Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

UNTUK PEMBUATAN ECO-ENZYME YANG DIJADIKAN


SEBAGAI PEMBERSIH KERAK

Disusun oleh:

Mutia Agustina,0088893146, Angkatan 2022/kelas X.5

Firza Al-Farizi,0072208004, Angkatan 2022/kelas X.5

Dedeh Kurnia,0078366928, Angkatan 2022/kelas X.5

SMAN 1 SUKATANI

KABUPATEN BEKASI

TAHUN AJARAN 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH (P5)

1. Judul Karya : Pemanfaatan Sampah Organik Rumah


Tangga untuk pembuatan Eco-enzyme yang
dijadikan sebagai pembersih kerak
2. Sub-tema/Bidang : Eco-enzyme
3. Ketua Kelompok
Nama Lengkap : Mutia Agustina
NISN : 0088893146
Asal Sekolah : SMAN 1 Sukatani
Alamat Sekolah : Des. Sukamulya, Kec. Sukatani, Kab. Bekasi
Alamat Rumah : Kp. Srengseng, RT/RW 003/006, Des. Sukamulya,
Kec. Sukatani, Kab. Bekasi
No Hp : 083847862151
E-mail : mutiaagustina52@gmail.com
4. Nama Anggota Kelompok :
1. Firza Al-Farizi
2. Dedeh Kurnia
5. Guru Pembimbing
Nama lengkap : Nina Astarinawati, S.Pd
NIP :-
No-Hp : 0895-2391-8037
E-mail : ninaastarinawati03@gmail.com
6. Jangka Waktu Kegiatan : 16 Oktober 2022-5 November 2022

Sukatani, 03 November 2022

Guru Pembimbing Ketua Kelompok

NINA ASTARINAWATI, S.Pd MUTIA AGUSTINA


NIP NISN 0088893146

KEPALA SEKOLAH

HJ. MUNAH WIDIAWATI, S.Pd. M.Pd


NIP: 197001132000122001
2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji serta syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. karena tanpa Rahmat dan ridhonya, kita tidak dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Kepala
sekolah SMAN 1 Sukatani. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada wali kelas
kami yang selalu setia membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini membahas tentang Pemanfaatan
Sampah Organik Rumah Tangga Untuk pembuatan Eco Enzyme.

Akhir kata, kami selaku penyusun karya tulis ilmiah ini memohon maaf yang
sebesar besarnya apabila ada kata-kata yang salah, Maka dari itu kami mohon saran
dan kritik dari ibu dan bapak dewan juri. Demi tercapainya Karya Tulis Ilmiah yang
sempurna. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aammiin

Wassalamu'alaikum wr.wb

Sukatani, 3 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................5

A. Latar belakang............................................................................5
B. Rumusan masalah.......................................................................6
D. Tujuan dan Manfaat..................................................................6
E. Harapan.......................................................................................7

BAB II. TINJAUAN TEORITIS.......................................................................8


BAB III. METODE PENELITIAN
......................................................................................................................................
10
A. Alat dan Bahan
............................................................................................................
10
B. Langkah-langkah
............................................................................................................
11
C. Lamanya fermentasi
............................................................................................................
13
BAB IV. HASIL PENELITIAN Dan PEMBAHASAN
......................................................................................................................................
14
BAB V. PENUTUP
......................................................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................................................
19

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Karena, banyaknya sisa-sisa sampah organik rumah tangga seperti


sayuran, buah-buahan dan lain-lain yang dibuang begitu saja. Sampah-sampah
organik ini jika tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap dan
mengganggu estetika, juga menjadi media perkembanganbiakan vektor dan
hewan pengerat. Maka dari itu untuk mengurangi sampah-sampah organik
rumah tangga ini adalah dengan cara memanfaatkan nya menjadi sesuatu yang
bermanfaat, yakni dengan pembuatan Eco Enzyme.

