Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KONSERVASI DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

ECO ENZYME
Dosen Pengampu : Siti Rohimah, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh :

1. Tianly Amelia / 1420121095


2. Farhah Nurazizah Mufti / 1420121041
3. Dea Rismalinda / 1420121099
4. Selvy Syifa Yulianti / 1420121076
5. Desi Purwanti / 1420121087
6. Silvia Nurmadona / 1420121098
7. Yedi Pragiri / 1420121023
8. Dedi Hermawan / 1420121086

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS


Jl. R. E. Martadinata No.150, Mekarjaya, Ciamis, KabupatenCiamis, Jawa Barat 46274
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Eco Enzyme" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konservasi Dan Manajemen
Keperawatan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Rohimah, S.Kep., Ners.,
M.Kep. selaku dosen Mata Kuliah Konservasi Dan Manajemen Keperawatan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis sangat berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ciamis, 15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................

2.1 Pengertian eco enzyme......................................................................................

2.2 Fungsi eco enzyme............................................................................................

2.3 Manfaat Kegunaan Eco Enzyme.......................................................................

2.4 standar baik eco enzyme memenuhi persyaratan...............................................

2.5 ciri-ciri eco enzyme berhasil .............................................................................

2.6 teknik dan cara pembuatan................................................................................

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................

3.1 Alat dan bahan ..................................................................................................

3.2 pengemasan eco enzyme....................................................................................

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................

4.1 SIMPULAN.......................................................................................................

4.2 SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian sampah menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat
atau semi-padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat
terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Berbanding
lurus dengan laju pertambahan penduduk, semakin meningkatnya populasi manusia di
bumi, semakin tinggi pula volume sampah yang dihasilkan. Kebiasaan masyarakat yang
memperlakukan sampah sebagai barang tak bernilai dan layak dibuang tanpa pernah
berfikir akan pengelolaannya menyebabkan sampahsampah tersebut terakumulasi dan
menghasilkan tumpukan sampah yang tidak bernilai semakin bertambah.
Diketahui bahwa rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar, dan jenis
sampah terbesar adalah sisa makanan. Secara sederhana sampah dari rumah tangga dibagi
menjadi 2 kategori, yakni : 1. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi, plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah
anorganik yang dihasilkan oleh rumah tangga biasanya berupa wadah-wadah dari plastik,
tas plastik/kantong kresek, dan kaleng. 2. Sampah Organik mudah diuraikan dalam proses
alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik contoh sampah
dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah atau limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berguna
dan memiliki nilai tambah. Salah satunya adalah dengan membuat suatu Ecoenzyme yang
bahan dan alatnya berasal dari limbah organik dan anorganik yang dapat dengan mudah
dijumpai di sekitar lingkungan kita. Eco-enzyme dalam Bahasa Indonesia disebut
ekoenzim. Ekoenzim ini merupakan penemuan dari Dr. Rosukon Poompanyong dari
Thailand. Dia seorang peneliti dan pemerhati lingkungan dan pendiri Asosiasi Pertanian
Organik Thailand (Organic Agriculture Association of Thailand). Dari usaha dan inovasi
yang ia lakukan ini, ia dianugerahi penghargaan oleh FAO Regional Thailand pada tahun
2003.
Prinsip proses pembuatan ekoenzim mirip dengan proses pembuatan kompos.
Penambahan air digunakan sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang
diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan. Hasil dari
ekoenzim ini nantinya bisa digunakan sebagai cleaning solution yang dapat digunakan
sebagai pembersih serba guna, misalnya untuk mengepel, cuci piring, membersihkan
kamar mandi, jendela, motor, dan lain sebagainya. Karena hasil fermentasi ini memiliki
semacam properti antiseptic. Selain itu ekoenzim ini dapat berguna sebagai growth factor
tanaman, campuran deterjen, pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, pembersih kerak,
dan penurun suhu radiator mobil (Anonim, 2009).
Proses pembuatan ekoenzim tidak sulit dan dapat dikerjakan di rumah menggunakan
sampah sisa dari sampah organik rumah tangga. Ekoenzim juga tidak membutuhkan
media yang sulit dan luas. Dengan hanya menggunakan botol-botol plastik bekas minum
atau tempat plastik biasa, penggunaan wadah kaca tidak disarankan. Bagian tersulit dari
pembuatan ekoenzim karena membutuhkan waktu 3 bulan dari pembuatan sampai dengan
siap digunakan. Bahan baku ekoenzim hanya air, sampah organik dari dapur rumah
tangga seperti kulit buah-buahan, sisa sayuran, dan gula jawa dengan perbandingan 10:3:
1. Ekoenzim ini tidak hanya dapat dibuat pada skala kecil saja, namun bisa dengan skala
besar. Penemuan ramah lingkungan ini baik untuk dikembangkan pada masyarakat untuk
menghasilkan pembersih ramah lingkungan dan dapat menjadi pupuk organik yang baik
untuk tanaman dan tanah kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana parameter masing-masing evaluasi (Organoleptik, pH dan Viskositas) dari
cairan eco-enzyme yang dihasilkan dengan menggunakan limbah organik dari kulit
jeruk, kulit pisang, papaya, tomat, sawi putih dan kangkung?
2. Bagaimana prosedur pembuatan larutan eco-enzyme dari limbah organik kulit jeruk,
kulit pisang, papaya, tomat, sawi putih dan kangkung?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui parameter masing-masing evaluasi (Organoleptik, pH dan Viskositas)
dari cairan eco-enzyme yang dihasilkan dengan menggunakan limbah organik dari
kulit jeruk, kulit pisang, papaya, tomat, sawi putih dan kangkung.
2. Mengetahui prosedur pembuatan larutan eco-enzyme dari limbah organik kulit jeruk,
kulit pisang, papaya, tomat, sawi putih dan kangkung.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
Dapat digunakan sebagai informasi bagi pembaca untuk kepentingan
perkembangan referensi terkait Eco Enzyme Selain itu penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan atau bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya dalam bidang
yang sama.

