1
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga pada saat ini SMAN 1 Rantau telah selesai
menyusun Tata Tertib Peserta Didik yang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2023-2024.
Secara umum Tata Tertib Peserta Didik diartikan sebagai aturan yang harus dipatuhi oleh
siswa namun dalam pelaksanaannya akan dapat berjalan dengan baik jika Pendidik, Tenaga
Kependidikan serta Peserta didik mendukung terhadap Tata Tertib Peserta Didik itu sendiri.
Ketika kurangnya partisifasi dari sebuah elemen berdampak lemahnya penegakan Tata Tertib
Peserta Didik yang diterapkan di sekolah. Tata tertib disusun bukan untuk menghukum atau
mencari kesalahan siswa, tetapi bertujuan lebih menjamin keadilan dan peningkatan disiplin yang
berguna untuk masa depan.
Tata Tertib Peserta Didik disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pendidikan Nasional yang didalamnya
memuat petunjuk mengatur Pedoman Pelaksanaan Tata Tertib Peserta Didik, selain itu juga
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2023 Tentang Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan
Di Lingkungan Satuan Pendidikan sehingga diharapkan Tata Tertib SMAN 1 Rantau lebih efektif
dan mempunyai kekuatan hukum.
Kepatuhan warga sekolah pada peraturan yang berlaku diharapkan mampu meningkatkan
prestasi akademik maupun non akademik bagi siswa yang berdampak positif terhadap pandangan
masyarakat pada SMAN 1 Rantau.
Pada kesempatan yang baik ini kami menyampaikan selamat, terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran yang telah memberikan pemikiran,
saran dalam penyusunan tata tertib ini.
2
Akhirnya kami berharap semoga dengan hadir Tata Tertib Sekolah ini direalisasikan
secara totalitas sehingga mampu menghantarkan suasana sekolah lebih tertib yang menjadi
jembatan untuk meningkatkan prestasi sekolah.
Tapin, 27 September 2023
Kepala Sekolah,
3
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 RANTAU
Jalan Brigjend. H. Hasan Basry Km. 2 Rantau Kabupaten Tapin (71111) Telp. 0517-31142
Faksimile. 0517-2035037 Laman:sman1rantau.sch.id, Surel: humas.sman1rantau@gmail.co.id
Tentang :
MEMUTUSKAN
4
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
1. Tata Tertib Peserta Didik adalah peraturan yang berlaku dan harus ditaati oleh seluruh
siswa.
2. Pemantau adalah Dinas Pendidikan Provkalsel, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Tim
Penegak Disiplin Siswa , Tim Penanggulangan Tindak Kekerasan Dilingkungan Satuan
Pendidikan, Wali Kelas, Guru BK, Guru Mapel, dan Tenaga Administrasi SMAN 1
Rantau.
BAB II
DASAR
Pasal 2
BAB III
TUJUAN
Pasal 3
1. Tata Tertib Peserta Didik ini secara khusus sebagai pedoman bagi siswa dalam
bertingkah laku, bersikap, bertindak, berbicara dan melaksanakan aktivitas sehari-hari di
sekolah dalam rangka menciptakan suasana kultur sekolah yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran di SMAN 1 Rantau.
2. Meningkatkan kedisiplinan siswa dalam rangka mewujudkan wawasaan wiyata mandala.
3. Meningkatkan Ketahanan Sekolah.
5
BAB IV
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pasal 4
Waktu kegiatan belajar mengajar
1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai pukul 07.30 WITA.
2. Kegiatan Intensifikasi bagi kelas XII diatur secara kondisional.
3. Istirahat I selama 15 menit dilaksanakan setelah jam pelajaran ke-3.
4. Istirahat II selama 15 menit dilaksanakan setelah jam pelajaran ke-6.
5. Istirahat III selama 10 menit dilaksanakan setelah jam pelajaran ke-9
6. Kegiatan KBM berakhir : -
a. pukul 16.45 WITA untuk hari Senin dan Rabu
b. pukul 16.00 WITA pada hari Selasa dan Kamis
c. pukul 11.00 WITA untuk hari Jumat
7. Siswa wajib mengikuti proses pembelajaran Pendalaman Materi dengan baik sampai
akhir jam pelajaran.
8. Siswa wajib mengikuti Penilaian Formatif dan Sumatif baik dalam bentuk Penilaian
Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) dan
Ujian Sekolah (US) yang diselenggarakan oleh sekolah.
