Anda di halaman 1dari 45

-1-

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lt. 11, Senayan, Jakarta 10270
Telepon/Fax: (021) 57955141

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 3813/B.B1/HK/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN NOMOR 26017/B.B1.3/HK/2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas


penyelenggaraan dan tujuan pendidikan dan pelatihan
kepala sekolah yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi, perlu dilakukan perubahan pada moda dan
pendekatan pembelajaran dalam pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah;
b. bahwa Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 26017/B.B1.3/HK/2018 tentang
Petunjuk Teknis Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah, sudah tidak sesuai dan tidak memadai dengan
perkembangan kebutuhan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a sehingga perlu diubah;
-2-

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
26017/B.B1.3/HK/2018 tentang Petunjuk Teknis
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6


Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 486);
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan berita negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);
3. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 26017/B.B1.3/HK/2018 tentang
Petunjuk Teknis Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
2439/B/HK/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
26017/B.B1.3/HK/2018 tentang Petunjuk Teknis
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;
-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN NOMOR 26017/B.B1.3/HK/2018 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA
SEKOLAH.

Pasal I
Ketentuan dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 26017
/B.B1.3/HK/2018 tentang Petunjuk Teknis Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah diubah sehingga menjadi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan ini.

Pasal II
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Mei 2020

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Koordinator Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD

Temu Ismail
NIP. 197003072002121001
-4-

SALINAN

LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 3813/B.B1/HK/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN NOMOR 26017/B.B1.3/HK/2018
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENUGASAN GURU
SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

A. Tujuan
Diklat Calon Kepsek bertujuan untuk:
1. memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi Kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan pengalaman
empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon Kepala Sekolah;
2. mengembangkan kemampuan calon Kepala Sekolah dalam
mengidentifikasi masalah pembelajaran untuk meningkatkan capaian
belajar peserta didik;
3. mengembangkan kemampuan calon Kepala Sekolah dalam menentukan
strategi penyelesaian masalah sehingga dapat membangun budaya
belajar sekolah dalam satu ekosistem persekolahan; dan
4. mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon Kepala Sekolah
dalam menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian
masalah pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya
Student Wellbeing.

B. Sasaran
Peserta Diklat Calon Kepsek adalah bakal calon Kepala Sekolah yang sudah
dinyatakan lulus seleksi substansi bakal calon Kepala Sekolah.
-5-

C. Penyelenggara Diklat Calon Kepsek


Penyelenggara Diklat Calon Kepsek adalah LPPKSPS. Dalam
menyelenggarakan Diklat Calon Kepsek, LPPKSPS dapat bekerjasama
dengan LPD setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK).

D. Pelaksanaan Diklat Calon Kepsek


1. Persiapan
a. Penyiapan Perangkat Diklat
Perangkat yang disiapkan untuk melaksanakan Diklat Calon
Kepsek adalah sebagai berikut.
1) Petunjuk Teknis Diklat Calon Kepsek.
2) Panduan Diklat Calon Kepsek.
3) Panduan Supervisi Diklat Calon Kepsek
4) Panduan Pemantauan dan Evaluasi Diklat Calon Kepsek.
5) Panduan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengajar Diklat Calon
Kepsek.
6) Panduan Bimtek Admin dan Operator Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kependidikan
(SIM Diklat Tendik) serta Admin Learning Management
System (LMS) Diklat Calon Kepsek.
7) Panduan Bimtek Petugas Supervisi Diklat Calon Kepsek.
8) Buku Pegangan Peserta dan Narasumber Bimtek Pengajar
Diklat Calon Kepsek.
9) Buku Pegangan Peserta dan Narasumber Bimtek Petugas
Supervisi Diklat Calon Kepsek.
10) Buku Pegangan Mentor Diklat Calon Kepsek.
11) Bahan pembelajaran dan perangkat pembelajaran Diklat
Calon Kepsek.
12) Instrumen tes awal, tes akhir, evaluasi pengajar diklat, serta
evaluasi penyelenggaraan.
13) LMS Diklat Calon Kepsek.
14) SIM Diklat Tendik.

b. Bimtek Pengajar Diklat


Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepsek bertujuan untuk
membekali calon pengajar Diklat Calon Kepsek yang akan
memfasilitasi kegiatan Diklat Calon Kepsek. Bimtek dilaksanakan
-6-

dengan pola 52 Jam Pelajaran (JP) @ 60 menit, menggunakan


struktur program sebagaimana tabel berikut.

Tabel 1. Struktur Program Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepsek


No Mata Diklat JP
A Umum 5
1. Kebijakan Kementerian 2
2. Pilar Perwujudan Student Wellbeing 2
3. Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Kepsek 1
B Pokok 44
1. Analisis Materi Diklat Calon Kepsek 8
2. Teknik Fasilitasi Diklat Calon Kepsek Moda Luar
Jaringan (Luring):
a. On the Job Training 1 2
b. In Service Training 1 5
c. On the Job Training 2 3
d. In Service Training 2 4
3. Pengenalan LMS Diklat Calon Kepsek 6
4. Teknik Fasilitasi Diklat Calon Kepsek Moda Dalam
Jaringan (Daring):
a. On the Job Training 1 2
b. In Service Training 1 5
c. On the Job Training 2 3
d. In Service Training 2 4
5. Penilaian Diklat Calon Kepsek 2
C Penunjang 3
1. Tes Awal dan Tes Akhir 2
2. Evaluasi Penyelenggaraan 1
Total 52

Penjelasan lebih lanjut terdapat dalam Panduan Bimtek Pengajar


Diklat Calon Kepsek.

c. Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin LMS
Diklat Calon Kepsek
-7-

Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin LMS
Diklat Calon Kepsek bertujuan untuk menyamakan persepsi dan
membekali Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin
LMS Diklat Calon Kepsek dalam membuat dan mengelola kelas
dalam jaringan (daring) dan kelas luar jaringan (luring). Bimtek
dilaksanakan secara tatap muka langsung dengan alokasi waktu
32 JP @ 60 menit, menggunakan struktur program sesuai tabel
berikut.

Tabel 2. Struktur Program Bimtek Admin dan Operator SIM


Diklat Tendik serta Admin LMS Diklat Calon Kepsek
No Materi JP
A Materi Umum 4
1. Kebijakan Kementerian 2
2. Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Kepsek 2
B Materi Pokok 27
1. Pengelolaan Kelas di SIM Diklat Tendik 10
2. Pengelolaan Kelas Daring di LMS Diklat Calon 10
Kepsek
3. Permasalahan Teknis dan Solusinya 7
C Materi Penunjang 1
1. Evaluasi Penyelenggaraan Bimtek 1
Jumlah Total 32

Peserta Bimtek adalah calon admin dan operator SIM Diklat


Tendik serta admin LMS Diklat Calon Kepsek yang ditugaskan
oleh setiap LPD Diklat Calon Kepsek.
Penjelasan lebih lanjut terdapat dalam Panduan Bimtek Admin
dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin LMS Diklat Calon
Kepsek.

d. Bimtek Petugas Supervisi


Bimtek Petugas Supervisi Diklat Calon Kepsek bertujuan untuk
membekali petugas supervisi terkait peran, fungsi, dan tanggung
jawab dalam mengelola proses akademik atau proses
pembelajaran, serta membekali pengetahuan dan keterampilan
dalam melaksanakan supervisi. Bimtek dilaksanakan dengan
-8-

alokasi waktu 32 JP @ 60 menit. Struktur program bimtek


sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3. Struktur Program Bimtek Petugas Supervisi Diklat


Calon Kepsek
No Materi JP
A Materi Umum 4
1 Kebijakan Kementerian 2
2 Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Kepsek 2
B Materi Pokok 25
1 Pengenalan LMS Diklat Calon Kepsek 2
2 Model Pembelajaran Diklat Calon Kepsek 5
3 Teknik Supervisi Diklat Calon Kepsek Moda 8
Daring dan Luring
4 Instrumen Supervisi Diklat Calon Kepsek 5
Moda Daring dan Luring
5 Analisis dan Pelaporan Hasil Supervisi 5
C Materi Penunjang 3
1 Evaluasi Penyelenggaraan Bimtek 1
2 Tes Awal dan Tes Akhir 2
Jumlah Total 32

Penjelasan lebih lanjut terdapat dalam Panduan Bimtek Petugas


Supervisi Diklat Calon Kepsek.

