ECO ENZYME
Disusun Oleh :
KELAS IX-3
SMP SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpah
anugerahnya kelompok kami yaitu kelompok 3 dapat menyusun laporan ini
dengan baik. Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai acuan, petunjuk, dan
pedoman bagi para pembaca khususnya dalam bidang Pendidikan.
Dalam pembuatan laporan ini kami menyadari bahwa laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi mengingat kemampuan yang kelompok kami miliki. Untuk itu kritik serta
saran yang membangun dari seluruh pihak yang membaca laporan ini sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang mebantu dalam
penyusunan laporan ini. Dengan rasa hormat kami terkhususnya kepada guru
Kimia selaku pembimbing serta penilai dalam pembuatan laporan ini yaitu Ibu
TPJ (Ibu Torop Panjaitan S.Pd) kami ucapkan terimakasih karena telah membantu
kami dalam proses pembuatan Eco Enzyme ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Bioteknologi
2.3 Eco-Enzyme
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, dengan penggunaan eco enzyme dari sampah buah
organik yang dapat memerangkap 21× lebih banyak panas daripada CO2 yang
memperburuk pemanasan global, diharapkan dapat menjadi solusi kerusakan
lingkungan hidup.
Produk ini bisa dipakai menjadi pestisida alami, pupuk organik, cairan
pembersih lantai, penjernih air dan pencuci piring (dicampur menggunakan
sedikit deterjen), dan bisa menurunkan suhu kendaraan beroda empat bila
dicampurkan pada radiator. Penggunaan Eco-enzyme menjadi pupuk organik
yg gampang dibentuk dan bisa dipakai mendukung acara Departemen
Pertanian yang merencanakan penggunaan pupuk organik pada Indonesia
mencapai 50% dari total penggunaan pupuk
1. Apa saja alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan Eco-
enzyme?
2. Bagaimana prinsip dasar pembuatan Eco-enzyme?
3. Bagaimana pembuatan bahan aktif Eco-enzyme dari limbah kulit buah
pisang, pepaya, jeruk, semangka, brokoli, sereh, dan molase?
4. Bagaimana karakteristik bahan aktif Eco-enzyme yang dihasilkan?
1 . 3 Tujuan Penelitian
Mengetahui alat dan bahan apa saja yang perlu disiapkan dalam
pembuatan Eco-enzyme.
Mengetahui prinsip dasar pembuatan Eco-enzyme.
Mempelajari proses pembuatan bahan aktif Eco-enzyme dari limbah
kulit buah pisang, pepaya, jeruk, semangka, brokoli, sereh, gula aren, dan
air AC.
Mengetahui karakteristik bahan aktif Eco-enzyme yang dihasilkan
melalui proses fermentasi.ujuan Pembuatan Eco Enzyme:
LANDASAN MATERI
Cinta tanah air merupakan sikap cinta kepada negara tempat kita
dilahirkan, dibesarkan, dan memperoleh kehidupan di dalamnya.
2.2 Bioteknologi
2. Bioteknologi Modern
1. Biorteknologi Pangan
Tapai
2. Bioteknologi Pertanian
Tanaman yang susunan gen nya telah dimanipulasi disebut dengan tanaman
transgenic yang sudah di kembangkan, misalnya jagung, padi, kedelai, tomat dan
papaya.
3. Bioteknologi perternakan
4. Bioteknologi Kesehatan
a. Antibiotik
c. Vaksin
d. Antibodi Monoklonal
Sampai saat ini sudah beberapa kali terjadi kasus pencemaran air laut oleh
tumpahan minyak di perairan Indonesia, contohnya di Kepulauan Seribu, pantai
Balikpapan, dan pantai Laut Timor. Pencemaran minyak di lautan dapat berasal
dari ladang minyak bawah tanah, operasi kapal tanker, perbaikan atau perawatan
kapal, tangki bahan bakar kapal, kecelakaan kapal tanker, dan limbah industri.
Pencemaran air laut oleh minyak dapat menyebabkan ikan, kepiting, udang, dan
terumbu karang menjadi mati. Sebagaimana yang telah kamu ketahui bahwa
massa jenis (ρ) air laut dan minyak berbeda. Inilah yang mengakibatkan minyak
tidak dapat bercampur dengan air dan membentuk lapisan tersendiri pada bagian
permukaan air. Lapisan minyak tersebut akan menempel pada permukaan rumput
laut serta tumbuhan laut lainnya, sehingga mengganggu proses respirasi dan
fotosintesis. Dampak lain dari pencemaran tersebut adalah rusaknya ekosistem
bakau. Lapisan minyak yang terbentuk di permukaan laut akan dapat menutupi
akar bakau yang mengakibatkan pertukaran antara O2 dan CO2 pada akar bakau
berkurang. Dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini akan dapat
mengakibatkan akar bakau busuk dan kemudian menyebabkan kematian pada
tumbuhan bakau. Sebagai upaya menanggulangi masalah tersebut, ilmuwan
memanfaatkan bakteri dari genus Pseudomonas untuk membersihkan tumpahan
minyak. Bakteri Pseudomonas mampu memanfaatkan minyak sebagai sumber
energinya dengan cara memecah molekul minyak menjadi karbon dioksida
(CO2). Namun, yang dilakukan bakteri tersebut membutuhkan waktu yang
sangat lama. Untuk mempercepat proses tersebut, ilmuwan menambahkan
formula yang mengandung senyawa kalium fosfat dan urea sebagai nutrisi
tambahan bagi bakteri. Pemanfaatan bakteri untuk mendegradasi atau
menguraikan polutan yang mencemari lingkungan disebut bioremediasi. Selain
untuk mengatasi pencemaran di laut, bioremediasi juga banyak digunakan untuk
mengatasi pencemaran di perairan, seperti di kolam atau danau. Selain
menggunakan bakteri, penanggulangan pencemaran lingkungan dapat
menggunakan tanaman tertentu, misalnya eceng gondok dan bunga matahari.
