Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 11:

PENGELOLAAN DALAM BISNIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
11.1 Memahami Pengelolaan proses Produksi dalam Bisnis
11.2 Memahami Pengelolaan SDM
11.3 Memahami Pengelolaan Keuangan

B. URAIAN MATERI
11.1 Memahami engelolaan Proses Produksi Dalam Bisnis
Salah satu kunci kesuskesan bisnis terletak pada proses produksinya, mulai dari
bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan produk. Produksi adalah segala
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa
yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan
keterampilan. Selain itu, secara sederhana proses produksi merupakan proses mengalir
dan berubahnya bahan baku menjadi barang jadi.
Sebagai contoh bisnis susu kedelai, maka pelaku bisnis perlu memerhatikan dari
awal proses produksinya, seperti:
1. Dimana bahan baku dibeli?
2. Apakah tempat pembelian bahan baku tersebut telah sesuai dengan standar yang
berlaku?
3. Apakah bahan baku yang dibeli benar-benar sesuai dengan kualitas yang
diharapkan?
4. Apakah pengangkutan bahan bakunya telah benar dan tidak menyebabkan bahan
baku tersebut rusak sehingga tidak layak untuk diproduksi kembali?
Proses akan berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan baik berupa kualitas,
maupun kuantitasnya. Produk dapat diproduksi secara besar-besaran dengan ukuran,
warna, kemasan, harga yang sama. Produk juga dapat diproduksi hanya satu atau dua
unit saja agar mempunyai image yang eksklusif di mata pelanggan atau membedakan
produk tersebut dari produk lainnya. Jika proses awal telah dilakukan dengan baik.

101 
 
Maka, langkah selanjutnya adalah harus dapat memastikan bahwa bahan baku yang kita
dapatkan diproses secara baik dan benar. Berikut yang dimaksud pengolahan secara
baik dan benar, yaitu:
1. Apakah bahan baku telah diproses berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan?
2. Apakah bahan baku telah diproses berdasarkan resep/formula yang telah
ditentukan?
3. Apakah peralatan yang digunakan untuk pengolahan bahanbaku telah benar dan
sesuai ketentuan?
4. Apakah orang-orang yang mengerjakan proses produksi adalah orang-orang yang
telah menguasai keterampilan teknis sesuai bidangnya?
Produksi juga dipengaruhi oleh dasar kepentingannya menjadi produksi untuk
pesanan dan produksi untuk persediaan. Proses produksi didasarkan kepada permintaan
konsumen baik kualitas maupun kuantitasnya. Produksi dimulai sejak pesanan tersebut
akan didistribusikan kepada pemesan. Pada umumnya yang menjadi pertimbangan
produksi pesanan bagi konsumen dimana waktu penyelesaian produk yang dipesan dan
harga produk tersebut. Produksi untuk persediaan dilakukan untuk memenuhi rencana
penjualan pada masa yang akan datang. Sehubungan dengan itu perlu adanya
koordinasi dengan bagian penjualan agar jumlah produksi tidak terlalu banyak yang
mengakibatkan persediaan di gudang menumpuk. Sebaliknya tidak terlalu sedikit agar
permintaan pelanggan dapat dilayani dengan baik.
Untuk produk berupa jasa, proses produksi dapat diartikan sebagai mengalirnya
berbagai aktivitas dalam rangka memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam
proses pada produksi dan distribusi jasa dapat dilakukan dengan metode dan proses
yang berbeda. Sebagai contoh seorang dosen yang mengajar di kelas dapat menerapkan
proses yang berbeda, ada yang menggunakan media infocus projector, ceramah,
simulasi, diskusi, praktek langsung, ada juga yang menggunakan modul atau buku yang
ditulis sendiri. Contoh lain bisnis pangkas rambut, maka tidak ada produk yang
dihasilkan namun proses yang terjadi adalah pemangkasan rambut dari konsumen.
11.2 Memahami Pengelolaan SDM Dalam Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan manusia dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan dam
keinginan konsumen. Dalam pengertian bisnis tersebut telah jelas bahwa yang
menjalankan operasional bisnis adalah manusia atau Sumber Daya Manusia (SDM).
SDM memegang peranan yang penting dalam suatu organisasi bisnis. Setiap organisasi
102 
 
bisnis membutuhkan SDM yang berkualitas dan kompeten dalam menggerakkan roda
operasional perusahaan.
SDM merupakan salah satu asset yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
operasional bisnis. SDM dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis,
karena tanpa SDM operasional bisnis tidak akan dapat berjalan. Perusahaan harus
mampu memilih SDM yang dapat berperan aktif dalam operasional bisnis secara efektif
dan efisien. Untuk mampu memilih SDM yang berkualitas dan sesuai kualifikasi
perusahaan diperlukan adanya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). MSDM
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif.
Ada beberapa fungsi secara umum dalam MSDM yang perlu diterapkan dalam
sebuah bisnis agar kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan baik, yaitu:
1. Rekrutmen karyawan
Fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan akan karyawan baik jumlah
maupun kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Selain
itu, rekrutmen adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi
yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada
perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi
spesifikasi pekerjaan. Dalam rekrutmen terdapat proses seleksi yang dilakukan
dengan beberapa cara, seperti: tes potensi akademik, psikotes, wawancara, dan
praktek.
Dalam mengelola bisnis diperlukan karyawan yang berkompeten dan loyal agar
operasional bisnis dapat berjalan dalam jangka panjang. Untuk itu sebagai
pengusaha perlu melakukan proses rekrutmen sesuai kebutuhan perusahaan. Pastikan
dalam proses seleksi dapat menemukan calon karyawan yang memiliki kemampuan
dalam bidang/kegiatan yang akan ditempatinya dan karakter yang baik juga,
sehingga antara kompetensi dan karakter calon karyawan dapat mendukung
kemajuan bisnis perusahaan.
2. Pelatihan dan Pengembangan karyawan
Setelah karyawan direkrut oleh perusahaan, langkah selanjutnya adalah pelatihan.
Karyawan diberikan pelatihan terkait pekerjaan yang akan dikerjakan selama di
perusahaan, contoh: jika karyawan bagian produksi, maka diberikan pelatihan
mengenal bahan-bahan baku dan mengoperasionalkan peralatan produksi. Setelah
beberapa lama bekerja karyawan pun tetap perlu diberikan pengembangan agar
103 
 
kemampuan dapat terbarukan dan meningkat. Dengan begitu karyawan sebagai
SDM dapat menjalankan kegiatan operasional bisnis dalam jangka panjang.
3. Kompensasi karyawan
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada
karyawan sehubungan dengan jasa mereka dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan. Kompensasi ini ada yang bersifat langsung, berupa gaji atau upah, dan
insentif. Ada juga yang merupakan balasa jasa tidak langsung, seperti tunjangan dan
pelayanan. Selain itu, karyawan dapat dibayarkan berdasarkan waktu ataupun hasil.
Jika berdasarkan waktu, maka karyawan akan dihitung berapa jam bekerja dan
diakumulasikan dalam satu bulan. Adapun berdasarkan hasil bagi karyawan yang
diberikan kompensasi sesuai dengan jumlah barang yang dihasilkan selama satu
hari/minggu/bulan. Semua itu bergantung dari kebutuhan perusahaan dan
kesepakatan dengan karyawan.
4. Hubungan Industrial
Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 16 disebutkan
bahwa pengertian dari Hubungan Industrial adalah sistem hubungan yang terbentuk
antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari
unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
dan Undang-undang 1945. Pihak-pihak yang terkait di dalam hubungan ini terutama
adalah pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Dalam proses produksi pihak-pihak
yang secara fisik sehari-hari terlibat langsung adalah pekerja/buruh dan
pengusaha (operator), sedangkan pemerintah terlibat di dalam hal-hal tertentu saja
terutama yang berkaitan dengan atau sesuai kewenangannya (regulator). Dalam
hubungan industrial ini mengatur perjanjian kerja antara perusahaan dengan
karyawan. Dalam mengelola SDM baiknya perusahaan menerapkan perjanjian kerja
yang terbuka dari awal perekrutan, agar tidak terjadi perselisihan dikemudian hari.
Selain itu, aturan terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) baik secara terhormat
maupun tidak terhormat telah dipahami oleh karyawan.
11.3 Memahami Pengelolaan Keunagan Dalam Bisnis
Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap
pelaku bisnis/perusahaan. Banyak pelaku usaha/perusahaan yang tumbuh menjadi kuat
karena manajemen keuangan diterapkan secara profesional. Sebaliknya banyak juga
perusahaan yang gulung tikar karena tidak menerapkan manajemen keuangan dengan
baik. Pada dasarnya manajemen keuangan merupakan fungsi untuk mendapatkan

104 
 
sumber keuangan dari berbagai pihak dengan biaya yang seefisien mungkin, serta
fungsi untuk mengalokasikan uang yang telah diperoleh tersebut secara tepat guna
dalam rangka mencapai tujuan pelaku bisnis/perusahaan yang telah ditetapkan.
Pelaku bisnis/perusahaan hatus berpikir dan memilih dari mana sumber keuangan
perusahaan paling tepat untuk aktivitas pelaku bisnis/perusahaan tersebut. Sumber
keuangan tersebut dapat bersumber dari pemilik, dapat pula berupa pinjaman dari pihak
lainnya, baik perbankan maupun non perbankan termasuk perorangan. Kesalahan
memilih sumber alternatif keuangan dapat berakibat buruk terhadap pelaku
bisnis/perusahaan yang bersangkutan. Demikian juga pengalokasian keuangan
perusahaan harus dipertimbangkan dengan baik. Uang harus dialokasikan secara tepat
baik jumlah maupun sasarannya, sehingga dapat mencegah kebocoran yang terjadi.
Oleh karena itu, penerapan manajemem keuangan perlu diterapkan baik perusahaan
berskala mikro hingga besar.
Manajemen keuangan berhubungan dengan aktivitas penggunaan, perolehan dana,
dan pengelolaan aktiva.
Masih terdapat pelaku bisnis, khususnya usaha mikro dan kecil yang menganggap
pengelolaan dan pencatatan keuangan adalah hal yang dapat dikesampingkan dahulu.
Padahal pengelolaan dan pencatatan keuangan sejak dini akan membuat pelaku bisnis
memiliki bukti otentik yang dapat digunakan sebagai salah satu syarat, jika ingin
mengajukan bantuan dari lembaga perbankan atau non perbankan. Banyak keuntungan
yang dapatkan ketika pelaku bisnis melakukan pencatatan transaksi sejak awal memulai
bisnis, diantaranya dapat:
1. Memantau arus kas bisnis.
2. Mengetahui posisi keuangan (untung atau rugi bisnis tersebut).
3. Mengajukan pinjaman dana ke investor.
Pelaku bisnis perlu membuat sistem pengelolaan keuangan yang efektif, agar
dapat mengontrol dan mengevaluasi pengelolaan keuangan dari operasional bisnis.
Selain itu, pengelolaan administrasi keuangan pun sangat penting sebagai memantau
progress report. Dalam bisnis modern, setidaknya pelaku bisnis membutuhkan
pencatatan sebagai berikut:
1. Catatan transaksi harian
2. Neraca
3. Laporan Keuangan
4. Laporan Arus Kas
105 
 
5. Laporan Laba/Rugi
6. Laporan perubahan Modal

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Salah satu kunci kesuskesan bisnis terletak pada proses produksinya, mulai dari bahan
baku, proses pengolahan, hingga pengemasan produk. Bagaimana pengelolaan proses
produksi dalam bisnis yang baik menurut anda!
2. Jelaskan beberapa fungsi secara umum dalam MSDM yang perlu diterapkan dalam
sebuah bisnis agar kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan baik!
3. Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap pelaku
bisnis/perusahaan. Bagaimana pengelolaan keuangan yang tepat agar bisnis dapat
berjalan dengan baik!

D. DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Hani. 2013. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Siswanto. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Solihin, Ismail. 2014. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Suparyanto dan Bari, Abdul. 2014. Pengantar Bisnis: Konsep, Realita, dan Aplikasi pada
Usaha Kecil. Tangerang: Pustaka Mandiri.

106 
 

Anda mungkin juga menyukai