Anda di halaman 1dari 5

SMA NEGERI 3 JOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM
MAPEL : PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMANFAATAN CAIRAN ECO ENZYME


SEBAGAI BAHAN SABUN

KELAS : XII-IPA 6
ANGGOTA KELOMPOK :
1. PRAMUDIVA HETRA PAMBAJENG (22)
2. ROSA AULIA SARI (26)
3. SABRINA FAIZA PUTRI (27)
4. TALITHA INEZ TRIXIYANTI (31)

TAHUN PELAJARAN 2021-2022


A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Di era modern ini, banyak sekali masalah yang muncul di kehidiupan masyarakat. Masalah yang
sering kita hadapi yaitu masalah sampah. Banyak orang hanya terfokus pada pengolahan sampah
anorganik karena sifatnya yang sulit untuk didaur ulang oleh lingkungan. Sampah organik adalah
sampah dari sisa makhluk hidup yang dapat terurai oleh lingkungan tanpa campur tangan manusia.
Tanpa kita sadari sekitar 70% sampah yang ada di TPA merupakan sampah organik. Sampah
organic yang menumpuk di TPA menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan, mengurangi tingkat
daur ulang plastik, serta menimbulkan resiko ledakan karena pembusukan sampah organik
menghasilkan agas metana. Salah satu upaya untuk mengurangi volume sampah organik di
lingkungan yaitu dengan melakukan fermentasi sampah dari buah maupun sayur yang disebut eco
enzyme.

2. RUMUSAN PERMASALAHAN
1) Apakah eco enzyme bisa memjadi sabun ?
2) Apa saja manfaat eco enzyme untuk kehidupan?

3. TUJUAN DAN MANFAAT


Mengetahui cara memanfaatkan sampah organik menjadi eco enzyme melalui proses fermentasi
dan mengetauhi pemanfaatan cairan eco enzyme menjadi sabun.

B. DASAR TEORI

1. LIMBAH DAN PERMASALAHANNYA


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah. (sumber: https://cipil.wordpress.com/2009/10/01/limbah/)
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang
dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat
berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air,
dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
(sumber: https://tinalaniati.wordpress.com/2010/06/11/macam-macam-limbah/)

2. ECO ENZYME
Eco enzim pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rosuko Poompanvong yang merupakan pendiri
Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang mulai melakukukan penelitian sejak tahun 1980-an.
Kemudian eco enzim diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy
dari Panang, Malaysia.
Eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi campuran antara sampah organik berupa
sayuran atau buah-buahan dengan molase atau gula tebu bisa juga aren. Eco enzyme
memiliki beragam manfaat, diantaranya membantu memudahkan pertumbuhan tanaman
(sebagai ferlitizer atau pupuk).

3. SABUN
Sabun adalah bahan pembersih yang berbentuk cair maupun padat, bisa digunakan untuk mandi,
mencuci pakaian, atau membersihkan peralatan rumah tangga. Sabun merupakan garam alkali dari
asam-asam lemak. Sabun yang ditemukan pertama kali oleh bangsa Arab pada abad ke-19, pada
dasarnya merupakan suatu bentuk senyawa yangdihasilkan dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi
adalah reaksi hidrolisis asam lemak olehadanya basa lemah (misalnya NaOH). Hasil lain dari reaksi
saponifikasi ialah gliserol.Selain C12dan C18 sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat.
Lemak minyak yang digunakan dapat berupa lemak hewani, minyak nabati, lilin ataupun minyak
ikan laut. (sumber: https://www.scribd.com/doc/192858951/DASAR-TEORI-Pembuatan-Sabun)

C. PRAKTIKUM ECO ENZYME


1. RESEP ECO ENZYME
1) Haluskan kulit buah mangga yang sudah dipotong kecil-kceil menggunakan blender kemudian
tambahkan gula dan air.
2) Jika sudah halus masukkan cairan tersebut kedalam botol yang sudah disiapkan.
3) Simpan ditempat kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah.
4) Biarkan selama 3 bulan, dan buka setiap hari di 2 minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali,
kemudian seminggu sekali.
5) Jika terdapat cacing didalam botol tambahkan gula segenggam, aduk rata kemudian tutup.
6) Setelah 3 bulan, saring eco enzyme menggunakan kain kasa atau saringan.
7) Setelah selesai disaring, sari dari eco enzyme bisa diletakkan di botol-botol dan bisa digunakan
untuk bermacam-macam.

