NOMINAL
& EFEKTIF
Pada umumnya berlakunya suatu tingkat bunga modal mempunyai
dasar periode tahunan. Tetapi tidak jarang jumpai suatu
perhitungan bunga modal yang mempunyai basis periode kurang
dari satu tahun, misalnya per musim, per kuartal, per bulan dsb
Berikut ini akan dibahas hubungan antara tingkat bunga modal pada
dasar suatu periode tertentu dengan tingkat bunga modal pada
periode lain
Apabila dalam suatu transaksi peminjaman atau simpanan
ditentukan tingkat bunga modal adalah 5% per musim tanam
(asumsi 1 tahun 2 musim tanam), maka dapat dikatakan bahwa
tingkat bunga pertahunnya 10%. Nilai tersebut disebut tingkat
bunga nominal.
Dimana:
ie = tingkat bunga modal efektif
in = tingkat bunga modal nominal
c = perbandingan antara periode yang dicari dengan periode
dasar
Jawab:
in = 2 (6%) = 12%
0 .12 2
ie = (1 ) 1
2
i (1 i ) N 0.1236(1 0.1236) 5
A=P (1 i ) N 1 = Rp 10.000.000
(1 0.1236) 5 1
= Rp 3.037.970
Soal:
Seorang petani meminjam uang kepada bank sebesar Rp 10.000.000.
Ia bersedia mengembalikan secara angsuran pada tiap akhir bulan
selama 20 bulan. Jika diketahui tingkat bunga modal yang berlaku
6% per musim berapa angsuran tiap bulannya.
Jawab:
in = 6%/6 = 1%
0 .01 1 / 6
ie = (1 ) 1
1/ 6
= 0,0097 atau 0.97%
i (1 i ) N
0.0097(1 0.0097) 20
A=P (1 i ) N 1 = Rp 10.000.000
(1 0.0097) 20 1
= Rp 552.380
SISTEM PEMBELIAN KREDIT
CONTOH SOAL:
Sebuah dealer mesin pertanian menawarkan sistem pembelian kredit
dengan bunga rendah, yaitu 12% per tahun. Uang muka yang harus
dibayar saat pembelian adalah 25% dari harga mesin. Sisa harga
ditambah dengan bunga 12% per tahun, dengan sistem
bunga modal sederhana, harus dibayar bulanan selama 2 tahun,
mulai satu bulan setelah pembelian. Seorang petani ingin membeli
sebuah traktor yang harganya Rp 20.000.000 dan bersedia
memenuhi ketentuan pembayaran yang ditetapkan.
Hitunglah:
a. Berapa biaya angsuran yang harus dibayar setiap bulan
b. Kalau angsuran yang dibayar bulanan dihitung dengan bunga
efektif, berapa tingkat bunga yang sebenarnya yang
dibebankan pada petani tersebut.
Jawaban:
a. Harga pembelian Rp 20.000.000
Uang muka 25% dari harga mesin Rp 5.000.000
Sisa yang belum dibayar Rp 15.000.000
Bunga = PNi
= Rp 15.000.000 (2)(0.12)
= Rp 3.600.000
Total pinjaman (harga + bunga) = Rp 18.600.000
Angsuran bulanan = Rp 18.600.000/24
= Rp 775.000
A A A = Rp 775.000 A A A
P = A (P/A, i%, N)
Rp 15.000.000 = Rp 775.000 (P/A, i%, N)
(P/A, i%, N) = 19.355
Dari persamaan di atas dapat dicari i% per bulan, yang
memenuhi persamaan tersebut. Dari Tabel konversi
diperoleh:
(P/A, 1,5, 24) = 20,0304
(P/A, 2,0, 24) = 18,9139
Dari hasil interpolasi dapat diketahui bahwa nilai i yang dicari (tingkat
bunga per bulan) ada diantara 1,5% dan 2%, dan dengan interpolasi
diperoleh nilai i = 1,925% per bulan.
Nilai tersebut merupakan tingkat bunga modal per bulan. Untuk mencari
tingkat bunga modal efektif per tahun digunakan rumus berikut:
in = 12 (1,925%)
= 23,1% atau 0,231 per tahun
ie = (1 in ) c 1
c
= (1
0.231 12
) 1
12
= 0.257 atau 25,7% per tahun
III. Sebagian pokok pinjaman dibayar per tahun, dan bunga (I)
dibayar setiap tahun. Pada cara ini, pembayaran pokok setiap
tahun besarnya sama dengan pokok pinjaman dibagi lama
pembayaran. Dalam hal contoh pembayaran pokok/tahun = Rp
10.000.000/4
Tahun Pinjaman Bunga (I) Pembayaran (Rp)
Awal (P)
Pokok Bunga Jumlah Sisa
1 10.000 1.000 2.500 1.000 3.500 7.500
2 7.500 750 2.500 750 3.250 5.000
3 5.000 500 2.500 500 3.000 2.500
4 2.500 250 2.500 250 2.750 0
Total 25.000 2.500 10.000 2.500 12.500
Dalam cara ke-4 ini besarnya angsuran (terdiri dari pokok pinjaman
dan bunga) ditentukan dengan menggunakan persamaan untuk
mencari angsuran tetap berdasarkan bunga modal majemuk.
Dari contoh, besarnya angsuran tiap tahun:
A = P (A/P, 10%, 4)
= Rp 10.000.000 (0.3155)
= Rp 3.155.000
Tahun Pinjaman Bunga (I) Pembayaran (Rp)
Awal (P)
Pokok Bunga Jumlah Sisa
1 10.000 1.000 2.155 1.000 3.155 7.845
2 7.845 785 2.370 237 3.155 5.475
3 5.475 548 2.607 548 3.155 2.868
4 2.868 287 2.868 287 3.155 0
Total 26.188 2.620 10.000 2.072 12.620
Dari keempat cara pembayaran pinjaman kita lihat bahwa
perbandingan antara jumlah bunga yang dibayarkan dan besarnya
pinjaman mempunyai nilai yang sama yaitu 0.10 yang merupakan nilai
bunga modal yang berlaku (i = 10%)