Teknik tersebut disebut fitoremediasi.
6. Bioteknologi forensik
Eco enzyme atau garbage enzyme adalah cairan hasil fermentasi sampah
organik yang memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai pembersih lantai,
pembersih sayur dan buah, penangkal serangga dan penyubur tanaman.
Eco enzyme dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik yang masih
segar (belum mengalami proses pengolahan), seperti sisa buah dan sayur. Eco
enzyme disebut-sebut sebagai solusi multiguna untuk berbagai kegunaan seperti
untuk pupuk, penolak serangga, penjernih air dan udara, pembersih rumah tangga
termasuk sabun. Selain itu, eco enzyme mengandung probiotik yang dinilai baik
untuk kesehatan kulit, tidak berbahaya bagi tubuh manusia, dan juga dinilai ramah
lingkungan. Maka dari itu, perlu dilakukan inovasi dan kreativitas membuat sabun
eco enzyme dalam wujud padat dan cair yang berpeluang bernilai ekonomi dan
ramah lingkungan.
Dalam proses pembuatan eco enzyme, antara alkohol, asam asetat, atau
keduanya dapat dihasilkan, tergantung jenis mikroorganisme yang terdapat pada
sampah organik. Kedua zat tersebut memiliki khasiat disinfektan. Teknik
pengubahan sampah organik menjadi eco enzyme berperan penting dalam
mengurangi banyaknya sampah organik yang berakhir di TPA.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
No Alat Keterangan
.
1. Pisau Jumlah : 3 pisau.
2. Talenan Jumlah : 2 talenan.
3. Timbangan Jumlah : 1 timbangan.
4. Wadah terbuka Jumlah : 2 wadah terbuka.
5. Wadah kedap udara Jumlah : 1 wadah kedap udara.
6. Plastik mika Jumlah : 1 plastik mika, dengan ukuran 2 x 2
meter.
7. Sarung tangan plastic Jumlah : 6 pasang.
8. Karet ban Jumlah : 1 karet ban, dengan ukuran 2 meter.
9. Alat pengaduk kayu Jumlah : 1 pengaduk kayu.
10. Wadah yang memiliki Jumlah : 1 wadah.
ukuran
satuan ml / liter.
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Budi, U.S., 2013, Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan
Bakar Minyak, Jurnal Teknik, Vol. 3(1), Universitas Janabadra, Yogyakarta.
https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3998.
Arianto Deni. 27-08-2021. Selamatkan Bumi dengan Eco Enzyme, Inovatif dari
Siswa SMPN 44 Surabaya. Telusur.co.id.
https://telusur.co.id/detail/selamatkan-bumi-dengan-eco-enzyme-inovatif-dari-
siswa-smpn-44-surabaya.
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/masalah-lingkungan-hidup-
di-indonesia-dan-dunia-saat-ini-15.
IPCC. (2007) Climate change 2007: the physical science basis (summary for
policy makers), IPCC.
William F. Ruddiman (2005). Plows, plagues, and petroleum: how humans took
control of climate. Princeton, N.J: Princeton University Press. ISBN 0-691-13398-
0.
Ruddiman, W. F., Vavrus, S. J. and Kutzbach, J. E. (2005). "A test of the overdue-
glaciation hypothesis". Quaternary Science Review. 24 (11).
Schmidt, G. A., Shindel, D. T. and Harder, S. (2004). "A note of the relationship
between ice core methane concentrations and insolation". Geophys. Res. Lett. 31:
L23206. doi:10.1029/2004GL021083.
https://m.liputan6.com/hot/read/4644077/10-penyebab-terjadinya-pemanasan-
global-dan-cara-mengatasinya.
https://www.kompasiana.com/yemima51818/6169a3df06310e04100d8b15/
masalah-sampah-di-indonesia.
Syamsul Dwi Maarif. Jumat, 27 Agustus 2021 11:25 WIB. "Apa Itu Polutan: Zat
Penyebab Polusi Pencemaran Air, Tanah, Udara". Tirto.id.
https://tirto.id/giYp.
https://waste4change.com/blog/eco-enzyme/.