PENGADAAN TEKNOLOGI
INFORMASI
BAB 3
TIME VALUE
OF MONEY
Oleh :
Nidia Rosmawanti,
M.Kom
Page 1
BAB 3
TIME VALUE
MONEY
Tujuan Pembelajaran :
3.1 Pendahuluan
Seorang entrepreneur yang memiliki dana pribadi dalam jumlah besar, akan
memperhitungkan biaya modal atau tingkat keuntungan minimal yang harus
dihasilkan atas penggunaan dana tersebut seperti halnya apabila ia harus
meminjam dana dari pihak lain.
Konsep Time Value of Money pada hakekatnya adalah menjelaskan bahwa
Nilai Uang akan berubah seiring dengan perubahan waktu. Artinya nilai uang
sekarang ( Present Value ) tidak sama dengan nilai uang akan datang (Future
Value). Sebagai ilustrasi, seorang entrepreneur meminjam uang di Bank
sebesar
Rp. 100.000.000,- untuk jangka waktu satu tahun dengan bunga 20 %
pertahun. Page 2
Maka pada akhir tahun ia harus membayar kembali pinjamannya tersebut sebesar
Rp.120.000.000,- yang merupakan pembayaran pokok dan bunganya.
Dari
contoh ini dapat diambil kesimpulan bahwa entrepreneur dan bank sama-sama
menghargai uang Rp. 120.000.000,- satu tahun akan datang dan mempunyai
nilai yang sama dengan Rp.100.000.000,- pada saat ini Dengan begitu maka
nilai uang Rp. 100.000.000,- saat ini memiliki nilai yang lebih besar dari pada
Rp.100.000.000,- yang akan diterima satu tahun yang akan datang. secara
sederhana kita dapat mengatakan bahwa Rp.1,- saat ini memiliki nilai yang lebih
besar dengan Rp.1,- masa yang akan datang.
Sebagai Contoh, Misalkan anda disuruh memilih dua alternatif :
a. Akan menerima saat ini uang Rp. 10 Juta, atau
b. Akan menerima nanti tahun depan Rp. 10 Juta
Sudah dapat diduga bahwa ada
kecenderungan bahwa kita akan lebih
senang merima saat ini Rp. 10 Juta, dari pada menerima Rp. 10 Juta Tahun
depan. Oleh karena itu pemahaman mengenai konsep nilai waktu uang
(time
value of money) menjadi sangat penting. Selama pertimbangan setiap orang
adalah rasional , maka selama itu pula konsep time value of money ini relevan.
Investor, kreditor , pemegang saham atau pemegang obligasi akan lebih senang
untuk menerima keuntungan (uang kas) segera di tahun-tahun pertama hingga
tahun kelima dari pada menerima keuntungan yang sama tetapi mulai tahun
keenam hingga kesepuluh.
Ada dua pendekatan yang terkait dengan konsep ini :
1. Future Value (Nilai Kemudian)
2. Present Value (Nilai Sekarang)
3.2 Nilai Kemudian ( Future Value)
Nilai kemudian atau future value dapat diperoleh dengan mengalikan
tingkat bunga dengan pokok pinjaman untuk meriode tertentu. Tingkat
dihitung setiap bulan, kuartalan,semesteran atau
bunga dapat satu tahun sekali. Bahkan
dalam dunia perbangkan di Negara kita, dikenal dengan simpanan bunga harian
meskipub tingkat bunga ditetapkan setiap tahun. Sebagai contoh
saudara
Page 3
mempunyai uang Rp. 20.000.000,- dan disimpan di bank dengan tingkat
bunga 12 % pertahun, maka satu tahun kemudian nilai uang saudara
menjadi sebesar Rp. 22.400.000,-
Nilai Kemudian ( NK1) = Rp. 20.000.000.- + 12 % X Rp.
20.000.000,-
= Rp. 20.000.000,- + Rp. 2.400.000,-
= Rp. 22.400.000,-
0 1
2
Waktu
Page 4
NK1 = Xo + Xo ( 1 + r )¹
NK1 = Xo ( 1 + r )¹
NK2 = NK1 + ( NK1 x r )¹
NK2 = Xo (1 + r)¹ ( 1 + r) ¹
NK2 = Xo ( 1 + r ) ²
Tabel 3.1
Bunga Majemuk dengan
Xo Rp. 1.000.000,-
PERIODE Tingkat
NILAI AWAL (Rp) Bunga 9%
BUNGA NILAI KEMUDIAN
1 Rp1,000,000.00 Rp90,000.00 Rp1,090,000.00
2 Rp1,090,000.00 Rp98,100.00 Rp1,188,100.00
3 Rp1,188,100.00 Rp106,929.00 Rp1,295,029.00
4 Rp1,295,029.00 Rp116,552.61 Rp1,411,581.61
5 Rp1,411,581.61 Rp127,042.34 Rp1,538,623.95
6 Rp1,538,623.95 Rp138,476.16 Rp1,677,100.11
7 Rp1,677,100.11 Rp150,939.01 Rp1,828,039.12
8 Rp1,828,039.12 Rp164,523.52 Rp1,992,562.64
9 Rp1,992,562.64 Rp179,330.64 Rp2,171,893.28
10 Rp2,171,893.28 Rp195,470.40 Rp2,367,363.67
Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa jumlah bunga yang kita terima
selama 10 tahun adalah ( Rp.2.367.363,67 – Rp. 1.000.000.-) =
Rp.
1.367.363,67. Dengan demikian kita simpulkan bahwa semakin besar tingkat
bunga, maka akan semakin besar tingkat pertumbuhan simpanan atau
pertambahan nilai kemudian, atau sebaliknya makin kecil tingkat bunga maka
akan semakin rendah tingkat pertumbuhan nilai kemudian.
Page 5
Disamping itu dapat pula digunakan tabel Nilai Kemudian Faktor
Bunga (NKFB.r,n), seperti yang ada pada tabel 3.2 untuk tingkat bunga 1 %
sampai dengan 10 %, dan tabel 3.3 Nilai Kemudian Faktor Bunga (NKFB,r,n)
untuk tingkat bunga 11 % sampai dengan 20 %.
Pada contoh diatas, kita bisa menggunakan tabel, karena tingkat bunga pada
soal diatas adalah 9 % pertahun dengan waktu 10 tahun, maka harus
menggunakan tabel 3.2, sehingga perhitungannya dapat dilakukan sebagai
berikut :
NKn = Xo ( 1 + r ) ⁿ ……………………………………………………(3,2)
dimana : n = 10 tahun
r = 9%
Tabel 3.2
Nilai Kemudian Faktor
Bunga Rp.1.- dengan
tingkat bunga r selama
periode n (NKFB r,n) = (1
+ r )ⁿ
1 % s/d 10 %
Page 6
Jika tingkat bunganya lebih dari 10 % sampai 20 %, dapat digunakan tabel 3.3
sebagaimana di atas.
Tabel 3.3
Nilai Kemudian Faktor
Bunga Rp.1.- dengan
tingkat bunga r selama
periode n (NKFB r,n) = (1
+ r )ⁿ
11 % s/d 20 %
Page 7
perhitungan bunga dalam satu periode; kemudian memangkatkannya dengan
tingkayt bunga kali frekuensi perhitungan bunga.
Misalkan anda menyimpan uang di salah satu Bank Rp., 15.000.000,- dengan
bunga
12 % per tahun. Bunga di bayarkan 2 kali dalam satu tahun, seandaikan anda lebih
senang membiarkan bunga yang anda peroleh tetap dalam tabungan anda, maka
nilai tabungan anda pada pada enam bulan pertama adalah :
NK 1/2 = Rp. 15.000.000,- ( 1 + 0,12/2)
= Rp.. 15.900.000,-
Nilai kemudian tabungan anda pada akhir tahun pertama dan tahun kedua
adaah :
= Rp. 16.854.000,-
= Rp.15.000.000,- (1,262)
= Rp.18.930.00,-
= Rp.15.000.000,- ( 1,262 )
= Rp. 18.930.000,-
Dapat disimpulkan dari kedua contoh di atas bahwa nilai kemudian apabila
bunga diperhitungkan lebih dari satu kali dalam satu periode akan lebih besar
Page 8
dari pada apabila bunga hanya diperhitungkan satu kali dalam periode yang
sama.
Secara umum dapatlah dirumuskan bahwa nilai kemudian atas tabungan saat
ini sejumlah X0, pada akhir tahun ke n apabila bunga diperhitungkan
sebanyak m kali dengan tingat bunga sebesar r persen pertahun adalah :
Yang dimaksud anuitas adalah sejumlah aliran uang (kas) yang besarnya
sama setiap tahun, anuitas ini dapat berupa aliran uang masuk atau aliran uang
keluar. Sebagai contoh misalnya anda ingin mengetahui berapa nilai kemudian atas
tabungan sebesar Rp. 5.000.000,- setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun apabila
bunga tabungan pertahun sebesar 12 %. Tabungan tersebut diasumsikan anda
lakukan setiap awal tahun.
Page 9
Tabel 3.4
Nilai Kemudian Anuitas Rp.25
Juta Selama 5 Tahun
Dengan Bunga 12 %
Awal Jumlah Lama NK Awal Tahun
FVPB 12 %
Tahun Simpanan (Rp) Tabungan (Rp)
Perhatikan pada tabel 3.4 di atas jumlah uang tabungan anda selama 5 tahun
berjumlah Rp. 31.765.000,-
Secara mudah nilai kemudian anuitas dapat dicari dengan menggunakan
tabel anuitas, yaitu dengan mengalikan anuitas (X0) dengan Nilai Kemudian
Faktor Bunga Anuitas (FVFBA) pada tabel 3.5 sebagai berikut :
Tabel 3.5
Nilai Kemudian Faktor Bunga Anuitas Rp.1.-
dengan tingkat bunga r selama periode n
(NKFBA r,n) = (1 + r )ⁿ
1 % s/d 10 %
Page 10
Tabel 3.5 untuk tingkat bunga 1 % s/d 10 % perperiode, sedangkan tabel 3.6 untuk
tingkat bunga 11 % s/d 20 % perperiode
Tabel 3.6
Nilai Kemudian Faktor Bunga Anuitas Rp.1.-
dengan tingkat bunga r selama periode n
(NKFBA r,n) = (1 + r )ⁿ
11 % s/d 20 %
n n
Perhatikan bahwa ∑ ( 1 + r) = NKFBA r,n dengan demikian secara
umum n=1
Page 11
Future Value (Nilai Kemudian) (X0) yang terjadi setiap awal tahun
Anuitas
selama periode n dengan tingkat bunga r % pertahun dapat diformalisasikan
menjadi
Page 12
Perhatikan bahwa perhitungan pada tabel di atas hasilnya sama, jumlah pada
kolom NKFB sebesar 15,193 tidak lain adalah NSFB Anuitas (sama dengan
nilai pada tabel anuitas )
Kembali pada contoh diatas, dapat diselesaikan sebagai berikut (rumus 3.6):
Xn
NS = ----------------------
(1 +r)n
Rp. 25.000.000,-
NS = ----------------------------
( 1 + 0,14 ) 1
Rp. 25.000.000,-
NS = -------------------------
---
( 1,14 ) 1
NS = Rp.25.000.000
{ ----
------
NS = Rp.25.000.000,- ( -- }
0,877)
( 1,1
NS = Rp.21.925.000,- 4 )
Page 14
Tabel 3.8
Nilai Sekarang Faktor Bunga Rp.1.-
dengan tingkat bunga r selama
periode n
(NSFB r,n) = 1 / (1 + r )ⁿ
1 % s/d 20 %
Page 15
Contoh berikutnya misalnya anda dihadapkan pada pilihan alternatif
apakah
anda menerima uang saat ini sebesar Rp. 5.000.000,- atau Rp. 15.000.000,-
lima tahun kemudian, apabila bunga yang berlaku selama 5 tahun
mendatang
adalah 15 % pertahun.
Untuk memilih alternatif tersebut secara akademik harus dihitung
dengan
mencari Nilai Sekarang dari penerimaan Rp. 20.000.000,- lima tahun akan
datang
NS dengan
= Xn tingkat
( NSFB 15%,5)bunga 15 % pertahun.
Dari perhitungan di atas anda tentunya akan lebih senang untuk menerima
Rp. 15.000.000,- lima tahun kemudian karena memiliki Nilai Sekarang
(Present Value) yang lebih besar dibanding dengan alternatif pertama,
dengan asumsi tingkat bunga tidak akan meningkat, karena apabila
peningkatan bunga yangada
signifikan maka alternatif pertama mungkin lebih
baik.
Contoh lain misalnya anda diminta mencari berapa nilai sekarang
penerimaan selama lima tahun mendatang masing-masing adalah
Rp.400.000,- ; Rp.800.000,-; Rp.500.000,- ; Rp.400.000,- ; Rp.300.000,-
yang terjadi setiap akhir tahun apabila tingkat bunga yang berlaku
adalah 9 % pertahun.
