Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EUPRASIA GALLA’

NIM : 19507062

MK : BIOEDUPRENEUR KELAS C

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

PRODUK ECO ENZYME ( PRODUK PEMBERSIH PAKAIAN )

Eco enzyme adalah cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik. Dari
proses fermentasi ini, dihasilkan kandungan disinfektan karena adanya alkohol atau senyawa
kimia asam. Fungsinya, banyak.
Untuk merawat rumah, cairan ini bisa digunakan untuk pembersih lantai, kaca, atau
permukaan perabot plastik. Eco enzyme juga bisa dipakai untuk mencuci buah dan sayuran.
Untuk tanaman, cairan ini bisa membantu menyuburkan tanaman sekaligus menjadi pestisida
alami.
Mengolah kembali sisa organik, baik sebagai kompos atau eco enzyme, sangat penting
sebenarnya mengingat besarnya konsumsi rumah tangga kita saat ini. Sebuah studi yang
dilakukan Sustainable Waste Indonesia mendapati bahwa 60 persen total sampah yang
dihasilkan di Indonesia adalah sampah organik.
Sayangnya, hanya 7,5 persen yang diolah kembali. Sisanya ditumpuk, dibakar, atau diabaikan
dan dibiarkan menumpuk di tempat pembuangan akhir. Ini kian menjadi masalah karena
kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) juga terbatas.

Mencuci dan mandi merupakan penggunaan air terbesar di rumah tangga Indonesia.
Selain isu boros air, isu lain yang perlu kita perhatikan adalah bahaya deterjen konvensional
terhadap lingkungan. Rata-rata konsumsi penggunaan detergen tiap rumah tangga sebesar 50
gram/hari. Dalam setahun terdapat 720 ton detergen yang digunakan dan berakhir menjadi
limbah cair
Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan deterjen terhadap lingkungan. 

1. Bahaya Deterjen Mengandung Senyawa Turunan Minyak Bumi

Deterjen konvensional terbuat dari berbagai macam senyawa kimia seperti


builder, Pewangi buatan, dan yang paling berbahaya adalah surfaktan. Surfaktan
merupakan senyawa turunan minyak bumi yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan pada permukaan air atau membuat lebih permukaan menjadi lebih basah
sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak juga lemak. Kebanyakan
deterjen konvensional menggunakan surfaktan yang berupa phosphat, alkyl benzene
sulfonate, Diethanolamines , Alkyl phenoxy. Semua senyawa ini merupakan senyawa
yang berasal dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui (minyak bumi), beracun,
dan berbahaya bagi lingkungan.

2. Bahaya Deterjen Memicu Eutorfikasi dan Pencemaran Air

Senyawa phosphate merupakan salah satu penyebab pencemaran air terbesar.


42% dari penyakit manusia dan hewan disebabkan oleh senyawa ini. Menurut Prof
Narinder K. Kauschik, Professor Emeritus untuk environmental biology di Canadian
University of Guelph,masalah utama adalah senyawa phosphate yang menyebabkan
eutrofikasi pada ekosistem air. Eutrofikasi adalah suatu kondisi pesatnya pertumbuhan
tanaman enceng gondok dan ganggang. Jika kondisi ini dibiarkan maka permukaan
sungai atau rawa akan tertutup tanaman ini. Dampak negatif akan dirasakan oleh biota
air dibawahnya karena eutrofikasi menghambat sirkulasi oksigen dan sinar matahari.
Lalu tumbuhnya ganggang yang pesat dapat meningkatkan unsur hara di dalamnya.
Lama kelamaan bukan tidak mungkin kondisi ini dapat menyebabkan biota di
dalamnya mati atau bahkan mengalami kepunahan.