Sampah merupakan sisa aktivitas sehari-hari manusia maupun proses


alam yang berupa padat ataupun semi padat, yang berupa zat organik ataupun
anorganik, yang bersifat mudah terurai ataupun tidak mudah terurai yang telah
dianggap tidak dapat digunakan kembali yang dibuang ke lingkungan
olehpemakai sebelumnya, namun tetap bisa dipakai apabila dikelola kembali
sesuai dengan tahapan prosedur yang benar. Contoh sampah organik, sampah
organik merupakan sampah yang mengalami proses pelapukan dan terurai
menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak beraroma yang tidak sedap (Rochyani
et al.).

Pencemaran sampah (limbah) dari suatu kegiatan dari pasar, dan sampah
(limbah) yang sering dijumpai disekitar kita seperti tulang ikan, sisa makanan,
sayuran, buah-buahan, serta deun-daun yang berjatuhan dari pohon. Sampah
ini termasuk kedalam kelompok sampah organik yang dapat di daur ulang.
Dalam pemanfaatkan dan pengolah sampah organik yaitu dengan
mengkonversinya menjadi cairan eco- enzyme (Fauzia Ernisa, 2007).

Eco- enzyme merupakan cairan zat organik komples dibuat dengan proses
fermentasi dari sampah organik, air, dan molase. Larutan eco- enzyme
berwarna coklat pekat serta aroma asam yang kuat. Adapaun manfaat eco-

5
enzyme yaitu berdasarkan kegunaannya dimana eco-enzyme yang dapat
digunakan sebagai pengusir berbagai hama tanaman, pembersih serbaguna,
sebagai pupuk dan dapat digunakan sebagai pelestarian lingkungan. Eco-
enzyme dapat menetralkan berbagai macam polutan yang mencemari
lingkungan penduduk sekitar, sumber eco- enzyme yaitu dari pemanfaatan
berbagai macam bahan baku organik seperti sayur-mayur dan buah. Pada
penelitian ini eco-enzyme dibuat dari sisa/sampah organik yaitu sampah dari
sayur dan buah-buahan yang berasal dari kegiatan pasar (Ramadani et al.)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh Eco-enzym yang terbuat dari sampah organik sisa


sayuran dan buah-buahan terhadap kerak yang menempel dilantai,kerak,dan
pada wajan

C. Tujuan

Tujuan kami tertarik untuk membahas tentang materi ini adalah untuk
mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya dibuang ke dalam tong
sampah menjadi pembersih organik. karya tulis ilmiah ini dikemukakan
bagaimana caranya agar sampah organik ini dapat dijadikan sesuatu yang lebih
bermanfaat. Salah satunya adalah dengan pembuatan Eco Enzyme ini.

D. Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh lantai yang telah dibersihkan dengan


menggunakan sampah organik sisa buah-buahan dan sayuran untuk pembersih
kerak yang menempel pada lantai,kerak,dan wajan

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Rabu-3 November-2022

Bertempat di rumah siswa (Tara)

6
F. Harapan

Semoga dengan disusunnya penelitian ini, dalam artian bisa


dikembangkan, sehingga Masyarakat bisa lebih memanfaatkan sampah-
sampah organik ini menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

7
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Eco Enzyme atau Garbage Enzyme adalah larutan kompleks hasil fermentasi
dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase
dan air dengan bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri
selama 3 bulan.Hasil larutan fermentasi memiliki warna coklat tua dan berbau asam-
manis kuat khas produk fermentasi.(wikipedia.org/wiki/Ekoenzim)

Eco- enzyme adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti
ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan
Pembuatan eco-enzym hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan
sampah organic sayur mentah dan buah yang belum diolah.
(sumbar.litbang.pertanian.)

Pada dasarnya eco enzyme ini akan mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk
menghasilkan enzim yang berguna menggunakan ampas buah atau sayuran.
Pengolahan sampah organik ini bisa menjadi salah satu cara manajemen sampah yang
memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat.
(https://www.orami.co.id/magazine/amp/eco-enzyme)

Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong
yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini
adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke
dalam tong sampah sebagai pembersih organik. Jadi eco enzyme adalah hasil dari
fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat,
gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma
fermentasi asam manis yang kuat. ("Eco Enzyme — Zerowaste.id")

Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia, ataupun proses alam yang
berbentuk padat ataupun semi padat yang berupa zat organik ataupun anorganik
bersifat bisa terurai ataupun tidak bisa terurai yang dianggap tidak bermanfaat lagi
serta dibuang ke lingkungan sekitar. Sampah yang bersifat padat terdiri dari zat

8
organik serta zat anorganik yang telah dianggap tidak dapat digunakan lagi akan tetapi
dalam keadaan dan pengelolaan tertentu limbah masih dapat digunakan serta harus
diolah kembali agar tidak mencemari lingkungan dan tidak dapat menggangu
kesehatan masyarakat sekitar. (UU RI No. 18, 2008).

