SMAN 1 Pasaman
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami mampu menyelesaikan Karya
Ilmiah kami yang berjudul Pembutan Ecoenzyme dari Sampah Organik tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Pembahasan karya ilmiah ini dimulai dengan pengertian ecoenzyme yang merupakan
ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan dengan subtrat
gula merah atau maltase. Proposal ini juga berisi tentang cara pembuatan dan penggunaan
ecoenzyme dalam kehidupan sehari-hari. Proposal ini juga membahas manfaat penggunaan
ecoenzyme dan bagaimana tanggapan masyarakat menegenai pembuatan ecoenzyme.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zulhasniah selaku guru
pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, karya ilmiah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak dan kerja
sama kelompok dalam menyelesaikan hambatan-hambatan selama mengerjakan karya ilmiah
ini.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
selaku penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Akhir kata, kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kata-
kata yang salah. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Simpang Empat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................1
BAB 2................................................................................................................................3
BAB 3................................................................................................................................6
BAB 4................................................................................................................................8
BAB 5..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii
PROPOSAL PENELITIAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ecoenzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan
buah-buahan dengan subtrat gula merah atau maltase. Pembuatan ecoenzyme sendiri
sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media
pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena
lebih mudah digunakan dan memiliki banyak manfaat. Manfaat dari ecoenzyme ini bisa
digunakan sebagai sabun cuci piring, pembersih lantai, pembersih meja, pembersih kaca juga
sebagai pengharum ruangan.
Ecoenzyme umumnya dapat dibuat dari kulit buah dan sayuran seperti kulit jeruk,
kulit pisang, kulit buah nanas, batang kangkung dan sawi kol. Dari bahan-bahan di atas dicoba
untuk membuat ecoenzyme, karena dengan cara ini manusia bisa mengurangi pemakaian
bahan kimia, mengurangi jumlah sampah dan memanfaatkannya serta bisa melestarikan
lingkungan di sekitar kita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian adalah
sebagai berikut.
1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
D. Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Ecoenzyme
a. Sejarah Ecoenzyme
Ecoenzyme merupakan cairan fermentasi dari sampah rumah tangga yang pertama kali
dikenalkan oleh Dr. Rosukon Poompoanvong 1980 yaitu pendiri Asosiasi Pertanian Oganik
Thailand yang aktif mengenai penelitian ecoenzyme selama 30 tahun, Kemudian pada tahun
2006 ecoenzyme dipublikasikan lebih luas oleh Dr. Joean Oon seseorang periset Naturopathy
dari penang, Malaysia yang merupakan murid dari Dr. Rosukon Poompoanvong. Berdasarkan
hasil penelitiannya mengenai pengelolaan sampah makanan menjadi enzim ramah lingkungan
dan untuk pengolahan eco-enzyme dari limbah ataupun sampah organik yang umumnya kita
buang di tong sampah, yang dapat diolah sebagai pembersih organik, ataupun bahan
pembersih rumah tangga.
b. Pengertian Ecoenzyme
Ecoenzyme adalah produk yang ramah lingkungan yang sangat fungsional, mudah
dibuat dan digunakan, ecoenzyme yaitu cairan zat organik kompleks yang dibuat dari proses
fermentasi dari limbah dapur organik. Pengolahan enzim dari limbah ataupun sampah organik
dapat menjadi pembersih organik dari hasil fermentasi ampas buah, kulit buah, serta sayur
mayur, gula (gula tebu ataupun gula merah) dan air. Larutan ecoenzyme menghasilkan warna
coklat pekat dan mempunyai aroma fermentasi yang khas asam segar yang kuat, ecoenzyme
mempercepat reaksi biokimia.
c. Manfaat Ecoenzyme
1. Untuk kesehatan : disinfektan organik, obat jerawat, handsanitizer, obat gatal, obat
luka,sabun mandi, obat kumur, kompres, pengganti obat merah dan menyembuhkan
luka penderita diabetes mellitus.
3
2. Untuk kecantikan : masker, shampoo, lulur, hair tonic, toner wajah dan penganti
deodoran.
3. Untuk lingkungan : penangkal radiasi, memperbaiki kualitas udara,pengharum
ruangan, pupuk tanaman dan penjernih air kotor (Rochyani et al.).
4. Untuk Rumah Tangga : mencuci piring, membersihkan toilet dan area dapur,mengepel
lantai,mencuci sayuran dan buah juga sebagai pupuk organik.
d. Fermentasi
2. Limbah Organik
a. Pengertian Limbah Organik
Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal
dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah
tanaman,dengan kata lain, limbah organik adalah bahan sisa atau sampah yang diperoleh dari
proses produksi atau kegiatan, baik kegiatan dalam ranah rumah rumah tangga maupun ranah
industri. Limbah organik ini adalah limbah atau sampah yang mudah terurai melalui beberapa
proses alami. Hal itu karena limbah organik didalamnya memuat zat kimia yang bisa
dikatakan sifatnya stabil sehingga limbah organik ini akan lebih mudah tertimbun atau
mengendap di dalam tanah, danau, sungai, bahkan laut sekalipun.Jenis limbah organik ini
lebih cepat membusuk dalam kurun waktu singkat hingga akhirnya terurai menjadi sebuah
4
bahan yang kecil, tetapi tak menimbulkan bau. Akan tetapi, limbah organik akan
menimbulkan bau tak sedap, bahkan penyakit apabila tidak dikelola secara baik.
Limbah organik terbagi menjadi dua, yaitu limbah organik basah dan limbah organik
kering. Untuk penjelasan lengkapnya sebagai berikut :
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ecoenzyme yang diperoleh dari
pengolahan limbah organik seperti kulit buah-buahan, kulit sayur-sayuran yang dilakukan
sendiri. Pengambilan sampel ini dilakukan secara menyeluruh.
4. Langkah Kerja
Ukur air, sisa sayur atau buah, dan gula aren dengan perbandingan 10:3:1. Contoh 10
gram gula aren, 30 gram sisa sayur atau buah dan 100 gram air. Lalu potong sisa sayuran dan
buah menjadi ukuran kecil.
Campurkan semua bahan ke dalam botol plastik dan aduk. Penggunaan botol plastik
dipilih agar lebih fleksibel dan tidak meledak saat gas hasil fermentasi bertambah. Tutup
wadah sampai wadah kedap udara.
Simpan di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah. Biarkan selama 3
bulan,dan buka setiap hari di 2 minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali, kemudian
seminggu sekali. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan gas yang terperangkap di dalam, dan
mencegah wadah meledak, karena pada ada minggu pertama pembuatan akan ada banyak gas
yang dihasilkan.
Setelah 3 bulan, cairan ecoenzyme yang sukses akan berubah menjadi coklat gelap dan
bebau cuka. Dalam beberapa kondisi, kerap terjadi perubahan cairan berwarna hitam yang
6
mengindikasi kegagalan fermentasi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, solusinya dilakukan
penambahan gula untuk mengulang proses fermentasi.
Jika muncul cacing atau serangga, hanya perlu dibiarkan karena akan terurai dengan
sendirinya dalam cairan. Jika sudah berhasil, cairan ecoenzyme bisa langsung disaring dan
residu atau sampah organik masih bisa digunakan untuk mengulang proses pembuatan.
7
BAB IV
A. Hasil Percobaan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dikumpulkan tentang pembuatan ecoenzyme dari
sampah organik, maka dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut.
Dalam teknik pembuatan ecoenzyme ini, sesuai dengan hasil percobaan yang terdapat
dalam penelitian yaitu ukur air, sisa sayur atau buah, dan gula aren dengan perbandingan
10:3:1. Rumus tersebut berarti 10 bagian air, 3 bagian sisa sayur atau buah, dan 1 bagian gula
aren. Misalnya volume wadah sebesar 10 liter maka bagian gula sebesar 600 gram, air sebesar
6 liter serta sisa sayur atau buah sebesar 1800 gram.
Setelah semua bahan dicampurkan dan dibiarkan selama 3 bulan, wadah dibuka setiap hari
di 2 minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali, kemudian seminggu sekali. Hal ini dilakukan
untuk mengeluarkan gas yang terperangkap di dalam, dan mencegah wadah meledak, karena
pada minggu pertama pembuatan akan ada banyak gas yang dihasilkan karena hasil
fermentasi.
Pada penyimpanan yang berlangsung selama 3 bulan terjadi beberapa kondisi, seperti
perubahan cairan berwarna hitam dan berbau got yang mengindikasi kegagalan fermentasi.
Hal ini bisa terjadi karena adanya kontaminasi mikroba tidak baik. Kemungkinan karena
karena penempatan lokasi yang kurang baik. Namun untuk mengatasi kondisi tersebut,
solusinya dapat dilakukan dengan memperbaiki kerapatan wadah serta dengan penambahan
gula untuk mengulang proses fermentasi agar bau got dapat hilang.
Dari hasil percobaan yang dilakukan jika muncul cacing atau serangga, hanya perlu
dibiarkann karena akan terurai dengan sendirinya dalam cairan. Apabila sudah berhasil, cairan
ecoenzyme bisa langsung disaring dan residu atau sampah organik masih bisa digunakan
untuk mengulang proses pembuatan. Jika fermentasi berjalan dengan baik larutan fermentasi
akan beraroma alkohol setelah 1 bulan dan beraroma asam segar seperti cuka dalam waktu 2
bulan.
B. Hasil
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan tentang pembuatan ecoenzyme dari
sampah organik maka didapat hasil sebagai berikut.
8
1. Penggunaan ecoenzyme sangat baik karena terbebas dari bahan kimia
Ecoenzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-
buahan dengan subtrat gula merah atau maltase. Pembuatan ecoenzyme yang menggunakan
bahan yang alami ini membuat ecoenzyme ini terbebas dari penggunaan bahan kimia yang
membahayakan.
2. Penggunaan ecoenzyme sangat aman untuk anak-anak karena dibuat dari bahan
organik yang tidak mencemari lingkungan.
Bahan organik yang digunakan dalam pembuatan ecoenzyme membuat cairan ini terbebas
dari bahan-bahan yang berbahaya terutama untuk anak-anak. Dengan menggunakan bahan
organik sebagai bahan baku pembuatan, ecoenzyme ini tentu efektif untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dari pemakaian bahan kimia yang berbahaya dan membantu
mengurangi jumlah sampah di lingkungan.
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Untuk membuat ecoenzyme yang berkualitas, harus memperhatikan hal – hal berikut ini.
a. Dalam mencampurkan air, sisa sayur, dan gula aren harus memiliki perbandingan
10:3:1.
b. Bahan yang telah dicampurkan harus dimasukkan dalam botol plastik yang fleksibel
agar tidak meledak.
c. Tutup wadah harus kedap udara dan simpan di tempat yang kering dan sejuk dan
biarkan selama 3 bulan sambil dibuka setiap hari di 2 minggu pertama.
d. Ecoenzyme yang dihasilkan dari proses di atas dapat bertahan lama jika proses
dilakukan dengan benar.
2. Cara penggunan ecoenzyme adalah dapat digunakan untuk kesehatan seperti disinfektan
organik, obat jerawat, handsanitizer, obat gatal, obat luka, sabun mandi. Ecoenzyme untuk
kecantika seperti masker, shampoo, lulur, hair tonic, toner wajah dan penganti deodorant.
Ecoenzyme untuk lingkungan seperti penangkal radiasi, memperbaiki kualitas
udara,pengharum ruangan, pupuk tanaman dan penjernih air kotor. Ecoenzyme juga dapat
digunakan untuk Rumah Tangga seperti mencuci piring, membersihkan toilet dan area
dapur,mengepel lantai,mencuci sayuran dan buah juga sebagai pupuk organik.
B. Saran
10
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut.
1. Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa penggunaan bahan kimia berbahaya dan
sampah organik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk membuat sesuatu yang berguna.
3. Hendaknya dilakukan sosialisasi tentang pembuatan ecoenzyme agar masyarakat tau cara
membuat ecoenzyme dan mempraktekannya di rumah.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unipasby.ac.id/id/eprint/345/3/3.%20BAB%20I.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/limbah-organik/amp/
https://news.maranatha.edu/featured/cara-membuat-eco-enzyme-yang-ramah-lingkungan/
https://ilmubudidaya.com/cara-penggunaan-eco-enzyme-untuk-tanaman
12
13