Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS STRATEGI PEMBELIAN DALAM UPAYA PENGADAAN

PART MATERIAL IMPORT


(Studi pada PT. Indonesia Nippon Seiki)

Bintan Prayunantyo
Supriono
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : bintanprayunantyo@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to illustrated how the strategy has worked by PT. Indonesia Nippon Seiki in doing the
purchase of imported goods , analyse the needs of the purchase of goods , implementing the system and the
strategy of procurement of goods , and evaluating of the performance of that has been done. The typed of
research is qualitative in which the data obtained from the observation, interview, and documentation. This
research used SWOT analysis method in analyzing internal and external environment of company that
influenced to purchasing and procurement system. The results of the research is indicated that the purchase
of imported raw materials conducted by PT. Indonesia Nippon Seiki is part of a strategy that applied by
mother company Nippon Seiki Japan to build up strength in every sector of through vertical integration
strategy. PT.Indonesia Nippon Seiki can not set free determine the steps to take decision making, but is
gradually PT.Indonesia Nippon Seiki reduce dependence on imported goods and start to buy raw materials
in local factory in Indonesia.

Keywords : Purchasing, Strategy , Part Material Import

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana strategi yang dilakukan oleh PT. Indonesia Nippon
Seiki dalam melakukan pembelian barang Impor, menganalisis kebutuhan pembelian barang, implementasi
sistem dan strategi pengadaan barang, dan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan. Jenis penelitian ini
adalah bersifat kualitatif dimana data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian
ini menggunakan metode analisis SWOT dalam menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan
yang berpengaruh terhadap sistem pembelian dan pengadaan barang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pembelian bahan baku impor yang dilakukan oleh PT. Indonesia Nippon Seiki adalah bagian dari
strategi yang diterapkan oleh perusahaan induk yaitu Nippon Seiki Jepang untuk membangun kekuatan di
segala sektor melalui integrasi vertikal. PT. Indonesia Nippon Seiki tidak bisa bebas menentukan langkah
pengambilan keputusan , namun secara bertahap PT. Indonesia Nippon Seiki mengurangi ketergantungan
terhadap barang impor dan mulai beralih untuk memperbanyak pembelian bahan baku lokal.

Kata Kunci : Pembelian. Strategi , Pembelian Barang Impor

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 118


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN harga yang tepat (right price). Untuk itu di dalam
Salah satu faktor yang sering menjadi pusat jajaran manajemen perusahaan perpaduan antara
pengeluaran biaya oleh perusahaan adalah konsep procurement dan purchasing harus benar-
pembelian bahan baku atau material. Tentunya benar dipahami dan diterapkan ke dalam sistem
untuk menciptakan sebuah produk barang/jasa pembelian atau pengadaan barang/jasa di
perusahaan membutuhkan aliran bahan baku yang perusahaan.
terus-menerus , jika pasokan bahan baku berhenti PT. Indonesia Nippon Seiki (INS) adalah
maka imbasnya akan berpengaruh pada kegiatan salah satu perusahaan yang memadukan konsep
produksi di setiap perusahaan. Menurut Sutedi procurement dan purchasing di dalam aktivitas
(2012:6) Pembelian melibatkan beberapa pihak, bisnisnya. Strategi pembelian tersebut perlu
yaitu pihak pembeli atau pengguna dan pihak diterapkan karena PT. INS menganggap bahwa
penjual atau penyedia barang, dan dalam keuntungan terbesar selain dari penjualan adalah
pelaksanaannya pihak pengguna adalah pihak yang efisiensi dari segi pembelian bahan baku. Selain
meminta atau memberi tugas kepada pihak itu, dengan strategi tersebut PT.INS menginginkan
penyedia untuk memasok / membuat barang kelancaran pasokan bahan baku yang stabil demi
tertentu. menunjang produktivitas produksi perusahaan. PT.
Oleh karena itu demi menjaga kelancaran Indonesia Nippon Seiki merupakan perusahaan
pasokan bahan baku produksi perusahaan, setiap PMA (Penanaman modal asing) di Indonesia yang
pelaksanaan kegiatan perusahaan tidak akan berasal dari Jepang (Nippon Seiki Co. Ltd). PT.
terlepas dari kebutuhan pengadaan barang dan jasa Indonesia Nippon Seiki memproduksi dan
(Procurement). Pengadaan barang/jasa sendiri menyuplai komponen-komponen otomotif
harus mempunyai sistem dan prosedur yang baik kendaraan roda 2 dan roda 4 seperti speedometer
untuk mendukung seluruh kegiatan produksi yang (alat penunjuk kecepatan), Fuel sender (alat
dilakukan perusahaan (Putra, 2015:2). Sedangkan pengukur bensin), dan fuel meter assy (sensor
sistem merupakan sekumpulan unsur atau elemen pengukur kecepatan). Masuk ke Indonesia sebagai
yang saling mempengaruhi dalam melakukan perusahaan PMA Jepang (penanaman modal asing)
kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan pada tahun 2002. Nippon Seiki Group telah
(Ranatarisza & Noor, 2013:3). melakukan ekspansi ke sejumlah wilayah di Asia,
Pada umumnya ada dua istilah yang Eropa & Amerika.