9. Siswa wajib membawa sendiri perlengkapan belajar di sekolah.
Pasal 5
Kegiatan praktikum
1. Seluruh Siswa wajib mengikuti kegiatan praktikum IPA sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan ketentuan.
Pasal 6
Upacara Bendera
1. Upacara bendera wajib diikuti oleh semua siswa.
2. Pada saat upacara berlangsung setiap siswa wajib mengenakan seragam lengkap
sebagaimana ketentuan yang ada.
Pasal 7
Masuk, Selama KBM dan Pulang Sekolah
1. Selama pelajaran berlangsung siswa wajib mengikuti KBM dengan tertib.
2. Selama KBM siswa berpakaian rapi baju dimasukan kecuali untuk pakaian batik.
3. Pada waktu istirahat, siswa tidak boleh keluar dari lingkungan sekolah tanpa ijin guru
piket.
4. Seusai pelajaran, siswa diwajibkan meninggalkan sekolah menuju ke rumah masing-
masing kecuali bagi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan sekolah
lainnya.
6
Pasal 8
Kegiatan PLS
1. Siswa kelas X wajib mengikuti kegiatan PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah Peserta
Didik Baru) selama 3 hari pertama masuk sekolah.
2. Seragam siswa saat kegiatan PLS mengenakan seragam SMP.
3. Tujuan kegiatan PLS memberikan kesempatan kepada peserta didik baru untuk mengenal
kegiatan akademik, lingkungan fisik, social dan budaya sekolah
Pasal 9
Kegiatan Tambahan
1. Seluruh Siswa wajib mengikuti kegiatan Jumat Taqwa, kecuali yang NonMuslim.
2. Siswa yang muslim wajib mengikuti kegiatan Ramadhan dan siswa non muslim wajib
mengikuti kegiatan kerohanian sesuai dengan agama masing-masing.
Pasal 10
Penilaian
1. Setiap siswa wajib mengikuti Penilaian Tengah Semester dan Penilaian Akhir Semester.
2. Siswa Kelas XII wajib mengikuti Ujian Sekolah diakhir tahun pelajaran.
3. Syarat untuk dapat mengikuti Penilaian Akhir Semester:
a. Kehadiran minimum 90% dari jumlah jam tatap muka untuk setiap mata pelajaran.
b. Ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 3 hari persemester.
c. Telah menyelesaikan tugas-tugas dari guru mata pelajaran.
BAB V
PAKAIAN SERAGAM
Pasal 11
Pakaian seragam siswa
1. Pakaian seragam
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
A. Umum
1) Sopan, rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Sepatu berwarna hitam berkaos kaki wajib dipakai pada hari Senin, Selasa, Rabu,
Kamis dan Jumat.
3) Ikat pinggang berwarna hitam yang sesui dengan ketentuan.
4) Pada saat upacara wajib mengenakan topi dan dasi dan ikat pinggang.
7
2) Hari Selasa :
- Siswa putra dan putri memakai baju seragam pramuka, dan wajib menikuti
kegiatan aktualisasi pramuka sesuai jadwal yang telah ditetapkan..
3) Hari Rabu dan Jumat:
- Siswa putra dan putri memakai baju seragam batik sasirangan dengan bawahan
berwarna hitam..
4) Bagi siswa putri ketentuan berpakaiannya:
- Memakai kaos dalam berwarna putih.
- Rok panjang bagaian bawah harus dijahit rapi dan tidak ketat
- Bagi siswi non muslim memakai rok panjang tidak ketat dengan bagian bawah
dijahit rapi
Pasal 12
Penampilan
1. Siswa putra
1) Rambut dan kuku tidak dicat.
2) Rambut dipotong pendek, rapi, tidak menyentuh alis mata dan telinga, sehingga dahi,
mata dan telinga kelihatan.
3) Rambut harus disisir dan tidak dikucir.
4) Tidak boleh bertato
5) Tidak memakai kalung, gelang, anting-anting atau asesoris lain kecuali jam tangan.
2. Siswa putri
1) Tidak memakai make up dan perhiasan yang berlebihan.
2) Rambut dan kuku tidak dicat.
3) Tidak boleh bertato
4) Bagi yang mengenakan jilbab, ujungnya dipanjangkan (tidak diikat pada leher) dan
rambut tidak kelihatan.
BAB VI
Pasal 13
Kebersihan kelas
1. Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas menjaga kebersihan
kelas.
2. Tim piket kelas yang bertugas harus menyiapkan perlatan untuk KBM dan memelihara
perlatan dan perlengkapan lain yang ada di kelas.
3. Siswa wajib menjaga kebersihan dan keindahan kelas dan lingkungannya/taman.
4. Siswa membiasakan diri membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
5. Setiap siswa wajib mendukung program Tadarus Al Quran sebelum pelajaran dimulai.
6. Setiap akhir pelajaran siswa wajib membersihkan dan memungut sampah dari laci meja
siswa.
8
Pasal 14
Perizinan
1. Siswa yang tidak masuk sekolah karena suatu hal (sakit, izin) wajib mengirim surat dari
orang tua atau wali atau surat keterangan dari dokter.
2. Siswa yang tidak masuk sekolah karena hal penting lainnya (Keluar Daerah, Umrah atau
Haji), orangtua/wali siswa tersebut wajib datang ke sekolah menyampaikan permohonan
paling lambat seminggu sebelumnya.
3. Izin melalui telepon hanya berlaku selama 24 jam atau satu hari KBM, maka sesudahnya
harus memberi surat izin dari orang tua/wali murid atau dokter.
4. Siswa yang meninggalkan pelajaran karena sakit atau sesuatu hal harus meminta izin
guru piket dan guru yang mengajar pada saat itu dengan mengisi blangko yang telah
disediakan.
5. Siswa yang meninggalkan jam pelajaran karena izin yang sudah direncanakan harus
membawa surat permohonan dari orang tua/ instansi.
Pasal 15
Pergaulan
Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah siswa hendaknya:
1. Mengucapkan salam/sapaan dan tersenyum jika bertemu Pendidik, Tenaga Kependidikan
dan sesama teman diikuti dengan berjabat tangan.
2. Menjaga nilai-nilai kesopanan.
3. Tidak melakukan bentuk kekerasan yang terdiri atas kekerasan fisik, kekerasan psikis,
perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, kebijakan yang
mengandung Kekerasan dan bentuk kekerasan lainnya.
4. Tidak melakukan tindak kekerasan secara fisik, verbal, non verbal, dan/atau melalui
media teknologi informasi dan komunikasi.
5. Tidak melakukan kekerasan fisik yang bisa berupa tawuran atau perkelahian massal,
penganiayaan, perkelahian, eksploitasi ekonomi melalui kerja paksa untuk memberikan
keuntungan ekonomi bagi pelaku, pembunuhan, dan/atau perbuatan lain yang dinyatakan
sebagai kekerasan fisik dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Tidak melakukan tindak kekerasan psikis dalam bentuk pengucilan, penolakan,
pengabaian, penghinaan, penyebaran rumor, panggilan yang mengejek, intimidasi, terror,
perbuatan mempermalukan di depan umum, pemerasan, dan/atau perbuatan lain yang
sejenis.
7. Tidak melakukan tindak kekerasan seksual berupa penyampaian ujaran yang
mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, dan/atau identitas gender
korban, perbuatan memperlihatkan alat kelamin dengan sengaja, penyampaian ucapan
yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual pada korban,
perbuatan menatap korban dengan nuansa seksual dan/atau membuat korban merasa tidak
nyaman, pengiriman pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau video bernuansa
seksual kepada korban, perbuatan mengambil, merekam, dan/atau mengedarkan foto
dan/atau rekaman audio dan/atau visual Korban yang bernuansa seksual, perbuatan
9
mengunggah foto tubuh dan/atau informasi pribadi korban yang bernuansa seksual,
penyebaran informasi terkait tubuh dan/atau pribadi korban yang bernuansa seksual,
perbuatan mengintip atau dengan sengaja melihat korban yang sedang melakukan
kegiatan secara pribadi dan/atau pada ruang yang bersifat pribadi, perbuatan membujuk,
menjanjikan, atau menawarkan sesuatu korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan
seksual, pemberian hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual, perbuatan menyentuh,
mengusap, meraba, memegang, memeluk, mencium, dan/atau menggosokkan bagian
tubuhnya pada tubuh korban, perbuatan membuka pakaian Korban, pemaksaan terhadap
korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual, praktik budaya komunitas
Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang bernuansa kekerasan Seksual,
percobaan perkosaan walaupun penetrasi tidak terjadi, perkosaan termasuk penetrasi
dengan benda atau bagian tubuh selain alat kelamin, pemaksaan atau perbuatan
memperdayai korban untuk melakukan aborsi, pemaksaan atau perbuatan memperdayai
korban untuk hamil, pembiaran terjadinya kekerasan seksual dengan sengaja, pemaksaan
sterilisasi, penyiksaan seksual, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, tindak pidana
perdagangan orang yang ditujukan untuk eksploitasi seksual; dan/atau perbuatan lain
yang dinyatakan sebagai kekerasan seksual dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah di manapun berada.
