Anda di halaman 1dari 8

DERET UKUR

1. Definisi Deret Ukur


Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap
sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur
dinamakan rasio atau multipler, yakni merupakan hasil bagi nilai suatu ukur terhadap
nilai suku di depannya.
Contoh :
3, 9, 18, 36, 72, .. (Rasio = 2)
12, 36, 108, 324, 972, .. (Rasio = 3)
Jika dilihat dari jumlah sukunya, deret ukur dapat digolongkan ke dalam Deret Hitung
Terhingga dan Deret Hitung Tidak Terhingga.
a) Deret Hitung Terhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya terbatas.
b) Deret Hitung Tidak Terhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak terbatas.
A. Rumus Deret Ukur
Suku ke-n Deret Ukur
Keterangan :
Un = Suku ke-n
a = Suku Pertama
r = Rasio
n = Banyaknya Suku

Jumlah Suku ke-n Deret Ukur

2. Penerapan Ekonomi Deret Ukur


Penerapan ekonomi deret ukur dalam ekonomi dan bisnis sudah sering kita temukan,
terutama pada bidang keuangan. Bidang keuangan ini meliputi prosedur untuk
mengkombinasikan antara tingkat bunga dan pertimbangan waktu ke dalam pertanyaan-
pertanyaan yang dialamatkan pada pembayaran pinjaman, nilai dari berbagai asset
keuangan, dan pertumbuhan penduduk.

Bunga Majemuk
Bunga dalam teori bisnis merupakan suatu balas jasa yang dibayarkan ketika kita
menggunakan uang. Model deret untuk bunga majemuk yaitu deret ukur khususnya bagi
hutang-piutang. Kita akan membayar bunga pada pihak bank, jika kita meminjam uang dari
bank tersebut. Sebaliknya, pihak bank membayar bunga kepada kita bila kita
menginvestasikan uang berupa tabungan atau deposito di bank. Selanjutnya, jumlah uang
yang dipinjamkan atau diinvestadikan di bank disebut Modal Awal (Principal). Jadi, bunga
dilihat dari satu pihak merupakan pendapatan tetapi dilain pihak merupakan biaya. Orang
yang meminjamkan uang akan memperoleh Pendapatan Bunga, dan orang yang menerima
pinjaman akan membayar Biaya Bunga.

a. Nilai Masa Depan Dengan Bunga Majemuk


Setiap orang yang menabung di bank tentunya ingin tahu berapa yang akan dihasilkan di
masa depan jika kita menabung sejumlah uang di masa sekarang. Untuk itu kita dapat
menghitung uang tersebut dengan rumus :
Rumus ini untuk kredit dengan sistem pembayaran bunga yang dibayarkan setahun
sekali. Sedangkan, jika bunga dibayar lebih dari satu kali dalam setahun rumusnya
menjadi :
Keterangan :
Fn = Total nilai kredit sampai dengan n periode
i = Suku bunga kredit
P = Total nilai kredit awal periode
n = Banyak tahun
m = Frekuensi pembayaran bunga dalam setahun

Contoh Soal 1
Jika Bapak Kevin mendepositkan uangnya di bank sebesar 5.000.000 dengan tingkat
bunga 12% per tahun dimajemukkan, berapakah nilai total deposito Bapak Kevin pada
akhir tahun ke-3?
Pembayaran bunga majemuk secara tahunan:
Diketahui :
P = 5.000.000
i = 12% = 0,12
n =3
Ditanya :
F3?
Jawab :
F3 = P (1+i)n
= 5.000.000 (1+0,12)3
= 5.000.000 (1,404928)
= 7.024.640
Analisis : Jadi, jumlah uang yang harus dibayar Bapak Kevin adalah 7.024.640
Pembayaran bunga majemuk secara semesteran:
Diketahui :
P = 5.000.000
i = 12% = 0,12
n =3
m =2
Ditanya :
F3?
Jawab :
F3 = P (1+i/m)nm
= 5.000.000 (1+0,06)12
= 5.000.000 (2.012196472)
= 10.060.982,36
Analisis : Jadi, jumlah uang yang harus dibayar Bapak Kevin adalah 10.060.982,36

b. Nilai Sekarang Dengan Bunga Majemuk


Sebagaimana kita ketahui bahwa suatu investasi dari P rupiah akan terakumulasi di masa
depan menjadi P(1 + i)n pada akhir tahun ke-n dengan tingkat bunga i per tahun. Tapi
kadang kita perlu menentukan berapa banyak nilai uang sekarang dari seseorang yang
harus diinvestasikan supaya mempunyai jumlah tertentu pada akhir tahun ke-n. Dengan
kata lain kita perlu mengetahui berapa nilai uang sekarang dari sejumlah nilainya di masa
depan. Untuk mengetahui nilai sekarang dengan bunga majemuk dari suatu nilai masa
depan adalah Serupa dengan nilai masa depan, pada nilai sekarang pun pembayaran
bunga majemuk dapat dilakukan beberapa kali dalam setahun. Misalkan, frekuensi
pembayaran bunga dalam setahun m kali, maka rumus untuk menghitung nilai sekarang
adalah :
Keterangan :
P = Nilai sekarang
Fn = Nilai masa depan tahun ke-n
i = Tingkat bunga per tahun
n = Jumlah tahun

Contoh Soal 1
Fani merencanakan uang tabungannya di bank pada tahun ke tiga akan berjumlah
30.000.000. tingkat bunga yang berlaku adalah 15% per tahun. Berapakah jumlah uang
tabungan Fani saat ini?
Diketahui :
F3 = 30.000.000
i = 15% = 0,15
Ditanya :
P?
Jawab :
P =
=
=
= 19.745.486,97

Analisis : Jadi, jumlah uang Fani saat ini adalah Rp. 19.7455.486,97

Contoh Soal 2
Ibu Rani seorang pengusaha berharap 5 tahun kemudian akan mendapatkan laba dari
usahanya sebanyak Rp. 25.000.000. Jika tingkat bunga yang berlaku saat ini adalah 12
persen per tahun dan dibayarkan secara kuartalan, berapakah jumlah laba Ibu Rani saat
ini?

Diketahui :
Fn = 25.000.000
i = 12% = 0,12
n =5
m =4
Ditanya :
P?
Jawab :
P =
=
=
= 13.841.903,32
Analisis : Jadi, jumlah laba Ibu Rani saat ini adalah Rp. 13.841.903,32

c. Nilai Masa Depan Dari Anuitas


Seringkali sejumah uang dapat di depositokan pada suatu bank untuk pembayaran
periodik selama waktu tertentu. Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran yang dibuat
secara periodik dan dalam jumlah uang yang tetap atau sama. Disamping itu, anuitas
mengasumsikan bahwa semua pembayaran dibuat pada akhir periode dengan bunga
majemuk. Demikian pula dengan pembayaran bunga dapat diperoleh dari nilai anuitas
pada akhir periode. Hal ini beralasan, bahwa akhir dari setiap periode akan bersamaan
dengan permulaan dari periode berikutnya.
Keterangan :
Sn = Jumlah nilai masa depan dari anuitas setelah n periode
P = Jumlah dari anuitas
i = Tingkat bunga
n = Jumlah periode pembayaran

Contoh Soal 1
Raditya ingin menabung uangnya sebanyak 6.000.000 setiap permulaan tahun. Raditya
menabung di bank komersial dengan bunga 15 persen per tahun dengan bunga majemuk.
Setiap tabungan untuk tahun pertama di bank tersenut dibuat pada tanggal 1 Januari 2005
dan terakhir akan dilakukan pada tanggal 1 Januari 2009. Berapa jumlah uang tabungan
Raditya selama 4 tahun tersebut?
Diketahui :
P = 6.000.000
i = 15% = 0,15
n =4
Ditanya :
S4?
Jawab :
S4 =
= 6.000.000
= 6.000.000 (4,993375)
= 29.960.250
Analisis = Jadi, jumlah uang tabungan Raditya selama 4 tahun adalah Rp. 29.960.250

Contoh Soal 2
Keshya berencana menabung uangnya di bank sebesar 500.000 setiap awal bulan selama
8 tahun. Jika tingkat bunga 18% per tahun, berapakah jumlah nilai uang Keshya di masa
depan jika pembayaran dilakukan secara bulanan dan kuartalan?
Jika pembayaran dilakukan secara bulanan :
Diketahui :
P = 500.000
i = 18% = 0,18/12 = 0,015
n1 = 8 (12) = 96
n2 = 8 (4) = 32

Ditanya :
S96?
Jawab :
S96 =
= 500.000
= 500.000 (211,7202)
= 105.860.117,3
Analisis : Jadi, jumlah nilai uang Keshya di masa depan jika pembayaran dilakukan
setiap bulan
adalah Rp. 105.860.117,3

Jika pembayaran dilakukan secara kuartalan :


S32 =
= 500.000
= 500.000 (68,66624)
= 102.999.367,9
Analisis : Jadi, jumlah nilai uang Keshya di masa depan jika pembayaran dilakukan per
kuartal
adalah Rp. 102.999.367,9

d. Nilai Sekarang Dari Anuitas


Nilai sekarang dari anuitas hampir sama dengan nilai masa depan dari suatu anuitas,
hanya saja pembayaran per periodenya dihitung berdasarkan nilai sekarang. Jadi, nilai
sekarang dari anuitas adalah jumlah dari nilai-nilai sekarang dari setiap periode
pembayaran atau penerimaan uang tertentu.
Keterangan :
An = Nilai sekarang dari anuitas
P = Jumlah pembayaran per periode
i = Tingkat bunga tahunan
n = Jumlah periode pembayaran

Contoh Soal 1
Vicko ingin menabung uangnya setiap tahun sebanyak 2.500.000 setiap permulaan tahun,
selama 4 tahun disuatu bank. Tingkat bunga yang berlaku adalah 12% per tahun setiap
periode pembayaran secara majemuk. Berapakah jumlah sekarang dari tabungan selama
4 tahun tersebut?
Diketahui :
P = 2.500.000
i = 12% = 0,12
n =4
Ditanya :
A4?
Jawab :
A4 =
= 2.500.000
= 2.500.000 (3,03735)
= 7.593.373,375
Analisis : Jadi, jumlah uang tabungan Vicko sekarang adalah Rp. 7.593.373,375

Pertumbuhan Penduduk
Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur. Dengan
demikian model pertumbuhan penduduk lebih sesuai dengan deret ukur. Secara matematis
dapat dirumuskan dengan :
Keterangan :
Pt = Total penduduk pada periode t
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
P1 = Total penduduk pada awal periode (%) per tahun
t = Periode waktu (tahun)
Contoh Soal 1
Di kota C pada tahun 2000 total penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa dan menurut historis
perhitungan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2% per tahun. Berapakah total penduduk
di kota C pada tahun 2004?
Diketahui :
P1 = 2.000.000
r = 2% = 0,02
t =4
Ditanya :
Pt4?

Jawab :
Pt4 = 2.000.000 (1+0,02)4-1
= 2.000.000 (1,02)3
= 2.122.416
Analisis : Jadi, total penduduk di kota C pada tahun 2004 adalah 2.122.416

Anda mungkin juga menyukai