Anda di halaman 1dari 19

11 Febuari 2019 dan 18 Febuari 2019

Universitas Islam Negeri


Antasari Banjarmasin.
Jurusan Pendidikan Matematika (PMTK)

Matematika Keuangan

Mega Kurniawati, M.Pd

Email : meg4kurniawati@gmail.com
BUNGA MAJEMUK

Perbedaan Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk

Bunga Majemuk:
Bunga Sederhana:
1. P adalah nilai pokok yang
mengalami perubahan.
1. P adalah nilai pokok
yang tidak 2. Bunga jatuh tempo
mengalami ditambahkan ke nilai
perubahan dari awal pokok pada akhir setiap
hingga akhir. periode compound.

2. Nilai bunga selalu 3. Perhitungan bunga untuk


dihitung dari nilai periode berikutnya
pokok ini didasarkan pada periode
baru ini, dan seterusnya.
Contoh 3.1 :
Hitunglah bunga dari 1.000.000 selama 2 tahun dengan tingkat bunga 10% p.a. apabila
bunga dihitung semesteran dan bandingkan dengan bunga sederhana yang
dihasilkan

Periode Pokok Perhitungan Bunga Majemuk Nilai pada


Pinjaman (Rp.) Akhir Periode

1 1.000.000 Rp. 1.000.000 x 0,05 = Rp. Rp. 1.050.000


50.000

2 1.050.000 Rp. 1.050.000 x 0.05 = Rp. Rp.


52.500 1.102.500

3 1.102.500 Rp. 1.102.500 x 0.05 = Rp. Rp. 1.157.625


55.125

4 1.157.625 Rp. 1.157.625 x 0.05 = Rp. Rp.


57.881,25 1.215.506,25
Jadi, total BUNGA MAJEMUK selama 2 tahun adalah Rp. 215.506,25.
Sedangkan bila menggunakan total BUNGA SEDERHANA, total
bunganya adalah Rp.200.000.
Notasi untuk Mempermudah Perhitungan Bunga Majemuk

• P = Nilai pokok
• S = Nilai akhit
• n = jumlah periode
perhitungan bunga
• m = frekuensi perhitungan Called is
bunga dalam setahun, yaitu compound factor (Faktor
2 untuk semester, 4 untuk Majemuk)
triwulan, dst.
• Jm = tingkat bunga nominal
tahunan dengan periode Proses perhitungan S dari P
perhitungan m kali per disebut Mencari nilai akan
tahun. datang (Future Value / FV)
• I = tingkat bunga per
periode perhitunngan
bunga. Proses perhitungan P dari S
Ingat bahwa disebut mencari nilai
sekarang (Present vALUE /
PV).
BUNGA EFEKTIF dan Bunga Nominal

1. Tingkat bunga selalu dinyatakan per


tahun atau per annum (p.a.)

Tingkat bunga tahunan yang dinyatakan


apakah diakhiri dengan p.a. atau tidak
disebut TINGKAT BUNGA NOMINAL.

Untuk setiap tingkat bunga nominal tertentu (jm), kita


mendapatkan TINGKAT BUNGA EFEKTIF yang
ekuivalen, yaitu yang jika digandakan tahunan (J1 )
memberikan besar bunga yang sama per tahun
Contoh 3.3
Seorang karyawan
Contoh 3.2 menyimpan uangnya
sebesar Rp. 5.000.000
dalam sebuah bank yang
Berapa nilai S dari memberikan bunga
P sebesar Rp. sebesar 12,25%
10.000.000 jika diperhitungkan dan
Selama: dikreditkan harian.*
a. 5 tahun Berapa besarnya bunga
b. 25 tahun yang dihasilkan selama:
a. Tahun Pertama
b. Tahun Kedua
J1 artinya periode perhitungan bunga adalah sekali setahun
atau tahunan.
J2 artinya dua kali dalam setahun atau semesteran.
J3 artinya tiga kali dalam setahun atau kuartalan,
J4 triwulan.
J12 bulanan, dst.

Contoh 3.4
Hitunglah tingkat bunga efektif J1
yang ekuivalen dengan:
a. J2 = 10%
b. .J12 = 12%
c. J365 = 13.25%
Menghitung Nilai Sekarang

Sering kali kita diberikan nilai akhir (S). Tingkat bunga


(i), dan periode waktu (n); dan diminta untuk
menghitung nilai P, yaitu nilai sekarang (present value)
atau nilai yang didiskontokan (discounted value) atau
nilai pokok awal.

Proses mencari P dari S ini disebut pendiskontoan


(discounting). Dapat kita tuliskan sebagai berikut:
Menghitung Nilai Sekarang

Ingat kembali
bentuk umum
(Slide ke-4)

Mainkan
matematikanya
untuk mencari P

Atau yang lebih


populer
Contoh 3.7 Contoh 3.8

Pada tanggal 1 Januari 2010,


Dengan menggunakan sebidang tanah ditawarkan
J12 = 12%, hitunglah nilai pada harga Rp. 180.000.000
diskonto (Discounted secara tunai atau dengan
Value) dari uang membayar Rp. 100.000.000 hari
sejumlah Rp. 100.000.000 ini ditambah Rp. 50.000.000 satu
tahun lagi dan Rp. 50.000.000
yang jatuh tempo: dua tahun lagi. Jika diketahui
j1 = 16%, alternatif pembayaran
a. 10 tahun lagi mana yang sebaiknya dipilih
b. 25 tahun lagi pembeli?
Menghitung Tingkat Bunga dan Jumlah Periode

Ingat lagi
bahwa

Mainkan matematikanya.
Sehingga apat dicari tingkat bunga
(i). Jika diketahui P, S, dan n
Contoh 3.10

• Berapa tingkat bunga yang dapat


membuat sejumlah uang menjadi tiga kali
lipat dalam 12 tahun ? (Asumsikan uang
tersebut sebagai x)
Menghitung Tingkat Bunga dan Jumlah Periode

Ingat lagi bahwa

Mainkan Matematikanya.
Dapat dicari jumlah periode (n)
Contoh 3.11

• Berapa lama waktu yang diperlukan untuk


membuat uang sebesar Rp. 5.000.000 menjadi
Rp 8.500.000 dengan = 12%
Continous Compounding

• Bunga nominal 12% per tahun akan memberikan


bunga efektif (buka lagi contoh 3.4b) per tahun
apabila periode perhitungan bunga adalah bulanan
(mounthly compounding) dan akan menjadi lebih
besar lagi untuk periode pendek dari sebulan seperti
dua mingguan, mingguan, dan harian.

• Bagaimana periode perhitungan menjadi lebih


pendek lagi dari harian, katakan per menit bahkan
per detik, seperti pertumbuhan penduduk,
penyebaran penduduk yang ditemukan obatnya
Continous Compounding
• Dalam kasus-kasus slide sebelumnya, sebelumnya
kita masih dapat menggunakan persamaan bunga
majemuk (compound interest) biasa, yaitu

• Akan tetapi, dengan i atau r mendekati 0 (nol) dan n


mendekati tak terhingga, persamaan tersebut akan
menjadi persamaan kontinu, yaitu
Continous Compounding

Ingat bahwa i adalah


tingkat bunga diskrit

Ingat bahwa r adalah


tingkat bunga kontinu
Contoh 3.13

Berapakah tingkat bunga kontinu (r) yang


ekuivalen dengan tingkat bunga diskrit (i) 10%
p.a.?

Contoh 3.14

Hitunglah I yang ekuivalen dengan r = 12% p.a.?


Contoh 3.15

Sebuah deposito Rp.10.000.000 dapat memberikan


pendapatan bunga sebesar Rp. 5.600.000 selama
36 bulan. Hitung tingkat bunga nominal
tahunannya apabila:
a. Perhitungan bunga tahunan
b. Continous Cpmpounding

Finish

Anda mungkin juga menyukai