Anda di halaman 1dari 13

SASTRA PUJANGGA BARU

Kelompok :
- Sabila Chaulea
- Firdausyi Innayah
- Elma Pujiningtyas
- Frisca Aliya Khadafi
- Maulyna Indri Hapsari
- Mutiara Pranita
- Indira Sekarayu
XI.IPS
PERIODE PUJANGGA BARU
(1930-1945)
- 1930 - 1945
- Angkatan Pujangga Baru biasanya ditempatkan sebagai angkatan
kedua.
- Ditandai dengan terbitnya majalah Pujangga Baru (1933) yang
dipimping oleh Amir Hamzah, Armin Pane, dan Sultan Takdir
Alisjahbana.
- Dalam manivestasi pujangga baru dinyatakan bahwa fungsi
kesusastraa itu. selain melukiskan atau menggambarkan tinggi
rendahnya suatu bangsa, juga mendorong bangsa tersebut ke arah
kemajuan.
- Sebenarnya para pujangga baru serta beberapa orang pujangga Siti
Nurbaya sangat dipengaruhi oleh para pujangga Belanda angkatan
1880. Misalnya; William Kloos dan Jacques Perk.
- J.E Tatangkeng, pujangga baru kelahiran Sangihe beragama
Protestan merupakan penyair religius sangat dipengaruhi oleh
Williem Kloos.
- Hamka, pengarang prosa religius yang bernafaskan Islam, lebih
dipengaruhi pujangga Mesir yang kenamaan, yaitu Al-Manfaluthfi.
- Sanusi Pane lebih banyak dipengaruhi oleh India daripada Barat.
sehingga ia dikenal sebagai seorang pengarang mistikus ke-Timuran.
- Amir Hamzah = raja penyair Pujangga Baru. Ia sangat dipengaruhi agama
Islam serta ada isiadat Melayu
- Jiwa Barat jelas terlihat pada diri Sutan Takdir Alisyahbana.
- Lebih jelas lagi tampak pada Arjimin Pane, sebagai perintis kesusastraan
modern.
- Tidak sedikit pula para sastrawan yang menolak atau tidak mau
dimasukan dalam sesuatu angkatan, mereka memilih masuk angkatan
yang disukainya.
- Sejak tahun 1920 sudah ada yang menulis sajak periode ini, tapi baru
tahun 1930 terlihat ciriciri angkatan yang kuat: Indonesia Tumpah Darahlu
(1928), Madah dan Kelana (1931). Dian Yang Tak Kunjung Padam (1932)
KARAKTERISTIK
- Dinamis
- Bercorak romantik/dealistis, masih secorak dengan BP
BP = pasif-romantik
PB = aktif-romantik
- Angkatan PB menggunakan bahasa Melayu modern dan sudah
meninggalkan bahasa klise serta berusaha membuat ungkapan dan
gaya bahasa sendiri. Pilihan kata, Penggabungan ungkapan serta
irama sangat dipentingkan oleh PB sehingga dianggap terlalu dicari.
- dilitik bentuknya, karya angkatan pujangga baru mempunyai ciri-ciri:
a. bentuk puisi yang memegang peranan penting adalah soneta,
disamping itu quatrain dan quint pun banyak dipergunakan. Sajak
jumlah suku kata atau puisi yang pendek-pendek, cukup beberapa
bait saja.
b.Tema dalam karya prosa
c. Karya banyak dihasilkan dalam masa PB dengan tema nasional.
ANGKATAN PUJANGGA BARU
1. Sutan Takdir Alisjahbana
Lahirkan di Natal (Tapanuli) 11-02-1908. HIS Bengkulu,
Kweekschool Bukittinggi, Selain itu belajar pula tentang filsafat dan
kebudayaan pada fakultas sastra

Karyanya:
- Tak Putus Dirundung Malang (Roman,1929)
- Dian Tak Kunjung Padam (roman, 1932)
- Anak Perawan Disarang Penyamun (roman, 1941)
- Layar Terkembang (roman tendenz, 1936)
- Tabaran Mega (kumpulan puisi/prosa lirik, 1936)
- Melawat Ke Tanah Sriwijaya (kisah, 1931/1952)
- Puisi Lama (1942)
- Puisi Baru (1946)
2. Amir Hamzah
Amir Hamzah bergelar Pangeran Indera Putra, lahir 28-2-1911 di
Tanjungpura (Langkat), meinggal Maret 1946. Ia keturunan
bangsawan, kemenakan dan menantu Sultan Langkat, serta hidup
ditengah tengah keluarga yang taat beragama islam. HIS di
Tanungpur, Mulo di Medan Jakarta, AMS Al (bagian Sastra Timur) di
Solo, serta pada sekolah hakim tinggi sampai kandidat. Amir
Hamzah lebih banyak mengubah pusis sehingga mendapat sebutan
"Raja Penyair".

Karyanya:
- Nyanyi Sunyi (kumpulan sajak, 1937)
- Buah Rindu (kumpulan sajak, 1941)
- Setanggi Timur (kumpulan sajak, 1939)
- Bhagawad Gita (terjemahan salah satu bagian Mahabarata)
3. Sanusi Pane
Lahir di Muara Sipongi, 14-11-1905. SR di Padang Sidempulan,
Sibolga, dan Tanjungbalai, HIS Adabiyah di Padang, dan Mulo
Padang dan Jakarta, serta pada Kweekschool Gunung Sahari
Jakarta, 1925. Pada tahun 1928, ia pergi ke India untuk
memperdalam kebudayaan India. Sekembalinya dari India ia
memimpin majalah Timbul. Di samping sebagai guru pada
Perguruan Jakartam ia menjabat pemimpin surat kabar Kebangunan
dan kepala pengarang Balai Pustaka sampai 1941. Pada jaman
pendudukan Jepang menjadi pegawai tinggi Pusat Kebudayaan
Jakarta dan kemudian bekerja menjadi pada jawatan Pendidikan
Masyarakat di Jakarta.
Karyanya:
- Pancaran Cinta (kumpulan prosa lirik, 1926)
- Puspa Mega (kumpulan puisi, 1927)
- Madah Kelana (kumpulan puisi, 1931)
- Kertajaya (sandiwara, 1932)
- Sandykalaning Majapahit (Sandiwara, 1933)
- Manusia Baru (sandiwara, 1940)
4. Muhammad Yamin, SH
Lahir di Sawahluyo, Sumbar, 23 agustus 1905. volkschool, HIS dan
Normaalschool, sekolah pertanian dan perternakan di Bogor, AMS di
Yogyakarta 1927, Sekolah Hakim di Jakarta 1932. Pekerjaan dan keahlian
Yamin beraneka ragam, lebih-lebih setelah Proklamasi Kemerdekaan
1945, ia memegang jabatan-jabatan penting dalam kenegaraan hingga
akhir hayatnya (26 Oktober 1962). Ia pun tidak pernah absen dalam
revolusi.
Karyanya :
- Tanah Air (kumpulan Puisi, 1922)
- Indonesia Tumpah Darahku (kumpulan puisi, 1934)
- Menanti Surat dari Raja (sandiwara, terjemahan dari Rabindranath Tagroe)
- Ken Arok dan Ken Dedes (sandiwara, 1934)
- Gajah Mada (roman sejarah, 1934)
- Diponegoro (roman sejarah, 1950)
- Julius Caesar (terjemahan dari karya Shakespeare)
- 6000 Tahun Sang Merah Putih (1954)
- Kalau Dewi Tara Sudah Berkata (sandiwara, 1957)
5. J.E Tatengkeng
Lahir di Kalongan, Sangihe, 19 oktober 1907. Pendidikannya dimulai dari
SD kemudian pindah ke HIS Tahuna, kemudian pindah ke Bandung, lalu ke
KHS Kristen di Solo. Ia pernah menjadi kepala NS Tahuna pada tahun
1947. Karya-karyanya bercorak religius. Dia juga sering melukiskan Tuhan
yang bersifat Universal. Karyanya antara lain Rindu Dendam (kumpulan
sajak, 1934)
6. Hamka
Hamka (Haji Abdul Karim Amrullah). Lahir di Maninjau, Sumbar 16 febuari
1908. Putera dari Dr. H. Abdul Karim Amrullah, seorang teolog Islam serta
pelopor pergerakan berhaluan islam modern dan tokoh yang ingin
membersihkan agama kemudian mengaji di langgar dan madrasah. Ia
pernah mendapat didikan dan bimbingan dari H.O.S Tjokrominoto. Prosa
Hamka bernafaskan religius menurut konsepsi islam. Ia pujangga islam
yang produktif.
Karyanya :
- Di Bawah Lingkungan Ka'abah (1938)
- Di Dalam Lembah Kehidupan (kumpulan cerpen, 1941)
- Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (roman, 1939)
- Kenang-Kenangan Hidup (autobiografi, 1951)
- Ayahku (biografi)
- Karena Fitnah (roman, 1938)
- Tuan Direktur (1939)
- Menunggu Beduk Berbunyi (roman, 1950)
- Keadilan Illhi
-Lembaga Budi
-Lembaga Hidup
- Revolusi agama
7. M.R. Dajoh
Marius Ramis Dajoh lahir di Airmadidi, Minahasa, 2 november 1909. SR,
HIS Sirmadidi, HKS Bandung, dan Normaalcursus di Malang. Puisinya
sering meratapi kesengsaraan masyarakat.
Karyanya :
- Pahlawan Minahasa (roman; 1935)
- Peperangan Orang Minahasa dengan Orang Spanyol (roman, 1931)
- syair untuk Aih (sajaka, 1935)

