Matematika Bisnis
03
Ekonomi &
Bisnis
Fakultas
Bunga Majemuk
www.mercubuana.ac.id
Bunga Efektif & Bunga nominal Akhiri Presentasi
PENGERTIAN BUNGA MAJEMUK
Bunga majemuk adalah bunga yang jatuh tempo
ditambahkan ke nilai pokok pada akhir setiap
periodecoumpound atau periode perhitungan
bunga untuk mendapatkan pokok yang baru.
Perhitungan bunga untuk periode berikutnya
akan didasarkan pada nilai pokok baru ini dan
bukan pada nilai pokok awal, begitu seterusnya.
Periode perhitungan bunga adalah periode
bunga dihitung untuk ditambahkan ke pokok.
Periode perhitungan bunga tidak harus satu
tahun walaupun tingkat bunga selalu ditanyakan
per tahun. Perhitungan bunga dapat dinyatakan
dalam mingguan, bulanan, triwulanan,
semesteran, atau tahunan. Jika periode
perhitungan bunga bukan tahunan, misalkan
bulanan, maka tingkat bunga juga harus dalam
bulan, yaitu dengan membagi tingkat bunga
tahunan dengan dua belas.
Konsep bunga majemuk akan diperhitungan digunakan untuk
1.anuitas,
2.amortisasi utang, dan
3.obligasi.
Contoh 1
S = nilai akhir
7
Persamaan Bunga Majemuk
S = P (1 + i ) n
Contoh soal 2
Berapakah nilai S dari P sebesar Rp. 10.000.000 jika J12 =
12 % selama :
a. 5 tahun
b. 25 tahun
Pembahasan
a.
P = Rp. 10.000.000
i = 12/12 % = 1 %= 0,01
n = 5 tahun x 12 = 60 bulan
S = P (1 + i ) n
= Rp.10.000.000 (1 + 0,01 ) 60
= Rp. 18.166.967
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
b.
P = Rp. 10.000.000
I = 12/12 % = 1 %= 0,01
S = P (1 + I ) n
= Rp. 197.884.662,6
Contoh soal 3
Seorang karyawan menyimpan uangnya sebesar Rp.
5.000.000 dalam sebuah bank yang memberikan bunga
sebesar 12,25 % diperhitungkan dan dikreditkan harian.
Berapa besarnya bunga yang dihasilkan selama :
a. tahun pertama
b. tahun kedua
Pembahasan
a.
P = Rp. 5.000.000
I = 0,1225/365
n = 365
I = S – P = P (1+i)n – P
= Rp. 5.000.000 (1+(0,1225/365))365 – Rp. 5.000.000
= Rp. 651.478,37
Pembahasan
b.
p = Rp. 5.651.479,37
I = 0,1225/365
N = 365
I = S – P = P (1+i)n – P
= Rp. 5.651.479,37 (1+(0,1225))365 – Rp. 5.651.479,37
= Rp. 736.364,5
BUNGA EFEKTIF & BUNGA NOMINAL
Bunga Efektif & Nominal
J1 = (1+i)m)m – 1 J1 = (1+i)m)m – 1
= (1+0,1)2 – 1 = (1+0,12)2 – 1
2 12
= (1,05)2 – 1 = (1,01)12 – 1
= 0,1025 = 10,25 % = 0,126825 = 12,68 %
Daftar Pustaka