berhubungan dengan pengadaan barang/jasa atau Seperti ciri khas sebuah perusahaan asal
manajemen pembelian, yaitu konsep Procurement Jepang , PT. Indonesia Nippon Seiki sangat
(pengadaan) dan Purchasing.(pembelian) Secara mementingkan kualitas produknya , menurut
umum terlihat sama penafsiran istilah tersebut sumber internal perusahaan lebih dari 60% bahan
yaitu mempunyai arti yang sama-sama baku yang digunakan oleh INS berasal dari impor,
mengadakan barang atau membeli barang. Namun sedangkan sisanya diproduksi oleh pemasok lokal.
hal tersebut tidak benar , procurement dan Perusahaan beralasan bahwa kualitas bahan baku
purchasing adalah suatu istilah yang saling dari impor lebih baik ketimbang lokal sehingga
berkaitan. perusahaan memutuskan untuk banyak
Procurement adalah istilah yang lebih luas menggunakan part impor. Oleh karena itulah
dibanding dengan purchasing. Procurement secara sistem pengadaan & pembelian barang di PT. INS
umum melingkupi aktifitas proses membutuhkan perencanaan strategi pembelian
sebelum pembelian itu sendiri seperti : identifikasi yang matang, karena prosedur pembelian barang
kebutuhan bisnis, survei pasar untuk menemukan impor tentunya akan berbeda dengan membeli dari
pemasok potensial dan mengumpulkan data, pemasok lokal.
sourcing, dan negosiasi dalam pembuatan kontrak.
Selain itu Procurement juga melingkupi 2. KAJIAN PUSTAKA
aktifitas setelah pembelian seperti manajemen 2.1. Perdagangan Internasional
kontrak, hubungan supplier, dan lain – lain. Pengertian perdagangan internasional
Sedangkan Purchasing atau pembelian hanya Menurut UU No.7 Tahun 2004 Pasal 1 poin
memandang dari satu segi perspektif saja yaitu 3 tertulis bahwa perdagangan luar negeri adalah
pembelian. Tujuan dasar adanya fungsi purchasing perdagangan yang mencakup kegiatan ekspor
adalah ‘membeli material dengan kualitas yang dan/atau impor atas barang dan/atau perdagangan
tepat (right quality), jumlah yang tepat (right jasa yang melampaui batas wilayah negara.
quantity), dikirim ke tempat yang tepat (right Sedangkan menurut tambunan (2001:1)
place) pada waktu yang tepat (right time) dengan Perdagangan Internasional atau biasa disebut
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 119
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan International trade adalah perdagangan Pembelian atas dasar konsinyasi
antar atau lintas negara yang mencakup kegiatan Dalam cara konsinyasi ini , pembeli tidak
ekspor maupun impor. menanggung resiko finansial atas penyediaan
Manfaat perdagangan internasional barang yang dibeli. Yang memiliki barang selama
Manfaat perdagangan internasional belum dipakai oleh pembeli adalah penjual. Barang
menurut Sukirno dalam Apridar (2012:75), adalah yang (akan) dibeli dapat disimpan di gudang
sebagai berikut : pembeli.Agar cara pembelian ini dapat berjalan
a. Memperoleh barang yang tidak dapat dengan lancar, maka harus ada kerjasama yang erat
diproduksi di negeri sendiri. antara pembeli dan penjual.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Pembelian Tepat waktu (Just In Time)
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Konsep JIT bermaksud menghilangkan
Pengertian ekspor ketergantungan pada penyediaan bahan baku,
Menurut Tandjung (2011:269) Ekspor produk jadi dan suku cadang. Untuk mengurangi
adalah pengeluaran barang dari daerah pabean atau menghilangkan persediaan barang ini maka
Indonesia untuk dikirimkan ke luar negeri dengan sistem di dalam manufaktur harus dirancang
ketentuan yang berlaku terutama mengenai sedemikian rupa sehingga bahan baku dapat tiba
peraturan kepabeanan dan dilakukan oleh seorang persis tepat waktu untuk diolah menjadi barang
eksportir atau yang mendapat izin khusus dari jadi.
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri 2.3. Model Manajemen Strategi
Departemen Perdagangan Hunger & Wheelen (1995:7) menyebutkan
Pengertian Impor bahwa model manajemen strategi yang ditawarkan
Transaksi impor adalah perdagangan ada empat tahapan yang diperlukan, yaitu
dengan cara memasukkan barang dari luar negeri pemindaian lingkungan (environmental scanning),
ke dalam daerah pabean Indonesia dengan formulasi strategi (strategy formulation),
mematuhi ketentuan peraturan perundang- implementasi strategi (strategy implementations)
undangan yang berlaku (Tanjung, 2011:379). & evaluasi serta pengawasan strategi (evaluation
Sedangkan importir, adalah perusahaan yang and control).
melakukan kegiatan perdagangan dengan cara 2.4. Peramalan / forecasting
memasukkan barang dari luar negeri ke dalam Peramalan atau forecasting merupakan
wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi penggunaan data untuk menguraikan kejadian yang
ketentuan yang berlaku (Tanjung, 2011:379) akan datang di dalam menentukan sasaran yang
dikehendaki, sedang prediksi (prediction) adalah
2.2. Strategi & Teknik Pembelian estimasi sasaran yang akan datang dengan tingkat
Pembelian cara biasa kemungkinan terjadi besar serta dapat diterima
Cara ini adalah cara biasa / konvensional (Tampubolon, 2014:41). Meramalkan permintaan
yang ditempuh dalam kegiatan pembelian untuk dan juga penawaran barang yang dihasilkan
memenuhi keperluan biasa, rutin, atau pembelian perusahaan pada umumnya dimulai dengan
yang direncanakan atau tidak direncanakan jauh aktivitas ekonomi pada tingkat makro (Soeharno,
hari sebelumnya, dirancang menggunakan surat 2006:61).
pesanan atau purchase order (PO).
