Oleh :
Dicki Al-azim
NIM : 12.2016.030
Puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
kesempatan dan Kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan
proposal penelitian ini. Proposal penelitian ini berjudul “Pengaruh Berat EM4
Terhadap Konsenterasi PO 4 dan NH 4 Pada Proses Anaerob Digester”.
Terima kasih penulis ucapan kepada dosen pembimbing pertama yaitu ibu
Ir. Robiah, M.T dan pembimbing kedua bapak Dr. Eko Aryanto, M.Chem.Eng
telah membimbing saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah
mendoakan dan memberikan dukungan kepada saya serta teman-teman yang
secara langsung maupun tidak langsung terlihat dalam proses pembuatan proposal
ini.
Dicki Al-azim
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4. Manfaat Peneltian......................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1. Penelitian Terdahulu...................................................................................3
2.1.1. Proses Anaerob........................................................................................4
2.1.2. Proses Aerob.............................................................................................5
2.2. Fermentasi...................................................................................................6
2.2.1 Prinsip Fermentasi...................................................................................6
2.2.4. Proses Fermentasi.....................................................................................7
2.3. Sampah.........................................................................................................7
2.4. EM4 (Efektif Mikroorganisme 4)...............................................................8
BAB 3. METODE PENELITIAN...................................................................10
3.1. Waktu & Tempat.......................................................................................10
3.1.1. Waktu......................................................................................................10
3.1.2. Lokasi.......................................................................................................10
3.2. Metode Yang Dilakukan...........................................................................10
3.2.1. Variabel yang Diteliti.............................................................................10
3.3. Alat dan Bahan..........................................................................................10
3.3.1. Alat...........................................................................................................10
3.3.2 Bahan........................................................................................................11
3.4. Prosedur Penelitian...................................................................................11
3.5. Diagram Alir Penelitian............................................................................12
3.6. Matriks Percobaan....................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
oksigen sebagai syarat dapat hidupnya bekteri sehinggga bakteri tersebut
disebut dengan bakteri anaerob (fairus, 2011).
Keuntungan dari metode anaerob adalah dapat menghasilkan energi gas
methan, lumpur (air lindih) yang dihasilkan relatif sedikit dan tahan terhadap
flutuasi beban limbah yang volemunya besar (fairus, 2011).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
aktivitas jual beli antara pedangang dan pengunjung secara tidak langsung
menyebabkan adanya timbulan sampah yang cukup besar dipasar tersebut tiap
harinya. Sampah akan menjadi masalah utama dan terus bertambah setiap hari
bagi pengelolahan sampah yang hanya mengandalkan tempat pembuangan akhir
(TPA) tanpa adanya proses pendahuluan. Keadaan seperti ini menyebabkan lahan
TPA cepat penuh dan kurang efektif untuk jangka panjang, karena ketersediaan
lahan TPA semakin terbatas. Dengan melihat aktivitas yang banyak dipasar
dimungkinkan volume sampah pasar yang dihasilkan cukup besar maka
diperlukan kajian untuk mengetahui karakteristik sampah. Data tentang
karakteristik dan komposisi sampah sangat penting dan akan sangat berguna untuk
kajian lebih lanjut mengenai kemungkinkan potensi pemanfaatan sampah pasar
menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomis dan manfaat yang lebih
tinggi. Sehingga diharapkan dapat mengurangi volume sampah.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (fairus.dkk, 2011) pemanfaatan
sampah organik secara padu menjadi alternatif energi : biogas dan precursor
briket. Pada zaman global saat ini energi merupakan persoalan yang krusial
diberbagai belahan dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan
pertumbuhan populasi penduduk, menipisnya sumber cadangan minyak serta
permasalahan emisi dari bahan bakar fosil. Selain itu, peningkatan harga minyak
dunia perbarel juga menjadi alasan serius yang menimpa banyak Negara didunia
terutama Indonesia. Untuk mengembangkan energi alternative sebagai bahan
bakar pengganti minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang
dapat diperbaruhi sebagai alternative pengganti bahan bakar minyak. Salah satu
sumber energy alternatif adalah biogas. Biogas dapat berasal dari berbagai macam
limba organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan
dimanfaatkan menjadi energi melalui proses fermentasi anaerob.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Amaranti, 2012) Selama ini kotoran
hewan hanya dijadikan pupuk tanpa pengolahan terlebih dahulu dan sebagaian
lagi dibuang sehingga menimbulkan bau dan mencemari saluran air terutama
ketika hujan. Sebenarnya kotoran ternak berpotensi untuk diolah menjadi biogas.
Biogas tersebut dapat dijadikan energi alternatif bagi masyarakat yang rama
lingkungan dan sisa pemanfaatan biogas juga akan dihasilkan pupuk organik cair
4
yang berkulitas. Biogas merupakan gas yang yang dihasilkan oleh bakteri
metanogenik anaerobik dari proses perombakan dari sampah organik seperti
limbah kotoran sapi, bahkan manusia. Secara alami, biogas banyak terdapat
disawah atau rawa. Karena sifat gas metan yang mudah terbakar, maka biogas
dapat dipakai sebagai sumber energi alternatif bagi masyarakat.
5
A. Keuntungan dari sistem pengolahan aerobik ini antara lain:
1. Tidak membutuhkan lahan yang luas dibanding anaerobik untuk debit
limbah yang sama, karena waktu tinggal yang dibutuhkan untuk mengolah
relatif lebih cepat ( 6 – 24 jam).
2. Mampu untuk menerima fluktuasi beban organik meskipun tidak terlalu
besar (fluktuasi beban yang mampu diterima terbatas).
2.2 Fermentasi
1. Kandungan air
Untuk kandungan air menmbutuhkan 50% ketas. Kadar air yang banyak
pada proses anaerob untuk membentuk senyawa gas dan mempermudah
proses penghancuran bahan organik dan mengurangi bau.
2. Derajat keasaman (pH)
Untuk pertumuhan tanaman, derajat keasaman berkisar 6-7,2.
6
3. Ukuran bahan
Pada proses ini sangat dianjurkan untuk memperhatikan ukuran bahan hal
ini mempercepat prose penguraian oleh bakteri.
4. Temperature
Temperature di daerah tropis berkisar 2-350C. suhu yang optimal akan
dapat menaikan suhu gas metan akan semakin tinggi dan proses
pemusukan berjalan lebih cepat (Yuwono,2005).
struvite kristal dampat mengganggu aliran proses pada pompa, alat penukar panas,
dan kompresor (Ariyanto, 2015).
2.3 Sampah
Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan dari
aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau tidak
digunakan lagi (tekhobanoglos,dkk, 1993). Sampah adalah limbah yang bersifat
padat terdiri dari sampah organik, sampah anorganik dan sampah B3 yang
dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan (Kepala Dinas dan Tata Kota Palembang, 1999).
Sampah-sampah yang berada ditempat pembuangan akhir (TPA) sering
mengalami kebakaran dan menumpuk karena hanya ditimbun. Dengan teknologi
pemanfaatan sampah menjadi bahan baku pembuatan biogas, sampah-sampah
akan dikumpulkan dan ditambah dengan pemasangan pipa agar gas metana dapat
keluar. Pengolahan sampah berwawasan lingkungan ini akan memberikan segala
7
kemudahan sehingga membantu perekonomian disekitar tempat pembuangan
akhir (TPA) sampah di Kota Palembang (Sylendra, Sierra, 2000).
Berdasarkan sifatnya sampah kota dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sampah organik adalah sampah yang mudah terdegradasi sehingga mudah
terurai. Contohnya : sampah sayuran, daun-daunan, bagian tubuh hewan, sisa
makanan, kertas, kayu dan lain-lain.
2. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terdegradasi sehingga sulit terurai.
Contohnya : plastik, kaca, logam, kaleng dan lain-lain.
Hampir 50% dari total sampah yang dihasilkan dari kegiatan pasar di
kota Palembang tergolong sebagai sampah organik. Jika sampah tersebut
menumpuk maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan
menimbulkan bau yang tidak sedap. Selama ini penanganan sampah kota
Palembang hanya dilakukan dengan cara diangkut dengan mobil Dinas
Kebersihan dan Tata Kota palembang kemudian, dikumpulkan dan ditimbun
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa diolah lebih lanjut. Padahal
apabila sampah tersebut diolah dengan baik akan memberikan manfaat bagi
kita misalnya sebagai bahan baku pembuatan biogas dan pupuk organik.
Proses yang digunakan pada penelitian ini merupakan proses fermentasi
anaerob. Tujuan dari penelitian ini adalah unt`uk mengetahui pengaruh jenis
sampah, komposisi masukan, dan waktu tinggal terhadap proses fermentasi
sampah organik pasar. Sampah organik pasar berupa sisa tumbuhan dan sisa
bagian tubuh hewan yang tidak dimanfaatkan lagi. Sampah organik pasar yang
digunakan terlebih dahulu dihaluskan dan kemudian dicampukan dengan
kotoran sapi yang telah diencerkan.
8
2.4 Em4
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2020
3.1.2 Lokasi
Metode yang digunakan dalam penilitan ini adalah metode fermentasi anaerob.
1. Jenis sampah organik sisa kegiatan pasar induk jakabaring, yaitu sampah
sayuran.
2. Waktu fermentasi, yaitu 14 hari.
3. PO4 dan NH4 yang dihasilkan.
3.3.1 Alat
- Drum - Bor
- Pipa
- Selang
- Keran
- Lem
10
3.3.2 Bahan
- Em4
- Kotoran Sapi
- Sampah Organik
- Aquadest
Membuat starter
11
3.5 Diagram Alir Penelitian
Penyiapan
bahan baku
Pencampuran
EM4 Em4
Proses pencampuran
(Pembuatan starter ) 2 Hari
Sampah
Pencampuran Sampah
organik (5 kg) organiK dan bakteri Starter
Digester
Pengadukan
selama 7 hari
12
3.6 Matrik Percobaan
Hari
No Hasil 2 4 6 8 10 12 14
1. NH4
2. PO4
13
DAFTAR PUSTAKA
Amaranti, R., Satori, M., & Rejeki, Y. (2012). Pemanfaatan Kotoran Ternak
menjadi Sumber Energi Alternatif dan Pupuk Organik. Buana Sains, 27-32.
Anggraini, D., Pertiwi, M. B., & Bahrin, D. (2012). Pengaruh Jenis Sampah,
Komposisi Masukan dan Waktu Tinggal Terhadap Komposisi Biogas dari
Sampah Organik. Jurnal Teknik Kimia, 17-23.
Ariyanto, E., Katerina, L., & Dwiyani, D. S. (2019). Pengaruh pH dan Rasio Reaktan
PO4 : Mg Terhadap Penurunan Kandungan PO4 dalam Urine Melalui
Proses Pembentukan Strutive Kristal. Seminar nasional Sains dan
Teknologi, 1-5.
Ariyanto, E., Melani, A., & Anggraini, T. (2015). Penyisihan PO4 dalam air Limbah
Rumah Sakit untuk Produksi Pupuk Struvite. Seminar Nasional Sains dan
Teknologi, 1-8.
Bahrin, D., Anggraini, D., & Pertiwi, M. B. (2011). Pengaruh Jenis Sampah,
Komposisi Masukan dan Waktu Tinggal Terhadap Komposisi Biogas dari
Sampah Organik Pasar di Kota Palembang. (hal. 283-293). Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Iswarani, W. P., & Warmadewanthi, I. (2018). Recovery Fosfat dan Amonium
Menggunakan Teknik Presipitasi Struvite. Jurnal Teknik, 183-185.
Rahayu, D. E., & Sukmono, Y. (2013). Kajian Potensi Pemanfaatan Sampah
Organik Pasar berdasarkan Karakteristiknya (Studi Kasus Pasar Segiri Kota
Samarinda). Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 77-90.
Sirin Fairus, S. L. (2011). Pemanfaatan Sampah Organik Secara Padu Menjadi
Alternatif Energi : Biogas dan Procursor Briket. (hal. 1-10). Yogyakarta:
Institut Teknologi Nasional.
14