Sampah organik yaitu mengalami proses pelapukan (dekomposisi) dan tidak


bebau, sampah organik umumnya bersumber dari makhluk hidup, seperti manusia,
tanaman, ataupun hewan. Sampah organik dibedakan menjadi dua bagian diantaranya
yaitu sampah organik kering, umumnya yang bersumber dari bahan yang memiliki
kandungan airnya sedikit, dan sampah organik basah umumnya bersumber bahan
yang memiliki kandungan airnya cukup besar.Sampah organik memiliki banyak
manfaat salah satunya ialah sebagai pupuk organik serta penyubur tanah (Wiryono et
al.)

(M. Hemalatha, 2020) menjelaskan bahwa eco enzyme atau dalam Bahasa
Indonesia disebut ekoenzim merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi
dari proses fermentasi sisaorganik, gula, dan air. Cairan Eco enzym ini berwarna
coklat gelap dan memiliki aroma yangasam/segar yang kuat. Bermula dari penemuan
Dr. Rosukon Poompanvong, seorang peneliti danpemerhati lingkungan dari Thailand.
Inovasi ini memberikan distribusi yang cukup besar bagilingkungan. Dr. Rosukon
juga merupakan seorang pendiri Asosiasi PertanianOrganik Thailand(Organic
Agriculture Association of Thailand) yang bekerjasama dengan petani di
Thailandbahkan Eropa dan berhasil menghasilkan produk pertanian yang bermutu
tetapi ramahlingkungan. Dari usaha dan inovasi yang dilakukan ini, ia dianugerahi
penghargaan oleh FAORegional Thailand pada tahun 2003.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan lainnya

1. Sisa sayur dan buah (mentah): daun, batang, buah, kulit, bunga, biji.
2. Gula merah
3. Air
4. Wadah kedap udara plastik (toples plastik)

B. Langkah-langkah

1. Siapkan wadah (Toples) yang tertutup,lalu siapkan juga sayuran dan


buah-buahan,air,dan gula merah
2. Potong-potong sayur dan buah-buahan,serta gula merah
3. Setelah selesai dipotong-potong,masukan semua bahan-bahan tersebut
kedalam wadah dengan perbandingan 1:3:10 (gula merah 1 buah, sayur
dan buah yang sudah dipotong 3 cup, dan air 10 cup

10
4. Setelah semua bahan di masukan kedalam wadah, kemudian tutup rapat
wadah pastikan tidak ada celah untuk masuknya udara

5. Lalu tunggu kurang lebih sekitar 1-2 bulan.

11
6. Saat masa awal fermentasi, buka tutup wadah kira-kira satu minggu
sekali untuk mengeluarkan gas yang terperangkap di dalamnya dan
mencegah wadah meledak.
7. Setelah 1-2 bulan, cairan eco enzyme yang sukses akan berubah warna
menjadi coklat gelap dan berbau cuka. Jika cairan berwarna hitam,
tambahkan gula untuk mengulang proses fermentasi. Jika muncul cacing
atau serangga, biarkan karena akan terurai dengan sendirinya dalam
cairan.
8. Saring cairan dari ampas sampah dan simpan untuk digunakan.
9. Ampas sampah organik juga dapat digunakan sebagai penyubur tanaman.
10. Eco-enzyme siap digunakan

C. Lamanya fermentasi

Lamanya proses fermentasi Eco Enzyme dari kelas X.5 ini kurang lebih
hanya sekitar 26 hari menjelang pameran.