Pesanan Selimut (Blanket Order) 2.5. Perencanaan, strategi & supply chain
Blanket purchase order (BO) adalah suatu Strategi pembelian & strategi supply chain
persetujuan pembelian mengenai sejumlah jenis dapat dibedakan bukan dari tujuannya, melainkan
barang selama waktu tertentu atas dasar harga dari cakupannya. Strategi pembelian mencakup
satuan yang disetujui bersama. Harga yang bidang yang lebih sempit, yaitu mungkin antara
disetujui tersebut dapat berupa harga satuan tetap perusahaan sendiri dengan perusahaan pemasok
dan juga dapat juga variabel. Dalam harga variabel, barang. Sedangkan strategi supply chain mencakup
cara atau rumus perhitungannya dicantumkan bidang yang lebih luas, yaitu menyangkut
dalam perjanjian pembelian. BO adalah cara yang pembelian yang dilakukan tidak hanya oleh
ideal untuk mengatasi pembelian barang yang perusahaan sendiri, tetapi juga oleh perusahaan-
relatif kecil tetapi frekuensi penggunaannya sangat perusahaan lain yang terkait dalam rantai pasokan
tinggi seperti: kertas komputer, peralatan kantor, dimaksud (Indrajit & Djokopranoto 2005:67)
makanan/minuman. dll.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 120


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2.6. Supply chain management (SCM) dengan pemasok, dengan pengertian apakah
Pengertian Supply chain management pemasok bisa bekerjasama dengan baik dan
(SCM) dapat dipercaya.
Menurut Pujawan, I Nyoman dalam Supply c. Integrasi Vertikal (vertical integration)
Chain Management (Pujawan,2005:4) Supply Dilakukan apabila bahan baku sebagai faktor
chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang input bagi proses konversi merupakan faktor
secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan yang sangat langka dan strategis pengadaannya.
dan menghantarkan suatu produk ke tangan d. Jaringan kerja (Keiritsu network)
pemakai akhir. Perusahaan tersebut banyak Merupakan koalisi antar perusahaan besar
jenisnya , termasuk supplier, distributor, pabrik, dengan beberapa perusahaan menengah dan
toko atau retailer, serta perusahaan pendukung kecil.
seperti perusahaan jasa forwarder.
Tujuan Supply Chain Management 2.8. Pembelian / Purchasing
Menurut Siahaya (2016:2) tujuan SCM Pengertian pembelian
adalah untuk mengoptimalkan biaya, Pengertian pembelian/purchasing menurut
memaksimalkan pendapatan, meninkatkan kinerja, Leenders, Fearon, Flynn, Johnson dalam Indrajit
layanan, nilai tambah (value added) dan (2005:4) yaitu “Purchasing describes the process
keunggulan kompetitif. Perusahaan akan sukses of buying: learning of the need, locating and
bila menerapkan SCM dan melakukan strategi selecting a supplier, negotiating prices and other
pelayanan yang professional dan menerapkan pertinens terms, and following up to ensure
prinsip QCD (Quality, Cost, Delivery). delivery”.
TQM (Total quality management) Kebijakan Pembelian
Total quality management merupakan suatu Menurut Indrajit (2005:27-30) Kebijakan adalah
pendekatan dalam menjalankan usaha yang suatu pernyataan yang memberikan gambaran
mencoba untuk memaksimumkan daya saing secara umum mengenai arah pelaksanaan suatu
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas tindakan. Kebijakan adalah semacam pedoman
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya umum mengenai pelaksanaan tugas pembelian.
(Tjiptono & Diana, 1996:4). Indrajit mengklasifikasikan kebijakan pembelian
2.7. Pengadaan Barang (Procurement) menjadi 2 faktor , diantaranya:
Pengertian Pengadaan Barang / a. Kebijakan internal
procurement Kebijakan yang bersifat internal biasanya
Pengadaan barang & jasa atau dalam istilah menyangkut hal-hal seperti apakah pembelian
asing disebut sebagai procurement muncul karena dilakukan dengan sistem sentralisasi atau
adanya kebutuhan akan suatu barang atau jasa yang tersebar, apakah pembelian dilakukan sendiri
berbagai macam bentuknya. (Sutedi, 2014:3). (insourcing) atau diserahkan ke perusahaan lain
Pengadaan barang dan jasa dimulai dari adanya (outsourcing), apakah pembelian dilakukan ke
transaksi pembelian/penjualan di pasar secara luar negeri atau dari sumber dalam negeri, dsb;
langsung. Kemudian berkembang ke arah b. Kebijakan eksternal
pembelian berjangka waktu pembayaran, dengan Kebijakan eksternal meliputi hal-hal seperti
membuat dokumen pertanggungjawaban (pembeli bagaimana hubungan antara penjual dan
& penjual) & akhirnya melalui pengadaan & pembeli, apakah atas dasar incidental berjangka
proses pelelangan. (Sutedi,2014:1) pendek atau atas kemitraan berjangka panjang,
Strategi Memilih Rantai Pemasok apakah permintaan penawaran berdasarkan
Terdapat empat strategi yang dapat dipilih penunjukan langsung atau tender terbuka atau
perusahaan untuk melakukan pembelian kepada tender terbatas, dsb.
supplier menurut Tampubolon (2014:217-218) Negoisasi pembelian
yaitu: Menurut John Benson, Gavin Kennedy &
a. Banyak Pemasok (Many Supplier) John Mc. Millan dalam Indrajit & Djokopranoto
Penentuan jumlah pemasok tergantung pada (2005:472) Negotiation is a process for resolving
jumlah kebutuhan bahan baku yang akan conflict between two or more parties whereby both
diproduksi sesuai dengan jumlah permintaan or all modify their demands to achieve a mutually
pasar atau pelanggan. acceptable compromise. Atau jika diartikan
b. Sedikit pemasok (Few supplier) menjadi: Negoisasi adalah proses untuk
Strategi tersebut tergantung kepada perusahaan, menyelesaikan konflik antara beberapa pihak
apakah perusahan memiliki hubungan yang baik dimana semua pihak mengubah tuntutannya untuk
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 121
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mencapai pemecahan atau kompromi yang dikarenakan kelancaran produksi dan penjualan
diterimaoleh semua pihak. yang sangat baik. Namun pada periode 2015/2016,
Reverse Marketing profit cenderung menurun drastis padahal kondisi
Pembelian pada dasarnya sama dengan penjualan meningkat. Hal ini dapat disebabkan
marketing, hanya saja terbalik, proses pembelian oleh beberapa hal diantaranya seperti fluktuasi nilai
ialah membeli barang dari penjual dan penjual tukar mata uang di berbagai negara, meningkatnya
menjual barang kepada pembeli (Indrajit & harga bahan baku, dan ketidakstabilan
Djokopranoto, 2005:205). Jadi pembelian adalah perekonomian global.
gambaran terbalik dari penjualan atau dengan kata b. Tingkat pembelian dan pengadaan barang
lain pembelian adalah “gambaran kaca” dari Secara keseluruhan , PT. INS melakukan
marketing, sehingga prinsip-prinsip dalam pembelian impor sebanyak 60% , pembelian lokal
manajemen pemasaran juga dapat digunakan sebanyak 28% dan pembelian material mentah
dalam manajemen pembelian (Indrajit & untuk disub ke pihak ketiga sebanyak 12%. INS
Djokopranoto, 2005:205). lebih banyak membeli barang secara impor
dikarenakan adalah permainan monopoli pasar.
3. METODE PENELITIAN Seperti kita ketahui bahwa INS membeli bahan
Jenis penelitian yang akan digunakan baku impor hanya berasal dari perusahaan-
dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif perusahaan yang menjadi bagian dari perusahaan
dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, Nippon Seiki Co. Ltd. Karena PT. Indonesia
peneliti memilih PT. Indonesia Nippon Seiki (PT. Nippon Seiki merupakan entitas bisnis yang
INS) yang berlokasi di Kawasan Industri Modern berasal dari Jepang maka seluruh kegiatannya
Cikande , Kabupaten Serang sebagai objek tersrtuktur dan diatur oleh manajemen dari Nippon
penelitian. Sumber data yang digunakan dalam Seiki Grup.
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder c. Tingkat penjualan dan pemasaran
dengan teknik pengumpulan data berdasarkan Kegiatan penjualan merupakan salah satu
wawancara, observasi, dokumentasi dan trigulasi. bagian rantai pasokan dalam sistim supply chain
Intrumen penelitian dalam penelitian ini management. Tanpa adanya sistem pemasaran dan
berdasarkan pedoman wawancara dan peneliti penjualan yang baik maka perusahaan akan
sendiri. Analisis data dalam penelitian ini menjadi bangkrut karena pendapatan hasil
menggunakan teknik analisis data yang penjualan dan pengeluaran biaya-biaya menjadi
dikemukakan oleh Miles & Huberman (1992) tidak seimbang. PT. Indonesia Nippon Seiki
dalam Baswowi & Suwandi (2008:209) antara lain memasok produknya kepada beberapa perusahaan
: otonotif ternama diantaranya Honda, Yamaha,
1. Reduksi data Kawasaki, Suzuki, Astra Internasional, dll.
Reduksi data merupakan proses pemilihan,
pemusatan perhatian, pengabstraksian dan 4.1.2. Analisis lingkungan eksternal perusahaan
pentransformasian data kasar dari lapangan. Analis lingkungan umum
2. Penyajian data a. Demografi
Adalah sekumpulan informasi tersusun yang Nippon Seiki grup membuka perusahaan di
memberi kemungkinan untuk menarik Indonesia memiliki tujuan agar dapat memenuhi
kesimpulan dan mengambil tindakan. kebutuhan akan komponen elektronik pada
3. Menarik kesimpulan atau verifikasi kendaraan baik roda dua maupun roda empat
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari dikarenakan banyaknya perusahaan produsen
satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh kendaraan yang saat ini memfokuskan pusat
produksinya di Indonesia. Hal itu tentu bukan tanpa
4. HASIL DAN PEMBAHASAN alasan. Setiap tahun jumlah kendaraan yang ada di
4.1. Analisis lingkungan Internal dan Indonesia selalu bertambah yaitu mencapai
eksternal 124.348.224 unit per juli 2016 (Kompas.com). Hal
4.1.1. Analisis lingkungan Internal itulah yang ditangkap oleh para pelaku usaha
a. Keuangan otomotif untuk melebarkan sayap di Industri
Keadaan keuangan PT. Indonesia Nippon otomotif Indonesia.