Untuk menyelesaikanpersoalan tersebut dapat di tempuh dengan dua cara
sebagai berikut :
Page 16
Tabel 3.9
Nilai Sekarang
Penerimaan Selama 5
Tahun
TAHUN PENERIMAANDengan Bunga
NSFB, (9 %,95)% NILAI SEKARANG
1 Rp400,000.00 0.91743 Rp366,972.00
2 Rp800,000.00 0.84168 Rp673,344.00
3 Rp500,000.00 0.77218 Rp386,090.00
4 Rp400,000.00 0.70843 Rp283,372.00
5 Rp300,000.00 0.64993 Rp194,979.00
NS Penerimaan 5 Tahun Rp1,904,757.00
1
NS = Xn
-------------
( 1 + r/m )(n) (m)
--------
Page 17
Misalnya anda diharapkan akan menerima uang kas sebesar Rp. 10.000.000
lima tahun akan datang. Apabila tingkat bunga yang berlaku adalah 15 %
pertahun dan bunga diperhitungkan setiap empat bulan atau kali dalam
3
setahun, maka Nilai Sekarang penerimaan anda adalah sebesar :
1
NS = Rp. 10.000.000,- x ---------------------
( 1 + 0,15/3 )(5) (3)
1
NS = Rp. 10.000.000,- x
---------------------
( 1 + 0,05 )(15)
1
NS = Rp. 10.000.000,- x ----------
----------
---
( 2,078928179)
NS = Rp. 10.000.000,- [ 0,481017098]
NS = Rp. 4.810.170,98
Andaikan bunga diperhitungkan bukan lagi empat bulan, tapi setiap bulan,
dengan demikian Nilai Sekarang penerimaan yang sama lima tahun lagi
adalah :
1
NS = Rp. 10.000.000,- x ----------------------------
( 1 + 0,15/12 )(5)(12)
1
NS = Rp. 10.000.000,- x ----------------------
(2.107181347)
NS = Rp. 4.745.676,03
Page 18
3.3.2 Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity )
1 1 1 1
NSA = A1 [ ----------- + ----------------- + ------------------- + …….----------------- ]n
( 1 + r)1 (1+r)2 (1 +r )3 (1 +r)
n
NS Anuitas = A1 ∑
[1/ (1+r)ⁿ] ………………(3.9)
n=1
= A1 / ( NSFBA r,n)
Sebagai contoh : anda diminta untuk mencari berapa besar Present Value
penerimaan sewa bulanan rumah kontrakan anda sebesar Rp. 1.500.000,-
perbulan, apabila tingkat bunga 2 % perbulan selama 2 tahun mendatang.
Maka jawabnya adalah :
Page 19
NS Anuitas = Rp. 1.500.000,- ( NSFBA r,n)
= Rp. 1.500.000,0 ( NSFBA2%,24)
= Rp. 1.500.000,- (18,914) lihat tabel 3.10 kolom 2 % periode 24
= Rp. 28.371.000,-
Test :
Seandainya pada soal di atas uang sewa tersebut tidak anda ambil
selama dua tahun, pembayaran sewa dilakukan dengan transfer ke
berapa
rekeningNilai Kemudian
anda.. sewa yang akan anda terima selama 2 tahun
tersebut ?
Tabel 3.10
Nilai Sekarang Faktor
Bunga Anuitas Rp.1.-
dengan tingkat bunga r
selama periode n (NSFB
r,n) = 1 / (1 + r )ⁿ
1 % s/d 20 %
Page 20
3.3.3. Amortisasi Pinjaman
Salah satu manfaat konsep Nilai Sekarang adalah untuk menentukan
amortisasi pinjaman. Pada umumnya pihak pemberi pinjaman meminta
pembayaran yang sama setiap periode. Pembayaran tersebut meliputi
angsuran pokok pinjaman dan pembayaran bunga yang dapat diperhitungkan
secara bulanan, semesteran maupun satu tahun sekali. Karena pembayaran
pinjaman dilakukan dengan jumlah yang sama setiap periode, maka konsep
nilai sekarang anuitas sangat tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan
persoalan tersebut.
Untuk memberikan gambaran, misalkan saudara meminjam Rp. 22.000.000,-
di bank dengan bunga 12 % per tahun. Pinjaman tersebut harus
dilunasi
dalam jangka waktu enam tahun dengan pembayaran yang sama setiap
tahun.
Dengan demikian besarnya angsuran pinjaman (amortisasi) setiap tahun
dapat dicari :
Page 21
NSA = A1 ( NSFBA r,n) ………………………………………………….. ( 3.10)
A1 = NSA / ( NSFBA 12 %,6)
= Rp. 22.000.000,- / ( 4,111) lihat tabel 3.10 kolom 12 % periode 6
= Rp. 5.351.496
atau
6 1
A1 = Rp. 22.000.000,- / ∑ ----------------------------
N=1 ( 1 + 12 %)(6)
Catatan : Terdapat selisih pembayaran angsuran pada akhir tahun keenam menyebabkan terjadi
selisih pembayaran pinjaman sebesar Rp. 4.302,63, hal ini disebabkan pembulatan faktor bunga
Pada tabel 3.11 tampak bahwa setiap tahun proporsi pembayaran pokok
pinjaman semakin besar sedangkan proporsi pembayaran bunga
semakin kecil Karena pokok pinjaman yang semakin kecil. Contoh
semacam ini lazim Page 22
dalam praktek perbankan seperti halnya pembelian kRedit rumah melalui
Bank BTN dsan Bank Lainnya.
Page 23
Perhatikan kembali persamaan 3.10
NSA = A1 ( NSFBA r,n)
NSFBA r,n = NSA / A1 ……………………………………….. ( 3.12)
Page 24
Karena nilkai sekarang aliran kas dengan tingkat bunga 20 % pertahun
tidak
sama dengan Rp.5.000.000,-, maka kita coba dengan tingkat bunga
yang
lain. Tentu hatus dipergunakan tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang
lebih besar, dan itu berarti dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Misalkan
kita gunakan tingkat bunga 15 % pertahun, maka hasilnya dalah :
Nilai Sekarang = (Rp.1.000.000,-)(0,870) + (Rp.2.000.000,-)(0,756) +
(Rp. 4.000.000,-)(0,685)
Nilai Sekaran = (Rp.870.000,-)+(Rp.1.512.000,-)+(Rp. 2.632.000,-)
= Rp. 5.014.000,-
Hasil nilai sekarang aliran kas masuk lebih besar dari Rp. 5.000.000,-
Dari kedua tingkat bunga hasil percobaan tersebut berarti
internal rate of
return berkisar antara 15 -20 persen. Selanjutnya untuk menemukan
tingkat
bunga yang relatif lebih pasti kita dapat melakukan interpolasi.
Tabel 3.12
Tingkat (+) (-) Nilai sekarang Kasi dari
Bunga Proses Interpolasi
Nilai Sekarang Aliran Kas Rp.5 Juta
20% Rp. 4.537.000,- Rp. 463.000,-
? Rp. 5.000.000,- Rp. 0,-
15% Rp.5.014.000 Rp. 14.000,-
5% Rp. 477.000,- Rp. 477.000,-
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penurunan tingkat bunga sebesar
5 % menagkibatkan kenaikan nilai sekarang sebesar Rp. 477.000,-
Sementara itu apabila menggunakan tingkat bunga 20 %, maka selisih nilai
sekarang yang diperoleh Rp. 463.000 (lebih rendah). Persoalan selanjutnya
adalah berapa persen tingkat bunga harus diturunkan.
Page 25
atau dapat pula dicari dengan menggunakan tingkat bunga 15 %, selisih nilai
sekarang yang diperoleh Rp. 14.000,- ( lebih tinggi).Maka persoalannya
adalah berapa tingkat bunga yang harus dinaikan ?
atau
NS0 - NS2
Internal Rate of Return = R2 + [ -----------------] x ( R 2 – R1 )………. (3.14)
NS1 – NS 2
Keterangan :
Pada contoh yang sama kalau kita menggunakan formulasi 3.13 adalah :
NS1 - NS0
Internal Rate of Return = R1 + [ -----------------] x ( R2 – R1 )
NS1 – NS2
Page 26
4.537.000 - 5.000.000
Internal Rate of Return = 20% + [ ------------------------------] x (15% – 20 % )
4.537.000 – 5.014.000
- 463.000
Internal Rate of Return = 20% +[ -------------- ] x - ( 5 % )
- 477.000
Pada contoh yang sama kalau kita menggunakan formulasi 3.14 adalah :
NS0 - NS2
Internal Rate of Return = R2 + [ -----------------] x ( R 2 – R1 )
NS1 – NS2
5.000.000 - 5.014.000
Internal Rate of Return = 15 % + [ ------------------------------] x (20 % – 15 % )
4.537.000 – 5.014.000
- 14.000,-
Internal Rate of Return = 15% + [ -------------- ] x - ( 5 % )
477.000,-
Page 27
TUGAS KELOMPOK 1
Soal 1 :
Soal 2 :
Page 29