2. RESEP SABUN
 RESEP DENGAN TEXAPON:
a. Siapkan ember atau wadah plastik besar kapasitas 5 liter
b. Masukkan 500 ml larutan Eco Enzyme, lalu tambahkan 1 kg texapon dan 250 mg garam
dapur halus
c. Tambahkan kurang lebih 1 liter air; kemudian remas-remas texapon hingga hancur dan
larut
d. Tambahkan perasan jeruk agar bau segar lebih terasa, bisa juga ditambahkan pengharum
sintetis (boleh juga ditambahkan pewarna tekstil)
e. Tambahkan lagi air sampai volume total larutan mencapai maksimal 3 liter jika dirasa
masih terlalu kental, sambil terus dihancurkan texaponnya; namun penambahan air tidak
terlalu diperlukan jika dirasa sudah mendapatkan kekentalan sabun cuci cair yang tepat
f. Diamkan semalam, sebaiknya ditutup untuk menghindari banyak kontaminan masuk
g. Uji pada piring dan sendok terutama yang terbuat dari plastic
 RESEP DENGAN CUKA, GARAM, DAN SODA KUE:
a. Potong-potong kecil 200 gram limbah kulit jeruk lalu blender dengan diberi air
b. Lalu saring dan pisahkan antara air dan ekstrak endapan (jadi ada 2 adonan)
c. Pada masing-masing adonan, tambahkan dengan 1 sdt cuka, 1 sdt garam, dan 1 sdt soda
kue, lalu campur merata
d. Simpan di botol kaca
e. Uji pada piring dan sendok terutama yang terbuat dari plastik.

3. JADWAL PELAKSANAAN
No. Jenis Kegiatan Pembuatan Tanggal Pembuatan Tanggal panen

1. Eco enzyme Rabu, 09 Desember 2020 Rabu, 10 Maret 2021


2. Sabun Eco Enzyme Kamis, 15 April 2021 Senin, 19 April 2021

4. HASIL PRAKTIKUM
1) PEMBUATAN ECO ENZYME

2) PEMBUATAN SABUN

5. PEMBAHASAN
Pembuatan eco enzyme cukup mudah, kita hanya memerlukan sampah dapur atau buah busuk
(bisa menggunakan buah yang masih segar bila buah busuk tidak tersedia) dengan ditambah
beberapa bahan yang lain dan jadilah eco enzyme yang bermanfaat bagi pelestarian lingkungan.

D. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1. Produk eco enzyme merupakan produk raah lingkungan yang mudah dibuat dan mudah digunakan.
Bahan yang digunakan sangat sederhana dan banyak tersedia di sekitar kita, sehingga setiap orang
pasti busa membuantnya. Pembuatan eco enzyme hanya membutuhkan bahan seperti limbah kulit
buah atau sampah organik, gula (selain gula putih ) sebagai sumber karbon, dan juga air.
2. Cairan eco enzyme dapat dimanfaatkan menjadi sabun. Selain prosespembuatannya yang cukup
mudah, bahan-bahan yang diperlukan juga banyak tersedia di sekitar kita. pemanfaatan sabun eco
enzyme hanya memerlukan bahan seperti texapon, soda kua, cuka, limbah kulit jeruk, perasan buah
jeruk atau pewangi buatan untuk menambah aroma serta air.

Anda mungkin juga menyukai