Seiki bersifat fluktuatif, namun cenderung b. Ekonomi
mengalami perkembangan disetiap tahunnya. Pada Bank Dunia meproyeksikan bahwa
periode 2012 hingga 2015 keuntungan yang pertumbuhan ekonomi global akan menguat
diperoleh Nippon Seiki selalu meningkat menjadi 2,7 persen pada tahun 2017 akibat mulai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 122
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
naiknya manufaktur dan perdagangan, Indonesia No. 75/M-DAG/PER/12/2013 Tentang
meningkatnya kepercayaan pasar, dan makin Ketentuan Impor Barang Modal Bukan Baru.
stabilnya harga komoditas sehingga
memungkinkan pertumbuhan berlanjut di pasar 4.1.3 Analisis Lingkungan Industri
ekspor komoditas dan mengembangkan a. Ancaman pesaing baru
perekonomian. Menurut laporan Bank Dunia Munculnya perusahaan sejenis tentu akan
berjudul Global Economic Prospect edisi Juni mempengaruhi permintaan terhadap produk
2017, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju perusahaan,sehingga dengan demikian permintaan
diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9 persen akan pesanan produk akan berkurang, Persaingan
pada 2017, yang juga akan menguntungkan mitra di bidang komponen elektronik kendaraan memang
dagang negara-negara tersebut. Kondisi cukup ketat , namun di bidang speedometer tak
pembiayaan global tetap baik dan harga komoditas banyak peruahaan yang memproduksi hal sejenis.
telah stabil. Dengan peningkatan kondisi Tapi bukan berarti tidak mungkin jika dikemudian
internasional seperti ini, pertumbuhan di pasar dan hari muncul pesaing pesaing baru yang membuka
ekonomi negara berkembang secara keseluruhan pusat produksinya di negara Indonesia, mengingat
akan meningkat menjadi 4,1 persen tahun ini dari Indonesia adalah salah satu pangsa pasar terbesar
3,5 persen di tahun 2016. produk otomofif jika dilihat dari jumlah
c. Sosiokultural penduduknya.
Indonesia Nippon Seiki merupakan b. Kekuatan posisi pembeli
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai PT. Indonesia Nippoon Seiki adalah
budaya perusahaan, berhubung PT. INS perusahaan yang tidak menjual produknya secara
merupakan perusahaan Jepang, maka dapat langsung kepada end user perseorangan. INS
dipastikan budaya Jepang sangat kental di menjual produknya kepada perusahaan otomotif
dalamnya dan memiliki pengaruh yang kuat sehingga INS merupakan perusahaan pemasok dari
terhadap suatu keputusan yang dihasilkan. Selain perusahaan otomotif tersebut. Dampak hari hal
budaya dalam bekerja,salah satunya adalah tersebut adalah kekuatan pembeli ditentukan
keputusan mengenai pemilihan pemasok impor. dengan kekuatan pembeli tersebut didalam menjual
Pada PT. Indonesia Nippon Seiki , pemasok impor produknya . sebagai contoh perusahaan otomotif A
banyak yang berasal dari Jepang, hal itu mampu menjual produknya sebanyak satu juta
dikarenakan prinsip kepercayaan dan pengaruh produk sepanjang tahun , maka PT. INS juga akan
budaya sosiokultural yang lekat dengan budaya mendapat permintaan sebanyak itu di dalam
kerja di dalam perusahaan. periode yang sama
d. Teknologi c. Kekuatan pemasok
Dalam bidang procurement pemanfaatan PT. Indonesia Nippon Seiki memiliki
teknologi dapat diketahui dengan penerapan e- banyak pemasok dalam memproduksi semua
procurement , Perusahaan telah menerapkan produknya. Karena dalam memproduksi sebuah
konsep tersebut di dalam proses pembelian barang produknya dibutuhkan puluhan bahkan ratusan
baik itu barang impor maupun barang yang dipasok part-part yang semuanya dibeli dari pemasok.
melalui pemasok lokal. E-procurement Pemasok di INS terdiri dari 2 jenis yaitu pemasok
memberikan inovasi kepada perusahaan dan impor dan pemasok lokal. Untuk pemasok impor
memudahkan pihak karyawan dalam melakukan kebijakan penentuannya telah ditentukan oleh
proses kerja berkaitan dengan pengadan barang dan mother company, sedangkan untuk pemasok lokal,
jasa. PT. INS melakukan pemilihan berdasarkan seleksi
e. Politik dan Hukum dengan kriteria yang telah ditentukan.
Kegiatan impor barang yang dilakukan PT. d. Persaingan antar perusahaan
Indonesia Nippon Seiki dapat berjalan lancar jika Perusahaan yang terlibat di dalam industri
mendapat dukungan dari pemerintah. Tentunya komponen elektronik kendaraan memang tidak
dalam melakukan proses impor suatu barang terlalu banyak jika di Indonesia, namun tetap saja
perusahaan harus mendapatkan izin dan PT. Indonesia Nippon Seiki bersaing ketat dengan
persetujuan dari pemerintah terlebih dahulu, kompetitor untuk menyediakan pasokan produk
mengingat bahan baku yang seringkali di impor terbaik dengan harga , kuantitas dan kualitas yang
oleh PT. INS adalah barang-barang yang diawasi tepat. PT. Indonesia Nippon Seiki memanfaatkan
dan dikendalikan impornya ataupun mesin-mesin keunggulan teknologi dan sumber daya manusia
bekas bukan baru seperti yang telah diatur dalam mereka sebagai kekuatan daya saing sehingga
Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 123
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mampu unggul disbanding perusahaan sejenis Nippon Seiki grup telah memiliki sistem e-
lainnya di Indonesia procurement yang bernama PSI (Procurement
e. Ancaman dari produk atau jasa pengganti system inventory) dan NSCOM (Nippon seiki
Semakin hari , perkembangan teknologi control stock management). Setiap aplikasi
dalam industri otomotif semakin berkembang memiliki fungsi tersendiri yaitu sebagai
pesat. Jepang sebagai negara raksasa dalam bidang penyimpanan data, pembuatan purchase order,
otomotif selalu menciptakan inovasi baru dalam pembuatan forecast pembelian dan perhitungan
suatu produknya. Sehingga PT. Indonesia Nippon stok.
Seiki diharapkan mampu untuk selalu bisa up to 4.2.2. Weakness
date dalam hal teknologi dan inovasi produk. a. Tidak bisa bebas menjual produk
Munculnya produk pengganti akan mempengaruhi Posisi PT. INS sebagai perusahaan pemasok
pembeli dalam proses pengambilan keputusan tentunya menjadi terikat sehingga hanya boleh
pembelian. menjual produknya ke konsumen tertentu saja
(dalam hal ini perusahaan yang dipasok
4.2. Analisis SWOT produknya). Akibatnya pendapatan dari hasil
4.2.1. Strenght penjualan PT. INS hanya tergantung dari
a. Memiliki kapasitas produksi yang besar. beberapa perusahaan saja;
PT. Indonesia Nippon Seiki memiliki kapasitas b. Tidak bebas dalam memilih supplier lokal
produksi yang besar. Hal itu terbukti dan dapat Mother company mengharuskan PT. INS untuk
dilihat melalui forecasting plan production yang membeli barang impor dari perusahaan yang
dibuat oleh divisi Produksi. Selain itu terbukti tergabung dalam Nippon Seiki grup. Hal itu
dengan PT. INS dipercaya untuk menyuplai dikarenakan pertimbangan kualitas. Namun
komponen elektronik ke sejumlah perusahaan disisi lain terjadi pembengkakan biaya yang
otomotif terbesar di dunia; diakibatkan oleh biaya pengiriman dan bea
b. Memiliki pusat produksi yang memadai masuk yang ditetapkan dalam proses melakukan
PT. Indonesia Nippon Seiki mendirikan factory impor barang;
di kawasan Cikande , Kab. Serang – Banten. c. Skema pembelian barang masih belum teratur
Dengan menempati area seluas 80.370 m2 dan Setiap pembelian selalu mengacu pada forecast
didukung oleh teknologi Jepang yang sangat plan production yang dibuat oleh divisi
canggih membuat PT. Indonesia Nippon Seiki Produksi. Permasalahan yang sering ditemui
mampu memproduksi barang dengan kualitas adalah forecast tersebut seringkali berubah
yang terbaik; sehingga apa yang telah dirancang tim
c. Memiliki kualitas sumber daya manusia yang purchasing juga akan terpengaruh;
berkualitas d. Terlalu banyak mengimpor barang
Teknologi yang dikembangkan oleh PT. Mengimpor barang bisa diibaratkan seperti dua
Indonesia Nippon Seiki berbasis pada mother sisi mata pisau, keuntungannya adalah kita
company yaitu Nippon Seiki Co.Ltd. mendapatkan barang yang berkualitas dan
Keunggulan perusahaan dari Jepang adalah kelemahannya adalah harga yang sangat mahal.
tentang pengembangan teknologi yang sangat Sehingga mengurangi profit yang didapatkan
maju sehingga dengan demikian tidak akan oleh perusahaan;
diragukan lagi kualitas produk yang berasal dari e. Lokasi perusahaan jauh dari pelabuhan /
Jepang; bandara
d. Memiliki support dari mother company yang Perusahaan yang memainkan skala bisnisnya di
kuat tingkat internasional biasanya cenderung
Nippon Seiki Co. Ltd. selaku perusahaan induk memilih lokasi perusahaan yang dekat dengan
mendirikan banyak perusahaan di berbagai pelabuhan atau bandara, namun hal tersebut
sektor d bidang otomotif di banyak negara, tidak dilakukan oleh PT. INS . Dengan jarak
tujuannya adalah untuk melakukan monopoli yang amat jauh maka akan menambah beban
pasar sebagai bagian dari strategi integrasi pada biaya pengiriman.
vertikal. Hubungan perusahaan induk dan anak 4.2.3. Opportunities
perusahaan sangatlah kuat. Nippon Seiki Jepang a. Permintaan di pasar otomotif sangat tinggi
selalu memberikan kontrol penuh terhadap Pertumbuhan daya beli masyarakat terhadap
keputusan yang dibuat di anak perusahaan; produk otomotif sangat tinggi, hal ini
e. Telah mengembangkan sistem e-procurement merupakan peluang agar bisa terus bertahan dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 124


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
melakukan inovasi produk sehingga permintaan uang sangat dibutuhkan dalam bertransaksi di
akan semakin bertambah; lingkup perdagangan internasional.
b. Dalam jangka panjang lebih banyak melakukan Berdasarkan gambaran dan hasil analisis
lokalisasi part material tersebut akan dirumuskan tiga alternatif strategi
Jika perusahaan menginginkan suatu yang dimanfaatkan perusahaan dalam menghadapi
keuntungan yang lebih maka sebaiknya persaingan yang semakin kompetitif, antara lain:
perusahaan memaksimalkan penggunaan part 1. SO (Strenght-Opportunities)
lokal dibanding part impor. Namun juga harus Strategi Strenght-Opportunities pada dasarnya
melalui seleksi dan mengikuti standar yang memanfaatkan keunggulan atau nilai lebih dari
ditetapkan oleh perusahaan; suatu perusahaan untuk dapat memanfaatkan
c. Kebijakan perdagangan bebas peluang dari lingkungan internal maupun
Perjanjian internasional di bidang ekonomi saat eksternal. Beberapa strategi yang dapat
ini telah banyak dilakukan. Hal tersebut dirumuskan antara lain:
merupakan sebuah keuntungan karena dalam a. Memertahankan kualitas sumber daya
suatu perjanjian perdagangan bebas manusia yang dimiliki perusahaan;
menghapuskan tarif bea masuk. Contohnya b. Mempertahankan kualitas produk
yang sering digunakan oleh PT. Indonesia perusahaan;
Nippon Seiki adalah IJEPA (Indonesia Japan c. Memperkuat posisi laporan keuangan;
Economic Partnership Aggrement), AFTA d. Memperbanyak lokalisasi part material.
(Asean Free Trade Area), dll; 2. ST (Strenght-Threats)
d. Penggunaan konsep berbasis green Strategi streght-Threats akan menghasikan
procurement serangkaian alternatif strategi dengan
Konsep green procurement saat ini masih dalam menggunakan kekuatan internal perusahaan
tahap pengembangan di PT. Indonesia Nippon sebagai suatu cara untuk dapat mempertahankan
Seiki. Dalam konsep ini PT. INS menekankan posisi perusahaan saat ini dari ancaman yang
kepada seluruh supplier nya untuk akan mempengaruhi kondisi eksternal maupun
menggunakan bahan baku yang ramah internal perusahaan, diantaranya :
lingkungan dalam setiap kegiatan produksinya. a. Melakukan direct selling kepada pengguna
4.2.4. Threats otomotif, sehingga akan menambah
a. Persaingan dengan industri sejenis penjualan perusahaan;
PT. INS harus sebaik-baiknya dalam menjaga b. Memberikan klausul peningkatan harga pada
kualitas dan kualitas harga barang yang sales contract ketika harga bahan baku dan
ditawarkan supaya mendapat kepercayaan nilai tukar mata uang mengalami
untuk tetap menyuplai produknya ke perusahaan ketidakstabilan;
produsen otomotif; c. Memanfaatkan keunggulan teknologi Jepang
b. Kondisi pasar yang berubah setiap saat dalam bersaing di pasar Internasional.
Setiap bulan, permintaan produksi yang 3. WO (Weakness-Opportunities)
diterima selalu berbeda-beda. Hal tersebut Strategi ini akan me ghasilkan serangkaian
diakibatkan bahwa kondisi permintaan dari strategi dengan mengatasi kelemahan yang
masyarakat yang cenderung tidak pasti, dimiliki perusahaan untuk dapat memanfaatkan
sehingga hal seperti ini harus diantisipasi agar peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat
tidak terjadi kesalahan dalam peramalan di masa dirumuskan antara lain:
mendatang; a. Melakukan pembelian secara berkala dan
c. Kebijakan perizinan impor yang berbelit terjadwal demi menghemat biaya
Setiap barang impor adalah barang yang pengiriman;
dikendalikan jumlah nya dan diawasi setiap b. Memakai mata uang yang nilainya stabil
pergerakannya. Tak heran jika perizinan impor dalam melakukan transaksi perdagangan;
barang membutuhkan waktu yang tidak sedikit; c. Memanfaatkan kebijakan bebas biaya bea
d. Fluktuasi nilai mata uang (Rupiah , Yen , US masuk dalam mengimpor barang.
