Anda di halaman 1dari 2

Formula Eco-Enzym atau dalam bahasa Indonesia disebut ekoenzim (EE)

ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong penggiat pertanian organic di


Thailand pada tahun 2003. Yang melatarbelakangi adalah kenyataan bahwa
60% dari sampah yang terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
sebagian besar merupakan sampah organic. Sampah organic selain
menimbulkan masalah lingkungan dari proses pembusukan juga
menyumbang pembetukan gas Methana, gas rumah kaca yang menyebabkan
efek pemanasan global . Dengan proses pembuatan ekoenzim akan
mengurangi beban TPA

 Eco- enzyme adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur


organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula
merah atau gula tebu), dan
 Pembuatan eco-enzym hanya membutuhkan air, gula sebagai
sumber karbon, dan sampah organic sayur mentah dan buah yang
belum diolah.

PROSES ECO-ENZYM

 Jenis sampah organik yang diolah menjadi eco enzyme hanya sisa
sayur atau buah yang mentah.
 Fermentasi yang menghasilkan alkohol dan asam asetat yang
bersifat disinfektan hanya dapat diaplikasikan pada produk tanaman
karena kandungan karbohidrat (gula) di dalamnya, karena itu
pastikan sampah sisa sayur dan buah terpisah dari sampah organik
atau non-organik lainn
 Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan
dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan
cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme.
 Pada bulan ketiga, EE kita sudah bisa dipanen. Caranya adalah
dengan menyaring menggunakan kain yang sudah tidak terpakai
atau baju juga bisa digunakan untuk saringan.
 Sisa atau ampas EE dapat kita gunakan untuk beberapa manfaat
seperti:

1. Sebagai starter (ease) atau untuk membantu mempercepat


proses pembuatan EE selanjut

1. Untuk membantu proses penguaraian di dalam septitank dengan


terlebih dahulu dihancurkan dan masukkan ke dalam saluran toilet.
2. Sebagai kompos dengan cara meletakkannya selapis demi selapis di
dalam tanah.

Fungsi Ekoenzim

 Eco Enzyme dapat dijadikan sebagai cairan multiguna dan


aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan.
Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio- kimia di
alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan
sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah
satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur
untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi
pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang
efektif.
 Produkeco-enzyme biasa digunakan sebagai desinfektan yang
mampu membunuh bakteri dan jamur sehingga dapat digunakan
sebagai pestisid
 Selain itu juga dapat digunakan sebagai pembersih rumah tangga
karena produk eco-enzyme yang dihasilkan mamberikan aroma
asam yang se
 Dari kelima produk eco-enzyme semuanya menghasilkan aroma
asam. Aroma asam yang dihasilkan berasal dari asam asetat yang
terdapat dalam cairan produk eco- enzyme tersebut.

KELOMPOK 5

KEVIN

DIVA MAULANA

MUHAJIROH

FERY ROHMAT

NOVEBRI LANA

Anda mungkin juga menyukai