8. Ipih
Ipih atau H.R. nama samaran dari Asmara Hadi. LAhir di Talo, Bengkulu, 5
september 1914. HIS Bengkulu, Mulo Jakarta, Bandung, serta Mulo Taman
Siswa Bandung. Lebih dari setahun ia ikut dengan Ir. Soekarno di Endeh.
Dalam karyanya terbayang semangat gembira dengan napas kebangsaan
dan perjuangan.
Karyanya :
- Di Dalam Lingkungan kawat Berduri (catatan, 1941)
- Sajak-sajak dalam majalah
9. Arjimin Pane
Arjimin Pane (adik Sanusi Pane). LAhir di Muarasipongi, Tapanuli Selatan,
18 Agustus 1908. HIS, ELS, Stofia Jakarta 1923, dan pindah ke Nias,
Surabaya, dan menamatkan di Solo. Menjadi guru bahasa dan sejarah di
Kediri dan Jakarta, dan pada 1936 bekerja di Balai Pustaka. Serta
memimpin majalah Kebudayaan Timur.
Karyanya:
- Belenggu (roman, 1940)
- Kisah Antara Manusia (cerita pendek, 1953)
- Nyai Lenggang Kencana (sandiwara, 1937)
- Ratna (sandiwara, 1943)
- Lukisan /masa (sandiwara, 1957)
- Habis Gelap Terbitlah Terang (uraian terjemahan surat R.A Kartini, 1938)
10. Rustam Effendi
Lahir di Padang, 18 mei 1905. Aktif dibidang politik serta pernah menjadi
Majelis Perwakilan Belanda sebagai utusan para komunis. Karyanya
banyak dipengaruhi oleh daerahnya.
karyanya:
- Percikan Permenunggan (kumpulan sajak, 1922)
- Bebasari (sadiwara bersajak, 1922)

Sastrawan dan penyair lainnya dari angkatan Pujangga Baru:


- A. Hasjmy
- Imam Supardi
- Mozasa (Mohamad zain Saidi)
- A.M. D.G Myala (A.M Tahir)
- Intojo (Rhamedin Or Mandank)

Anda mungkin juga menyukai