PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan untuk
menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi.
Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari
lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan
usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber
daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan
perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan
kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan.
Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan
sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam
pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan.
Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif
sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan
perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau
upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau
karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air
tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan
air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran
tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang
menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan
tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya
untuk mengatasi masalah lingkungan.
Umum diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan oleh umat manusia memiliki
dampak pada lingkungan hidup. Khususnya, kegiatan ekonomi dan pertumbuhan
penduduk yang pesat telah memberikan tekanan pada keseimbangan alam hingga
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan hidup. Juga penting diperhatikan bahwa
kerusakan dan menurunnya kualitas lingkungan hidup memiliki dampak pada kehidupan
manusia.
Meningkatnya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup saat ini telah sampai
pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan, sehingga mulai menyadarkan banyak pihak
akan perlunya merubah orientasi dan paradigma pembangunan yang selama ini lebih
mengandalkan pada keberadaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta lebih
bertumpu pada pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek kelestarian dan
peningkatan kesejahteraan. Dari perspektif pembangunan berkelanjutan, orientasi dan
paradigma yang hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi semata, dipandang telah
mengaburkan capaian kinerja dan bahkan esensi pembangunan itu sendiri.
Konsep yang menunjukkan bahwa nilai dari sumber daya alam dan lingkungan hidup
yang mewakili biaya sosial, kesempatan yang hilang pada saat pemanfaatan suatu sumber
daya dan lingkungan hidup merupakan konsep yang terdapat dalam teori ekonomi. Konsep
nilai/harga secara jelas mewakili beberapa komoditas yang berbeda bagi individu-individu
yang berbeda pula.
Pantai Depok Yogyakarta
Di antara pantai-pantai lain di wilayah Bantul, Pantai Depok-lah yang tampak paling
dirancang menjadi pusat wisata kuliner menikmati sea food. Di pantai ini, tersedia sejumlah
warung makan tradisional yang menjajakan sea food, berderet tak jauh dari bibir pantai.
Beberapa warung makan bahkan sengaja dirancang menghadap ke selatan, jadi sambil
menikmati hidangan laut, bisa melihat pemandangan laut lepas dengan ombaknya yang
besar.
Sejumlah warga pantai pun mulai menjadi "tekong", istilah lokal untuk menyebut
pencari ikan. Para tekong melaut dengan bermodal perahu bermotor yang dilengkapi cadik.
Kegiatan menangkap ikan dilakukan hampir sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu
yang dianggap keramat, yaitu Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Di luar musim paceklik
ikan yang berlangsung antara bulan Juni - September, jumlah hasil tangkapan cukup
lumayan.
B. Metode Observasi
Hari, tanggal : Sabtu, 14 Desember 2019
Waktu : 15.00-17.00 WIB
Tempat : Pantai Depok, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta
C. Tujuan
1. Mengamati aspek biofisik konservasi lingkungan yang dilakukan oleh warga di sekitar
Pantai Depok.
2. Mengidentifikasi aspek distribusi sosial dan ekonomi yang terjadi di Daerah Pantai
Depok.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pantai apabila di kaitkan dengan konservasi lingkungan yang
diberikan oleh masyarakat terhadap makhluk hidup di sekitar pantai dan alam sebagai
pendukung kehidupan?
2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah sekitar pantai berkaitan
dengan pekerjaan dan penghasilan warga sekitar?
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Pantai Depok merupakan salah satu pantai yang terdapat di pantai selatan
Jawa. Pantai Depok ini terletak di Depok, Bantul, Yogyakarta.Pantai ini
merupakan salah satu objek wisata di Yogyakarta yang sering dikunjungi oleh
wisatawan. Hal tersebut dapat disebabkan karena keunikan yang dimiliki oleh
Pantai Depok, yaitu pantai ini tidak hanya menyajikan keindahan alam yang
memikat, namun juga menyediakan kuliner laut (seafood). Bagi para pecinta
kuliner laut, maka pantai Depok ini merupakan surganya, karena dapat menikmati
indahnya laut dan menikmati ikan-ikan yang segar.
Di sekitar area wisata Pantai Depok juga terdapat Pasar tradisional atau
pasar pelelangan ikan yang menjual khusus aneka jenis ikan tangkapan nelayan di
sekitar pantai. Hewan laut yang biasanya dijual di pasar ikan tersebut antara lain
ikan kakap, cakalan, udang, cumi-cumi, kepiting, dll.
Aspek Ekonomi
Pekerjaan yang dilakukan oleh warga di sekitar pantai adalah pekerjaan yang
biasanya di lakukan oleh orang-orang di sekitar pantai pada umumnya. Pekerjaan itu
diantaranya adalah nelayan, pedagang ikan, penjual cenderamata, penjual baju khas
pantai depok dan rumah makan. Selain itu, juga ada beberapa pedagang bakso ‘cilok’,
dan area permainan motor off road. Terutamanya nelayan di Pantai Depok ini biasanya
menjual ikan pada pedagang di pasar ikan, namun ada juga yang langsung menjualnya
ketika sampai di pesisir pantai. Biasanya mereka menjual dengan cara melelangnya.
Apabila para nelayan menjual ke pasar ikan, maka ikan – ikan itu akan disiapkan untuk
para warung makan di bibir pantai. Untuk harga ikannya bervariasi tergantung besar
dan jenis ikannya, namun terkadang hitungannya lebih murah membeli di pelelangan
nelayan daripada membeli di pasar ikannya.