12
BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pertama dilakukan pada kerak kamar mandi. Eco Enzyme
dapat membersihkan salah satunya nya ada kerak kamar mandi. Sebelum Eco-
enzyme digunakan untuk cairan pembersih, Eco-enzyme harus dicampurkan
dengan air terlebih dahulu.

13
B. Pembahasan

Ternyata sampah organik rumah tangga yang sudah diproduksi menjadi


Eco Enzyme sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Karena,dapat
dijadikan sebagai pembersih.
Pemanfaatan sampah organik rumah tangga ini harus diapresiasi kan dan
diberlakukan oleh seluruh pihak. Agar, sampah-sampah organik rumah tangga
ini lebih bermanfaat, dan tidak dibuang begitu saja.

Kekurangan kami dalam membuat Eco Enzyme ini adalah kurangnya


waktu dalam proses fermentasi. Sehingga dalam hasil uji coba kurang
sempurna. Karena, waktu fermentasi yang sebenarnya itu kurang lebih sekitar
1-2 bulan. Tapi kami hanya melakukan fermentasi dalam jangka waktu sekitar
26 hari, karena sudah waktunya pameran dan produk kami harus segera di uji
coba dan di kemas untuk dipamerkan pada saat pameran.

Pembuatan enzim ini juga memberikan dampak yang luas bagi


lingkungan secara global maupunditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau manfaat
bagi lingkungan, selama proses fermentasi enzimberlangsung,dihasilkan gas
O3 yang merupakan gas yang dikenal dengan sebutan ozon.Sebagaimana
diketahui jika satu kandungan dalam Eco Enzyme adalah Asam Asetat
(H3COOH),yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan
kandungan Enzyme itu sendiriadalah Lipase, Tripsin, Amilase dan Mampu
membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itujuga dihasilkan NO3 (Nitrat)
dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagainutrient.
(Eviati & Sulaeman. 2009). Menyatkan bahwa dari segi ekonomi, pembuatan
enzimdapat mengurangi konsumsi untuk membeli cairan pembersih.

Eco enzyme sebagai disinfektan disebabkan oleh kandungan alkohol


dan/atau asam asetat yang terdapat dalam cairan tersebut. Alkohol dan/atau
asam asetat dihasilkan dari proses metabolisme bakteri yang secara alami
terdapat dalam sisa buah dan sayur. Proses metabolisme anaerobik, atau
disebut juga fermentasi, merupakan upaya bakteri untuk memperoleh energi
dari karbohidrat dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) dan dengan produk

14
sampingan (byproduct) berupa alkohol atau asam asetat (tergantung jenis
mikroorganisme).

Sebagai disinfektan, eco enzyme mampu membunuh bakteri dan jamur,


sehingga dapat digunakan sebagai pengganti pembersih dan pestisida berbahan
kimia. Selain mengurangi konsumsi produk berbahan kimia yang dapat
merusak lingkungan, eco enzyme memiliki nilai ekonomi karena secara
langsung mengurangi pengeluaran finansial untuk membeli bahan pembersih
komersial.

Selain khasiat disinfektan dari eco enzyme, kandungan aktivitas enzim


yang terkandung didalamnya juga dapat dimanfaatkan. Dalam proses
fermentasi, enzim yang terkandung dalam bakteri atau fungi beraktifitas untuk
memproses sumber energi.

Arun dan Sivashanmugam (2015) menemukan bahwa eco enzyme


mengandung aktivitas amilase, protase dan lipase, yang dapat dimanfaatkan
untuk mengolah limbah produk susu, dimana terkandung karbohidrat, protein
dan lemak yang membutuhkan enzim-enzim tersebut agar dapat terolah.

Fungi dan beberapa jenis bakteri menghasilkan alkohol dalam proses


fermentasi, sedangkan kebanyakan bakteri menghasilkan asam asetat. Proses
fermentasi ini merupakan hasil dari aktivitas enzim yang terkandung dalam
bakteri atau fungi. Dalam proses pembuatan eco enzyme, antara alkohol, asam
asetat, atau keduanya dapat dihasilkan, tergantung jenis mikroorganisme yang
terdapat pada sampah organik. Kedua zat tersebut memiliki khasiat
disinfektan. Teknik pengubahan sampah organik menjadi eco enzyme
berperan penting dalam mengurangi banyaknya sampah organik yang berakhir
di TPA.

