Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PSDA

“Proses Pembuatan Larutan Eco-Enzyme”

Nama : Achmad Hafirudin Ahsan

Nim : 191710201094

TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PROJECT 1 BIOKIMIA

“Proses Pembuatan Larutan Eco-Enzyme”

A. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu eco-enzyme

2. Mahasiswa mampu mengaplikasian langkah-langkah pembuatan eco-


enzyme

3. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat eco-enzyme

B. Waktu & Tempat

Hari / Tanggal : Senin 15 November 2020

Pukul / Jam : 19.00 - 21.00 WIB

Tempat : Rumah masing-masing

C. Dasar Teori

Pengertian sampah adalah suatu yang tidak dikehendaki lagi oleh

yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam UU No 18 Tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampah. Disebutkan sampah adalah sisa

kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau

semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau

tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang

kelingkungan. Slamet (2002).

Alexander (2001) menjelaskan Jenis sampah yang ada di sekitar kita

cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah

industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah


perkebunan, sampah peternakan, sampah institusi/kantor/sekolah, dan

sebagainya. Sedangkan, Hadi (2004), dalam tulisannya yang berjudul

sindrom sampah mengatakan bahwa masyarakat bersikap resisten

terhadap fasilitas pembuangan sampah, Doi.10.33373/jmb.v2i1.2275 E-

ISSN 2614-5944 Minda Baharu, Volume 2, No 1 Juli 2018 Hal. 50-58 53

dimana sistem pembuangan sampah dijanjikan dinas kebersihan. Tahun

2003, seorang doktor dari Thailand menerima penghargaan dari FAO

(lembaga PBB yang mengurus soal panganred) Regional Thailand untuk

penemuannya yang bernama eco-enzyme. Dalam bahasa Indonesia kita

menyebutnya ekoenzim. Penemuan ini merupakan suatu upaya yang

dilakukan Dr. Rosukon Poompanvong bagi lingkungan dengan membantu

para petani setempat untuk memperoleh hasil panen yang lebih baik

sekaligus ramah lingkungan. Ekoenzim memiliki manfaat yang berlipat

ganda. Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan bakunya,

kemudian dicampur dengan gula aren dan air, proses fermentasinya

menghasilkan gas 03 (ozon) dan hasil akhirnya adalah cairan pembersih

serta pupuk yang ramah lingkungan.

Ekoenzim menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan murah.

Proses fermentasinya yang selama 3 bulan, memang membutuhkan

kesabaran tersendiri. Namun, larutan yang dihasilkan memiliki khasiat

yang sangat banyak. Dalam proses fermentasinya saja, sudah terus

dihasilkan gas O3 (ozon) yang sangat dibutuhkan atmosfer bumi. Larutan

ekoenzim bila dicampur dengan air, akan bereaksi serta dapat digunakan
sebagai cairan pembersih mulai dari piring, lantai, pakaian, kakus, sampai

dengan pencuci rambut dan sabun mandi. Disamping itu, campuran

dengan air bila digunakan untuk menyiram tanaman akan memberi hasil

buah, bunga, atau panen yang lebih baik. Kabarnya juga dapat

mengusir serangga-serangga pengganggu. Ampas sampah organik yang

sudah difermentasibisa digunakan sebagai pupuk organik yang baik.

D. Alat & Bahan

Alat & Bahan :

1. Wadah kosong 1600 ml

2. Air Bersih ( Air Galon ) 960 ml

3. Gula Aren asli 96 ml

4. Sisa buah dan sayuran 288 gr

E. Cara Kerja :

Gambar Keterangan

Menyiapkan wadah dengan

ukuran 1600 ml
Menuangkan Air bersih sebanyak

960 ml

Menuangkan Gula aren sebanyak

96 ml (lebih baik dicairkan dulu

biar mudah larut)

Lakukan pengadukan gula aren

dan air yang telah tercampur

terlebih dahulu, sebelum

dimasukan sisa buah dan sayuran

Memasukan sisa buah dan sayuran

kedalam wadah yang berisi air dan

gula aren sebanyak 288 gr


Mengaduk sisa buah dan sayuran

didalam wadah berisi air dan gula

aren agar tercampur rata

Menutup wadah kembali dengan

rapat

Memberikan Label tanggal

pembuatan larutan eco-enzyme

dan tanggal pemanenan dari

larutan eco- enzyme nantinya


Melakukan pembuangan gas

eco-enzyme 2 minggu sekali

Setelah selama 3 bulan melakukan

pemanenan dan dimasukan ke

wadah baru yang bersih dan siap

untuk disimpan
Eco-enzyme siap digunakan ;)
F. Hasil Pengamatan ( Hasil Panen )

No Gambar Kegunaan

1 Menggunakan larutan

eco-enzyme sebagai

larutan pembersih

kloset kamar mandi

G. Pembahasan

Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi

dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini

berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat.

Eco-enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh

Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama

lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO PBB atas

penemuannya tersebut. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for

Naturopathy and Protection of Families in Penang (Malaysia),

kemudian membantu untuk menyebar luaskan segudang manfaat dari

Eco-enzyme ini. Eco-enzyme memiliki segudang manfaat. Cairan ini

merupakan cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih

rumah, deterjen, pertanian, hewan ternak dll. Pembersih enzim ini 100%
natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan lembut di tangan

dan lingkungan. Cairan ini juga penolak serangga alami yang membuat

semut, serangga dll menjauh. Saking alaminya, setelah digunakan untuk

pel, cairan ini juga bisa dipakai untuk menyiram tanaman. Eco Enzyme

juga dapat digunakan untuk merangsang hormon tanaman untuk

meningkatkan kualitas buah dan sayuran dan untuk meningkatkan hasil

panen. koenzim menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan

murah. Proses fermentasinya yang selama 3 bulan, memang

membutuhkan kesabaran tersendiri. Namun, larutan yang dihasilkan

memiliki khasiat yang sangat banyak. Dalam proses fermentasinya saja,

sudah terus dihasilkan gas O3 (ozon) yang sangat dibutuhkan atmosfer

bumi. Larutan ekoenzim bila dicampur dengan air, akan bereaksi serta

dapat digunakan sebagai cairan pembersih mulai dari piring, lantai,

pakaian, kakus, sampai dengan pencuci rambut dan sabun mandi. Bila

dibutuhkan, juga bisa melancarkan saluran air yang tersumbat. Campuran

dengan air bila digunakan untuk menyiram tanaman akan memberi hasil

buah, bunga, atau panen yang lebih baik. Kabarnya juga dapat mengusir

serangga-serangga pengganggu. Ampas sampah organik yang sudah

difermentasi bisa digunakan sebagai pupuk organik yang baik.

Banyaknya fungsi dari ekoenzim ini membuatnya seolah “larutan ajaib”

serba bisa. Dan fungsinya bagi lingkungan tentu juga sangat banyak.

Sebab sepanjang pemakaiannya baik sebagai pembersih, pupuk atau yang

lain, terus terjadi pelepasan O3 ke udara. “Bila makin banyak yang


memakai ekoenzim ini, tentu sangat baik untuk lingkungan, dan juga

sampah dapur kita bisa bermanfaat,”.


Kesimpulan

1. Gunakan wadah yang bisa mengembang karena wadah akan terisi gas,

maka dariitu perlu dibuka periodically untuk mengeluarkan gas

2. Sampah untuk membuat enzim tidak termasuk kertas, plastik, logam

atau bahankaca

3. Hindari makanan berminyak, ikan atau sisa daging (bisa digunakan

sebagai bahankompos kebun).

4. Untuk membuat enzim berbau segar, tambahkan kulit jeruk / lemon

atau daunpandan, dll

5. Warna ideal dari enzim eco adalah coklat gelap. Jika berubah

menjadi hitam,tambahkan gula dalam jumlah yang sama untuk

memulai proses fermentasi lagi.


Daftar Pustaka

Alexander Abe, 2001. Perencanaan Daerah Memperkuat Prakarsa Rakyat


DalamOtonomi Daerah. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama,

Departemen Pekerjaan Umun Kota Semarang.Hadi, S.P. 2004, .


Aspek SosialAmdal.Gadjah Mada
UniversityYogyakarta.

Slamet J,S, 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada


Universty Press,Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai