Anda di halaman 1dari 2

Inisiasi 8

Selamat berjumpa kembali di inisiasi terakhir. Anda telah mempelajari materi modul 1-8,
dengan demikian Anda tentunya sudah memahami materi mata kuliah ini. Bila pemahaman Anda masih
kurang, Anda dapat mempelajarinya kembali agar Anda lebih siap dalam mengikuti UAS. Selamat
mengikuti tuton.

Saudara, runtuhnya rezim Soeharto 21 Mei 1998 menimbulkan semangat reformasi yang
cenderung “kebablasan” di segala aspek kehidupan, termasuk dunia penerbitan. Banyak bermunculan
penerbit buku sastra di kota-kota besar, akan tetapi banyak pula yang rontok. Sejalan dengan itu
banyak pula bermunculan nama (penulis) baru di samping nama-nama lama yang semakin berkibar.
Bila Jassin berpendapat bahwa dalam sastra Indonesia setiap 15 atau 25 tahun terjadi
pergantian generasi yang melahirkan angkatan baru, Korrie Layun Rampan berpendapat bahwa untuk
menentukan lahirnya angkatan sastra baru bila hanya berdasarkan rentang waktu tertentu merupakan
hal yang kurang bertanggung jawab. Menurut Korrie, terbentuknya sebuah angkatan sastra harus
memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
1. Adanya sekelompok sastrawan yang menjadi pendukung angkatan sastra tersebut.
2. Adanya karya sastra yang inovatif, spesifik, kreatif, inspirasi, dan mengandug pergeseran
pemikiran dengan cara mengungkapkan pemikiran baru dan pendirian baru yang berbeda
dari angkatan sebelumnya, sehingga melahirkan wawasan estetik yang baru.

Setiap angkatan harus mempunyai pelopor literer yang menjadi kiblatnya. Tanpa pelopor dan
pendukung tidak mungkin lahir suatu angkatan sastra. Siapa saja pelopor literer yang menjadi kiblat
sastra Periode 2000? Pelopor literer di bidang puisi yang menjadi kiblat adalah Afrizal Malna, di bidang
cerpen Seno Gumira Ajidarma, dan di bidang novel Ayu Utami.

Afrizal sebagai penyair memiliki wawasan estetika baru setelah Sutardji, khususnya dalam
penggunaan bahasa dan ekspresinya. Lirik puisi-puisi Afrizal nirbait, artinya, puisi tidak pernah berakhir
karena dapat dibalik secara sungsang --- baitnya dapat dibalik ke atas atau ke bawah – maknanya tidak
akan berubah. Selain itu Afrizal juga menggeser peran aku lirik menjadi benda-benda, sehingga dapat
memunculkan makna baru aku lirik ke benda-benda yang sederajat.

Bagi Korrie, Seno Gumira Adjidarma, pelopor cerpenis ini telah memperbarui wawasan estetika
penulisan cerpen dengan pola pengucapan. Estetika baru yang dikembangkan Seno adalah
pengembangannya terhadap sastra murni yang tidak memisahkan antara wacana prosa dan puisi dalam
narasi dan ritmik, sintaksis dan puitik dan ditulis secara lentur, jernih, untuk menyampaikan amanat
cerita. Selain itu Seno juga mengekalkan konvensi umum dalam pembaruan lewat bentuk pengucapan
baru yang liris dan spektakuler.
Cerpenis lain yang tulisanya satiris, ironis, getir dalam kisah-kisah komikus yang giris, dan
mencerminkan refleksi sosial kemasyarakatan adalah Ahmadun Y. Herfanda. Ahmadun menampilkan
hal-hal yang ironis secara hiperbola sebagai sindiran dan kritik pedas kepada pemerintah. Selain itu dia
juga mengembangkan narasi komikal di dalam fiksi

Di bidang novel periode 2000 dipelopori oleh Ayu Utami melalui novel Saman. Ayu mampu
melahirkan wawasan esetika baru, yaitu dalam wujud wacana gabungan fiksi, esai, dan puisi.
Metaforanya plastis puitis. Contoh penggalan karya Ayu dapat Anda baca di halaman 9.19-9.20. Di
samping Ayu ada novelis Dewi Lestari, Fira Basuki, dan Jenar Mahesa Ayu.

Permulaan 1960 sampai awal 1970 sastra populer di Indonesia dibanjiri novel silat, novel
terjemahan dan saduran dari barat seperti novel detektif, novel western (dari AS) dengan tokoh-tokoh
penunggang kuda (cowboy), novel perang, dan novel spionase. Novel-novel yang diterjemahkan antara
lin karanganAgatha Christie, Mickey Spilane, George Simenon, Charlotte Amstrong, Ian Flemming
dengan James Bond-nya, dll.

Chicklit dan teenliit

Chicklit kependekan dari chick literature, yaitu sebuah genre sastra (kususnya novel) yang ditulis
oleh perempuan, tokoh utamanya perempuan, secara eksklusif ditujukan kepada pembaca perempuan
muda, cerdas, mandiri, berani, dll. Ciri-ciri chicklit yaitu alurnya tentang pencarian jati diri tokoh utama.
Novel jenis ini bertutur tentang percintaan, tetapi bukan merupakan masalah utama, masih ada sub-sub
masalah, misalnya tentang persahabatan, masalah di kantor dengan teman atau atasan, atau masalah
dengan orang tua. Struktur ceritanya idak harus berakhir di perkawinan, kadang danya berpacaran saja
atau hidup bersama (maklum, genre sastra ini berasal dari Amerika). Perwajahan novel ini selalu meriah,
warna-warni sampul depan dan belakangnya.

Sedangkan yang disebut teenlit, kependekan dari teen dan literature adalah tulisan untuk anak
belasan tahun, sastra untuk anak belasan tahun (anak remaja). Teenlit berisi kisah tentang percintaan,
impian, khayalan gadis remaja dari SMP sampai mahasiswa semester awal. Novel semacam ini
meningkat kepopulerannya sejak tahun 2000.

Saudara, untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi Sejarah Sastra, Anda harus
membaca uraian materi dalam buku materi pokok, mengerjakan latihan dan tes formatif dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai