Anda di halaman 1dari 24

Faktor yang mempengaruhi

nilai waktu uang

1. Waktu penerimaan/pembayaran
aliran uang
2. Tingkat inflasi
3. Tingkat suku bunga
SUKU BUNGA

 Investasi (proyek) sifatnya jangka panjang (>= 1 tahun)


 Dengan demikian, nilai waktu dari uang harus diperhitungkan
karena adanya tingkat suku bunga

Jalan Raya Apartmen


DEFINISI BUNGA (INTEREST)
• Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam
modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai keuntungan
(profit)
• Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kewajiban karena
meminjam modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai biaya
(cost)
• Tingkat Suku Bunga : Perbandingan antara keuntungan yang
diperoleh dari penanaman modal dengan modal yang ditanam
dalam periode waktu tertentu. Atau perbandingan antara
jumlah uang yang harus dibayarkan untuk penggunaan modal
dengan modal yang digunakan tersebut.
• Bunga 20 %, berarti tingkat suku bunga 20 % per tahun
Alasan Adanya Tingkat Bunga
• Penggunaan uang melibatkan biaya administrasi
• Setiap investasi melibatkan resiko
• Penurunan nilai mata uang yang diinvestasikan
• Investor menunda kepuasan yang bisa dialami segera dengan
menginvestasikan uangnya
Kapan Menemui Tingkat Bunga
• Kartu kredit
• Buku tabungan
• Kredit mobil/motor dll
• Saham
• Pinjaman/investasi proyek
Suku Bunga Acuan
• Suku bunga acuan adalah tingkat bunga
nominal yang menjadi referensi atau acuan
bagi industri perbankan dalam menetapkan
suku bunga pinjaman dan simpanan
• Suku bunga acuan ditetapkan oleh Bank
Indonesia
• Di Indonesia suku bunga acuan menggunakan
suku bunga SBI
BUNGA DAN TINGKAT BUNGA
BUNGA KONVENSIONAL
Definisi :
• Pengembalian modal investasi produktif
• Uang yang dibayarkan untuk penggunaan yang
dipinjam
Suku bunga merupakan rasio antara bunga yang
dibayarkan berbanding total pinjaman

Bunga _ dibayar
Tk _ Bunga 
Total _ Pinjaman
Tingkat Bunga :

= Bunga (Rp) x100%


Pinjaman/Investasi (Rp)

Unit waktu untuk tingkat bunga biasanya 1 tahun


jadi bila dinyatakan bunga 20% maka
maksudnya 20% per tahun
Contoh

 Pinjaman pada awal tahun Rp.


1.000.000,- selama 1 tahun.
 Pengembalian pada akhir tahun
Rp. 1.090.000,-

Tingkat bunga =
(1.090.000-1.000.000) x 100 % = 9 %
1.000.000
Contoh
Jika perusahaan meminjam Rp. 60 juta di bank
dan harus membayar bunga pinjaman Rp. 6 juta
per tahun, maka tingkat bunganya sbb :

6.000.000
 0.1x100  10%
60.000.000
Meskipun bunga sering dibayar lebih dari sekali
dalam setahun, namun umumnya tetap dinyatakan
sebagai tingkat bunga per tahun.

Contoh
Suku bunga 6 % dapat berarti :
0,5 % per bulan
1,5 % per triwulan
3 % per semester
6 % per tahun
Konsep Suku Bunga
1. Suku bunga sederhana (simple interest rate)
• Bunga hanya dihitung dari pokok investasi
2. Suku bunga majemuk (compound interest rate)
• Bunga dihitung dari pokok investasi dan bunga
yang diperoleh dari periode sebelumnya.
• Asumsi dasar bunga yang diperoleh pada periode
sebelumnya tidak diambil/dikonsumsi tetapi
diinvestasikan kembali
Bunga Sederhana / Tunggal
Pembayaran kembali suatu pinjaman dengan metode
penjumlahan proporsional terhadap pinjaman sepanjang waktu
yang telah ditentukan (Thuesen, 2001)
Maka apabila sejumlah P rupiah dipinjam untuk jangka n
periode dengan tingkat bunga i, maka besar bunga (sederhana)
yang harus dibayar adalah : I = P . n . i
Misalnya, uang sejumlah Rp 10.000 dipinjam dalam jangka
waktu 2 thn. dengan tingkat bunga 18% per thn.. Besar bunga
yang harus dibayar setelah 2 thn. adalah I = (Rp 10.000)(2)
(0,18) = Rp 3.600. Dengan demikian sipeminjam harus
mengembalikan pinjamannya ditambah bunga, seluruhnya
berjumlah Rp 13.600 pada akhir tahun ke 2.
CONTOH :

Pokok Pinjaman : Rp. 100.000


Bunga (interest) : 10 %
Maka,

Periode Pokok Bunga Total Bayar


0 100.000 10.000 110.000
1 100.000 10.000 120.000
2 100.000 10.000 130.000
Bunga Majemuk
Suatu pinjaman dibuat untuk beberapa periode bunga, dimana
bunga dihitung dan dibayar untuk periode satu tahun atau
pecahannya (Thuesen, 2001)
Terdapat beberapa cara pembayaran pinjaman yang umum
dilakukan :
Misal P = 10.000.000 ; n = 4 tahun ; i = 20 %
1. Bunga dibayar setiap tahun, tetapi modal/ hutang pokok dibayar
pada periode terakhir.
2. Dalam setiap akhir periode , selain dibayar bunga hutang pokok
diangsur secara sistematis dengan jumlah yang sama.
3. Cara III : Dalam setiap akhir periode besarnya
angsuran dibuat seragam. Pembayaran bunga ditambah
angsuran hutang pokok pada setiap periode besarnya sama.
4. Cara IV: Hutang pokok dan bunga dibayar serentak pada periode
yang paling akhir
Cara Thn. Bunga pada Jumlah hutang se- Pembayaran Jumlah hutang se-
awal tahun. belum pembayaran akhir tahun. telah pembayaran
akhir tahun. (Rp) akhir tahun.
(Rp) (Rp) (Rp)

I 0 - - - 10.000.000
1 2.000.000 12.000.000 2.000.000 10.000.000
2 2.000.000 12.000.000 2.000.000 10.000.000
3 2.000.000 12.000.000 2.000.000 10.000.000
4 2.000.000 12.000.000 12.000.000 0

II 0 - - - 10.000.000
1 2.000.000 12.000.000 4.500.000 7.500.000
2 1.500.000 9.000.000 4.000.000 5.000.000
3 1.000.000 6.000.000 3.500.000 2.500.000
4 500.000 3.000.000 3.000.000 0

III 0 - - - 10.000.000
1 2.000.000 12.000.000 3.862.891 8.137.109
2 1.627.422 9.764.531 3.862.891 5.901.640
3 1.180.327 7.081.967 3.862.891 3.219.076
4 643.815 3.862.891 3.862.891 0

IV 0 - - - 10.000.000
1 2.000.000 12.000.000 0 12.000.000
2 2.400.000 14.400.000 0 14.400.000
3 2.880.000 17.280.000 0 17.280.000
4 3.456.000 20.736.000 20.736.000 0
CONTOH :
Pokok Pinjaman : Rp. 100.000
Bunga (interest) : 10 %
Maka,

Periode Pokok Bunga Total Bayar


0 100.000 10.000 110.000
1 110.000 11.000 121.000
2 121.000 12.100 133.100
SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF

• Suku bunga nominal dan efektif


dipertimbangkan apabila periode
pembungaan kurang dari satu tahun.
• Misal suku bunga 24% per tahun, jika
dibayarkan setiap bulan menjadi 24% :
12 = 2% per bulan. Suku bunga yang
bernilai 2% per bulan disebut “suku
bunga nominal “.
• “Suku bunga efektif” yaitu suku bunga
yang diterima sebenarnya yang besarnya
lebih besar dari suku bunga per tahun.
• Misal uang Rp 25.000 ditabung di sebuah
bank dengan tingkat suku bunga 12% per
tahun. Berapa uang yang diterima satu
tahun kemudian?
CONTOH
F = P ( 1 + i )n
= Rp 100.000,- ( 1 + 0.12 )1 = Rp 112.000,-
Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan sekali, maka suku
bunga menjadi 12% : 2 = 6% per bulan, maka nilai uang satu tahun
(12 bulan) kemudian menjadi :
F = P ( 1 + i )n
= Rp 100.000,- ( 1 + 0.06 )2 = Rp 112.360,-
Jadi suku bunga efektif = 12,360
Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan antara tingkat suku
bunga nominal dan efektif sebagai berikut :
( 1 + i ) = ( 1 + r/t ) t
i = ( 1 + r/t ) t – 1
Dimana : i = suku bunga efektif
r = suku bunga nominal
t = jumlah periode pembungaan
BUNGA MAJEMUK DISKRIT
A. Faktor Pemajemukan/Nilai Akan Datang
(FV) dari Pembayaran Tunggal
• i : Tingkat bunga

F  P 1  i 
n • n : jumlah periode bunga
• P : Jumlah uang/modal pada saat sekarang
• F : Jumlah uang/modal di masa datang

• Contoh
Ali menanam modal sebesar Rp 20.000.000,- dengan tingkat
bunga 6%. Berapa jumlah pada akhir tahun yang ke 5.
Penyelesaiannya :
P : Rp 20.000.000,-
i : 6%
n : 5 tahun
F  20.000.0001  0.06  Rp 26.764.000,
5
B. Faktor Nilai Sekarang (PV) dari
Pembayaran Tunggal

1 • i : Tingkat bunga

PF • n : jumlah periode bunga

1  i  n •

P
F
: Jumlah uang/modal pada saat sekarang
: Jumlah uang/modal di masa datang

• Contoh
Ali memperhitungkan bahwa 15 tahun kemudian anaknya
yang sulung akan masuk PT. Untuk itu diperkirakan
membutuhkan biaya 3,5 jt. Bila tingkat bunga 5%, berapa ia
harus menabung?
1
P  3.500.000  Rp1.683.500,
1  0.05 15
 Bunga digunakan untuk menghitung
Nilai waktu dari uang

Rp.1000 hari ini nilainya lebih dari Rp.1000 di


tahun depan*

Mempunyai daya untuk menghasilkan:


 Kesempatan untuk mencari keuntungan
dari investasi
 Perubahan dalam daya beli dari sedolar
setiap waktu, Yaitu inflasi

Anda mungkin juga menyukai