmu.
 Pengusir hama
Eco-enzyme sangat efektif untuk mengusir hama tanaman seperti
anggrek dan sayu-sayuran bahkan hama atau hewan yang mengganggu di
sekitar rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya.
Aplikasi: campurkan 15 ml Eco Enzyme ke dalam 500 ml air. Masukkan
campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan
semprotkan ke area yang kamu targetkan untuk bebas hama
 Melestarikan lingkungan
Larutan pembersih komersial yang ada sekarang sering kali
mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia,
klorin dan senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah,
sungai dan laut. Penggunaan eco-enzyme sebagai larutan pembersih alami
berkontribusi menjaga lingkungan bumi kita.
2.2 Persiapan dan Cara Pembuatan eco-enzyme
Perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3 : 1 :10. Misalnya,
300 gram sisa organik, 100 gram gula, dan 1 kg atau litter air. Ketimbang
gula putih, lebih baik gunakan gula merah atau gula kelapa karena
lebih bebas bahan kimia tambahan.
1. Sampah organik dari dapur : hanya tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan
mentah.
 Sayur yang sudah masak tiak boleh, karena kandungan zat
didalamnya sudah hilang. Sementara itu, untuk akar, kulit buah yang
5

tidak kita makan, merupakan sampah yang masih mengandung


banyak nutrisi sehingga baik jika kita gunakan untuk pembuatan EE.
 Nutrient dalam EE kita akan sangat bergantung dari bahan yang kita
gunakan. Pembuatan EE ini harus sangat murni dan tidak ada
campuran kimianya, termasuk yang berasal dari garam atau
minyak.
 Padi dan beras tidak disarankan karena akan menimbulkan bau
busuk dan juga sebaiknya beras dimasak untuk dimakan.
 Jangan menggunakan kulit buah yang sudah rusak atau membusuk.
Misalnya kullit manggis yang sudah rusak, berair dan sudah hancur.
Karena pembuatan ini yang akan menyebabkan munculnya ulat saat
proses pembuatan EE.
 Jika kita menggunakan kulit buah yang fresh maka hasilnya akan
menjadi wangi.
 Jenis bahan sebaiknya bervariasi, jangan menggunakan satujenis
saja.Gunakan jenis bahan yang bervariasi karena akan memberikan
variasinutrient yang berfungsi untuk membuat micro organisme
menjadi aktif bekerja melakukan ferementasi.
 Namun, juga ditentukan dari kegunaannya. Kalau untuk tujuan
khusus seperti membasmi serangga, hama, maka kita bisa campur
EE dengan chillim jahe, dan rempah-rempah.2. Gula adalah
makanan untuk micro-organisme.
2. Gula adalah makanan untuk micro-organisme.
 Gunakan gula merah, molase. Jangan menggunakan gula yang
sudahmengalami proses kimia seperti gula putih atau gula merah
namun melalui proses fermentasi. Gula batu, gula untuk membuat
kue juga tidak disarankan.
 Untuk proses fermentasi, kita tidak menggunakan bahan kimia.
Micro-organismnya berasal dari udara yang ada di sekitar tempat
tinggal kita.Oleh karena itu jenis micro-organism dapat berbeda-
beda sesuai dengan tempat tinggal kita. Microorganism itu ada yang
6

baik dan tidak baik.Semua akan masuk ke dalam bahan EE kita dan
bekerja menguraikan bahan-bahan yang ada. Sehingga harus kita
awasi dengan baik karena adakemungkinan menjadi busuk, berulat.
Sebagai tambahan: EE juga akan berbuat di dalam wadah jika kita
tidak menutup wadah dengan baik serta jika kita menggunakan
bahan bahan yang sudah busuk atau tidak fresh lagi.
 Gula merah yang kita gunakan adalah untuk makanan micro-
organism.Oleh karena itu jika EE kita ada kerusakan dalam proses
pembuatannya,kita tinggal menambahkan gula ke dalam EE kita
dengan takaran sesuaidengan takaran awal.
2.3 Teknik dan cara pembuatan eco-enzyme
a. Alat dan bahan
 Gula merah
 Air bersih
 Botol/jeligen
 Limbah sisa buah buahan dan sayuran seperti kulit jeruk,kulit
nanas,kulit wortel,kol,dll.
b. Langkah-langkah pembuatan:
 Membersihkan wadah dari sisa sabun/bahan kimia.
TIPS: Wadah yang digunakan memiliki tutup bermulut lebar, bisa
besar/kecil, berbahan plastik, tidak bermulut sempit karena rentan
meledak, dan tidak berwadah kaca karena rentan pecah.
 Ukur volume wadah.
 Masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah.
 Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air.
 Masukkan potongan sisa buah dan sayur sebesar 30% dari berat
air, lalu aduk rata.
 Tutup rapat dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.
 Selama 1 minggu pertama, buka tutup wadah untuk membuang
gas.
 Aduk pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90.
7

c. Lokasi penyimpanan eco-enzyme yang baik:


 Tidak terkena sinar matahari langsung.
 Memiliki sirkulasi udara yang baik.
 Jauh dari wifi, WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah dan
bahan kimia.
2.4 Pengemasan eco-enzymPengemasan Ecoenzime
Hasil panen eco-enzyme bisa dikemas di botol kaca atau plastik bertutup
rapat. Disarankan eco-enzyme dikemas menggunakan botol-botol bekas,
toples bekas, jerigen bekas, agar terbiasa memanfaatkan barang daur ulang
supaya tidak menciptakan sampah baru.
2.5 Standar baik eco-enzyme
Jenis bahan sebaiknya bervariasi, jangan menggunakan satujenis
saja.Gunakan jenis bahan yang bervariasi karena akan memberikan variasi
nutrisi yang berfungsi untuk membuat micro organisme menjadi aktif bekerja
melakukan ferementasi.
Namun, juga ditentukan dari kegunaannya. Kalau untuk tujuan
khususseperti membasmi serangga, hama, maka kita bisa campur EE
denganchillim jahe, dan rempah-rempah.2. Gula adalah makanan untuk
micro-organisme
Gunakan gula merah, molase. Jangan menggunakan gula yang
sudahmengalami proses kimia seperti gula putih atau gula merah namun
melalui proses fermentasi. Gula batu, gula untuk membuat kue juga tidak
disarankan.Jenis bahan sebaiknya bervariasi, jangan menggunakan satujenis
saja.Gunakan jenis bahan yang bervariasi karena akan memberikan
variasinutrient yang berfungsi untuk membuat micro organisme menjadi aktif
bekerja melakukan ferementasi.
Namun, juga ditentukan dari kegunaannya. Kalau untuk tujuan
khususseperti membasmi serangga, hama, maka kita bisa campur EE
denganchillim jahe, dan rempah-rempah. Gula adalah makanan untuk micro-
organisme
8

Gunakan gula merah, molase. Jangan menggunakan gula yang


sudahmengalami proses kimia seperti gula putih atau gula merah namun
melalui proses fermentasi. Gula batu, gula untuk membuat kue juga tidak
disarankan.
Untuk proses fermentasi, kita tidak menggunakan bahan kimia. Micro-
organism nya berasal dari udara yang ada di sekitar tempat tinggal kita.Oleh
karena itu jenis micro-organism dapat berbeda-beda sesuai dengantempat
tinggal kita. Microorganism itu ada yang baik dan tidak baik.Semua akan
masuk ke dalam bahan EE kita dan bekerja menguraikan bahan-bahan yang
ada. Sehingga harus kita awasi dengan baik karena adakemungkinan menjadi
busuk, berulat. Sebagai tambahan: EE juga akan berbuat di dalam wadah jika
kita tidak menutup wadah dengan baik serta jika kita menggunakan bahan
bahan yang sudah busuk atau tidak freshlagi.
Gula merah yang kita gunakan adalah untuk makanan micro-organism.Oleh
karena itu jika EE kita ada kerusakan dalam proses pembuatannya,kita tinggal
menambahkan gula ke dalam EE kita dengan takaran sesuaidengan takaran
awal.
Tempat yang bisa digunakan adalah plastic bekas, Bahan lainnya yang bisa
digunakan adalah gerabah, stainless stell (tetapi ini sangat mahal).
Bahan dari logam tidak disarankan karena akan mengakibatkan
karatan.Bahan dari kaca juga tidak disarankan karena ada kemungkinan
pecahketika terjadi proses feremntasi yang menghasilkan banyak gas.
Kalaumenggunakan bahan plastic, maka plastic dapat mengembang
Botol dengan tutup kecil akan menghasilkan EE yang baunya lebih baik
dibandingkan tempat yang memiliki tutup lebar. Hal ini disebabkan
karenakalau lebar, lebih banyak yang terlepas saat kita buka
2.6 Ciri ciri eco-enzyme berhasil dan baik
1. Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna
ini akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung
dengan bahan yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan
9

sudah sama namun micro organisme yang berbeda akan menyebabkan


warna yang berbeda.
2. Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)
3. Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan kita harus
segera memulihkannya dengan cara menambahkan gula kedalam wadah
sesuai takaran semula.
4. Setiap hari dalam bulan pertama sebaiknya dibuka untuk mengeluarkan
gas. Pada saat membuka tempat eco-enzyme, jika ada bahan yang tidak
tenggelam maka dapat kita aduk dan tekan bahan hingga tenggelam ke
dalam air.
2.7 Fungsi dan manfaat ecoenzyme
a. Manfaat eco-enzym
Eco-enzyme memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai pupuk tanaman,
pembersih kloset, pengusir tikus, sabun cuci piring, pembersih sayuran, obat
kumur, dan lain-lain
Selain dimanfaatkan untuk bersih-bersih, eco-enzyme juga cocokpupuk
tanaman karena cairan ini berfungsi sebagai penyubur tanah dan tanaman,
menghilangkan hama, serta meningkatkan kualitas dan rasa buah dan
sayuran.Manfaat eco-enzyme lainnya yaitu untuk kesehatan kulit. Biasanya
larutan eco-enzyme digunakan untuk campuran perawatan wajah, merendam
kaki, hingga mengatasi keluhan pada kulit seperti gatal-gatal.
b. Fungsi eco-enzyme
Eco-enzyme adalah hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan
yang mempunyai bahnyak manfaat untuk alam dan manusia. Manfaat
ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida
alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek
rumah kaca
BAB III

PENUTUP

3. 1 KESIMPULAN
Eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti
ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan
air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang
kuat.
Eco-enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah
tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco-enzyme
mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang
berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini
adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur
untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi pembersih
rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif.
Langkah-langkah pembuatan:
 Membersihkan wadah dari sisa sabun/bahan kimia.
TIPS: Wadah yang digunakan memiliki tutup bermulut lebar, bisa
besar/kecil, berbahan plastik, tidak bermulut sempit karena rentan
meledak, dan tidak berwadah kaca karena rentan pecah.
 Ukur volume wadah.
 Masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah.
 Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air.
 Masukkan potongan sisa buah dan sayur sebesar 30% dari berat
air, lalu aduk rata.
 Tutup rapat dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.
 Selama 1 minggu pertama, buka tutup wadah untuk membuang
gas.
 Aduk pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90.

10
Eco-enzyme memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai pupuk
tanaman, pembersih kloset, pengusir tikus, sabun cuci piring, pembersih
sayuran, obat kumur, dan lain-lain

11
11

Selain dimanfaatkan untuk bersih-bersih, eco-enzyme juga cocok pupuk


tanaman karena cairan ini berfungsi sebagai penyubur tanah dan tanaman,
menghilangkan hama, serta meningkatkan kualitas dan rasa buah dan
sayuran.Manfaat eco enzyme lainnya yaitu untuk kesehatan kulit. Biasanya
larutan eco enzyme digunakan untuk campuran perawatan wajah, merendam
kaki, hingga mengatasi keluhan pada kulit seperti gatal-gatal.
3. 2 SARAN
Berdasarkan penelitian yang di lakukan penulis menyarankan untuk
melakukan uji aktivitas eco-enzyme karena eco-enzyme untuk bersih-bersih,
eco-enzyme juga cocok pupuk tanaman karena cairan ini berfungsi sebagai
penyubur tanah dan tanaman, menghilangkan hama, serta meningkatkan
kualitas dan rasa buah dan sayuran.Manfaat eco-enzyme lainnya yaitu untuk
kesehatan kulit. Biasanya larutan eco-enzyme digunakan untuk campuran
perawatan wajah, merendam kaki, hingga mengatasi keluhan pada kulit
seperti gatal-gatal.
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai