Dosen Pembimbing :
Di Susun Oleh :
BANDA ACEH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Eco enzyme.............................................................................3
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pertanian Organik Thailand (OrganicAgriculture Association of Thailand). Ia
bekerjasama dengan para petani di Thailand bahkanEropa dan berhasil
menghasilkan produk pertanian yang bermutu tetapi ramah lingkungan.Dari usaha
dan inovasi yang ia lakukan ini, ia dianugerahi penghargaan oleh FAO
RegionalThailand pada tahun 2003 . Pentingnya pengolahan sampah dan
pendaurulangan sampah menjadi fokus kita bersama. Eco enzyme sebagai solusi
praktis atasi sampah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Inovasi ini memberikan distribusi yang cukup besar bagi lingkungan. Dr.
Rosukon juga merupakan seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand
(Organic Agriculture Association of Thailand) yang bekerjasama dengan petani di
Thailand bahkan Eropa dan berhasil menghasilkan produkpertanian yang bermutu
tetapi ramah lingkungan. Dari usaha dan inovasi yang dilakukan ini, ia
dianugerahi penghargaan oleh FAO Regional Thailand pada tahun 2003.
3
dituangkan di laut atau sungai maka akan membantu mengurangi masalah yang
ada. Proses kimia yang terjadi adalah:
CH3COOH + O1 + O2 = O3 + H2O
1. Sampah organik dari dapur: hanya tumbuh-tumbuhan dan buah -buahan mentah
Sayur yang sudah masak – tidak boleh karena kandungan zat di dalamnya
sudah hilang. Sementara itu, untuk akar, kulit buah yang tidak kita makan,
merupakan sampah yang masih mengandung banyak nutrisi sehingga baik
jika kita gunakan untuk pembuatan EE.
Nutrient dalam EE kita akan sangat tergantung dari bahan yang kita
gunakan. Pembuatan EE ini harus sangat murni dan tidak ada campuran
kimianya, termasuk yang berasal dari garam atau minyak.
Padi dan beras tidak disarankan karena akan menimbulkan bau busuk dan
juga sebaiknya beras dimasak untuk dimakan.
Jangan menggunakan kulit buah yang sudah rusak atau membusuk.
Misalnya kulit manggis yang sudah rusak dan berair dan sudha hancur.
Karena bahan ini yang akan menyebabkan munculnya ulat pada saat
proses pembuatan EE.
Jika kita menggunakan kulit buah yang fresh maka hasilnya akan menjadi
wangi.
Jenis bahan sebaiknya bervariasi, jangan menggunakan satujenis saja.
Gunakan jenis bahan yang bervariasi karena akan memberikan variasi
4
nutrient yang berfungsi untuk membuat micro organisme menjadi aktif
bekerja melakukan ferementasi.
Namun, juga ditentukan dari kegunaannya. Kalau untuk tujuan khusus
seperti membasmi serangga, hama, maka kita bisa campur EE dengan
chillim jahe, dan rempah-rempah.
Bahan lainnya yang bisa digunakan adalah gerabah, stainless stell (tetapi
ini sangat mahal).
5
Bahan dari logam tidak disarankan karena akan mengakibatkan karatan.
Bahan dari kaca juga tidak disarankan karena ada kemungkinan pecah
ketika terjadi proses feremntasi yang menghasilkan banyak gas. Kalau
menggunakan bahan plastic, maka plastic dapat mengembang.
Botol dengan tutup kecil akan menghasilkan EE yang baunya lebih baik
dibandingkan tempat yang memiliki tutup lebar. Hal ini disebabkan karena
kalau lebar, lebih banyak yang terlepas saat kita buka.
6
dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada saat membuka tempat EE, jika ada
bahan yang tidak tenggelam maka dapat kita aduk dan tekan bahan hingga
tenggelam ke dalam air.
Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan
dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka
dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme.
Selama proses fermentasi di bulan pertama akan muncul lapisan putih
seperti jamur. Jamur di permukaan ini sangat baik untuk Kulit dan dapat
digunakan untuk masker namun sangat tergantung pada jenis Kulit. Jika
Kulit sensitif gunakan hanya beberapa saat lalu langsung bilas dengan air.
Pada bulan ketiga, EE kita sudah bisa dipanen. Caranya adalah dengan
menyaring menggunakan kain yang sudah tidak terpakai atau baju juga bisa
digunakan untuk saringan. Sisa atau ampas EE dapat kita gunakan untuk beberapa
manfaat seperti:
Hasil panen Eco Enzyme bisa dikemas di botol kaca atau plastik bertutup
rapat. Disarankan Eco Enzyme dikemas menggunakan botol-botol bekas, toples
bekas, jerigen bekas, agar terbiasa memanfaatkan barang daur ulang supaya tidak
menciptakan sampah baru.
7
2.5 Standar baik Eco Enzyme memenuhi persyaratan:
1. PH dibawah 4.0
2. Aroma asam segar khas fermentasi
3. Selain itu, ampas dari Eco Enzyme yang sudah dipanen juga bisa
dimanfaatkan yaitu untuk:
Bahan fermentasi Eco Enzyme yang baru (sebagian kecil saja), untuk bisa
mempercepat proses fermentasi Eco Enzyme yang baru.
Membersihkan saluran kloset dengan cara diblender halus kemudian
dituang ke kloset pada malam hari.
Mengusir tikus dengan cara dikeringkan dan ditaruh di tempat di mana
tikus suka berada.
Mengharumkan mobil. Caranya adalah dengan dikeringkan dan
dimasukkan ke dalam tas kain kecil.
Sebagai pupuk tanaman organik
Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna
ini akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung
dengan bahan yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan
sudah sama namun micro organisme yang berbeda akan menyebabkan
warna yang berbeda.
Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)
Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan kita harus
segera memulihkannya dengan cara menambahkan gula ked lama wadah
sesuai takaran semula.
Rasa agak asam (namun ini tidak boleh diminum)
8
PH 3.5 atau lebih rendah
Catatan penting
Gunakan wadah yang bisa mengembang karena wadah akan terisi gas,
maka dari itu perlu dibuka periodically untuk mengeluarkan gas
Sampah untuk membuat enzim tidak termasuk kertas, plastik, logam atau
bahan kaca.
Hindari makanan berminyak, ikan atau sisa daging (bisa digunakan
sebagai bahan kompos kebun). Untuk membuat enzim berbau segar,
tambahkan kulit jeruk / lemon atau daun pandan, dll.
Warna ideal dari enzim eco adalah coklat gelap. Jika berubah menjadi
hitam, tambahkan gula dalam jumlah yang sama untuk memulai proses
fermentasi lagi.
Mungkin memiliki lapisan putih, hitam atau coklat di atas enzim, abaikan
saja. Jika Anda menemukan lalat dan cacing dalam wadah, biarkan dan
reaksi kimia enzim akan melarutkannya secara alami.
Manfaatkan sepenuhnya residu enzim eco:
a) Gunakan kembali untuk produksi berikutnya dengan menambahkan
sampah segar.
b) Gunakan sebagai pupuk dengan mengeringkan residu, campurkan dan
dikubur di dalam tanah.
c) Giling residu, tuangkan ke dalam mangkuk toilet, tambahkan gula
merah dan siram untuk membantu membersihkan kotoran.
Eco enzyme tidak akan pernah kadaluwarsa. Jangan simpan di kulkas.
Jika setiap rumah tangga menggunakan sampah mereka untuk
menghasilkan enzim ramah lingkungan, itu dapat menghentikan limbah
dapur dari polusi tanah kita dan sementara itu mengurangi pemanasan
global
9
2.7 Fungsi Eco Enzyme :
10
sebagai:
Pembuatan enzim ini juga memberikan dampak yang luas bagi lingkungan secara
global maupun ditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau manfaat bagi lingkungan,
selama proses fermentasi enzim berlangsung,dihasilkan gas O3 yang merupakan
gas yang dikenal dengan sebutan ozon (Rubin, 2001).
Sebagaimana diketahui jika satu kandungan dalam Eco Enzyme adalah Asam
Asetat (H3COOH), yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan
kandungan Enzyme itu sendiri adalah Lipase, Tripsin, Amilase dan Mampu
membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itu juga dihasilkan NO3 (Nitrat)
dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagai nutrient. Dari
segi ekonomi, pembuatan enzim dapat mengurangi konsumsi untuk membeli
cairan pembersih lantai ataupun
pembasmi serangga (Eviati & Sulaeman. 2009)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Eco Enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi
dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Dalam pembuatan nya,
perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10. Manfaat pembuatan
enzim ini juga memberikan dampak yang luas bagi lingkungan secara global
maupun ditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau manfaat bagi lingkungan, selama
proses fermentasi enzim berlangsung,dihasilkan gas O3 yang merupakan gas yang
dikenal dengan sebutan ozon. Satu kandungan dalam Eco Enzyme adalah Asam
Asetat (H3COOH), yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan
kandungan Enzyme itu sendiri adalah Lipase, Tripsin, Amilase dan Mampu
membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itu juga dihasilkan NO3 (Nitrat)
dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagai nutrient. Dari
segi ekonomi, pembuatan enzim dapat mengurangi konsumsi untuk membeli
cairan pembersih lantai ataupun pembasmi serangga.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ssgi.or.id/id/sesi-berbagi-ilmu-eco-enzyme
https://tuxedovation.inovasi.litbang.kemendagri.go.id/detail_inovasi/12208
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/download/
5060/4453
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/
13