1.4.2 Manfaat praktis


Bagi program studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Galuh dapat di jadikan
bahan referensi dan menambah kepustakaan dalam penelitian tentang Eco Enzyme
Bagi peneliti dapat menjadi sebuah pengalaman berharga dalam
mengembangkan pengetahuan dalam bidang Kesehatan sesuai dengan kaidah ilmiah
yang di dapatkan dalam materi kuliah.
BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1 Pengertian Eco Enzyme

Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang
merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah
mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong
sampah sebagai pembersih organik. Jadi eco enzyme adalah hasil dari jemur limbah
dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau
gula tebu), dan air. Warnanya cokelat gelap dan memiliki aroma asam manis yang
kuat.

Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah
tangga, pertanian dan juga gudang. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi
bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah
buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara pengelolaan
sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat.
Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia
yang efektif. Mengapa ini sangat penting? Enzim mengubah amonia menjadi nitrat
(NO3), hormon alami dan nutrisi untuk tanaman. Sementara itu mengubah CO2
menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut. Di
bawah ini adalah alasan lain mengapa kita perlu mempertimbangkan untuk membuat
enzim ramah lingkungan.

2. 2 Fungsi Eco Enzyme


Fungsi dari eco enzyme ini antara lain menguraikan, menyusun, mengubah dan
mengkatalis. Eco enzyme dapat digunakan dalam untuk keperluan rumah tangga seperti
pembersih lantai karena bersifat asam. Digunakan sebagai pemurnian udara atau
menghilangkan bau dan udara beracum terlarut. Digunakan sebagai pengawet makanan
karena mengandung asam propionat yang efektif dalam mencegah pertumbuhan mikroba.
Eco enzyme juga mengandung asam asetat yang dapat menghancurkan organisme, sehingga
dapat digunakan sebagai insektisida dan pestisida (Nazim dan Meera, 2017).
Membersihkan saluran karena eco enzyme memiliki kemampuan menguraikan yang
sangat kuat. Jika dibandingkan dengan detergent yang justru akan mengikat lemak dan
membuat saluran tersumbat. Sedangkan eco enzyme akan menguraikan lemak. Sama dengan
peranan enzyme di dalam tubuh yang akan menguraikan lemak tidak larut di dalam air
menjadi larut di dalam air. Eco enzyme juga dapat disimpan lama dan tidak memiliki masa
kadaluarsa. Semakin lama penyimpanan maka akan lebih baik. Eco enzyme dapat menyera
bau yang tidak sedap. Jika disemprotkan di dalam toilet maka dalam waktu singkat bau akan
lenyap. Begitu juga dengan bau asap rokok di dalam ruangan dapat dihilangkan langsung
dengan semprotan eco enzyme. Eco enzyme akan menjadi berubah warna jika menyerap aura
negative. Misalnya, di daerah bencana, maka Eco enzyme langsung menjadi kotor dan coklat.
Demikian juga jika didekatkan di juga jika didekatkan di badan orang sakit maka badan orang
sakit maka Eco enzyme akan langsung berubah Eco enzyme akan langsung berubah warna.
Sebaliknya jika diletakkan di tempat sathsang maka Eco enzyme akan menjadi sangat baik.

2. 3 Manfaat Eco Enzyme


Karena kandungannya, eco Enzyme memiliki banyak cara untuk membantu siklus
alam seperti memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), mengobati tanah dan
juga membersihkan air yang tercemar. Selain itu bisa juga ditambahkan ke produk pembersih
rumah tangga seperti shampoo, pencuci piring, deterjen, dll. Pembersih enzim ini 100%
natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan lembut di tangan dan lingkungan.
Cairan ini juga penolak serangga alami yang membuat semut, serangga dll menjauh. Saking
alaminya, setelah digunakan untuk pel, cairan ini juga bisa dipakai untuk menyiram tanaman.
Eco Enzyme juga dapat digunakan untuk merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan
kualitas buah dan sayuran dan untuk meningkatkan hasil panen. Jadi pada intinya adalah
circular economy at its best. Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman,
menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran yang kamu
tanam.

2. 4 Standar Baik Eco Enzyme Memenuhi Persyaratan


1. PH dibawah 4.0
2. Aroma asam segar khas fermentasi
3. Selain itu, ampas dari Eco Enzyme yang sudah dipanen juga bisa
dimanfaatkan yaitu untuk:
 Bahan fermentasi Eco Enzyme yang baru (sebagian kecil saja), untuk bisa
mempercepat proses fermentasi Eco Enzyme yang baru.
 Membersihkan saluran kloset dengan cara diblender halus kemudian dituang
ke kloset pada malam hari.
 Mengusir tikus dengan cara dikeringkan dan ditaruh di tempat di mana tikus
suka berada.
 Mengharumkan mobil. Caranya adalah dengan dikeringkan dan dimasukkan
ke dalam tas kain kecil.
 Sebagai pupuk tanaman organik 

2. 5 Ciri-Ciri Eco Enzyme Berhasil


Diantaranya :
 Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna ini
akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung dengan
bahan yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan sudah sama
namun micro organisme yang berbeda akan menyebabkan warna yang
berbeda.
 Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)
 Ada jamur Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan arti
gagal, dan kita harus segera memulihkannya dengan cara menambahkan gula
ked lama wadah sesuai takaran semula.
 Rasa agak asam (namun ini tidak boleh diminum)
 PH 3.5 atau lebih rendah

2. 6 Teknik dan Pembuatan Eco Enzyme


Eco Enzyme ada di mana-mana, termasuk di dalam tubuh kita. Sumber   pembentukan
enzyme adalah  pembentukan enzyme adalah tanaman seperti tanaman seperti sayuran dan
buah-buahan, termasuk  sayuran dan buah-buahan, termasuk  akar, daun serta bunga. Namun,
yang kita lakukan adalah mengurangi sampah yang ada di dapur yang sebagian besar adalah
sampah dari sayuran dan Kulit buah segar.

Sampah organik tersebut saat ini persentase nya adalah sekitar 54 % (untuk di
Malaysia- keterangan tambahan). Untuk mengolah sampah organic. Ada banyak formula EE,
namun formula dari Dr Rosukan sudah terbukti tidak menimbulkan efek samping. Temuan
beliau ini dipersembahkan untuk kebaikan seluruh umat manusia. Formula yang diciptakan
tersebut sangat bermanfaat untuk sektor pertanian dan gas yang dihasilkan dari proses
fermentasi dapat melepaskan ozone. Ozone yang keluar ke udara akan bercampur dengan gas
lain di udara dan dapat menetralkan suhu ruangan. Sementara itu, jika enzyme dituangkan di
laut atau sungai maka akan membantu mengurangi masalah yang ada. Proses kimia yang
terjadi adalah: CH3COOH + O1 + O2 = O3 + H2O
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

Anda mungkin juga menyukai