Dollar) 4. WT (Weakness-Threats)
Mata uang yang seringkali digunakan oleh PT. Strategi ini merupakan strategi yang dapat
Indonesia Nippon Seiki adalah Rupiah, Yen dan dilakukan perusahaan untuk bertahan dalam
USD. Di setiap waktu perekonomian global suatu kondisi yang akan mempengaruhi internal
selalu berubah-ubah sehingga kestabilan mata maupun eksternal perusahaan dengan cara
memanfaatkan keunggulan yang dimiliki
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 125
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan untuk dapat mengurangi kelemahan impor dari perusahaan yang masih dibawah
internal perusahaan, serta menghindari ancaman naungan Nippon Seiki Co. Ltd. Jepang. Dengan
dari lingkungan eksternal perusahaan. Beberapa kata lain bahwa Nippon Seiki Co. Ltd membuat
alternatif yang dapat dirumuskan antara lain: kebijakan untuk memonopoli perdagangan
a. Mencari supplier yang bisa menyediakan mulai dari tingkat part material hingga barang
right prices , right quality dan right quantity; jadi;
b. Terus melakukan inovasi produk; 2. Perbaikan sistem forecasting
c. Memperbaiki sistem forecasting pembelian Sistem forecasting pembelian di PT. Indonesia
guna menghindari overstock Nippon Seiki bergantung kepada forecasting
yang dikeluarkan oleh customer. Dalam hal ini
5. KESIMPULAN DAN SARAN ada baiknya jika PT. Indonesia Nippon Seiki
5.1. Kesimpulan juga membuat sistem forecasting pembelian
1. PT. Indonesia Nippon Seiki merupakan anak sendiri guna mengantisipasi kenaikan maupun
perusahaan dari Nippon Seiki Co.Ltd Jepang, penurunan jumlah order secara tiba-tiba;
salah satu perusahaan yang masuk melalui jalur 3. Vertical integration strategy
FDI (Foreign direct investment). PT. Indonesia Strategi integrasi vertikal merupakan strategi
Nippon Seiki merupakan perusahaan yang menghendaki perusahaan melakukan
manufaktur yang bergerak dibidang produksi penguasaan yang lebih atas distributor ,
komponen elektronik kendaraan bermotor roda pemasok dan atau para pesaing baik melalui
dua dan roda empat. Komponen elektronik merger, akusisi, atau membuat perusahaan
tersebut berupa produk seperti : Speedometer sendiri. Strategi integraasi vertical dibedakan
(alat penunjuk kecepatan), Fuel Unit Sender menjadi tiga , yaitu :
(Alat pengukur tekanan bahan bakar), dan a. Forward Integration : merupakan strategi
Speed Sensor (Alat pengukur kecepatan).Alasan untuk memperoleh kepemilikan atau
utama yang mendorong PT. INS melakukan meningkatkan kendali atas distributor atau
impor barang adalah sebagai bagian dari strategi pengecer;
mother company untuk menciptakan strategi b. Backward integration : merupakan strategi
integrasi vertikal sehingga mendukung seluruh untuk mencari kepemilikan atau
usaha anak usaha dari Nippon Seiki Co. Ltd; meningkatkan kendali atas perusahaan
2. Strategi yang diterapkan oleh PT. Indonesia pemasok;
Nippon Seiki dalam melakukan impor part c. Horizontal integration : merupakan strategi
material yaitu dengan cara melakukan untuk mengendalikan para pesaing.
peramalan / forecasting pembelian untuk dapat Aspek Akademis
menentukan kuantitas pembelian. Setelah itu , 1. Memberikan pengetahuan ataupun edukasi
pihak purchasing PT. INS membuat pesanan semaksimal mungkin mengenai sistem
atau purchase order kepada supplier yang berada procurement di PT. Indonesia Nippon Seiki
di luar negeri. Dalam melakukan pembelian terhadap setiap siswa / mahasiswa yang
barang impor, PT. Indonesia Nippon Seiki tidak melakukan penelitian dan praktek kerja
sembarang dalam memilih supplier, tetapi sehingga tujuan untuk memahami dan memukan
khusus untuk supplier impor ditentukan oleh perbedaan relevan antara teori perkuliahan
induk perusahaan; dengan keadaan di lapangan dapat tercapai;
3. Untuk tahap kedepannya , lokalisasi part 2. Memberikan wawasan bagi penelitian
material sedikit demi sedikit diberlakukan demi selanjutnya mengingat penelitian ini masih
menghemat anggaran belanja part material . harus disempurnakan sehingga bisa menjadi
Lokalisasi pembelian dilakukan dan berlaku pertimbangan dan referensi perusahaan dalam
bagi part-part yang tidak memiliki urgensi penelitian selanjutnya.
penting dalam segi teknologi (contohnya part
plastic , cover, jenis karet , dll) DAFTAR PUSTAKA
Apridar.2012.Ekonomi Internasional: Sejarah,
5.2. Saran Teori, Konsep,dan permasalahan dalam
Aspek Praktis aplikasinya. Yogyakarta:Grajha Ilmu
1. Few Supplier or Multiple Supplier Hunger & Wheelen. 1995. Strategic management
Few supplier adalah strategi yang diterapkan
and public policy (fifth edition). Addison-
PT. Indonesia Nippon seiki saat ini. Seperti
diketahui bahwa PT. INS hanya membeli barang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 126
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Wesley Publishing Company :
Massachussetts California
Indrajit Richardus Eko dan Djokopranoto. 2005.
Strategi Manajemen Pembelian dan Supply
chain : Pendekatan Manajemen Pembelian
Terkini untuk menghadapi persaingan
global. PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia. Jakarta
Ranastarisza , Mirza Maulinardi dan Max, Adrian
Noor. 2013. Sistem informasi akuntansi.
Malang: UB Press
Sutedi, Adrian. 2014. Aspek hukum pengadaan
barang & jasa dan berbagai
permasalahannya. Jakarta : Sinar Grafika
Tanjung, Marolop. 2011. Aspek dan prosedur
ekspor-impor. Salemba empat : Jakarta
Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan
Internasional dan Neraca pembayaran,
Teori dan temuan empiris . PT. Pustaka
LP3ES Indonesia. Jakarta.
Tjiptono, Fandy & Diana, Anastasia. 1996. Total
quality management Edisi 2. Yogyakarta :
Andi Offset

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017| 127


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai