Anda di halaman 1dari 15

Laporan Pratikum Eco-Enzyme

Laporan untuk memenuhi tugas

P5 ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila )

Tema: Gaya hidup berkelanjutan


Judul projek: sampah dilingkungan sekitar
Pembuatan Eco Enzyme
Disusun oleh:
 Kristin Simalango
 Prima Marbun
 Fujianta Nainggolan
 Celestina Sihombing
 Rema Butar-butar
 Mona Sinurat
 Michael Simanjuntak
 Farel Purba
 Michael Koyong
 Reyvan Simanjuntak
 John Purba
SMA Katolik Cinta Kasih Kota Tebing Tinggi
Kel. 1 Kelas X.5 Tahun Ajaran 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.


Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
laporan penelitian yang berjudul “pratikum eco enzyme” dengan
tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang
membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi


manfaat bagi pembaca.

Tebing tinggi, Mei 2023


Daftar isi:
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………
1.3 Tujuan………………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 defenisi eco enzyme…………………………………………………….............
2.2 manfaat eco enzyme...................................................................
2.3 cara mengatasi kegagalan eco enzyme.......................................
2.4 cara mempercepat waktu eco enzyme.......................................
2.5 bahan-bahan dan alat pembuatan eco enzyme..........................
2.6 langkah-langlah pembuatan eco enzyme....................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 kesimpulan…………………………………………………………......................
3.2 saran………………………………………………………………………...................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eco-enzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan
buah-buahan dengan substrat gula merah atau molase. Prinsip proses pembuatan
ecoenzyme sendiri sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air
sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih
disukai karena lebih mudah digunakan dan mempunyai banyak manfaat (Junaidi et al.,
2021). Keistimewaan eco-enzyme dibandingkan dengan pembuatan kompos adalah tidak
memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada proses pembuatan
kompos, bahkan produk ini tidak memerlukan bak komposter dengan spesifikasi tertentu.
Wadah yang diperlukan hanya wadah dari plastik dan mempunyai tutup yang masih rapat.
Eco-enzyme umumnya dapat dibuat dari kulit buah dan sisa sayuran salah satunya yaitu kulit
pisang, kulit buah nanas, sayuran kol, sawi putih dan batang kangkong (Nurhamidah et al.,
2021).
Ada dua alternatif yang dapat diajukan untuk memecahkan permasalahan limbah
organik yaitu pertama membuang limbah tersebut pada suatu tempat yang aman, kedua
yaitu mengolah limbah tersebut menjadi bahan yang bermanfaat. Mendaur ulang limbah
organik jauh lebih menguntungkan dari pada tindakan pertama, dan telah biasa dilakukan
pada bidang pertanian yaitu untuk pupuk kompos (Andriyeni, et al. 2017).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. apa manfaat dari pembuatan ecoenzyme?


b. Langkah-langkah pembuatan eco enzyme
c. Bagaimana mengatasi kegagalan dan mempercepat pembuatan eco enzyme?

1.3 Tujuan pembuatan dan laporan


Untuk menambah wawasan dan memberikan motivasi kepada khalayak ramai untuk lebih
kreatif dalam mendaur ulang sampah. Dan penulis membuat dan memlaporkan eco enzyme
untuk memenuhi tugas P5 dan

2 Tujuan penelitian ini


adalah :
3 a. Mengetahui alat dan
bahan apa saja yang perlu
disiapkan dalam
4 pembuatan Eco-enzyme.
5 b. Mengetahui prinsip
dasar pembuatan Eco-
enzyme.
6 c. Mempelajari proses
pembuatan bahan aktif Eco-
enzyme dari limbah
7 kulit buah pisang, pepaya,
jeruk, semangka, brokoli,
sereh, gula aren,
8 dan air AC.
9 d. Mengetahui
karakteristik bahan aktif
Eco-enzyme yang
dihasilkan
10 melalui proses fermentasi
11 Tujuan penelitian ini
adalah :
12 a. Mengetahui alat dan
bahan apa saja yang perlu
disiapkan dalam
13 pembuatan Eco-enzyme.
14 b. Mengetahui prinsip
dasar pembuatan Eco-
enzyme.
15 c. Mempelajari proses
pembuatan bahan aktif Eco-
enzyme dari limbah
16 kulit buah pisang, pepaya,
jeruk, semangka, brokoli,
sereh, gula aren,
17 dan air AC.
18 d. Mengetahui
karakteristik bahan aktif
Eco-enzyme yang
dihasilkan
19 melalui proses fermentasi
20 Tujuan penelitian ini
adalah :
21 a. Mengetahui alat dan
bahan apa saja yang perlu
disiapkan dalam
22 pembuatan Eco-enzyme.
23 b. Mengetahui prinsip
dasar pembuatan Eco-
enzyme.
24 c. Mempelajari proses
pembuatan bahan aktif Eco-
enzyme dari limbah
25 kulit buah pisang, pepaya,
jeruk, semangka, brokoli,
sereh, gula aren,
26 dan air AC.
27 d. Mengetahui
karakteristik bahan aktif
Eco-enzyme yang
dihasilkan
28 melalui proses fermentasi.
29 Tujuan penelitian ini
adalah :
30 a. Mengetahui alat dan
bahan apa saja yang perlu
disiapkan dalam
31 pembuatan Eco-enzyme.
32 b. Mengetahui prinsip
dasar pembuatan Eco-
enzyme.
33 c. Mempelajari proses
pembuatan bahan aktif Eco-
enzyme dari limbah
34 kulit buah pisang, pepaya,
jeruk, semangka, brokoli,
sereh, gula aren,
35 dan air AC.
36 d. Mengetahui
karakteristik bahan aktif
Eco-enzyme yang
dihasilkan
37 melalui proses fermentasi.

Bab 2
Pembahasan

2.1 Defenisi Eco Enzyme


Eco Enzyme bisa diartikan sebagai cairan serba guna yang dibuat dari hasil
fermentasi mulai dari sisa buah, sayuran, hingga air, dan gula. Setelah melewati tahap
pemrosesan, hasil akhirnya adalah berupa cairan dengan warna kecoklatan dan aroma
asam yang segar.
3 bulan adalah waktu minimal proses fermentasi, eco enzyme tetap bisa dipanen
meski masa fermentasi lebih dari 3 bulan, hanya saja cairan eco enzyme akan berkurang
atau menyusut atau kemungkinan akan di dapati lapisan mother enzyme (jelly enzyme) lebih
banyak dan airnya menyusut atau habis.

2.2 Manfaat Eco-Enzyme


1. Sebagai disinfektan,

eco enzyme mampu membunuh bakteri dan jamur, sehingga dapat


digunakan sebagai pengganti pembersih dan pestisida berbahan kimia.

2. Sebagai cairan pembersih.


Eco enzyme bisa digunakan sebagai cairan pembersih ramah lingkungan.
Kabarnya Eco enzyme dapat dipakai membersihkan kaca dan kamar
mandi. Namun, saat mencoba membuat cairan ini saya hanya
memanfaatkan untuk pupuk organic tanaman di halaman rumah.
3. Sebagai pupuk tanaman.
Setelah cairan fermentasi selesai, hasilnya dapat dipakai sebagai pupuk
tanaman. Namun, tidak langsung digunakan pada tanaman.
4. Pengusir hama.
Cairan eco enzyme juga bisa digunakan sebagai desinfektan dan pengusir
hama juga. Karena serangga seperti kecoa, semut, lalat dan nyamuk tidak
suka dengan cairan ini.

5. Membantu melestarikan lingkungan sekitar.


Dalam proses fermentasi yang terjadi, karbondioksian (CO2) akan diubah
menjadi karbonat (CO3), senyawa ini bermanfaat untuk menjaga tanaman
laut dan kehidupan biota laut.
6. Bahan untuk mengelola limbah produk susu.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Arun dan Sivashanmugam (2015)
menemukan bahwa eco enzyme mengandung aktivitas amilase, protase dan
lipase, yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah produk susu,
dimana terkandung karbohidrat, protein dan lemak yang membutuhkan
enzim-enzim tersebut agar dapat terolah.

Komposisi penggunaan eco enzyme


2.3 cara mengatasi kegagalan pada Eco Enzyme
Eco enzyme yang mengalami kegagalan, biasanya terdapat lapisan hitam di
permukaan eco enzyme, bau yang dihasilkan berbau busuk seperti air got, eco enzyme yang
gagal dapat di perbaiki dengan cara menambahkan molases dan menambah masa panen
satu bulan lagi.

2.4 cara mempercepat waktu fermentasi eco ezyme


Pembuatan eco-enzyme dapat dipercepat dengan penambahan ragi. DMuliarta,
peneliti tersebut menyatakan, penambahan ragi mampu menghasilkan eco-enzym sesuai
syarat standar untuk keperluan desinfektan dalam waktu 8-10 hari.

2.5 bahan-bahan dan alat pembuatan eco enzyme


Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun.
Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik
sayur dan buah. E ko-enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula
coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.

Alat-alat eco-enzyme:

1. toples atau container plastic (jangan kaca!)


2. timbangan
3. pisau

bahan-bahan eco-enzyme:

1. bahan organic, kulit buah dan sisa-sisa sayuran


2. gula, yang digunakan adalah jenis gula aren, gula kelapa, gula lontar, molase cair, atau
molase kering. Tidak dianjurkan menggunakan gula pasir karena bukan termasuk gula
murni.
3. Air, bisa menggunakan air galon, air sumur, air PAM, air hujan, maupun air sisa buangan AC.
2.6 langkah-langkah pembuatan eco-enzyme
Langkah-langkah pembuatan eco enzyme sebagai berikut, yaitu:

1. Membersihkan wadah dari sisa sabun/bahan kimia.

(TIPS: Wadah yang digunakan memiliki tutup bermulut lebar, bisa besar/kecil,
berbahan plastik, tidak bermulut sempit karena rentan meledak, dan tidak berwadah
kaca karena rentan pecah.)

2. Ukur volume wadah.


3. Masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah.
4. Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air.
5. Masukkan potongan sisa buah dan sayur sebesar 30% dari berat air, lalu aduk rata.
6. Tutup rapat dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.
7. Selama 1 minggu pertama, buka tutup wadah untuk membuang gas.
8. Aduk pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90.

Lokasi penyimpanan eco-enzyme yang baik:

1. Tidak terkena sinar matahari langsung.


2. Memiliki sirkulasi udara yang baik.
3. Jauh dari wifi, WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah dan bahan
kimia.
Bab 3

Penutup

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam pembuatan eco-enzyme

sebagai hand sanitizer spray dapat disimpulkan bahwa:

1. Eco-enzyme merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi dari limbah organik, gula
merah dan air yang dapat dimanfaatkan sebagai banyak produk. Eco-enzyme yang
bisa digunakan sebagai hand sanitizer spray terdapat pada sampel pengenceran 5:40
dengan fermentasi eco-enzyme 3 bulan. Emulsi cairan pada hand sanitizer ini
bersifat stabil dan nilai pH yang didapatkan pada hand sanitizer spray dengan rasio
pengenceran 5:40 yakni 4,5 dimana nilai tersebut memenuhi standar syarat mutu.
2. Cairan eco-enzyme yang dihasilkan berwarna coklat dengan aroma asam khas
buah jeruk. Warna dan aroma yang dihasilkan dipengaruhi oleh bahan baku
yang digunakan serta lama waktu fermentasi. Bahan baku yang digunakan
mempengaruhi tingkat keberhasilan fermentasi, apabila limbah organik yang
digunakan sudah busuk maka akan menghasilkan bau yang tidak sedap,
sedangkan lama waktu fermentasi mempengaruhi tingkat keasaman eco-
enzyme. Eco-enzyme dengan waktu fermentasi 2,5 bulan mendapakan nilai pH
3, sedangkan eco-enzyme dengan waktu fermentasi 3 bulan mendapatkan nilai
pH 1,5.
3.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis menyarankan untuk
melakukan uji aktivitas enzim agar diketahui jenis enzim yang terkandung dalam
eco-enzyme.

Daftar pustaka
https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3998/eko-enzim-pengolahan-sederhana-sampah-rumah-tangga-
hasilkan-cairan-serbaguna#:~:text=Eko-enzim%20merupakan%20produk%20ramah%20lingkungan%20yang
%20mudah%20dibuat,air%20dengan%20perbandingan%203%20%3A%201%20%3A%2010.

https://www.agronasa.com/apa-itu-eco-enzyme/
https://fkm.unair.ac.id/bagaimana-cara-membuat-eco-enzyme-simak-penjelasan-berikut-ini/

Anda mungkin juga menyukai