Masalah lingkungan dan kesehatan yang muncul akibat sampah organik


harus diatasi dengan cara mengurangi produksi sampah organik, serta
memproses sampah organik yang dihasilkan, salah satunya dengan cara
mengolah sampah organik menjadi eco enzyme.

15
Pastikan jenis sampah organik yang diolah menjadi eco enzyme hanya
sisa sayur atau buah yang mentah. Fermentasi yang menghasilkan alkohol dan
asam asetat yang bersifat disinfektan hanya dapat diaplikasikan pada produk
tanaman karena kandungan karbohidrat (gula) di dalamnya. Proses
pembusukan dan fermentasi daging berbeda dengan tanaman. Daging akan
cepat membusuk dan menghasilkan patogen pada suhu yang tidak teregulasi.
Jika ingin membuat eco enzyme, atau ingin sampah organik Anda diolah oleh
agen sampah, pastikan sampah sisa sayur dan buah terpisah dari sampah
organik atau non-organik lainnya

Pada dasarnya eco enzyme ini akan mempercepat reaksi bio-kimia di


alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan ampas buah atau
sayuran. Pengolahan sampah organik ini bisa menjadi salah satu cara
manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang
sangat bermanfaat.

Dari hari pertama Moms membuat eco enzyme prosesnya akan


melepaskan gas ozon yang bisa mengurangi karbon dioksida di atmosfer yang
memerangkap panas di awan. Jadi, eco enzyme juga bisa mengurangi gas
rumah kaca dan mencegah efek rumah kaca yang berlebihan yang berujung
pada pemanasan global. Enzim ini akan mengubah amonia menjadi nitrat
(NO3), yakni hormon alami dan nutrisi untuk tanaman. Sementara itu, eco
enzyme juga akan mengubah karbon dioksida menjadi karbonat (CO3) yang
bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut.

Berikut adalah beberapa manfaat eco enzyme:

1. Pembersih lantai
2. Pembersih toilet
3. Pembersih dapur
4. Pembersih piring
5. Pembersih kerak

16
17
V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap hari, aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan menghasilkan


limbah atau sampah,baik itu limbah organik maupun non organik. Padahal
sebenarnya kita dapat mengelola sampah yang kita hasilkan menjadi Eco-enzyme.
Eco-enzyme sendiri merupakan produk berupa cairan yang mengandung hasil
fermentasi bakteri asam laktat pada buah dan sayur.

Secara sederhana produk ini dapat dibuat pada skala rumah tangga dengan
memanfaatkan sisa-sisa buah dan sayur sudah tidak digunakan lagi. Sisa sayur dan
buah ini kemudian dicampur dengan air dan gula dengan perbandingan sampah
organik : gula aren :air = 3 : 1 : 10.

B. Saran

Dengan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini disampaikan pada pembaca tentang
pengolahan sampah ini, agar kita semua paham dan menyadari bahwa limbah
sampah organik yang dihasilkan itu dapat diolah kembali sehingga dapat
mengurangi pencemaran lingkungan.

Terimakasih atas perhatian dan atensinya kepada bapak dan ibu dewan juri.
Kami mohon saran dan kritik dari ibu dan bapak dewan juri. Demi tercapainya
Karya Tulis Ilmiah yang sempurna.

18
DAFTAR PUSTAKA

"Ekoenzim - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas"


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekoenzim

"Mengenal Eco Enzym Cairan Multi Fungsi"


http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/1948-mengenal-eco-enzym-
cairan-multi-fungsi

H"Mengenal Eco Enzym Cairan Multi Fungsi"


http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/1948-mengenal-eco-enzym-
cairan-multi-fungsi

"Mengenal Eco Enzyme, Cairan Organik yang Punya Banyak Manfaat | Orami"
https://www.orami.co.id/magazine/amp/eco-enzyme

"Eco Enzyme — Zerowaste.id" https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/

https://waste4change.com/blog/eco-enzyme/?amp=1

19

Anda mungkin juga menyukai