2. Strategi Pelaksanaan
Diklat Calon Kepsek dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap yaitu:
a. Diklat di tempat kerja (On the Job Training /OJT) 1;
b. Diklat di luar tempat kerja (In Service Training/IST) 1;
c. Diklat di tempat kerja (On the Job Training /OJT) 2; dan
d. Diklat di luar tempat kerja (In Service Training/IST) 2.

Moda yang digunakan dalam Diklat Calon Kepsek adalah moda luring,
daring, atau kombinasi. Moda luring dilaksanakan secara tatap muka
langsung pada semua tahapan. Moda daring dilakukan melalui
kegiatan dengan menggunakan komunikasi sinkron (synchronous
communication) maupun dengan menggunakan komunikasi asinkron
-9-

(asynchronous communication) dalam LMS pada semua tahapan. Moda


kombinasi dilaksanakan dengan menggabungkan moda daring dan
moda luring, yaitu secara daring dalam LMS pada tahapan OJT dan
secara luring pada tahapan IST.

a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran Diklat Calon Kepsek pada setiap tahapan
OJT 1, IST 1, OJT 2, dan IST 2 dikembangkan dari siklus
pembelajaran model ORPAER (Observe, Reflect, Plan, Act,
Evaluate, and Reflect) yang merupakan hasil modifikasi dari
“Teori U” oleh Otto Schamer (2007). Pelaksanaan Teori U terdiri
dari 3 (tiga) inti gerakan dalam “Proses U” (Observe, Retreat–
Reflect, and Act in an instant). Teori U mengajak peserta Diklat
Calon Kepsek melakukan perombakan diri sebagai individu atau
pemimpin yang ada dalam organisasi. Perubahan yang
berdampak besar dan inovatif adalah hasil yang diperoleh dari
menjawab tantangan masalah adaptif. Teori U sangat penting
untuk dipahami dan diterapkan oleh para pemimpin di era
Revolusi Industri 4.0.
Seorang pemimpin dapat melakukan metode manajemen
perubahan dengan melihat sepenuhnya (open mind), mengerti
sepenuhnya (open heart), dan menerima sepenuhnya (open will)
untuk mengubah pola perilaku yang tidak produktif melalui
penerapan Teori U. Dengan demikian, implementasi siklus
pembelajaran model ORPAER pada Diklat Calon Kepsek
diharapkan dapat mewujudkan calon Kepala Sekolah sebagai
calon pemimpin yang mampu memfasilitasi pemecahan masalah
pembelajaran menuju perubahan satuan pendidikan sesuai
tuntutan dan perkembangan peradaban.
Siklus pembelajaran ORPAER pada tahap OJT 1 menerapkan
unsur “Observe dan Reflect”; pada tahap IST 1 menerapkan unsur
“Plan” dengan sintak ILEAD (Introduction–Link–Enforcement–
Awareness–Development); tahap OJT 2 menerapkan unsur “Act”,
sedangkan pada tahap IST 2 menerapkan unsur “Evaluate, dan
Reflect”. Implementasi ORPAER pada setiap tahapan Diklat Calon
Kepsek dijelaskan pada Panduan Diklat Calon Kepsek. Siklus
-10-

pembelajaran ORPAER pada tahap OJT 1, IST 1, OJT 2, dan IST 2


secara utuh digambarkan pada bagan di bawah.

Gambar 1. Siklus Pembelajaran Diklat Calon Kepsek


-11-

Keterangan Gambar 1
Proses Kegiatan Peserta
1. Observe a. melihat dan mengamati kondisi nyata sekolah bersama Guru dan warga
sekolah lainnya
b. mendiskusikan hasil pengamatan dengan peserta dan pengajar
2. Reflect a. merefleksikan hasil pengamatan bersama Guru dan warga sekolah
lainnya untuk menemukan masalah pembelajaran
b. mendiskusikan ide pemecahan masalah
3. Plan (ILEAD)
a. Introduction memperkenalkan diri, mencermati tujuan IST 1, dan memotivasi peserta

b. Link 1) menyampaikan permasalahan pembelajaran yang ditemukan di sekolah


2) menyampaikan sumber materi yang bisa didalami untuk memperkuat
ide/gagasan pemecahan masalah
c. Enforcement 1) mempelajari sumber materi
2) mendiskusikan kesesuaian materi dan masalah pembelajaran
3) berbagi pengalaman dan ide/gagasan inovasi setelah mempelajari
berbagai sumber materi
4) menyimpulkan kesesuaian ide/gagasan inovasi dengan masalah
pembelajaran
5) menetapkan ide/gagasan inovasi untuk memecahkan masalah
pembelajaran
6) menyusun sintak pemecahan masalah pembelajaran
d. Awareness membangun kesadaran bahwa peningkatan mutu sekolah sangat tergantung
pada sejauh mana masalah pembelajaran diatasi dengan ide/gagasan inovasi
kepala sekolah.
e. Development menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL), yang terdiri dari:
1) jadwal pelaksanaan RTL
2) rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
3) peningkatan Kompetensi (PK)
f. Act 1) menyosialisasikan RPK dan PK
2) menyiapkan sumber daya dan instrumen monitoring dan evaluasi
3) melaksanakan RPK serta monitoring dan evaluasi
4) melaksanakan PK dan merekam hasil
5) menyusun dan mengunggah laporan hasil OJT 2
6) menyiapkan bahan gelar karya pada IST 2
5. Evaluate 1) menunjukkan Gelar Karya
2) menjelaskan proses pelaksanaan RPK dan PK
3) menjawab pertanyaan pengunjung
4) mempresentasikan hasil pelaksanaan OJT 2
6. Reflect melakukan refleksi terhadap:
1) tingkat keberhasilan penerapan solusi atas pemecahan masalah yang
dilaksanakan pada OJT 2 dan dampaknya terhadap pembelajaran peserta
didik
2) kendala yang dihadapi saat melaksanakan OJT 2
3) perubahan sikap dan tindakan warga sekolah setelah dilakukan OJT 2

b. Tahapan Pelaksanaan
Diklat Calon Kepsek melalui moda daring dan kombinasi diawali
dengan orientasi penggunaan LMS kepada peserta. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengenalkan LMS dan membekali keterampilan
peserta terkait aktivitas pembelajaran di LMS Diklat Calon Kepsek
-12-

pada setiap tahapan. Orientasi penggunaan LMS dilaksanakan


paling lambat 1 (satu) hari sebelum tahap OJT 1.
1) On-the-Job Training 1 (OJT 1)
OJT 1 dilaksanakan dalam durasi 20 (dua puluh) jam
pelajaran @ 45 menit. Tempat pelaksanaan OJT 1 di sekolah
masing-masing calon Kepala Sekolah. Peserta dalam
melaksanakan OJT 1 didampingi langsung oleh Mentor 1,
yaitu Kepala Sekolah dimana peserta diklat bertugas dan
dibimbing secara terstruktur oleh pengajar diklat.
Pembimbingan oleh pengajar diklat dapat dilakukan secara
daring menggunakan video conference dan chatting,
sedangkan pembimbingan secara luring diperuntukkan bagi
peserta Diklat Calon Kepsek yang berasal dari daerah
dengan koneksi internet terbatas. Mekanisme
pembimbingan oleh pengajar diklat, baik secara daring
maupun luring dijelaskan lebih lanjut pada Panduan Diklat
Calon Kepsek.
2) In-Service Training 1 (IST 1)
IST 1 dilaksanakan secara luring maupun daring dalam
durasi 50 (lima puluh) jam pelajaran @ 45 menit. IST pada
moda luring dilakukan melalui kegiatan tatap muka
langsung, sedangkan pada moda daring dilakukan melalui
kegiatan dengan menggunakan komunikasi sinkron
(synchronous communication) menggunakan video conference
dan/atau chatting dan komunikasi asinkron (ansynchronous
communication) di LMS menggunakan surel (e-mail)
dan/atau forum diskusi atau fitur lainnya. Tempat
pelaksanaan IST 1 pada moda luring ditetapkan oleh LPD
berdasarkan kesepakatan dengan Dinas Provinsi atau Dinas
Kabupaten/Kota, Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota,
atau penyelenggara satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat, sedangkan IST 1 pada
moda daring dilaksanakan di tempat masing-masing peserta
yang terhubung dengan koneksi internet.
3) On-the-Job Training 2 (OJT 2)
OJT 2 dilaksanakan dalam durasi 200 (dua ratus) jam
pelajaran @ 45 menit. Tempat pelaksanaan OJT 2 adalah di
-13-

sekolah asal calon Kepala Sekolah dan sekolah magang lain


yang ditetapkan oleh Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten/Kota, atau penyelenggara satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Peserta dalam melaksanakan OJT 2 dibimbing secara
terstruktur oleh pengajar diklat dan didampingi secara
langsung oleh Mentor 1 dan Mentor 2. Mentor 2 adalah
Kepala Sekolah yang bertugas di tempat magang peserta.
Pembimbingan oleh pengajar diklat dilaksanakan secara
daring menggunakan video conference dan chatting,
sedangkan pembimbingan secara luring diperuntukkan bagi
peserta diklat yang berasal dari daerah dengan koneksi
internet terbatas. Mekanisme pembimbingan oleh pengajar
diklat, baik secara daring maupun luring dijelaskan lebih
lanjut pada Panduan Diklat Calon Kepsek.
4) In-Service Training 2 (IST 2)
Tahapan Diklat Calon Kepsek yang terakhir adalah IST 2
dimana peserta melakukan evaluasi dan refleksi terhadap
pelaksanaan RTL. IST 2 dilaksanakan dalam durasi 30 (tiga
puluh) jam pelajaran @ 45 menit. IST pada moda luring dan
kombinasi dilakukan dengan kegiatan tatap muka langsung,
sedangkan pada moda daring dilakukan melalui kegiatan
synchronous dan asynchronous di LMS menggunakan video
conference, chatting, forum diskusi dan fitur lainnya. Tempat
pelaksanaan IST 2 ditetapkan oleh LPD berdasarkan
kesepakatan dengan Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten/Kota, Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota,
atau penyelenggara satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat, sedangkan IST secara
daring dilaksanakan di tempat masing-masing peserta yang
terhubung dengan koneksi internet.
-14-

c. Unsur yang Terlibat


Unsur yang terlibat saat pelaksanaan Diklat Calon Kepsek pada
masing-masing moda adalah:
Moda
Unsur Luring Daring Kombinasi
OJT IST OJT IST OJT IST
Penanggung jawab      
Pengajar Diklat      
Mentor 1   
Mentor 2   
Operator SIM      
Admin SIM      
Admin LMS    
Panitia kelas      
Peserta      
Petugas supervisi     

3. Struktur Program Diklat Calon Kepsek


Struktur program Diklat Calon Kepsek dan alokasi waktu
pembelajaran adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Struktur Program Diklat Calon Kepsek


Jumlah
No Mata Diklat/Kegiatan
(JP)
A On-the-Job Training (OJT) 1
1 Penjelasan Teknis 1
2 Pendalaman Materi (Kepemimpinan Pembelajaran, 10
Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan,
Manajerial dan Kewirausahaan)
3 Identifikasi Masalah Pembelajaran 4
4 Perumusan Ide/Gagasan Inovasi 4
5 Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian 1
Jumlah 20
B In-Service Training (IST) 1
1 Kebijakan Kementerian 2
2 Tes Awal 1
-15-

Jumlah
No Mata Diklat/Kegiatan
(JP)
3 Pembentukan Karakter 9
4 Materi Pokok Calon Kepala Sekolah
a. Manajerial Sekolah 9
b. Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan 9
c. Pengembangan Kewirausahaan 10
5 Rencana Tindak Lanjut (RTL) 9
6 Tes Akhir 1
Jumlah 50
C On-the-Job Training (OJT) 2
1 Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) 130
di Sekolah Asal
2 Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK) di 40
Sekolah Magang
3 Penyusunan Laporan Pelaksanaan RTL 30
Jumlah 200
D In-Service Training (IST) 2
1 Penjelasan Teknis IST 2 1
2 Presentasi dan Gelar Karya 25
3 Refleksi Pelaksanaan RTL 3
4 Evaluasi Diklat 1
Jumlah 30
Jumlah Total 300
-16-

Deskripsi Materi dan Aktivitas Diklat Calon Kepsek sebagai berikut:


Tabel 5. Deskripsi Mata Diklat dan Aktivitas
Mata Diklat/ Perangkat/
Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
On-the-Job Training 1 (OJT 1)
1. Penjelasan Mengetahui tahapan Kesiapan peserta Video penjelasan 1. Menyimak penjelasan 1. Membimbing peserta
Teknis diklat dan kegiatan diklat untuk teknis atau bahan teknis melalui video memahami tahapan
yang wajib melaksanakan tayang disertai atau bahan tayang kegiatan diklat
dilakukan oleh kegiatan setiap teks dan non teks 2. Tanya jawab dengan 2. Menjawab pertanyaan
peserta serta tahap diklat pengajar diklat peserta tentang teknis
mengetahui sistem pelaksanaan diklat
penilaian diklat
2. Pendalaman Meningkatkan Meningkatnya Instrumen refleksi 1. Mempelajari materi 1. Mendampingi peserta
Materi pengetahuan pengetahuan materi kepemimpinan dalam mempelajari
(Kepemimpinan peserta tentang tentang pembelajaran, supervisi materi kepemimpinan
Pembelajaran, kepemimpinan kepemimpinan Guru dan tendik, pembelajaran,
Supervisi Guru pembelajaran, pembelajaran, manajerial, dan supervisi Guru dan
dan Tenaga supervisi Guru dan supervisi Guru dan pengembangan tendik, manajerial, dan
Kependidikan, tendik, manajerial, tendik, manajerial, kewirausahaan secara pengembangan
Manajerial, dan dan pengembangan dan pengembangan mandiri kewirausahaan
Pengembangan kewirausahaan, kewirausahaan, 2. Diskusi dengan sesama 2. Memberikan
Kewirausahaan) untuk membantu untuk membantu peserta dan/atau penguatan kepada
mengidentifikasi mengidentifikasi pengajar diklat terkait peserta tentang
masalah masalah materi yang dipelajari aktivitas dalam
pembelajaran dan pembelajaran dan 3. Melakukan refleksi mempelajari materi
menemukan menemukan terhadap materi yang
ide/gagasan inovasi ide/gagasan inovasi dipelajari
-17-

Mata Diklat/ Perangkat/


Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
3. Identifikasi Menemukan Hasil identifikasi Instrumen 1. Mencermati berbagai 1. Melakukan
masalah masalah masalah identifikasi sumber data yang ada pembimbingan dalam
pembelajaran pembelajaran pembelajaran masalah di sekolah sebagai mengidentifikasi
Pembelajaran bahan identifikasi masalah pembelajaran
masalah pembelajaran 2. Memeriksa hasil
2. Menggerakkan warga identifikasi masalah
sekolah untuk pembelajaran
bersama-sama 3. Menilai hasil
mengidentifikasi identifikasi masalah
masalah pembelajaran pembelajaran
yang ada di sekolah
3. Berdiskusi dengan
sesama peserta/
pengajar diklat terkait
hasil identifikasi
masalah
4. Mengisi instrumen
identifikasi masalah
pembelajaran
5. Mengumpulkan hasil
identifikasi masalah ke
pengajar diklat
-18-

Mata Diklat/ Perangkat/


Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
4. Perumusan Ide/ Menemukan Uraian hasil Rambu-rambu 1. Mencermati rambu- 1. Melakukan
Gagasan Inovasi ide/gagasan inovasi ide/gagasan inovasi penyusunan rambu penyusunan pembimbingan dalam
pemecahan masalah pemecahan masalah ide/gagasan ide/gagasan inovasi menemukan
pembelajaran pembelajaran inovasi 2. Menyusun ide/gagasan ide/gagasan inovasi
inovasi bersama warga pemecahan masalah
sekolah pembelajaran
3. Mengumpulkan hasil 2. Menganalisis
penyusunan kesesuaian antara
ide/gagasan inovasi. perumusan
ide/gagasan inovasi
dengan masalah
pembelajaran
5. Analisis Memetakan tingkat Hasil Pemetaan Instrumen 1. Mengisi instrumen 1. Membimbing peserta
Kebutuhan penguasaan Analisis Kebutuhan Analisis AKPK mengisi instrumen
Pengembangan Kompetensi Kepala Pengembangan Kebutuhan 2. Mengumpulkan AKPK
Keprofesian Sekolah Keprofesian (AKPK) Pengembangan instrumen AKPK yang 2. Memetakan tingkat
(AKPK) Keprofesian sudah diisi penguasaan
Kompetensi Kepala
Sekolah
-19-

Mata Diklat/ Perangkat/


Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
In-Service Training 1
1. Kebijakan Memahami arah Meningkatnya Paparan Menyimak dan tanya Memaparkan kebijakan
Kementerian kebijakan berkaitan pemahaman tentang kebijakan terkait: jawab tentang kebijakan dan menjawab
dengan arah kebijakan 1. Program program Kementerian pertanyaan peserta
Permendikbud berkaitan dengan Merdeka
Nomor 6 Tahun Permendikbud Belajar
2018 tentang Nomor 6 Tahun 2. Pilar
Penugasan Guru 2018 tentang Perwujudan
sebagai Kepala Penugasan Guru Student
Sekolah sebagai Kepala Wellbeing
Sekolah 3. Penugasan
Guru sebagai
Kepala Sekolah
2. Tes Awal Mengukur Hasil tes awal Instrumen tes Mengerjakan tes awal 1. Mengawasi dan
kemampuan awal awal mengarahkan
peserta Calon pelaksanaan tes awal.
Kepala Sekolah 2. Menganalisis tes awal
(CKS) dan mengomunikasi
kan hasilnya ke
peserta
-20-

Mata Diklat/ Perangkat/


Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
3. Pembentukan Membekali Calon Kepala Instrumen refleksi 1. Melakukan kegiatan 1. Mengarahkan dan
Karakter Kompetensi Sekolah memiliki pembentukan pembekalan membimbing peserta
kepribadian dan wawasan karakter pembentukan karakter melakukan penugasan
sosial sebagai kepribadian, sikap, dalam tim sesuai pembekalan
pemimpin dan kepemimpinan arahan pengajar diklat pembentukan karakter
pembelajaran untuk 2. Melakukan refleksi 2. Mengarahkan peserta
melaksanakan tugas terhadap nilai-nilai dalam melakukan
sebagai Kepala penugasan, kondisi refleksi
Sekolah nyata di sekolah, dan 3. Memberikan
apa yang harus penguatan terhadap
dilakukan. hasil refleksi dan
3. Mengumpulkan hasil menghubungkannya
refleksi pembentukan dengan tugas Kepala
karakter Sekolah
4. Manajerial Meningkatkan Hasil analisis Instrumen Tugas 1. Mempelajari materi 1. Memfasilitasi
Sekolah kemampuan pengelolaan sekolah Manajerial manajerial sekolah pembelajaran materi
manajerial sekolah sekolah 2. Mengerjakan LK dan manajerial sekolah
dan analisis tugas 2. Mengarahkan peserta
pengelolaan sekolah 3. Mengumpulkan hasil dalam mengerjakan LK
untuk melakukan tugas 3. Menilai LK peserta
pemecahan masalah dalam menyelesaikan
pembelajaran tugas

5. Supervisi Guru Meningkatkan Hasil simulasi Instrumen Tugas 1. Mempelajari materi 1. Memfasilitasi peserta
dan Tenaga kemampuan supervisi Guru dan supervisi Guru Supervisi Guru dan dalam mempelajari
Kependidikan melaksanakan tendik sesuai dan tendik Tendik materi supervisi Guru
(tendik) supervisi Guru dan dengan ketentuan 2. Mengamati dan dan tendik
tendik untuk . menganalisis simulasi
melakukan
-21-

Mata Diklat/ Perangkat/


Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
pemecahan masalah supervisi Guru dan 2. Memberi pengarahan
pembelajaran tendik simulasi dan analisis
3. Mengerjakan LK supervisi
4. Mengumpulkan tugas 3. Mengarahkan peserta
mengerjakan LK
4. Menilai LK
6. Pengembangan Mampu menyusun Hasil ide/gagasan 1. Instrumen 1. Mempelajari materi 1. Memfasilitasi peserta
Kewirausahaan pemecahan masalah inovasi dalam Tugas pengembangan dalam mempelajari
pembelajaran dalam pemecahan masalah Pengembangan kewirausahaan materi Kewirausahaan
rangka pembelajaran Kewirausaha 2. Mengerjakan LK 2. Mengarahkan
pengembangan an Kewirausahaan pengerjaan LK
sekolah 2. Matriks 3. Menyusun pemecahan 3. Mengarahkan dalam
pemecahan masalah pembelajaran menyusun matriks
masalah dengan pemecahan masalah
pembelajaran mempertimbangkan pembelajaran
ide/gagasan inovasi 4. Menilai tugas peserta
yang disusun pada OJT
1, pendalaman materi
IST, dan diskusi dengan
sesama peserta diklat
dan pengajar.
4. Mengumpulkan tugas
-22-

Mata Diklat/ Perangkat/


Kegiatan Pengajar/
No Uraian Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Penceramah/ Panitia
Kegiatan Kegiatan
7. Rencana Tindak Menyusun RTL Hasil Penyusunan 1. Contoh Jadwal 1. Mencermati Format Membimbing dan
Lanjut (RTL) berupa: RTL pelaksanaan Jadwal RTL, RPK, dan mendampingi peserta
1. Jadwal RTL RTL rencana PK dalam:
2. RPK dalam 2. Matriks RPK 2. Menyusun jadwal RTL 1. Mencermati Format
mengatasi 3. Matriks 3. Menyusun RPK Jadwal RTL, RPK, dan
masalah Rencana PK 4. Menyusun rencana PK rencana PK
pembelajaran 4. Format Lembar 5. Menyusun Instrumen 2. Menyusun jadwal RTL
3. Rencana Monitoring RPK Monitoring dan 3. Menyusun RPK
Peningkatan 5. Format Lembar Evaluasi RPK 4. Menyusun rencana PK
Kompetensi (PK) Evaluasi RPK 6. Diskusi rambu-rambu 5. Menyusun Instrumen
6. Rambu-rambu Laporan RTL, Monitoring dan
penyusunan penyiapan bahan dan Evaluasi RPK
Laporan RTL skenario gelar karya, 6. Mendampingi dan
7. Rambu-rambu dan pembuatan video mengarahkan diskusi
Penyiapan gelar karya rambu-rambu
bahan dan 7. Mengumpulkan jadwal 7. Mengumpulkan jadwal
skenario gelar RTL, RPK, dan rencana RTL, RPK, dan rencana
karya PK PK
8. Rambu-rambu
pembuatan
video gelar
karya
8. Tes Akhir Mengukur Hasil tes akhir Instrumen tes Mengerjakan tes akhir Mengawasi dan
kemampuan peserta akhir mengarahkan
setelah selesai pelaksanaan tes akhir
mengikuti IST 1
Diklat Calon Kepsek
-23-

Perangkat/
Mata Diklat/ Kegiatan Pengajar/
No Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Uraian Kegiatan Penceramah/ Panitia
Kegiatan
On-the-Job Training 2 (OJT 2)
1. Pelaksanaan 1. Meningkatkan Hasil Pelaksanaan Outline laporan 1. Menyosialisasi kan 1. Melakukan
RPK di Sekolah Kompetensi calon RPK pelaksanaan RPK rencana pelaksanaan pembimbingan
Asal Kepala Sekolah RPK terstruktur kepada
2. Meningkatkan 2. Menyiapkan sumber peserta dalam:
kemampuan daya a. menyosialisasi kan
Guru dalam 3. Mereview instrumen rencana
memfasilitasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan RPK
pembelajaran 4. Mengisi jurnal kegiatan b. mempersiapkan
3. Meningkatkan harian sumber daya
prestasi siswa 5. Melaksanakan RPK c. mereview instrumen
6. Melakukan monitoring monitoring dan
2. Pelaksanaan PK Meningkatkan Hasil Pelaksanaan Lembar laporan dan evaluasi evaluasi
di Sekolah Kompetensi calon PK hasil pelaksanaan pelaksanaan RPK d. mengisi jurnal
Magang Kepala Sekolah yang PK 7. Menganalisis hasil kegiatan harian
lemah berdasarkan monitoring, evaluasi pelaksanaan RPK
hasil AKPK pelaksanaan RPK e. Melakukan
3. Penyusunan Melaporkan hasil Laporan Kerangka Laporan 8. Melaksanakan PK monitoring dan
Laporan RTL Pelaksanaan RTL RTL 9. Mencermati kerangka evaluasi
Pelaksanaan laporan RTL f. Menganalisis hasil
RTL 10. Menyusun Laporan RTL monitoring dan
11. Menyusun skenario dan evaluasi
menyiapkan bahan g. Melaksanakan PK
gelar karya dan h. Mencermati
membuat Video video kerangka laporan
gelar karya RTL
pelaksanaan RTL i. Menyusun Laporan
12. Mengumpulkan hasil RTL
laporan j. Menyusun skenario
dan menyiapkan
-24-

Perangkat/
Mata Diklat/ Kegiatan Pengajar/
No Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Uraian Kegiatan Penceramah/ Panitia
Kegiatan
bahan gelar karya
dan atau membuat
video gelar karya
pelaksanaan RTL
2. Melakukan penilaian
laporan portofolio
pelaksanaan dan hasil
RTL pada tahap OJT 2
In-Service Training 2 (IST 2)
1. Penjelasan Menjelaskan alur Alur pelaksanaan Bahan Tayang 1. Memperhatikan 1. Menyajikan penjelasan
Teknis IST 2 pelaksanaan IST 2 IST 2 penyajian penjelasan teknis IST 2
teknis IST 2 2. Memberikan motivasi
2. Menyikapi dan
menindaklanjuti secara
positif
2. Presentasi dan Mengukur performa Nilai presentasi Instrumen 1. Menunjukkan semua 1. Membimbing peserta
gelar karya hasil pelaksanaan penilaian bahan dan alat dalam menunjukkan
RTL secara presentasi pelaksanaan RPK dan alat dan bahan RPK
komprehensif PK dalam gelar karya dan PK
2. Menjelaskan proses 2. Mengarahkan peserta
pelaksanaan RPK dan menerima pengunjung
PK dan melakukan
3. Menjawab pertanyaan kunjungan (bergantian
pengunjung antara 2 (dua)
4. Melakukan presentasi kelompok dalam satu
hasil pelaksanaan RTL kelas
3. Menilai presentasi
hasil pelaksanaan RTL
-25-

Perangkat/
Mata Diklat/ Kegiatan Pengajar/
No Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta
Uraian Kegiatan Penceramah/ Panitia
Kegiatan
3. Refleksi Merefleksikan Hasil refleksi Instrumen refleksi Melakukan refleksi Membimbing
Pelaksanaan keseluruhan pelaksanaan RTL pelaksanaan refleksi
RTL pelaksanaan RTL
4. Evaluasi Diklat Mengetahui kualitas Data hasil evaluasi Instrumen Mengisi instrumen Membimbing pengisian
penyelenggaraan evaluasi diklat evaluasi diklat instrumen evaluasi diklat
diklat
-26-

4. Standar Pelaksanaan
a. Sarana
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam Diklat Calon Kepsek
berupa bahan-bahan kegiatan yang dikemas dalam bentuk media
luring (hardcopy atau softcopy) dan daring sesuai dengan jenis,
karakteristik, dan moda diklat yang digunakan.
Secara umum, peralatan dan bahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan Diklat Calon Kepsek untuk setiap moda adalah
sebagai berikut:
Moda Luring Moda Daring Moda Kombinasi
Bahan Pembelajaran LMS Diklat Bahan Pembelajaran
dan perangkatnya (soft Calon Kepsek dan perangkatnya (soft
atau hard copy) atau hard copy)
Instrumen tugas di Instrumen tugas di
setiap tahapan Diklat setiap tahapan Diklat
Calon Kepsek (soft atau Calon Kepsek (soft
hard copy) atau hard copy)
Bahan tayang (soft atau Bahan tayang (soft
hard copy) atau hard copy)
Alat dan bahan praktik Alat dan bahan praktik
pembentukan karakter pembentukan karakter
Instrumen tes awal dan Instrumen tes awal
akhir dan akhir
LCD proyektor, LCD proyektor,
komputer/laptop, komputer/laptop
Sound system Sound system
Whiteboard, papan Whiteboard, papan
fanel, flipchart, dan fanel, flipchart, dan
media pembelajaran media pembelajaran
lainnya lainnya
LMS Diklat Calon
Kepsek

b. Prasarana
Prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan Diklat Calon
Kepsek adalah:
-27-

1) Pada tahap IST moda luring dan kombinasi memerlukan:


a) ruang belajar yang memadai untuk maksimal 20 (dua
puluh) orang;
b) aula/auditorium;
c) halaman untuk kegiatan outdoor;
d) tempat ibadah;
e) kamar mandi.
2) Pada tahap OJT dan IST melalui daring memerlukan jaringan
internet.

c. Pelaksanaan Moda Luring dan Daring


1) Diklat Calon Kepsek moda luring dilaksanakan bagi peserta
yang berasal dari daerah dengan koneksi internet terbatas.
2) Satu kelas pada kegiatan Diklat Calon Kepsek moda daring
terdiri atas 1 (satu) pengajar diklat dan maksimal 20 (dua
puluh) peserta, dibantu dengan operator SIM Diklat Tendik,
admin LMS dan panitia kelas masing-masing 1 (satu) orang;
3) Petugas supervisi memfasilitasi pengajar diklat untuk
melakukan refleksi pada setiap tahapan diklat sesuai jadwal
yang ditetapkan;
4) Pengajar diklat melakukan pembimbingan secara tatap
muka kepada peserta Diklat Calon Kepsek moda luring pada
tahap OJT 1 dan pada tahap OJT 2.

5. Mekanisme pelaporan
Laporan kegiatan Diklat Calon Kepsek merupakan suatu bentuk
akuntabilitas LPD. Laporan menjelaskan latar belakang kegiatan,
tujuan serta sasaran diklat, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan
diklat paling sedikit mencakup waktu dan tempat pelaksanaan,
penceramah dan pengajar diklat, struktur program, jadwal kegiatan,
evaluasi peserta, pengajar, dan penyelenggaraan diklat serta kendala
selama pelaksanaan diklat. Setelah menyelenggarakan kegiatan
diklat, LPD harus segera menyusun laporan kegiatan dan
menyampaikan laporan tersebut kepada Direktorat PPPGTK, dengan
tembusan kepada LPPKSPS.
-28-

6. Sumber Daya Manusia Pelaksanaan Diklat


Sumber daya manusia yang terlibat pada Diklat Calon Kepsek sebagai
berikut.
a. Pada Kegiatan Persiapan Diklat
1) Tim Pengembang
Tim pengembang merupakan Widyaiswara, Kepala Sekolah,
dan Pengawas Sekolah yang ditetapkan oleh Dirjen GTK
untuk menyusun dan mengembangkan perangkat Diklat
Calon Kepsek.
Tim pengembang bertugas menyiapkan petunjuk teknis,
panduan, perangkat bimtek, bahan ajar, format penilaian,
serta mengembangkan SIM dan LMS.
Pada kegiatan pelaksanaan Diklat Calon Kepsek, tim
pengembang dapat bertugas sebagai Narasumber sekaligus
Pengajar Diklat Calon Kepsek.

b. Pada kegiatan Pelaksanaan Diklat


1) Penanggung jawab Diklat
Penanggung jawab diklat adalah seseorang yang ditunjuk
oleh lembaga penyelenggara Diklat Calon Kepsek dan
bertanggungjawab untuk memastikan keterlaksanaan
diklat.
2) Penceramah
Penceramah adalah pejabat berwenang atau tim yang
ditugaskan oleh pejabat berwenang yang memberikan
arahan terkait kebijakan Kementerian dan Pemerintah
Daerah atau memberikan fasilitasi pada Bimtek Pengajar
Diklat.
3) Pengajar Diklat
Pengajar Diklat Calon Kepsek adalah pengajar yang
ditugaskan oleh LPD untuk mendidik, mengajar, melatih,
membimbing, dan memberikan nilai terhadap peserta Diklat
Calon Kepsek. Pengajar Diklat Calon Kepsek berasal dari
Widyaiswara, Dosen, Pengawas Sekolah, dan Kepala Sekolah
dengan persyaratan sebagai berikut:
a) Widyaiswara LPPKSPS, PPPPTK, LPPPTK KPTK, LPMP,
BPSDM
-29-

(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-2;


(2) berpengalaman menjadi widyaiswara paling
sedikit 2 (dua) tahun;
(3) pernah menjadi Kepala Sekolah dan/atau
berpengalaman melatih Calon Kepala Sekolah
atau Kepala Sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun;
(4) telah memperoleh Sertifikat Bimtek sebagai
Pengajar Diklat Calon Kepsek yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(5) terdata di SIM Diklat Tendik.
b) Dosen
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-2;
(2) pernah menjadi Kepala Sekolah dan/atau
berpengalaman melatih Calon Kepala Sekolah
atau Kepala Sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun;
(3) telah memperoleh Sertifikat Bimtek sebagai
Pengajar Diklat Calon Kepsek yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(4) terdata di SIM Diklat Tendik.
c) Pengawas Sekolah
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-2;
(2) berpengalaman menjadi Pengawas Sekolah
paling sedikit 2 (dua) tahun yang ditunjukkan
dengan fotokopi SK Pengawas Sekolah;
(3) pernah menjadi Kepala Sekolah paling sedikit 4
(empat) tahun yang ditunjukkan dengan fotokopi
SK Kepala Sekolah;
(4) telah memperoleh Sertifikat Bimtek sebagai
Pengajar Diklat Calon Kepsek yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(5) terdata di SIM Diklat Tendik.
d) Kepala Sekolah
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-2;
(2) pernah menjadi Kepala Sekolah yang berprestasi
paling sedikit tingkat Provinsi dan ditunjukkan
dengan fotokopi sertifikat prestasi;
-30-

(3) berpengalaman menjadi Kepala Sekolah paling


sedikit 4 (empat) tahun yang ditunjukkan dengan
fotokopi SK Kepala Sekolah;
(4) telah memperoleh Sertifikat Bimtek sebagai
Pengajar Diklat Calon Kepsek yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(5) terdata di SIM Diklat Tendik.
Setiap pengajar diklat yang ditugaskan oleh LPD untuk
memfasilitasi Diklat Calon Kepsek harus memiliki:
a. Surat Keputusan sebagai pengajar diklat yang
dikeluarkan oleh Direktorat PPPGTK.
b. Surat Keputusan dan/atau Surat Tugas sebagai
pengajar Diklat Calon Kepsek pada kegiatan OJT 1, IST
1, OJT 2, dan IST 2 dari LPD. Tugas Materi Manajerial
Selama melaksanakan pendampingan OJT 1 dan OJT 2,
pengajar diklat dapat melaksanakan tugas lainnya.
Bagi pengajar diklat yang ditugaskan di daerah dengan
koneksi internet terbatas dan melakukan pendampingan
secara luring maka harus memiliki surat keputusan dan
surat tugas melakukan pendampingan OJT 1, IST 1, OJT 2
dan IST 2 dari LPD.
4) Mentor
Mentor bertanggung jawab dalam membimbing,
mendampingi, mengarahkan, memberikan umpan balik
pada pelaksanaan OJT 1 dan juga melakukan penilaian
keterlaksanaan tugas pada OJT 2. Terdapat 2 (dua) mentor
yaitu mentor 1 (satu) adalah Kepala Sekolah yang berasal
dari sekolah tempat peserta bertugas dan mentor 2 (dua)
adalah Kepala Sekolah dari sekolah lain tempat magang
peserta diklat. Deskripsi tugas Mentor dijelaskan lebih lanjut
pada Buku Pegangan Mentor.
5) Admin dan Operator SIM Diklat Tendik
Admin dan Operator SIM Diklat Tendik adalah seseorang
yang ditugaskan oleh penyelenggara Diklat Calon Kepsek
dan telah mengikuti bimtek Admin dan Operator SIM Diklat
Tendik serta Admin LMS. Admin dan Operator SIM Diklat
Tendik bertanggung jawab dalam mengelola SIM Diklat
-31-

Tendik, memastikan pengajar diklat dalam melakukan input


nilai sikap dan pengetahuan ke SIM Diklat Tendik, dan
membantu panitia diklat terkait penyediaan administrasi
diklat oleh sistem.
6) Admin LMS
Admin LMS adalah seseorang yang ditugaskan oleh
penyelenggara Diklat Calon Kepsek dan telah mengikuti
Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin
LMS. Admin LMS bertugas dalam mengelola LMS,
memfasilitasi pengajar dan peserta dalam aktivitas
pembelajaran di LMS, serta memastikan pengajar diklat
melakukan penilaian unjuk kerja di LMS Diklat Calon
Kepsek.
7) Panitia Kelas
Panitia kelas adalah staf dari penyelenggara diklat yang
bertugas menyediakan kebutuhan administrasi diklat,
membantu kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran
pada setiap tahapan, serta menganalisa hasil evaluasi diklat,
baik moda luring maupun daring.

c. Pada Penjaminan Mutu Diklat


1) Petugas Pemantauan dan Evaluasi
Petugas pemantauan dan evaluasi adalah pejabat atau staf
yang ditetapkan oleh Direktorat PPPGTK untuk
melaksanakan penjaminan mutu terhadap pelaksanaan
Diklat Calon Kepsek yang diselenggarakan oleh LPD.
2) Petugas Supervisi
Petugas Supervisi adalah seseorang yang ditugaskan oleh
LPPKSPS untuk melakukan penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan pembimbingan dan pembelajaran Diklat Calon
Kepsek yang dilakukan oleh pengajar diklat dan sudah
mengikuti Bimtek Petugas Supervisi Diklat Calon Kepsek.

7. Penilaian
Penilaian peserta Diklat Calon Kepsek adalah proses pengumpulan
dan pengolahan data untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta diklat. Penilaian dilakukan secara komprehensif untuk
-32-

menjamin kegiatan terlaksana dengan baik, transparan, terukur dan


berkualitas. Penilaian yang dilakukan terhadap peserta mencakup
penilaian unjuk kerja, penilaian pengetahuan, dan penilaian sikap.
a. Penilaian Unjuk Kerja (PUK)
Penilaian unjuk kerja yaitu penilaian terhadap kemampuan
peserta dalam penyelesaian tugas-tugas yang ditagihkan dalam
pembelajaran. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan
pada setiap tahapan diklat, yakni OJT 1, IST 1, OJT 2, dan IST 2.
Tugas-tugas (tagihan) dari tiap tahapan yang dinilai sebagaimana
pada tabel berikut.

Tabel 6. Tabel Tagihan dan Bobot Unjuk Kerja


Tahapan Tagihan
Bobot
Diklat
OJT 1 Identifikasi masalah pembelajaran 5%
IST 1 1. Refleksi pelaksanaan penugasan dalam
pembentukan karakter (20%)
2. Hasil Penyelesaian Tugas Materi Manajerial
(15%)
15%
3. Hasil Penyelesaian Tugas Materi Supervisi
Guru dan Tendik (15%)
4. Penyelesaian Rencana Pemecahan Masalah
Pembelajaran (50%)
OJT 2 1. Keterlaksanaan RPK di sekolah sendiri dan
PK di sekolah Magang oleh Mentor 1 dan 2
(15%)
2. Keterlaksanaan RPK di sekolah sendiri dan 30%
PK di sekolah Magang oleh Pengajar Diklat
(15%)
3. Portofolio Hasil Pelaksanaan RTL (70%)
IST 2 Presentasi Gelar Karya dan atau Video Gelar
10%
karya Hasil pelaksanaan RTL
Jumlah Bobot Nilai Unjuk Kerja (PUK) 60%

b. Penilaian Pengetahuan (PP)


Nilai Pengetahuan diperoleh dari nilai tes akhir yang dikerjakan
oleh peserta di IST 1. Nilai pengetahuan memiliki bobot 10%.
-33-

c. Penilaian Sikap (PS)


Nilai Sikap diperoleh dari nilai kehadiran, keaktifan, kedisiplinan,
kemandirian dan penyelesaian tugas selama mengikuti kegiatan
di tahap OJT 1, IST 1, OJT 2, dan IST 2. Nilai sikap diperoleh dari
mentor dan pengajar diklat, sebagai berikut:
Tahap Kegiatan
Unsur Bobot (%)
OJT 1 IST 1 OJT 2 IST 2
Mentor   40
Pengajar diklat     60

Nilai sikap memiliki bobot 30%.


Penilaian akhir Diklat Calon Kepsek diformulasikan sebagai
berikut:

Nilai Akhir (NA) = 60% PUK + 30% PS + 10% PP

Bagi peserta diklat moda daring dan kombinasi yang telah


menyelesaikan dan mengunggah tugas di LMS namun tidak
mendapatkan nilai akibat kelalaian Pengajar Diklat, maka
peserta Diklat Calon Kepsek akan mendapatkan nilai sesuai
dengan batas nilai minimal yang diatur oleh sistem.

d. Kriteria dan Predikat Kelulusan


Peserta dinyatakan “LULUS” dalam Diklat Calon Kepsek apabila
mendapatkan Nilai Akhir (NA) lebih dari 70,00 (>70,00) dengan
predikat Cukup Memuaskan. Adapun peserta yang memperoleh
nilai kurang dari sama dengan 70,00 (≤70,00) dinyatakan “TIDAK
LULUS”.
Pengambilan keputusan akhir untuk menentukan kriteria
kelulusan peserta Diklat Calon Kepsek menggunakan kategori
predikat sebagai berikut.
Tabel 7. Predikat dari Nilai Akhir pada Diklat Calon Kepsek
Angka Predikat
91,00 – 100,00 Sangat Memuaskan
81,00 – 90,00 Memuaskan
71,00 – 80,00 Cukup Memuaskan
-34-

8. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)


a. Peserta diklat yang dinyatakan lulus Diklat Calon Kepsek diberi
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Calon
Kepala Sekolah dengan Nomor Registrasi Kepala Sekolah (NRKS).
b. Peserta diklat yang dinyatakan tidak lulus akan diberikan Surat
Keterangan mengikuti Diklat Calon Kepsek dan diberikan
kesempatan untuk mengikuti kembali Diklat Calon Kepsek paling
banyak 2 (dua) kali.
c. STTPP ditandatangani oleh Dirjen GTK, Kepala LPPKSPS, serta
Kepala LPD (apabila yang yang melaksanakan LPD), sedangkan
Surat Keterangan ditandatangani oleh Kepala LPD;
d. STTPP atau Surat Keterangan dengan tandatangan digital
diterbitkan dalam bentuk elektronik dan dapat diakses oleh
peserta apabila nilai telah selesai diolah di SIM Diklat Tendik.
STTPP Calon Kepala Sekolah yang telah diterbitkan oleh Kementerian
melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
sebelum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
diundangkan, tetap berlaku.

E. Organisasi Penyelenggara
Penyelenggara Diklat Calon Kepsek bertugas mengelola, melaksanakan,
mengevaluasi, melaporkan, serta menyediakan sarana dan prasarana
pendukung. Adapun bagan instansi penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek
sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Instansi Penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek.


-35-

1. Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal merupakan unit utama yang bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek dengan tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut:
a. menetapkan tim pengembang norma, standar, prosedur, dan
kriteria (NSPK) Diklat Calon Kepsek.
b. mengembangkan kebijakan pelaksanaan Diklat Calon Kepsek.
c. menetapkan LPD sebagai mitra LPPKSPS dalam
menyelenggarakan Diklat Calon Kepsek.
d. menerbitkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
Elektronik (e-STTPP).

2. Direktorat PPPGTK
Direktorat PPPGTK sebagai unit yang bertanggungjawab untuk
mengelola kegiatan Diklat Calon Kepsek memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
a. menyusun Panduan Pelaksanaan Diklat Calon Kepsek.
b. menyusun Panduan Supervisi Diklat Calon Kepsek.
c. menyusun Panduan Bimtek Pengajar Diklat, Bimtek Admin dan
Operator SIM Diklat Tendik serta Admin LMS, dan Bimtek
Petugas Supervisi.
d. melaksanakan rapat koordinasi Diklat Calon Kepsek.
e. mengembangkan SIM Diklat Tendik.
f. mengembangkan LMS Diklat Calon Kepsek.
g. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek Pengajar Diklat Calon
Kepsek Tahun 2020.
h. menyusun Buku Pegangan Peserta dan Narasumber Bimtek
Pengajar Diklat Calon Kepsek.
i. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek Admin dan Operator SIM
Diklat Tendik serta Admin LMS.
j. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek Petugas Supervisi Diklat
Calon Kepsek.
k. mengembangkan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu
dalam pelaksanaan Diklat Calon Kepsek.
l. menetapkan Pengajar Diklat melalui Surat Keputusan.
-36-

3. LPPKSPS
LPPKSPS sebagai koordinator penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mengoordinasikan pelaksanaan Diklat Calon Kepsek.
b. mengembangkan bahan pembelajaran beserta perangkat
pembelajaran lainnya pada Diklat Calon Kepsek.
c. mengelola SIM Diklat Tendik.
d. mengelola LMS Diklat Calon Kepsek.
e. memverifikasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah disepakati
oleh LPD dengan Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota,
Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota, Penyelenggara Satuan
Pendidikan oleh masyarakat untuk pelaksanaan Diklat Calon
Kepsek.
f. melaksanakan supervisi pelaksanaan proses pembelajaran Diklat
Calon Kepsek yang dilakukan oleh LPD dan dilaporkan ke
Direktorat PPPGTK.
g. menerima laporan hasil Diklat Calon Kepsek yang dilaksanakan
oleh LPD.
h. melaporkan hasil penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek kepada
Direktorat PPPGTK.
i. melakukan evaluasi pelaksanaan Diklat Calon Kepsek pada akhir
tahun anggaran.

4. LPD Calon Kepala Sekolah


LPD memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
a. menyepakati PKS dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dengan
Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota, Badan Diklat
Provinsi/Kabupaten/Kota, Penyelenggara Satuan Pendidikan
oleh masyarakat untuk pelaksanaan Diklat Calon Kepsek.
b. melaksanakan orientasi penggunaan LMS bagi peserta.
c. melaksanakan Diklat Calon Kepsek.
d. memfasilitasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi.
e. memfasilitasi pelaksanaan supervisi Diklat Calon Kepsek.
f. menerbitkan STTPP peserta diklat yang ditandatangani oleh
Dirjen GTK, Kepala LPPKSPS, dan Kepala LPD.
-37-

g. menerbitkan Surat Keterangan bagi peserta Diklat Calon Kepsek


yang tidak Lulus.
h. melaporkan hasil Diklat Calon Kepsek ke LPPKSPS.

5. Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota


Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. menyiapkan dan mengusulkan bakal calon Kepala Sekolah yang
telah dinyatakan lulus seleksi substansi untuk mengikuti Diklat
Calon Kepsek.
b. mengadakan PKS dengan LPPKSPS, dan/atau LPD yang disetujui
oleh Dirjen GTK.
c. mengundang peserta Diklat Calon Kepsek.

6. Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota


Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program Diklat Calon Kepsek.
b. mengadakan PKS dengan LPPKSPS, dan/atau LPD yang disetujui
oleh Dirjen GTK.

7. Penyelenggara Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh


Masyarakat
Penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. berkoordinasi dengan Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota
dalam menyiapkan dan mengusulkan peserta Diklat Calon
Kepsek.
b. mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan LPPKSPS dan/
atau dengan LPD yang disetujui oleh Dirjen GTK.

F. Pembiayaan
Biaya Diklat Calon Kepsek bersumber dari anggaran Pemerintah,
Pemerintah Daerah, masyarakat, atau sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
Pembiayaan Pendidikan dan Pelatihan diatur tersendiri.
-38-

G. Evaluasi Pelaksanaan Diklat


Evaluasi dimaksudkan untuk memandu proses pelaksanaan pembelajaran
dan ketercapaian Kompetensi sesuai dengan karakteristik Diklat Calon
Kepsek. Evaluasi meliputi evaluasi peserta, evaluasi pengajar diklat, dan
evaluasi penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek.
1. Evaluasi Peserta
Evaluasi peserta dilakukan dengan mengukur reaksi dan hasil
belajar peserta.
a. Evaluasi Reaksi Peserta
Evaluasi Reaksi Peserta dilaksanakan untuk mengetahui
kepuasan peserta dalam pelaksanaan diklat dengan mengisi
instrumen ‘smiley face’. Instrumen ‘smiley face’ pada tahap IST
diisi setiap hari oleh peserta setelah pembelajaran berakhir, dan
pada tahap OJT diisi di setiap akhir pembimbingan.
b. Evaluasi Hasil Belajar Peserta
Evaluasi hasil belajar peserta dilakukan melalui penilaian sikap,
pengetahuan dan unjuk kerja untuk mengetahui tingkat
ketercapaian proses pembelajaran.
2. Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk
mengetahui kualitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di akhir
kegiatan Diklat Calon Kepsek. Evaluasi penyelenggaraan meliputi:
a. Program Kegiatan
b. Layanan Diklat
1) Fasilitas Pembelajaran
2) Akomodasi
3) Konsumsi
c. Pengajar Diklat
Pelaksanaan Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
secara detail dibahas di Panduan Diklat Calon Kepsek.
-39-

H. Penjaminan Mutu
1. Ruang Lingkup
Penjaminan Mutu Diklat Calon Kepsek merupakan upaya yang
dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan diklat sesuai
ketentuan, tepat sasaran, dan tepat waktu.
Dalam rangka menjamin mutu, dilakukan beberapa hal sebagai
berikut:
a. mengidentifikasi permasalahan terkait penyelenggaraan diklat.
b. mengevaluasi tingkat keberhasilan diklat melalui pengendalian
program diklat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pelaporan.

2. Supervisi
Supervisi merupakan sebuah proses pengamatan, fasilitasi refleksi
pembelajaran bagi pengajar diklat, serta pemberian bantuan
akademik dan umpan balik terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran Diklat Calon Kepsek agar sesuai standar yang telah
ditetapkan. Supervisi dilaksanakan oleh LPPKSPS. Kegiatan supervisi
dilaksanakan oleh petugas yang telah mendapatkan sertifikat sebagai
Petugas Supervisi Diklat Calon Kepsek yang diterbitkan paling lama
tahun 2020.
Ketentuan pelaksanaan supervisi sebagai berikut.
a. Petugas supervisi ditugaskan oleh LPPKSPS.
b. Petugas Supervisi melaksanakan supervisi menyesuaikan dengan
moda yang diberlakukan dalam diklat.
c. Supervisi pada Diklat Calon Kepsek moda luring hanya dilakukan
pada tahap IST; sedangkan pada moda daring atau kombinasi
dilakukan pada semua tahap diklat.
d. Sasaran supervisi adalah pengajar dan peserta diklat.
e. Petugas supervisi melakukan supervisi terhadap paling banyak
lima pengajar diklat.
f. Petugas supervisi melakukan supervisi dengan fokus pada materi
inti diklat dan melakukan refleksi sesuai jadwal yang ditetapkan
bersama antara Petugas Supervisi dan Pengajar Diklat.
g. Petugas Supervisi tidak boleh merangkap sebagai pengajar diklat
dalam waktu yang bersamaan.
-40-

h. Pelaksanaan supervisi terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan,


evaluasi dan pelaporan.
i. Petugas supervisi mengolah, menganalisis dan melaporkan hasil
supervisi kepada LPPKSPS.
j. LPPKSPS melaporkan hasil supervisi kepada Direktorat PPPGTK.
k. Sumber dana dibebankan pada APBN, APBD, dan sumber sah
lain yang tidak mengikat.
Penjelasan secara lebih detail tentang supervisi dijelaskan pada
Panduan Supervisi Diklat Calon Kepsek.

3. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi Diklat Calon Kepsek perlu dilakukan
sebagai bagian dari pengendalian program secara menyeluruh.
Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan
masukan kepada pihak yang berkepentingan. Hasil evaluasi program
ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan, perbaikan, dan
pengembangan.
Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pemantauan dan evaluasi mengacu pada pengendalian,
terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan ketercapaian tujuan
program.
b. Instrumen pemantauan dan evaluasi yang digunakan disusun
oleh Direktorat PPPGTK dalam bentuk angket, lembar
pengamatan, atau pedoman wawancara.
c. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Penyelenggara Program,
termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2)
Pengajar Diklat, dan (3) peserta. Jumlah responden disesuaikan
dengan kebutuhan dengan prinsip pada keterwakilan sasaran
pemantauan di seluruh tempat pelaksanaan program.
d. Petugas pemantauan dan evaluasi terdiri dari unsur Direktorat
PPPGTK, LPPKSPS, dan LPD.
e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan paling sedikit
1 (satu) kali selama pelaksanaan kegiatan.
f. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana
atau petugas pemantau.
g. Selain pemantauan dan evaluasi dari Direktorat PPPGTK, setiap
-41-

LPD melakukan pemantauan dan evaluasi secara internal


dengan cakupan yang sama yaitu persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan.

I. SIM Diklat Tendik


Pengguna Diklat Calon Kepsek (peserta, pengajar diklat, petugas supervisi)
akan didaftarkan melalui Sistem Informasi Manajemen Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (SIM PKB). Pada moda daring dan kombinasi,
pengguna akan mengakses LMS Diklat Calon Kepsek melalui SIM Diklat
Tendik. Materi di LMS Diklat Calon Kepsek ini bersumber dari bahan
pembelajaran Diklat Calon Kepsek yang dikembangkan menjadi aktivitas-
aktivitas pembelajaran berupa teks, gambar, video atau audio yang
tersimpan di server repository, serta fasilitas video conference dan chatting
sebagai salah satu sarana interaksi langsung antara pengajar diklat dan
peserta. Selama Diklat Calon Kepsek berlangsung, data seluruh aktivitas
dan hasil pembelajaran setiap peserta akan terekam dan tersimpan di LMS.
Dalam rangka memberikan gambaran skematik SIM Diklat Calon Kepsek,
pada bagian berikut ini disajikan alur sistem informasi manajemen
penyelenggaraan Diklat Calon Kepsek melalui daring pada setiap tahapan.

LPPKSPS
-42-

Gambar 3. Alur Diklat Calon Kepsek Moda Daring


-43-

Sedangkan alur sistem informasi manajemen penyelenggaraan Diklat


Calon Kepsek melalui luring pada setiap tahapan sebagaimana alur gambar
berikut.

LPPKSPS
-44-
-45-

Gambar 4. Alur Diklat Calon Kepsek Moda Luring

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

IWAN SYAHRIL
Salinan sesuai dengan aslinya
Koordinator Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD

Temu Ismail
NIP. 197003072002121001

Anda mungkin juga menyukai