Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya
(Anbi)
Topik :
Fungsi procurement dalam
organisasi, keterkaitan dengan
internal dan eksternal organisasi

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan bagaimana Mahasiswa mampu memahami
perbedaan dan peran Procurement, perbedaan dan peran serta Konsep
Purchasing dan Sourcing dalam Procurement, Purchasing dan Sourcing,
Material Management And baik pada industri Jasa maupun
Procurement, baik dalam Industri Jasa Manufaktur.
maupun Manufaktur

1. Tujuan Pembelajaran
1. Pentingnya memahami Fungsi Procurement dalam Organisasi
2. Mengetahui manfaat serta keterkaitan dgn Internal dan eksternal Organisasi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri 160203 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU

08
3. Memahami Ruang lingkup Internal dan Ekxternal (Organisasi dan Procurement)

2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Procurement dilakukan untuk mempermudah operasional suatu perusahaan
atau organisasi agar tidak melakukan segala hal secara mandiri dan membebani
mereka dengan pengelolaan yang besar. Proses procurement tidak selalu sama
tergantung setiap bisnis atau tujuan organisasi yang akan diambil.
Sebelum memahami manfaat dari sistem procurement management, Anda perlu
mengetahui dulu definisi dari prinsip dari bagian ini. Procurement sendiri merupakan
sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perusahan untuk membeli barang. Jenis barang
apa saja yang dibeli? Jenisnya bermacam-macam.
Misalnya saja mesin produksi, bahan bangunan, peralatan usaha hingga jasa yang
memang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Mungkin sering muncul
pertanyaan bahwa mengapa perusahaan membutuhkan bagian ini? Tentu saja
tujuannya untuk membantu perusahaan agar mendapatkan barang yang diinginkan.
Ketika membutuhkan sebuah barang, tentu perusahaan ingin mendapatkan
kebutuhannya dengan baik. Kebutuhan yang baik ini baik dari segi kualitas, lokasi,
waktu pengerjaan dan yang terutama adalah soal harga.
Pastinya bagian ini juga berfungsi agar biaya yang dikeluarkan perusahaan sekecil
mungkin. Namun dengan mendapatkan barang yang tetap berkualitas. Dengan
demikian perusahaan bisa mendapatkan untung yang lebih besar. Maka dari itu,
penting bagi perusahaan menerapkan sistem procurement management.
Dalam sebuah bisnis pastinya memiliki berbagai macam bagian yang punya fungsi
masing-masing. Misalnya saja bagian finance yang berfungsi sebagai kontrol keuangan
perusahaan atau bisnis. Ada sebuah bagian yang penting dalam sebuah bisnis
yaitu procurement management.
Bagian ini mengambil peran penting dalam sebuah proses pengadaan. Maka dari itu,
Anda perlu memahami manfaat serta betapa pentingnya bagian ini dalam proses bisnis.
Selain itu, pahami juga definisi hingga cara kerjanya secara singkat.
Memaksimalkan Keuntungan
Dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan, departemen procurement tentunya
bisa sangat berjasa. Karena dalam proses procurement terdapat proses negosiasi harga.
Dimana dengan memperkecil biaya yang dikeluarkan, untung / margin yang didapatkan
disetiap penjualan bisa lebih tinggi.

2022_MK.08 Analisis Biaya


2 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Term of Payment Yang Fleksibel
Hubungan baik dengan vendor biasanya akan memberikan term of payment yang lebih
baik. Tidak jarang perusahaan bisa membeli barang dan membayar setelah 60 hari, tidak
harus bayar langsung. Dengan waktu 60 hari, perusahaan bisa menjual produk-produknya
terlebih dahulu dan membayar supplier dengan keuntungan. Atau mungkin dalam waktu 60
hari, dana bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain dulu, lebih fleksibel kan?

Pelayanan Spesial Dari Supplier & Vendor


Tidak jarang juga, karena hubungan dengan vendor & supplier yang sangat baik,
perusahaan bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pasaran, mendapatkan
tawaran yang sangat baik ketika membuka tender, mendapatkan pengiriman gratis,
konsultasi gratis, dan sebagainya.

Meningkatkan Produktifitas & Efektifitas Departemen Lain


Karena tim procurement mengerjakan proses – proses pengadaan, departemen lain bisa
fokuskan waktu dan usaha untuk tanggung jawabnya masing-masing. Setiap kebutuhan
pembelian dan prosesnya yang panjang dapat diserahkan kepada tim procurement.

KESIMPULAN PENTINGNYA TIM PROCUREMENT


Kenapa tim procurement itu penting untuk ada dalam sebuah perusahaan. Umumnya,
sebelum benar-benar membuat tim procurement, sebuah perusahaan menggunakan
general affair untuk melakukan pembelian barang. Hal ini juga bisa dilakukan apabila
perusahaan belum terlalu besar.

2022_MK.08 Analisis Biaya


3 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar. 01 : Contoh Alur Procurement

Perbedaan Procurement dan Purchasing


Procurement adalah bidang divisi yang membawahi kegiatan purchasing atau
mengadakan barang. Kegiatan ini dilakukan sesuai dimulai dari perencanaan hingga
perhitungan yang melibatkan sejumlah karyawan agar pembelian yang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan sesuai dengan budget yang dimiliki oleh perusahaan.
Purchasing adalah cara mengadakan barang yang diminta oleh perusahaan untuk
kebutuhan operasional dan proyek. Prosesnya juga panjang untuk melakukan
purchasing mulai dari perencanaan, permintaan, proses administrasi, barang sampai di
tempat hingga transaksi dari kedua belah pihak. Purchasing sendiri dalam bahasa
inggris adalah pembelian barang.
Procurement & purchasing itu kerapkali dijadikan satu kesatuan kata walaupun
keduanya mempunyai makna yang berbeda. Intinya adalah istilah ini diperuntukan
untuk penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan, pengadaan
barang dan jasa juga memiliki proses yang panjang agar perusahaan vendor, supplier
dan konsumen dapat terpenuhi keinginannya.

2022_MK.08 Analisis Biaya


4 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Landasan Teori
3.1 Manfaat Procurement dalam Organisasi.
Procurement adalah satu proses pengadaan barang yang sangat vital
untuk kelangsungan operasional perusahaan. Terutama karena
procurement menyangkut kebutuhan berbagai departemen, mulai dari
marketing, sales, IT, sampai logistik dan keuangan.
Banyak sekali keputusan dari sebuah perusahaan yang akan melibatkan proses
procurement. Dimana proses procurement ini tentunya akan berdampak kepada biaya
keseluruhan dalam melaksanakan dan mengaplikasikan keputusan manajemen tersebut.

Proses procurement akan berdampak kepada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
ketika membeli barang & jasa. Dalam hal ini biaya yang dimaksud, selain biaya moneter,
juga behubungan dengan biaya dalam segi waktu & upaya. Bayangkan, tanpa adanya staff
procurement maka staff dari departemen lain yang harus meluangkan waktu dan berupaya
untuk proses procurement berikut:
1. Mengumpulkan data kebutuhan perusahaan.
2. Permohonan analisa dan persetujuan oleh manajemen.
3. Mengumpulkan data vendor & supplier yang menjual barang yang dibutuhkan.
4. Melakukan analisa kapabilitas vendor & supplier.
5. Permintaan quotation.
6. Negosiasi harga, servis dan fitur.
7. Pengiriman purchase order.
6. Pemesanan barang & jasa.
7. Pengecekan kualitas & kelayakan barang & jasa.
8. Mediasi pembayaran invoice dengan departemen finance.
9. Dokumentasi & pengecekan dokumen pembelian.

Banyak sekali kan prosesnya? Apabila diasumsikan barang / jasa yang sedang dibeli oleh
perusahaan itu hanya satu, maka memang terlihat sedikit pekerjaannya.
Dari pembelian barang kebutuhan operasional bulanan, sampai kebutuhan barang & jasa
yang dibutuhkan case-by-case oleh setiap departemen. Sehingga departemen
procurement dianggap sebagai salah satu fungsi perusahaan yang strategis untuk
meningkatkan produktifitas departemen lain dan terutama keuntungan perusahaan.

2022_MK.08 Analisis Biaya


5 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Procurement adalah proses yang umum terjadi pada sebuah perusahaan. Sedangkan e-
Procurement adalah sistem yang membuat proses procurement lebih efisien. Perusahaan
yang membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah yang cukup banyak, biasanya akan
menyelenggarakan atau membuat pengadaan. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu
procurement, e-procurement dan hubungan diantara keduanya.

Manfaat Sistem Procurement Management


Tak hanya untuk mendapatkan harga yang lebih murah, sistem ini akan memberikan
manfaat bagi perusahaan. Maka tak heran jika hampir semua perusahaan besar memiliki
sistem ini untuk membantu proses pengadaan. Berikut ini penjelasan selengkapnya dari
manfaat sistem procurement management.

1. Procurement Management Dapat Menekan Biaya Operasional


Sistem pengadaan harus dibuat ringkas dan jelas. Maka dari itu, dibutuhkan tim yang
memiliki tugas untuk memastikan semua kebutuhan perusahaan bisa terpenuhi. Bila tidak
diatur, maka akan kesulitan bagi perusahaan mendata mana barang yang sudah dibeli
ataupun belum.
Bila tidak diatur dalam sebuah sistem maka proses pengadaan juga tidak bisa dibuat
dengan ringkas. Dengan sistem manajemen yang jelas, maka pengadaan barang juga bisa
dilakukan dengan mudah. Misalnya jadi lebih jelas mengenai timeline dari sebuah
pengadaan barang. Perusahaan bisa melihat dengan jelas kapan akan dilakukan tender
dan kapan barang sudah bisa dipakai.
Bahkan di zaman yang punya perkembangan teknologi cukup pesat, sistem procurement
dilakukan secara elektronik atau biasa disebut dengan e-procurement. Dengan sistem ini
perusahaan jauh lebih bisa menekan biaya operasional. Perusahaan tak perlu lagi
menghabiskan biaya untuk konsumsi rapat hingga pembelian kertas.
Perusahaan hanya tinggal menunjuk satu orang sebagai penanggung jawab untuk setiap
barang dan membekalinya dengan perangkat digital. Cara-cara inilah yang menjadi cara
perusahaan supaya bisa menekan biaya operasional.

2. Transparansi Jadi Meningkat


Semua pengadaan barang pastinya akan direkap di dalam sebuah sistem. Dengan
demikian, kegiatan pengadaan akan jauh lebih transparan. Semua bagian bisa mengecek
harga yang ditawarkan oleh pihak luar atau vendor. Kecurangan seperti melakukan mark
up harga tidak akan terjadi karena bisa dicek melalui sistem.
Proses ini juga membantu pengawasan terhadap procurement management. Apalagi
semua proses penunjukkan hingga pengadaan akan direkam oleh sistem dan dijadikan

2022_MK.08 Analisis Biaya


6 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
arsip. Data supplier maupun vendor juga bisa direkap dan bisa diakses dengan mudah.
Langkah ini bisa menjadi cara untuk mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme. Perusahaan
juga bisa menjaga supaya semua pembayaran dilakukan tepat waktu.

3. Bisa Lebih Efisien dan Efektif


Semua sistem yang dibuat akan memudahkan semua proses penunjukkan hingga
pengadaan. Misalnya bila dilakukan dengan sistem tender, maka dengan mudah
perusahaan mengecek dan membandingkan penawaran. Ini tentu akan jauh lebih efisien
bila tidak memakai sistem karena harus mengecek kertas penawaran satu per satu.
Perusahan juga bisa melakukan filter. Misalnya mencari vendor atau supplier yang
memberikan penawaran terendah atau yang sesuai budget. Dengan demikian, tim
procurement tidak perlu lagi membaca semua penawaran yang memang tidak sesuai
budget. Pada saat penunjukkan supplier juga lebih mudah.
Dengan sistem, tim akan bisa melihat detail dari penawaran vendor. Misalnya mulai dari
jangka waktu pengiriman dan waktu pembayaran. Data-data ini pun bisa disimpan dalam
sistem. Bila sewaktu saat dibutuhkan maka tak perlu lagi repot mencari
data vendor maupun supplier.

4. Produktivitas Bisa Meningkat Karena Procurement Management


Dengan bantuan procurement management, semua proses pengadaan barang bisa
dilakukan dengan cepat dan mudah. Semua tahap mulai perencanaan hingga pembayaran
bisa dilakukan dengan cepat. Dengan demikian tim procurement tak perlu lagi
membutuhkan waktu lama saat mengerjakan satu pengadaan barang.
Proses yang lebih cepat juga membantu perusahaan lebih produktif. Hal ini juga bisa
mempengaruhi dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apalagi sistemnya
juga mudah dipakai dan bisa menyimpan banyak arsip. Proses procurement bisa dilakukan
tanpa perlu memulainya dari awal.

5. Menurunkan Risiko Kesalahan


Kesalahan manusia sangat mungkin terjadi dalam semua proses di perusahaan. Dengan
sistem procurement management, semua karyawan bisa melihat dengan jelas tahapan-
tahapan yang harus dilewati untuk melakukan pengadaan barang. Dengan adanya
panduan ini, tentunya tim yang bertanggung jawab tidak akan melewatkan tahapan
tersebut.
Karyawan juga dengan mudah mengoreksi tahapan yang dilakukan. Pekerjaan juga bisa
dilakukan lebih cepat dan tanpa perlu khawatir ada kesalahan manusia. Sistem juga
memungkinkan tahapan transaksi sebelumnya dibuka kembali. Dengan demikian

2022_MK.08 Analisis Biaya


7 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
seseorang bisa melakukan perbandingan dengan pengadaan sebelumnya. Hal ini juga
bisa mengurangi risiko kesalahan manusia.

6. Lebih Adil dan Jujur


Salah satu masalah yang kerap muncul karena pengadaan barang adalah kecurangan
antar vendor atau supplier. Istilah ‘orang dalam’ kerap membuat sistem pengadaan barang
jadi kurang sehat. Dengan adanya sistem yang jelas, maka semua peserta tender atau
lelang bisa mendapatkan keadilan.
Semua vendor dan supplier yang memenuhi syarat pastinya bisa mengikuti tahapan
pengadaan barang. Perusahaan juga jauh lebih diuntungkan karena bisa menemukan
barang atau jasa yang mungkin memang lebih sesuai dan berkualitas.

7. Memudahkan Laporan Keuangan


Proses pengadaan barang akan erat kaitannya dengan laporan keuangan. Dengan sistem
procurement management yang jelas, maka akuntan bisa dengan lebih mudah menyusun
laporan keuangan yang lebih transparan dan juga lebih kredibel. Risiko
terjadinya fraud akan lebih diminimalisir.
Apalagi data atau arsip dibuat dengan jelas dan rapi. Dengan demikian tim keuangan
perusahaan akan dengan mudah melakukan pengecekan. Proses pembayaran juga hanya
dilakukan pada segala sesuatu yang benar-benar terjadi. Tidak akan terjadi sebuah
pembayaran terhadap pesanan barang fiktif.
Ternyata memang manfaat sistem procurement management sangat
menguntungkan perusahaan. Tak hanya bisa mendapatkan barang atau jasa yang terbaik.
Perusahaan juga bisa mencegah hal-hal yang merugikan terutama dari segi keuangan.
Proses pengadaan barang juga terjadi lebih adil dan transparan.

Apa itu Manajemen Persediaan (Inventory Management)


Bagikan:

2022_MK.08 Analisis Biaya


8 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perusahaan yang sudah mapan dan maju biasanya sudah bisa mengatur manajemen
persediaan untuk menunjang barang dan jasa yang mereka jual kepada perusahaan.
Kadang jika perusahaan itu tidak bisa mengatur persediaannya entah itu produk mereka
sendiri atau barang setengah jadi dan barang mentah kadang juga bisa menghambat
proses dari pembuatan barang tersebut atau kadang juga bisa menghambat pelaksanaan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Inilah mengapa manajemen persediaan
atau Inventory Management itu penting.

Persediaan
Persediaan adalah suatu bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau persediaan untuk dijual kembali dan
untuk suku cadang dari peralatan atau mesin.

Persediaan terdiri dari :

 Persediaan alat – alat kantor, adalah persediaan yang diperlukan dalam


menjalankan fungsi organisasi dan tidak menjadi bagian dari produk akhir. Misal
alat tulis,kertas, tinta printer.
 Persediaan bahan baku, adalah item yang dibeli dari para Supplier untuk
digunakan sebagai input dalam proses produksi. Bahan baku ini yang akan
diproses atau dioleh sehingga menjadi produk barang jadi. misalnya untuk industri
mebel membutuhkan persediaan bahan baku berupa kayu jati dan rotan.
 Persediaan barang dalam proses, adalah bagian dari produk akhir tetapi masih
dalam proses pengerjaan karena masih menunggu item yang lain untuk diproses.
Misalnya dalam industri makanan roti persediaan dalam proses berupa adonan roti
dari beberapa bahan yang nantinya siap dimasak untuk menjadi roti.

2022_MK.08 Analisis Biaya


9 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Persediaan barang jadi, adalah persediaan produk akhir yang siap untuk dijual,
didistribusikan atau disimpan yang menjadi inti proses dari perusahaan. Misalnya
dalam industri mobil itu meliputi mobil itu sendiri.

Manajemen Persediaan atau inventory management


Manajemen Persediaan atau inventory management merupakan salah satu aset
penting dalam perusahaan. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan
suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan.
Karena pemborosan terjadi didalam persediaan. Namun jika tidak dipenuhi maka bisa
menghambat produksi barang atau jasa.
Mengendalikan persediaan atau inventory management yang tepat bukanlah hal yang
mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana yang
dikeluarkan terlalu besar, meningkatnya biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai,
Biaya operasional pabrik, biaya gedung, dll) dan resiko kerusakan barang yang lebih
besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan
persediaan ( stock out ) karena seringkali barang persediaan tidak dapat didatangkan
secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan,
bahkan hilangnya pelanggan.

Kenapa kita harus mengadakan persediaan barang?

Mengapa kita mengadakan persediaan barang mulai dari bentuk bahan mentah sampai
barang jadi adalah

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang – barang atau bahan –


bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dan material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan.
3. Menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman, sehingga dapat
digunakan bila bahan tidak ada di pasaran.
4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin lancarnya arus
produksi.
5. Penggunaan mesin yang optimal.
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana
keinginan perlanggan disuatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap
tersedianya barang yang dibutuhkan pelanggan.
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak sesuai dengan penggunaan atau
penjualnya.

2022_MK.08 Analisis Biaya


10 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Oleh karena manajemen persediaan itu penting. Untuk manajemen persedian sekarang
ini sudah harus terintegrasi dengan pemasaran dan dengan top manajemen.
Istilah Just In time dalam Manajemen perusahaan bukan berarti mentiadakan
persediaan atau inventory namun Persediaan tersebut dibuat seminimal mungkin
sehingga tidak ada pemborosan pemborosan yang ada disitu.

Yang harus diperhatikan dalam manajemen persediaan adalah

1. waktu kedatangan barang yang akan dipesan kembali. Jika barang waktu yang
dipesan cukup lama pada periode tertentu maka persediaan barang tersebut harus
disesuaikan hingga barang tersebut ada setiap saat hingga barang yang dipesan
selanjutnya ada.

2. Berapa kuantitas jumlah barang yang akan disimpan. Jumlah kuantitas barang yang
dipesan harus disesuaikan karena jika terlalu banyak akan terjadi pemborosan namun jika
terlalu sedikit akan menimbullkan terhenti proses produksi.

3. Perhatikan juga safety stock atau persediaan pengamanan. yaitu persediaan buat
jaga jaga (buffer) jika terjadi sesuatu hal yang menghambat terjadinya waktu pembeliaan
sehingga stock barang persediaan masih ada untuk beberapa waktu ke depan.

Pengadaan atau pembelian barang dan sering disebut sebagai procure to pay. Proses
pengadaan ini sendiri terbagi kedalam 3 bagian, purchasing, expediting, dan traffic.
Proses tersebut dimulai dari purchasing atau pembelian barang yang dilanjutkan ke
pengawasan terhadap proses pembelian agar berjalan dengan lancar (expediting) dan
berakhir di traffic yang merupakan proses terakhir untuk pengiriman dan memastikan
barang agar sampai di tempat.
Purchasing bisa dilakukan sendiri tanpa perlu melakukan expediting dan traffic jika hanya
untuk pengadaan barang dalam jumlah yang kecil. Hal ini biasanya dilakukan oleh kantor-
kantor yang ingin membeli sejumlah barang untuk keperluan kantor.
Pembelian dalam jumlah besar akan membutuhkan procurement yang diikuti dengan
beberapa proses. Setiap perusahaan perlu menaati proses tersebut agar pembelian
barang dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur.

Proses terjadinya procurement


Proses pengadaan barang terbagi kedalam beberapa tahap dan berikut tahap-tahap
pengadaan barang dan penjelasannya:
1. Requirement determination
Di awal, perusahaan akan membuat permintaan akan barang yang mereka

2022_MK.08 Analisis Biaya


11 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
butuhkan. Pembelian barang akan dilakukan berdasarkan SOP permintaan barang
dari masing-masing perusahaan atau departemen.
2. Source determination
Setelah membuat permintaan barang, perusahaan mencari individu atau pemasok
barang atau jasa. Mereka akan membuat inquiry document kepada pihak penyedia
barang atau jasa.
3. Vendor selection
Pihak perusahaan akan mencari pemasok yang pas. Mereka akan melakukan
negosiasi hingga terjadi kesepakatan antara pihak pembeli dan pemasok.
4. Order processing
Pihak perusahaan akan membuat purchase order yang sudah sah dan diberikan
kepada pihak pemasok untuk diproses.
5. Purchase order monitoring
Pihak pembeli akan melakukan pemantauan agar proses pembelian berjalan
lancar.
6. Goods receipt
Barang akan selesai dikirimkan sesuai dengan purchase order yang telah dibuat
sebelumnya.
7. Payment

8. Setelah barang diterima, pihak keuangan dari perusahaan yang membeli produk itu
akan melakukan pembayaran kepada pemasok barang sesuai dengan
kesepakatan.

Cara organisasi terlibat dengan pemasok mereka dan memantau pengadaan mereka
dapat mengambil bentuk yang berbeda.
Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Procure-to-pay (P2P) adalah saat perusahaan mengintegrasikan sistem pengadaan
mereka dengan fungsi hutang dagang mereka untuk menghubungkan setiap langkah dari
pengadaan hingga pembayaran.
P2P memberikan kontrol dan transparansi atas seluruh siklus hidup pengadaan, mulai dari
manajemen pasokan, permintaan dan pesanan pembelian, hingga penerimaan barang,
rekonsiliasi faktur, dan melakukan pembayaran.
2. Source-to-pay (S2P) melangkah lebih jauh. Ini mencakup proses menemukan pemasok,
memeriksa item, persyaratan negosiasi, dan mitra kontrak.

2022_MK.08 Analisis Biaya


12 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Orang umumnya setuju bahwa S2P adalah pendekatan yang lebih strategis untuk
pengadaan, karena memberikan transparansi yang lebih besar kepada perusahaan di
seluruh rantai pasokan dan membantu mereka membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Procurement adalah fungsi bisnis penting yang mengidentifikasi kebutuhan klien internal,
menentukan cara mengkomunikasikannya kepada pemasok, dan menetapkan kebijakan
untuk memeriksa dan mengevaluasi barang yang dibeli.
Orang sering menyamakan procurement dengan purchasing dan sourcing. Tetapi
purchasing dan sourcing adalah dua tahap dari keseluruhan proses procurement. Dan
mereka membutuhkan strategi unik dan pendekatan penghematan biaya mereka sendiri.

Ketika Anda memikirkan tentang sourcing dan procurement, mungkin Anda berpikir
tentang sub tugas (sourcing) dari yang lain (procurement). Aktivitas procurement adalah
aktivitas yang berada di awal siklus hidup pengadaan.
Hal tersebut melibatkan segalanya sampai pembelian barang atau jasa yang sebenarnya.
Tetapi ada lebih banyak sumber daripada hanya memilih item di katalog atau toko.

Untuk mendapatkan sumber (sourcing) secara efektif, tim procurement perlu memahami
kebutuhan organisasi atau perusahaan mereka. Seringkali, profesional procurement akan
menghabiskan banyak waktu bekerja dengan pemangku kepentingan lain di perusahaan
untuk memahami apa yang perlu mereka beli (dan mengapa).

Hal ini terutama berlaku untuk pembelian besar atau kompleks. Sebagai bagian dari
mengerjakan persyaratan organisasi mereka, profesional procurement akan
mengidentifikasi kriteria seperti anggaran, waktu tunggu, dan jumlah pesanan untuk
barang yang akan dibeli.

Sumber (sourcing) dan procurement secara umum melibatkan tindakan penyeimbangan.


Kualitas, kuantitas, harga, dan ketepatan waktu adalah empat kriteria utama yang perlu
dipertimbangkan. Banyak penelitian biasanya dilakukan untuk kegiatan pengadaan
sehingga tim pengadaan dapat mencapai keseimbangan ini.

Sumber (pemasok) menjadi nilai tambah bagi organisasi ketika secara efisien dan hemat
biaya menemukan barang yang dibutuhkan perusahaan dari pemasok yang terbukti dapat
diandalkan dalam jangka panjang.

Sumber (pemasok) dan procurement keduanya membutuhkan perhatian terhadap detail


dan proses yang kuat. Setelah tim pengadaan memahami apa yang perlu ditemukan untuk

2022_MK.08 Analisis Biaya


13 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
organisasi, pengadaan sering kali melibatkan perumusan RFP dan mengirimkannya ke
pemasok potensial.

Sumber (sourcing) kemudian menuntut pemeriksaan pemasok tersebut dan mengevaluasi


penawaran. Tim procurement membutuhkan cara yang kuat untuk mengidentifikasi
pemasok yang dapat diandalkan, terjangkau, dan berstandar tinggi serta metode untuk
mengevaluasi penawaran ini dengan cara yang sistematis dan dapat dibandingkan.

Meluangkan waktu di awal untuk mengembangkan proses procurement strategis menjadi


sangat berharga untuk pengadaan di masa mendatang.

Tim procurement yang berpikiran maju menetapkan strategi pengadaan yang membantu
mereka mengurangi risiko terhadap rantai pasokan. Mereka mencoba untuk
mengotomatisasi proses sebanyak mungkin.

Mereka membangun inisiatif rantai pasokan berkelanjutan yang mempertimbangkan jejak


karbon mereka dan memanfaatkan pemasok yang beragam. Mereka meningkatkan
penggunaan data pengadaan untuk menganalisis hubungan pemasok dengan lebih baik,
seringkali setuju untuk berbagi data dan informasi dengan pemasok.

Sebisa mungkin, mereka mencoba untuk tidak mengambil hanya dari satu pemasok, lebih
memilih untuk memiliki vendor cadangan jika terjadi gangguan rantai pasokan.

Saat memeriksa pemasok, mereka tidak hanya bertanya tentang produk dan harga,
tetapi juga kesehatan keuangan pemasok, struktur perusahaan, kapasitas, dan kepatuhan
terhadap peraturan dan peraturan pemerintah

4. Kesimpulan
Ada beberapa masalah yang kerap terjadi baik dalam procurement maupun purchasing.
Salah satunya, pembuatan dokumen yang masih manual. Hal ini bisa menyebabkan
proses pembelian yang tersendat atau dokumen yang hilang dan berdampak pada
pembuatan laporan keuangan yang lambat.
Untuk mengatasi hal ini, kamu membutuhkan software bisnis yang dapat membantu
kamu untuk membuat dokumen pengadaan barang dengan mudah secara digital.
Paper.id hadir sebagai solusi akan masalah ini.

2022_MK.08 Analisis Biaya


14 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Procurement dilakukan untuk mempermudah operasional suatu perusahaan
atau organisasi agar tidak melakukan segala hal secara mandiri dan membebani
mereka dengan pengelolaan yang besar. Proses procurement tidak selalu sama
tergantung setiap bisnis atau tujuan organisasi yang akan diambil.

5. Daftar Pustaka
Alijoyo, Antonius: Wijaya, Boby: Jacob, Intan. 2018. ”Cost/Benefit Analysis (Anaisis
Biaya/Manfaat)”. CRMS. Bandung
Dadan Kurniawan Harun. 2003. “ Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik “.Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. In Edisi I (1st ed.).
BPFE-Yogyakarta.
Kholil, Muhammad. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Workshop Pembuatan Spare
Parts Mesin Industri Dengan Menggunakan Metode Kriteria Investasi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Cincau Jo , Blencho Dan Brownice Unit
Kreativitas ( Case Study On Cincau Jo , Blencho And Brownice Sam
Ratulangi University Student Creativity Unit ). 7(2), 2561–2570.
Newnan, G. Donald. 2012. “Engineering Economic Analysis”. Eleventh Edition. Oxford
University Press. New York.
Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pascasarjana Universitas Syah
Kuala, 1(No. 2), 3.
Sulistiani, H., Miswanto, M., Alita, D., & Dellia, P. (2020). Pemanfaatan Analisis Biaya
Dan Manfaat Dalam Perhitungan Kelayakan Investasi Teknologi Informasi.
Jurnal Ilmiah Edutic, 6(2).
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Thuesen, H.G et al. 2002. “Engineering Economy” New Delhi : Prentice-Hall of India
Private Ltd,
Yosan, R.B., Kholil, Muhammad., Hanum, B. Implementation of Inventory.2018. Case
Study Management System (IMS) on the XYZ Online Store Business Unit.
Jurnal IOP Cenference Series: Materials Science and Engineering, 343
012022..
Raymond McLeod, Management Information Systems, 8th Edition, Prentice Hall
International, 2001. Url : www.prenhall.com/mcleod.

2022_MK.08 Analisis Biaya


15 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jogiyanto H.M., Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, Andi Offset Yogyakarta, 2001.
Barry Render & Ralph M. Stair, Jr., Quantitative Analysis for Management, 7th
Edition, Prentice Hall International, 2000. Url : www.prenhall.com/render
Frederick H. Wu., Accounting Information Systems, Theory and Practice, McGraw
Hill Book Company Japan, Tokyo, International Student Edition, 1984.
Williams S. Davis., Systems Analysis and Design, A Structured Approach, Reading,
Massachussetts : Addison Wesley Publishing Company, Inc., 1983.
Jeffrey L. Whitten, System Analysis & Design Methods, 5th Edition, McGrawHill,
2001.
Richard Brealey, Principles of Corporate Finance (R) + Student CD +
PowerWeb+Standard & Poor's Educational Version of Market Insight, 7th
Edition, McGraw-Hill Higher Education, 2003.
Richard A. Brealey, Stewart C. Myers, Principles of Corporate Finance, The
McGraw-Hill Companies, Inc., 1999.

2022_MK.08 Analisis Biaya


16 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai