Anda di halaman 1dari 6

BAHAN BACAAN SASTRA BUJANGGA BARU

 Latar belakang

1. adanya tendesi karya sastra yang sebelumnya lebih. bersifat politik. Hal ini dinilai sudah
tidak sesuai lagi. dengan keadaan masyarakat dan mengarah kepada nasionalisme;

2. menggeloranya semangat persatuan yang hidup di kalangan bangsa Indonesia termasuk


golongan sastrawan. Golongan sastrawan tidak mau ketinggalan berjuang untuk membentuk
persatuan bangsa dengan pembaharuan dalam bidang kesusastraan. Mengadakan

 Kenapa angkatan 30’an bisa disebut pujangga Baru

Angkatan 30’an disebut Pujangga Baru karena pada tahun 1933, Sutan Takdir Alisjahbana,
Amir Hamzah, dan Armijn Pane mendirikan majalah sastra bernama Pujangga Baru. Majalah
ini menjadi wadah bagi para penulis muda untuk mengekspresikan gagasan dan karya
mereka. Angkatan Pujangga Baru merupakan sebuah angkatan sastra yang muncul pada tahun
1933 di bawah pimpinan Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane. Angkatan ini
mendasarkan diri pada semangat kebangsaan dan pembentukan budaya baru dalam gaya yang
lebih modern dan mengarah ke depan. Angkatan Pujangga Baru melahirkan banyak sastrawan
dan penyair piawai yang karya-karyanya masih dikenal hingga kini, Karya-karya mereka
dianggap sebagai karya sastra modern Indonesia yang intelektual, nasionalistik, dan elitis.

 Ciri – ciri & karakteristik

1. Tema pokok ceritanya tidak lagi berkisar pada masalah adat, tetapi masalah kehidupan kota
atau modern. Hal ini dapat kita ketahui pada karya Sanusi Pane yang bejudul “Manusia
Baru”, pada karya Sutan Takdir Alisyabana yang berjudul “ Layar Berkembang” dan lain-
lainnya.

2. Mengandung nafas kebangsaan atau unsur nasional. Hal ini terlihat dalam
karyanya Asmara Hadi yan berjudul “ Dalam Lingkungan Kawat Berduri”, pada karya
Selasih yang berjudul “Pengaruh Keadaan”, dan karya A. Hasmy kumpulan sajak berjudul “
Kawat Berduri”.

3. Memiliki kebebasan dalam menentukan bentuk dan isi. Adanya kebebasan ini merangsang
tumbuhnya keanekaragaman karya sastra, seperti novel, cerpen, puisi, kritik dan esai.

4. Bahasa sastra Pujangga Baru adalah bahasa Indonesia yang hidup dalam masyarakat,
seperti kosa kata, kalimat dan ungkapan-ungkapan yang digunakan baru dan hidup.

5. Romantik idealisme menjadi cirinya juga. Dalam melukiskan sesuatu dengan bahasa yang
indah-indah, tetapi sering terasa berlebihan.

6. Pengaruh asing yang cukup kuat adalah negeri Belanda.

a. Puisi

Ciri-ciri puisi pada angkatan pujangga baru yaitu :

1) Puisinya berbentuk puisi baru, bukan pantun dan syair lagi,

2) Bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata,
maupun rima.

3) Persajakan (rima) merupakan salah satu sarana kepuitisan utama,

4) Bahasa kiasan utama ialah perbandingan,

5) Pilihan kata-katanya diwarnai dengan kata-kata yang indah,

6) Hubungan antara kalimat jelas dan hampir tidak ada kata-kata yang ambigu,

7) Mengekspresikan perasaan, pelukisan alam yang indah, dan tentram.

Puisi baru berdasarkan isinya yaitu :

1) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.

2) Himne adalah puisi pujaan untuk tuhan, tanah air, atau pahlawan.

3) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.

4) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.


5) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.

6) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.

7) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.

b. Prosa

Ciri-ciri puisi pada angkatan pujangga baru yaitu :

1) Berbentuk prosa baru yang bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat),

2) Masalah yang diangkat adalah masalah kehidupan masyarakat sehari-hari.

3) Alurnya lurus.

4) Tidak banyak sisipan-sisipan cerita sehingga alurnya menjadi lebih erat,

5) Teknik perwatakannya tidak menggunakan analisis langsung. Deskripsi fisik sudah


sedikit,

6) Pusat pengisahannya menggunakan metode orang ketiga,

7) Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan perumpamaan, pepatah, dan peribahasa,

8) Bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama. Berjejak di dunia yang nyata, berdasarkan
kebenaran dan kenyataan,

9) Terutama dipengaruhi oleh kesusastraan Barat

10) Dipengaruhi siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas, dan tertulis

 Sastrawan berserta karya sastranya

1) Sutan Takdir Ali Syhabana


Lahir : 11 Februari 1908 Sumatera Utara
Aliran sastra : Neo – Romantisme / pujangga Baru
Karya sastranya.
• Layar Terkembang (1948)
Novel ini mengisahkan dua bersaudara mahasiswa kedokteran (Tuti dan Maria).
Novel ini dianggap memberikan gambaran adopsi budaya Barat oleh masyarakat
Indonesia.
• Tebaran Mega (1963)
Kumpulan puisi (antalogi)
• Dian tak kunjung padam (1932)
Novel keluaran Balai Pustaka ini mengangkat tema kisah cinta yang terhalang status
sosial antara pemuda miskin dan perempuan keturunan bangsawan dengan latar Kota
Palembang dan Sungai Musi.
• kalah dan menang (1978)
Kalah dan Menang menceritakan peristiwa-peristiwa selama Perang Dunia II,
pendudukan Jepang di Indonesia serta perjuangan untuk kemerdekaan.Roman ini
mempertentangkan jiwa humanisme dalam bentuk seorang cendekiawan Swiss
dengan jiwa bushido Jepang dalam bentuk seorang samurai.
• Grotta Azzura (1970)
Novel ini menceritakan tentang seseorang yang sedang ingin menghilangkan rasa
kesepian
2) Amir Hamzah

Lahir : 28 Februari 1911 Sumatera Timur

Aliran sastra : Simbolisme / pujangga Baru

Karya sastranya.

• Nyanyian Sunyi (1954)

Kumpulan puisi

• Buah Rindu (1950)

Tentang kerinduan seseorang terhadap orang yang dicintainya.

• Setinggi Timur (1939)

Menceritakan kesusastraan orang timur

3) Amir Pane
Lahir. : 18 Agustus 1908 Sumatera Utara
Aliran sastra : Pujangga Baru
Karya sastranya.
• Novel belenggu (1954)
Novel Belenggu menceritakan seorang tokoh perempuan bernama Tini yang merasa
mempunyai kewajiban untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan di tengah
ketidakadilan yang ia rasakan.

4) Sanusi Pane

Lahir : 14 November 1905 Sumatera Utara

Aliran sastra : puisi dan drama / Pujangga Baru

Karya sastranya.

• pancaran cinta

Drama yang menceritakan idealisme

5) Mohammad Yamin

Lahir : 24 Agustus 1903 Sumatera Barat

Aliran sastra : pujangga Baru

Karya sastranya.

• Drama Ken Arok dan Ken Dedes (1951)

Membahas kisah cinta ken arok dan ken dedes yang sedarah

• Indonesia Tumpah darah ku (1928)

Kumpulan sajak

• kalau Dewi Tara sudah berkata (1932)

Drama yang menceritakan sebuah takdir cinta seseorang

• Tanah air (1922)

Kumpulan puisi

6) Roestam Effendi
Lahir : 13 Mei 1903 Sumatera Barat

Aliran sastra : Drama/puisi/roman/pujangga Baru

Karya sastranya.

• Drama Bebasari (1953)

Isi cerita Bebasari ialah putri seorang bangsawan yang terkurung di antara kawat
berduri, setelah ayahnya dibunuh.

• pertjikan permenungan (1957)

Kumpulan sajak

7) Jan Engelbert Tatengkeng

Lahir : 19 Oktober 1907 Sulawesi Utara

Aliran sastra : pujangga Baru

Karya sastranya.

• rindu dendam (1934)

Kumpulan puisi

8) Buya Hamka
Lahir : 17 Februari 1908 Sumatera Barat
Aliran sastra : roman/pujangga Baru
Karya sastranya.
• tenggelam nya kapal Van der wijck (1938)
Menceritakan tentang kisah cinta sepasang kekasih yang terhalang oleh status sosial.

Anda mungkin juga menyukai