BAB VII
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
Pasal 16
Kepengurusan
1. Satu-satunya organisasi siswa yang diakui dan sah keberadaannya di sekolah adalah
OSIS SMAN 1 Rantau.
2. Setiap siswa SMAN 1 Rantau adalah anggota OSIS SMAN 1 Rantau yang masa
keanggotaannya berlaku selama yang bersangkutan menjadi siswa SMAN 1 Rantau.
3. Setiap siswa wajib memiliki Kartu Pelajar yang diterbitkan oleh sekolah.
4. Sebagai anggota OSIS wajib mendukung dan aktif dalam mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh OSIS SMAN 1 Rantau.
5. Pergantian pengurus OSIS SMAN 1 Rantau dilaksanakan setiap 1 tahun sekali melalui
pemilihan langsung oleh siswa SMAN 1 Rantau.
6. Setiap kegiatan OSIS harus seijin Kepala Sekolah.
7. Calon`Pengurus OSIS dipilih melalui seleksi dari dewan guru, TAS dan siswa.
Pasal 17
Laporan pertanggungjawaban
10
3. Dalam rapat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) OSIS dihadiri oleh unsur: Kepala
Sekolah, Dewan Guru, TAS dan tamu undangan
4. Dalam rapat LPJ OSIS juga dimaksudkan untuk membentuk pengurus OSIS baru.
BAB VIII
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
Pasal 18
1. Seluruh Siswa wajib mengikuti 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jenis
ekstrakurikuler yang disediakan sekolah.
2. Siswa boleh mengikuti 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler jika disetujui oleh wali kelas dan
orang tua.
3. Setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah harus seijin
sekolah dan orang tua atau wali siswa.
4. Pakaian kegiatan ekstrakurikuler diatur dan disesuaikan dengan kegiatan
ekstrakurikulernya.
Pasal 19
Kegiatan Bakti Sosial
BAB IX
LARANGAN
Pasal 20
Larangan Bidang Akademik
11
8. Dilarang melakukan perbuatan curang (menyontek/menyewa joki/membayar jasa orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah).
Pasal 21
Larangan Bidang Non Akademik
12
Pasal 22
KENDARAAN SISWA
BAB X
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 23
Pelanggaran dan Sanksi
A. Pelanggaran
1. Setiap siswa yang melanggar Tata Tertib Peserta Didik mendapatkan sanksi
sesuai dengan bobot pelanggaran.
B. Sanksi-sanksi
1. Peringatan lisan dan atau tertulis berdasarkan kartu pelanggaran siswa.
2. Bila point pelanggaran telah mencapai juimlah tertentu maka orang tua/wali akan
dipanggil ke sekolah dan pelanggarannya akan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3. Siswa yang telah mencapai point pelanggaran lebih dari 75 akan
dikonferensikasuskan yang dihadiri oleh kepala sekolah, Tim Penegak Disiplin,
wali kelas, guru BK dan kesiswaan serta orang tua atau wali murid.
4. Jika siswa membuat kegaduhan yang mengancam keselamatan warga sekolah,
maka siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pelajaran (di
skors).
5. Jika melakukan tindakan kriminal akan dilaporkan dan diserahkan ke pihak yang
berwajib untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
6. Sanksi lain yang diputuskan Kepala Sekolah sesuai dengan tingkat/macam
pelanggarannya.
7. Dikembalikan kepada orang tua siswa bila poin mencapai 100 atau lebih.
Pasal 24
Prosedur Penanganan Pelanggaran Tata Tertib
Bobot point dihitung dan diberlakukan selama menjadi siswa SMAN 1 Rantau.
Tahapan atau rincian yang dikenakan kepada siswa pelanggar Tata Tertib Peserta Didik .
13
No. Point Prosedur Penanganan
1 1-15 Pembinaan langsung/teguran lisan oleh guru.
2 16-30 Pembinaan langsung guru dan wali kelas dan kunjungan ke rumah siswa.
3 31-50 1. Pembinaan oleh Tim Penegak Disiplin Siswa dan BK
2. Pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai.
4 51-75 1. Orang tua dipanggil.
2. Skorsing selama 3 hari dan pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai.
5 76-99 1. Orang tua dipanggil.
2. Skorsing selama 6 hari.
3. Pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai.
6 100 Dikembalikan ke orang tua.
Pasal 25
Pedoman Penilaian Sikap Akhlak Siswa Sesuai dengan Nilai
Pelanggaran
14
16. Menggunakan, meminjamkan HP kepada teman saat Upacara 10
Menyimpan dan atau membawa dan atau melihat dan atau menyebarkan
17. gambar/video porno/asusila/tidak pantas pada media elektronika, maupun non 50
elektronik.
Penyalahgunaan jam pelajaran untuk makan minum di kantin atau untuk
18. 5
bermain.
19. Bermain gitar saat jam pelajaran berlangsung 5
20. Penyalahgunaan fasilitas sekolah yang tidak sesuai dengan peruntukannya. 5
Menyontek/memberi dan atau menerima bantuan pada saat Ulangan Harian,
21. Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester atau Ulangan 20
Kenaikan Kelas
Membuat kegaduhan di dalam kelas pada saat Kegiatan Belajar Mengajar
22. 10
berlangsung.
Mengotori, mencoret-coret, merusak milik sekolah, guru/karyawan, teman,
23. 25
dll.
24. Memindahkan fasilitas milik sekolah atau pihak lain. 20
25. Membuang sampah sembarangan. 5
26. Membawa, menghisap rokok atau sejenisnya di lingkungan sekolah. 25
Mengancam/mengintimidasi sesama siswa secara individu atau berkelompok
27. di dalam atau di luar sekolah. (Permendikburistek RI No. 46 Tahun 2023 Bab 50
II Pasal 8)
Membawa dan menjualbelikan barang-barang yang berindikasi porno di
28 50
lingkungan sekolah.
29. Mengancam kepala sekolah, guru atau karyawan. 75
30. Menjadi provokator perkelahian. 50
31. Melakukan pacaran di sekolah secara berlebihan. 25
32. Membawa senjata tajam/api tanpa izin. 50
Mengompas, memalsu tanda tangan, memberikan informasi tidak benar,
33. 60
melakukan tindakan perjudian dalam bentuk apapun.
34. Tidak mengikuti tadarus pagi tanpa alasan yang dapat dipertanggunjawabkan. 5
35. Mengetahui dan tidak mencegah adanya perkelahian 30
Berkelahi antar siswa dalam satu sekolah (Permendikburistek RI No. 46
36. 75
Tahun 2023 Bab II Pasal 7)
Terlibat dalam suatu perkelahian secara persorangan atau kelompok.
37. 75
(Permendikburistek RI No. 46 Tahun 2023 Bab II Pasal 7)
Berkelahi antar siswa dalam satu sekolah dengan melibatkan pihak luar secara
38. 100
berkelompok. (Permendikburistek RI No. 46 Tahun 2023 Bab II Pasal 7)
Berkelahi/tawuran dengan siswa sekolah lain atau antar sekolah.
39. 100
(Permendikburistek RI No. 46 Tahun 2023 Bab II Pasal 7)
Berkelahi melawan siswa sekolah lain yang menyerang. (Permendikburistek
40. 50
RI No. 46 Tahun 2023 Bab II Pasal 7)
Menggunakan senjata tajam dan atau senpi untuk mengancam dan atau
41. 100
melukai orang lain.
15
Membawa, mengkonsumsi dan atau memperjualbelikan narkoba, miras dan
42. 100
sejenisnya di dalam atau di luar sekolah.
46. Menganiaya, mengeroyok kepala sekolah, guru atau karyawan. 100
Mengucilkan, menolak, menghina, meningitimidasi, menteror,
47. mempermalukan seseorang di depan umum dan pemerasan. 75
(Permendikburistek RI No. 46 Tahun 2023 Bab II Pasal 8)
48. Siswa putri yang berpacaran sampai hamil. 100
49. Siswa putra berpacaran sampai pacarnya hamil atau memperkosa wanita lain. 100
Mencuri barang yang bernilai:
a. Kurang dari Rp 25.000 25
50. b. Antara Rp 25.000 sampai Rp 50.000 50
c. Antara Rp 50.000 sampai Rp 250.000 75
d. Di atas Rp 250.000. 100
51. Men-chas HP di dalam kelas. 5
II Kerajinan
1. Terlambat masuk jam pertama sampai 3 kali. 5
2. Terlambat masuk jam pertama lebih dari sepuluh menit setelah bel berbunyi. 3
3. Terlambat masuk ketika pergantian jam pelajaran. 3
4. Tidak melaksanakan piket kelas. 3
5. Terlambat masuk setelah jam istirahat. 4
6. Tidak berangkat ekstrakulikuler wajib tanpa keterangan sampai 2 kali 5
7. Tidak masuk tanpa keterangan. 5
8. Membolos/ tidak ikut pelajaran / kegiatan sekolah. 10
9. Tidak masuk dengan keterangan palsu. 20
10. Terlambat mengikuti upacara. 10
11. Tidak mengikuti upacara tanpa alas an yang jelas. 10
12. Tidak masuk selama 3 hari berturut-turut tanpa keterangan. 25
III Kerapian
1. Baju lengan panjang dilipat. 2
2. Kancing baju/lengan tidak dikancingkan. 2
3. Tidak memakai bedge/atribut/ikat pinggang 2
4. Bedge/atribut sekolah diberi warna-warni. 2
Tidak memakai Topi/Dasi dan kaos kaki dan ikat pinggang saat Upacara
5. 2
Bendera
6. Berkuku panjang dan atau dicat. 2
7. Celana/rok sekolah yang ujungnya melebihi panjang kaki. 2
8. Celana/rok sekolah yang ujungnya tidak dijahit. 2
9. Baju/rok ketat dan atau panjangnya tidak sesuai dengan ketentuan sekolah. 5
10. Warna jilbab tidak polos/sesuai dengan ketentuan sekolah. 2
11. Rambut siswa putri dikeluarkan dari jilbab. 2
16
12. Ikat pinggang tidak berwarna hitam. 2
13. Celana siswa putra terlalu kombor/sempit/kentat (tidak sesuai ketnetuan). 2
14. Memakai seragam yang tidak sesuai dengan harinya. 3
Membuat model seragam sendiri atau menggunakan bahan dan atau warna
15. 10
yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah.
16. Berseragam tidak sesuai ketentuan. 10
17. Memasang hansaplast dan sejenisnya pada baju/celana seragam sekolah. 5
18. Memakai sandal di lingkungan sekolah. 5
19. Tas ada graffiti “seronok”. 5
Tidak memakai seragam olahraga sekolah pada saat jam Pelajaran olah raga
20. 5
dan atau kegiatan lain yang mewajibkan pakai seragam olah raga.
21. Baju siswa tidak dimasukkan. 2
Celana/rok/baju seragam sekolah ada grafiti/gambar/tulisan, model kumal
22. 10
atau sobek.
23. Rambut dan kuku dicat 10
24. Rambut panjang/potongan tidak rapi. 5
25. Memakai sepatu dengan warna yang tidak sesuai dengan ketentuan. 5
Pasal 26
Pedoman Penilaian sikap/akhlak, kelakuan, kepribadian, kerapian dan kerajinan siswa
1. Penilaian
Skore Keterangan Nilai
0 – 20 Sangat baik A
21 –50 Baik B
51 – 75 Cukup C
76 – 99 Kurang D
BAB XI
PENGHARGAAN SISWA BERPRESTASI
Pasal 27
Bentuk penghargaan
Siswa SMAN 1 Rantau yang berprestasi dalam PTS dan PAS akan mendapatkan penghargaan
dari sekolah.
1. Juara I Paralel, bebas Infaq Penyelenggaraan Pendidikan Komite Sekolah 3 bulan.
Juara II Paralel, bebas Infaq Penyelenggaraan Pendidikan Komite Sekolah 2 bulan.
Juara III Paralel, Infaq Penyelenggaraan Pendidikan Komite Sekolah 1 bulan.
17
Juara 1 kelas mendapat bebas Infaq Penyelenggaraan Pendidikan Komite Sekolah 1 bulan.
2. Siswa yang mendapat nilai poin lebih dari 100 dari kegiatan lomba yang diadakan oleh dinas
/induk organisasi resmi pemerintah mendapat penghargaan bebas Infaq Penyelenggaraan
Pendidikan Komite Sekolah 3 bulan. Sertifikat penghargaan yang diajukan diperoleh dalam 1
tahun ajaran yang masih berlaku.
3. Point plus yang didapat bukan dari lomba, tidak bisa untuk pengajuan beasiswa dari sekolah
Pasal 28
Penghargaan Akademik
Pedoman penilaian siswa berprestasi yang mendapat penghargaan dari SMA Negeri 1 Rantau
adalah sebagai berikut :
Penghargaan Akademik
NO BENTUK PENGHARGAAN NILAI
1. Juara I lomba antar sekolah Tingkat Kabupaten/ Kotamadya 30
2. Juara II lomba antar sekolah Tingkat Kabupaten/ Kotamadya 25
3. Juara III lomba antar sekolah Tingkat Kabupaten/ Kotamadya 20
4. Juara I lomba antar sekolah Tingkat Propinsi 40
5. Juara II lomba antar sekolah Tingkat Propinsi 35
6. Juara III lomba antar sekolah Tingkat Propinsi 30
7. Juara I lomba antar sekolah Tingkat Nasional 70
8. Juara II lomba antar sekolah Tingkat Nasional 60
9. Juara III lomba antar sekolah Tingkat Nasional 50
Siswa yang mewakili sekolah walaupun tidak mendapat juara untuk
10. 10
Tingkat Kabupaten/ Kotamadya
Siswa yang mewakili sekolah walaupun tidak mendapat juara untuk
11. 10
Tingkat Propinsi
Siswa yang mewakili sekolah walaupun tidak mendapat juara untuk
12. 15
Tingkat Nasional
Pasal 29
Penghargaan non akademik
18
6. Juara III lomba antar sekolah Tingkat Kabupaten/ Kota 10
7. Juara I lomba antar sekolah Tingkat Propinsi 20
8. Juara II lomba antar sekolah Tingkat Propinsi 15
9. Juara III lomba antar sekolah Tingkat Propinsi 12
10. Juara I lomba antar sekolah Tingkat Nasional 30
11. Juara II lomba antar sekolah Tingkat Nasional 25
12. Juara III lomba antar sekolah Tingkat Nasional 20
Siswa yang mewakili sekolah walaupun tidak mendapat juara untuk
13. 8
Tingkat Kabupaten/ Kota
14. Siswa yang mewakili sekolah untuk Tingkat Propinsi 9
15. Siswa yang mewakili sekolah untuk Tingkat Nasional 10
Pasal 30
Penghargaan Kepengurusan
19
Pasal 31
Mekanisme Pengusulan Point Positip
1. Point negative dan point positif dihitung secara komulatif selama menjadi siswa SMAN 1
Rantau.
2. Siswa yang berkeinginan mendapatkan point plus guna mendapatkan beasiswa atau untuk
mengurangi point pelanggaran (minus) wajib mengajukan permohonan melalui Tim Penegak
Disiplin Siswa disertai bukti fisik kegiatan:
a. Panitia kegiatan OSIS maksimal 10 point, dengan bukti fisik Susunan Kepanitiaan SK
Kepala Sekolah
b. Kepengurusan OSIS, MPK, Kelas dengan SK Kepala Sekolah
c. Kejuaraan lomba akademik, nonakademik, seni dengan sertifikat kejuaraan yang diberikan
oleh lembaga di bawah naungan departemen pemerintah terkait, induk organisasi atau
lembaga sosial yang ditunjuk pemerintah seperti: PMI, PKBI, Depkes, KONI dll.
3. Jumlah poin untuk pengajuan reward dengan komposisi:
a. Minimal 70% dari kejuaraan menang
b. Maksimal 30% terdiri:
- Kepanitiaan kegiatan OSIS (maksimal 10 point)
- Perwakilan sekolah dalam lomba namun tidak mendapatkan kejuaraan
- Sebagai utusan sekolah dalam suatu kegiatan resmi sekolah
4. Penilaian pengajuan poin dilakukan bulan Desember atau Juni
5. Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai yang ditunjuk dengan Surat Tugas Kepala Sekolah,
penilaian melalui rapat koordinasi. Hasil penilaian ditandatangani oleh Koordinator Tim Penlai
dan Kepala Sekolah
BAB XII
PENUTUP
Pasal 32
Penutup
Ditetapkan di Rantau
Tanggal 27 September 2023
Kepala Sekolah,
20