3. Mengandung Bahan yang Sulit Terurai


Surfaktan yang bersal dari minyak bumi, akan sulit terurai di alam bebas.
Senyawa seperti Alkyl Benzene Sulfonates (ABS) yang banyak digunakan pada
deterjen anti noda. Sebagai alternatifnya, terdapat senyawa Alkyl Phenoxy,
Polyethoxy Ethanol, dan Diethanolamines yang hanya sedikit lebih cepat untuk
terurai dibandingkan dengan ABS.
4. Penyebab Berbagai Penyakit
Berbagai senyawa buatan di deterjen dapat menyebabkan berbagai penyakit
seperti iritasi kulit, mata, bahkan memicu kanker.
5. Kemasan Plastik tidak Ramah Lingkungan
Kebanyakan deterjen yang ada dipasaran saat ini, di kemas oleh kemasan botol
plastik atau lebih buruknya adalah kemasan pouch daur ulang yang berbahan
campuran antara aluminum foil dan plastik sehingga sangat sulit untuk di daur ulang.
Hal ini menyebabkan permasalahan baru, selain deterjen yang berbahaya bagi
lingkungan, kemasan deterjen pun tidak dapat terurai hingga 450 tahun.

Produk yang bisa menggantikan penggunaan deterjen yang lebih baik serta
penmbuatanya hanya menggunakan sampah dapur seperti sampah kulit buah dan sayuran
yaitu produk ECO ENZYME CAIRAN PEMBERSIH PAKAIAN .

Cara membuat Eco Enzyme(cairan pembersih pakaian)

Eco enzyme dibuat dari sisa organik, seperti kulit buah dan sayuran, yang difermentasi.
Untuk fermentasi ini, diperlukan gula dan air. Begini cara membuatnya.
 Ketahui perbandingan bahan

Perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10. Misalnya, 300 gram sisa organik,
100 gram gula, dan 1 kilogram atau 1 liter air. Ketimbang gula putih, lebih baik gunakan gula
merah atau gula kelapa karena lebih bebas bahan kimia tambahan.

 Siapkan sampah organic

Sampah organik yang bisa dipakai adalah kulit buah lunak dan sayuran. Cacah kecil, lalu
masukkan ke dalam botol yang sudah berisi campuran air dan gula. Jangan campurkan materi
hewani seperti daging, juga sesuatu yang mengandung minyak.

 Diamkan tiga bulan


Eco enzyme akan siap setelah tiga bulan. Namun, selama dua minggu pertama, rutinlah
membuka dan menutup botol karena materi organik ini akan mengeluarkan gas.

 Saring
Setelah tiga bulan, eco enzyme yang berhasil akan berwarna cokelat tua dengan bau seperti
cuka. Jika warna cairannya hitam, tambahkan gula untuk melanjutkan proses fermentasi.
Jika eco enzyme sudah jadi, saring dan simpan dalam suhu ruang untuk digunakan dalam
beragam keperluan. Materi padat sisa organik dapat dijadikan pupuk untuk tanah.
Sisa organik memang bukan sampah yang mesti langsung dibuang. Olah saja jadi eco
enzyme. Masalah sampah teratasi, kita jadi lebih hemat karena tak mesti terus beli pembersih,
dan lebih sehat karena bebas bahan kimia buatan.

Alasan saya memilih produk cairan pembersih pakaian karena

Cairan eco enzyme yang sudah jadi bisa di gunakan sebagai pembersih pakaian
pengganti deterjen selain sebagai pembersih pakaian eco enzyme yang telah jadi bisa pula
diggunakan sebagai pembersih kaca dan perabotan rumah tangga lainnya .Disini eco enzyme
berperan menggurangi sampah rumah tangga dan mengajarkan kita menghemat tidak harus
membelih deterjen lagi dan pembersih lain yang megandung zat kimia lainnya dapat berefek
negative bagi kesehatan .dan masyarakat yang ekonominya kurang mampu bisa
menggunakan cairan pembersih dari eco enzyme agar penggeluaran dalam rumah tangga bisa
berkurang. Cairan eco enzyme sangat bermanfaat dan berperan penting bagi masyarakat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai