Di susun oleh :
Diva Adelia ( 6 )
Imelda Sa'pang ( 16 )
Juan Anugrah Alex ( 20 )
Kelly C. Yosanto ( 22)
Tjioe Maxell (
Vanensse Polim ( 39 )
B. Karakteristik
Karakteristik karya sastra angkatan 20-an antara lain :
1. Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal
pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dll.
2. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan.
3. Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah, peribahasa, tapi
menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastra lama .
4. Puisinya berupa syair dan pantun.
5. Isi karya sastranya bersifat didaktis.
6. Alirannya bercorak romantik.
C. Pelopor
Tokoh dan Karya pada Angkatan 20-an antara lain :
1. Merari Siregar : Azab dan Sengsara (1920), Binasa Kerna Gadis Priangan (1931).
2. Marah Roesli : Siti Nurbaya (1922), La Hami (1924).
3. Muhammad Yamin : Tanah Air (1922), Indonesia, Tumpah Darahku (1928), Ken Arok
dan Ken Dedes (1934).
4. Tulis Sutan Sati : Tak Disangka (1923), Tulis Sutan Sati (1928), Tak Tahu Membalas
Guna(1932), Memutuskan Pertalian (1932).
5. Nur Sutan Iskandar: Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923), Salah
Pilih(1928), Karena Mertua (1932), Karena Mertua (1933), Katak Hendak Menjadi
Lembu(1935), Cinta yang Membawa Maut (1926).
2.
Puisi Tanah Air yang ditulis oleh Muhammad Yamin ini merupakan salah satu
puisi terpenting dalam sejarah Indonesia, khususnya Bahasa Indonesia. Puisi ini
merupakan semangat baru bagi para pemuda nusantara kala itu untuk menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
4. Djamaluddin Adinegoro : Darah muda (1927), Asmara jaya (1928)
5. Abas Soetan Pamoentjak : Pertemuan (1927).
6. Abdul Muis : Salah Asuhan (1928), pertemuan Jodoh (1933).
7. Aman Datuk Madjoindo: Menebus Dosa (1932), Si Cebol Rindukan Bulan
(1934),Sampaikan Salkamku Kepadanya (1935).
Sumpah
Pemuda
pada
28
Oktober
1928.
Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang
dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut,
terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran
kebangsaanPada mulanya, Pujangga baru adalah nama majalah sastra dan kebudayaan
yang terbit antara tahun 1933 sampai dengan adanya pelarangan oleh pemerintah Jepang
setelah tentara Jepang berkuasa di Indonesia.
B. Karakteristik
Karakteristik karya sastra angkatan 30-an antara lain :
Menggambarkan pertentangan kehidupan orang-orang kota, soal emansipasi
1.
wanita.
2. Hasil karyanya mulai bercorak kebangsaan; memuat soal kebangunan bangsa.
3. Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan perumpamaan klise, pepatah,
peribahasa.
4. Puisinya bukan pantun lagi, muncul bentuk soneta dari Barat.
5. Isinya masih mirip dengan Angkatan 20-an (tendensius dan didaktis).
6. Masih bercorak romantik.
7. Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan.
C. Pelopor
Tokoh dan Karya pada Angkatan 30-an antara lain :
1. Sutan Takdir Alisyahbana
Hasil karyanya, antara lain: Tak Putus Dirundung Malang, roman tahun 1929;
Dian
Yang Tak Kunjung Padam, roman tahun 1932, Anak Perawan di Sarang
Penyamun, roman tahun 1941; Layar Terkembang, roman tahun 1936; Tebaran Mega,
puisi; Dari Perjuangan ke Pertumbuhan Bahasa Indonesia, tahun 1957; Perjuangan
Tanggung Jawab dalam Kesusastraan.
2. Sanusi Pane
Hasil karyanya antara lain: Pancaran Cinta tahun 1926, Puspa Mega tahun 1927,
Madah Kelana tahun 1937, Manusia Baru tahun 1940, Arjuna Wiwaha tahun 1940.
3. Armyn Pane
Hasil karyanya antara lain: Belenggu, tahun 1938, Jiwa Berjiwa, tahun 1939,
4. Amir Hamzah
Hasil karyanya antara lain: Nyanyi Sunyi, Buah Rindu, Setanggi Timur.
5. Y.E Tatengkeng
2.
3.
4.
1929 - 1930. Sajak-sajak yang ada di dalam Madah Kelana masih bersifat romantis
dan kita banyak menjumpai sajak-sajak yang bertemakan cinta. Dari segi penulisan,
Madah Kelana merupakan sajak yang ditulis dalam Bahasa Indonesia yang matang
dan bersifat modern.
5. Hamidah
Suman Hasibuan : Kasih Tak Terlerai tahun 1929, Percobaan Setia tahun 1931,
Mencari Pencuri Anak Perawan tahun 1932, Kasih Tersesat, tahun 1932, Tebusan
Darah, tahun 1939
Daftar Pustaka
Yudiono K.S., Pengantar Sejarah Sastra Indonesia (PT. Grasindo, 2010)
Andriew. 2011. Karakteristik sastra angkatan balai. Online
http://andriew.blogspot.com/2011/04/karakteristik-sastra-angkatanbalai.html#!/2011/04/karakteristik-sastra-angkatan-balai.html
Rosisdi, Ajip. 1986. Ikhtisar Sejarah Sejarah Sastra Indonesia. Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta
Tim Edukatif.2007.Kompeten Berbahasa Indonesia.Jakarta.Penerbit Erlangga
Bastin, danriris. 2010. Sastra ringkasan ciri-ciri karya sastra tiap angkatan. Online
http://danririsbastind.wordpress.com/2010/03/10/sastra-ringkasan-ciri-ciri-karya-sastra-tiapangkatan/
Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.