Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PRESENTASI DOSEN PENGAJAR

Manajemen Keuangan Firda Nosita, SE, MSc.

TIME VALUE OF MONEY & RISK AND RETURN

Oleh:
Lisnaini / Akuntansi / 17.11.32.202.14015
Lisa Rosita / Akuntansi / 17.11.32.202.13714
Noor Isna Azizah / Akuntansi / 17.11.32.202.13707
Nur Baity / Akuntansi / 17.11.32.202.13940
Renitha Putri / Manajemen / 17.11.32.202.13720
Sinta Devit Puspitasari / Akuntansi / 17.11.32.202.14009

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA BANJARMASIN


JURUSAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN
UPT KAMPUS BANJARBARU
2018
Time Value of Money (Nilai Waktu dari Uang)
 Konsep Dasar Nilai Waktu dari Uang
Konsep ini menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang
masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaaan waktu, artinya uang yang anda punya sekarang tidak sama
dengan nilai uang pada tahun yang lalu atau beberapa tahun kemudian.
Sebagai contoh: Jika sepuluh tahun lalu dengan dua juta, bisa membeli sebuah motor. Maka
sekarang dengan jumlah uang yang sama hanya bisa membeli dua rodanya saja. Sepuluh
tahun kemudian, uang dua juta tadi mungkin hanya bisa untuk membeli helm motor saja.
Hal ini terjadi karena uang yang dimiliki sekarang bisa diinvestasikan sehingga nilainya akan
lebih besar di masa yang akan datang. Apabila uang tersebut hanya didiamkan, maka uang itu
tidak bekerja dan nilainya semakin lama akan turun.
Konsep nilai waktu dari uang ini penting dalam pengambilan keputusan di bidang keuangan,
khususnya untuk keputusan yang bersifat jangka panjang, misalnya investasi jangka panjang.
 Konsep-Konsep Nilai Waktu dari Uang
Ada dua macam:
1. Konsep Future Value (Nilai Akan Datang)
Konsep future value berkaitan dengan bunga majemuk (compoud interest). Bunga
majemuk artinya bahwa bunga suatu pokok pinjaman atau simpanan juga akan
dikenakan bunga pada periode selanjutnya. Sedangkan yang dimaksud future value
adalah nilai uang di masa yang akan datang dari sejumlah uang tertentu yang dimiliki
sekarang. Perhatikan contoh soal di bawah ini.
Seseorang yang mempunyai uang Rp 10.000,00 menabung di suatu bank yang
memberikan bunga 10% per tahun. Berapa nilai tabungan setelah satu tahun, atau
pada akhir tahun pertama?
Misalkan:
P = nilai tabungan awal = Rp 10.000,00
R = suku bunga = 10%
FV r , n = nilai tabungan pada akhir periode n dengan suku bunga r
Jika n = 1, maka future value adalah:
FV r ,1 =P 0+ P 0 r
FV r ,1 =P 0 (1+r )
Maka nilai tabungan pada akhir tahun pertama adalah:
FV 10% ,1=Rp 10.000,00(1+0,1)
FV 10% ,1=Rp 11.000,00
Jika tabungan tersebut dibiarkan sampai dua tahun, maka nilai tabungan pada akhir
tahun kedua adalah:
FV r ,2 =FV r ,1 (1+r )
FV r ,2 =P0 ( 1+r ) ( 1+r )

FV r ,2 =P0 (1+r )2

FV 10% ,2=Rp 10.000,00(1+0,1)2


FV 10% ,2=Rp 12.100,00
Apabila tabungan dibiarkan sampai tahun ke-n, maka nilainya pada akhir tahun ke-n
adalah:
FV r , n=P0 (1+r )n (1+r )n=FVIF(r , n)

Jika n dalam (1+r )n terlalu besar maka akan lebih mudah perhitungannya dengan
menggunakan tabel Future Value Interest Factor (FVIF), sehingga rumusnya menjadi:
FV r , n=P0 × FVIF (r ,n )

Tabel Future Value Interest Factor (FVIF)


Suku Bunga
Akhir periode
8% 9% 10%
1,080
1 1,0900 1,1000
0
1,166
2 1,1881 1,2100
4
1,259
3 1,2950 1,3310
7
FV 10% ,2=P0 × FVIF(10 % ,2)
FV 10% ,2=Rp 10.000,00× 1,2100
FV 10% ,2=Rp 12.100,00
Berdasarkan tabel, bahwa pada suku bunga tertentu, semakin lama investasi dilakukan
maka nilai uang yang diterima di masa yang akan datang akan semakin besar, dan
sebaliknya. Pada periode investasi yang sama, semakin besar suku bunga maka FVIF-
nya akan semakin besar, dan sebaliknya. Hal ini juga menunjukan bahwa tingkat
bunga majemuk bisa mempengaruhi saldo masa depan rekening tabungan.
2. Present Value (Nilai Sekarang)
Konsep present value adalah kebalikan dari future value. Compound value bertujuan
untuk menghitung jumlah uang pada akhir periode di waktu mendatang, sedangkan
present value berkaitan dengan discount value (pendiskontoan) yang dimaksudkan
untuk menghitung besarnya jumlah uang pada periode awal. Perhitungan dengan cara
pendiskotoan merupakan kebalikan dari cara permajemukan, sehingga rumusnya
adalah sebagai berikut:
PV r ,n
P 0=
( 1+ r)n
Sedangkan yang dimaksud present value adalah nilai sekarang dari sejumlah uang
tertentu yang akan diterima di masa yang akan datang.
Perhatikan contoh soal berikut.
Seseorang akan menerima pada akhir periode ke-5 yang akan datang uang sejumlah
Rp 1.610,00. Berapa besar nilai sekarang uang tersebut bila bunganya 6% per tahun?
PV r ,n
P 0= n
( 1+ r)
1
P0=PV r ,n
( 1+ r)n
P0=PV r ,n [ ( 1+ r )−n ] P0=PV r ,n × PVIF (r ,n )
−4
P0=PV (6 % ,4 ) [ (1+ 0,06 ) ]

P0=Rp 1.262.000,00 (0,7921)


P0=Rp 999.630,20
Tabel Present Value Interest Factor (PVIF)
Suku Bunga
Akhir periode
5% 6% 7%
0,952
1 0,9434 0,9346
4
0,907
2 0,8900 0,8734
0
0,863
3 0,8396 0,8163
8
0,822
4 0,7921 0,7629
7
0,783
5 0,7473 0,7130
5
Berdasarkan tabel, bahwa pada suku bunga tertentu semakin lama periode waktu
semakin kecil PVIF-nya, dan sebaliknya. Pada periode tertentu semakin tinggi suku
bunga, maka PVIF-nya semakin kecil dan sebaliknya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara suku bunga dan periode
dengan nilai PVIF.
Karena pola investasi atau pembayaran yang berbeda-beda, konsep nilai waktu dari uang
dibedakan lagi berdasarkan pola investasi atau pembayaran yang dilakukan, sebagai berikut:
3. Future Value of Annuity
Anuitas (annuity) adalah suatu pembayaran berkala yang jumlahnya tetap selama
beberapa periode (tahun). Jika pembayaran dilakukan pada tiap akhir periode disebut
ordinary annuity, sedangkan jika pembayaran dilakukan pada awal periode disebut
annuity due.
(1+r )n−1
Rumus umum Future Value of Annuity FV ( A )r , n=a ×
r
Sebagai contoh, seseorang merencanakan untuk menabung sebesar Rp 20.000,00
setiap tahun selama tiga tahun dengan bunga 10% per tahun. Berapa nilai tabungan
pada akhir tahun ke-3?
Future Value of Ordinary Annuity; apabila pembayaran dilakukan pada akhir tahun,
maka FV(A):
FV ( A )r ,t =a (1+r )n−1 + a(1+r )n−2+ …+a(1+r )1 +a(1+ r)0

FV ( A )r ,t =a [ (1+r )n−1 + ( 1+r )n −2 +…+ ( 1+ r )1+ (1+r )0]


n−1
FV ( A )r ,t =a ∑ (1+r )t
t =0

FV ( A )r ,t =a × FVIFA (r , t) [jika menggunakan tabel FVIFA]


Maka nilai tabungan pada akhir tahun ke-3 adalah:
FV ( A )10% ,3=Rp 20.000,00 ( 3,3100 )
FV ( A )10% ,3=Rp 66.200
Apabila dirincikan secara detail sebagai berikut:
n−1
FV ( A )r ,t =a ∑ (1+r )t
t =0

FV ( A )10% ,3=Rp 20.000,00¿]


FV ( A )10% ,3=Rp 20.000,00+3,31
FV ( A )10% ,3=Rp 66.200,00
Secara grafik digambarkan sebagai berikut:
Akhir Tahun
1 2 3

Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 ¿ a( 1+ r)n−3

Rp 22.000,00¿ a( 1+ r)n−2

Rp 24.200,00 ¿ a( 1+ r)n−1

Rp 66.200,00
Future Value of Annuity Due; apabila pembayaran
dilakukan pada awal tahun, maka future value of
annuity dapat dihitung dengan mengalikan rumus FV(A) dengan (1+r ) sehingga:
( 1+r ) FV ( A)r ,t =a(1+ r)n +a (1+ r) n−1 +…+ a(1+r )1

( 1+r ) FV ( A)r ,t =a [( 1+r )n + ( 1+r )n−1 +…+ ( 1+r )1 ]


Maka nilai tabungan pada akhir tahun ke-3 adalah:
Future Value Sum of Annuity Due:
¿ ( 1+r ) ( future value ∑ of ordinary annuity )

¿ ( 1+0,1 ) ( Rp 66.200,00 )
¿ Rp72.820,00
Secara grafik digambarkan sebagai berikut:
Akhir Tahun
1 2 3

Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

Rp 22.000,00 ¿ a( 1+ r)n−2

Rp 24.200,00¿ a( 1+ r)n−1

Rp 26.620,00 ¿ a( 1+ r)n

Rp 72.820,00

4. Present Value of Annuity


Kebalikan dari konsep future value of annuity adalah present value of annuity.
Sebagai contoh, seseorang ditawarkan pembayaran secara anuitas sebesar Rp 1.000,00
setiap tahun selama 3 tahun, atau pembayaran Rp X sekarang. Bila suku bunga 10%
per tahun. Besarnya nilai X sebagai dasar untuk menerima atau menolak alternatif
adalah sebagai berikut.
Present Value of Ordinary Annuity; apabila pembayaran dilakukan pada akhir tiap
tahun, maka PV(A):
1 1 1
PV ( A )r ,t =a 1
+a 2
+…+a n
(1+r ) (1+ r) (1+r )
1 1 1
PV ( A )r ,t =a
[ 1
+
( 1+r ) ( 1+r ) 2
+ …+
( 1+ r )n ]
PV ( A )r ,t =a × PVIFA r ,n [jika menggunakan tabel PVIFA]
Maka nilai seluruh anuitas adalah:
PV ( A )10% ,3=Rp 1.000,00 ( 2,4869 )

PV ( A )10% ,3=Rp 2.486,90

Secara grafik digambarkan sebagai berikut:


Awal Tahun
0 1 2 3

Rp 1.000,00 Rp 1.000,00 Rp 1.000,00


1
a
[ ]
( 1+r )1
=¿ Rp 909,90

1
a
[ ]
( 1+r )2
=¿ Rp 826,45
Present Value of Annuity Due; apabila pembayaran dilakukan pada awal tiap tahun,
maka PV(A):
1 1 1
PV ( A )r ,t =a
[ ] [ ]
( 1+r ) 0
+a
( 1+r ) 1
+ …+a
[ ]
( 1+r )n
n
PV ( A )r ,t =a ∑ (1+r )t
t =0

Maka present value annuity adalah:


1 1 1
PV ( A )10% ,3=Rp 1.000,00
[ 0
+ 1
+
( 1+0,1 ) (1+ 0,1 ) ( 1+r )2 ]
PV ( A )10% ,3=Rp 1.000,00¿
PV ( A )10% ,3=Rp 1.000 ( 2,73554 )
PV ( A )10% ,3=Rp 2.735,54
Secara grafik digambarkan sebagai berikut:
Awal Tahun
1 2 3

Rp 1.000,00 Rp 1.000,00 Rp 1.000,00


1
a
[ ]
( 1+r )0
=¿ Rp 1.000

1
a
[ ]
( 1+r )1
=¿ Rp 909,00

1
a
[ ]
( 1+r )2
=¿ Rp 826,45

 Manfaat dari Time Value of Money


Manfaatnya adalah mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan
keuntungan atau tidak. Time value of money juga berguna untuk menghitung anggaran.
Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan
keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan
keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas
time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan
dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang.

 Kekurangan Time Value of Money


Kekurangannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila
tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi.
Risk and Return (Risiko dan Pengembalian)
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih
luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan bahwa return sesungguhnya dari suatu
investasi akan tidak sesuai dari return yg diharapkan.
Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high
return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko
yang lebih besar pula.
Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam
keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah: bersifat linear atau searah.
Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko. Semakin besar aset
yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul
dari investasi tersebut. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
Risiko dari suatu aset dapat dilihat dengan dua cara:
1) On A Stand Alone Basis (risiko tunggal)
Tiga cara mengukur risiko tunggal: (Stand Alone Risk)
1. Return yang Diharapkan (Expected Return)
merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas.
n
K=∑ Ki × Pi
i=1
K = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)
Ki = tingkat keuntungan pada kondisi I
Pi = probabilitas kondisi i terjadi

Contoh:

2. Deviasi Standar Return


Untuk mengukur kerapatan distribusi probabilitas, digunakan deviasi standar (σ).

σ =√ (Ki−K)2 Pi

Semakin kecil deviasi standar, semakin rapat distribusi probabilitas. Sebagai


akibatnya semakin kecil risiko.

Contoh:
Rate of
Probabilitas Return PT
Kejadian (pi) Wings (ki) (ki - k)2 (ki - k)2 x pi

0,3 100% 0,723 0,217

0,4 15% 0,023 0,009

0,3 -70% 0,490 0,147

Total 0,373

Standar
Deviasi 61,053

Expected
Return ( k ) 15%

3. Koefisien Variasi
Terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan return yang diharapkan lebih tinggi
dan B mempunyai deviasi standar lebih rendah.

σ
CV =
K

KV menunjukkan risiko per unit of return dan menunjukkan perbandingan yang


berarti ketika return yang diharapkan untuk dua pilihan investasi tidak sama.

Contoh:
Apabila terdapat dua proyek, proyek A dan proyek B.

A B

Return yg diharapkan 60% 8%

Deviasi standar 15% 3%

Koefisien Variasi 15 = 0.25 3 = 0.37


60 8

0.37 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko daripada proyek A

2) In A Portfolio Context (risiko aset dalam suatu portfolio)


Portofolio bisa diartikan sebagai kumpulan lebih dari satu asset/investasi. Sebagai
contoh seseorang mempunyai suatu portofolio yang terdiri dari tiga saham yaitu
saham Telkom, saham Indosat, dan saham Indofood.

Tujuan portofolio yaitu meminimumkan risiko dengan cara diversifikasi.

Aset dalam suatu portfolio lebih kecil risikonya dibanding jika aset itu hanya
dipegang tunggal. Dari kacamata investor, yang terpenting adalah return dan
risiko keseluruhan dari portfolio yang dia miliki, bukan masing-masing aset di
dalam portfolio tersebut. Oleh karena itu, investor menganalisa bagaimana risiko
dan return suatu asset tunggal mempengaruhi risiko dan return portfolio dimana
aset itu berada.

Return yang diharapkan dari suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang (weighted
average) dari semua return yang diharapkan dari sekuritas-sekuritas dalam
portfolio:

kp=w 1 k 1 +w 2 k 2 +...+w n k n
n
kp=∑ w i k i
i=1
Contoh:

Expected Nilai Investasi


Return (ki) (wi)
Toshiba 14% 25,000
Microsoft 13% 25,000
Apple 20% 25,000
Nvidia 18% 25,000

Berapakah return yang diharapkan dari portfolio ini?

Kp=W 1 K 1+W 2 K 2+W 3 K 3+W 4 K 4


Kp=¿ 0,25(14%) + 0,25(13%) + 0,25(20%) + 0,25(18%)
Kp=16,25 %

 Dua Tipe Risiko Dalam Portfolio

Dalam konteks portfolio, risiko dari suatu aset dibagi menjadi dua
komponen:

1) Diversifiable risk
 Disebabkan oleh kejadian-kejadian random seperti mogok
kerja, sukses atau gagalnya marketing program.
 Efeknya terhadap portfolio dapat dihilangkan dengan
diversifikasi.

2) Market risk
 Disebabkan oleh factor-faktor yang mempengaruhi hampir
semua perusahaan seperti inflasi, naiknya harga BBM,
perang, resesi, dll.
 Yang mana risiko tidak dapat dihilangkan melalui
diversifikasi.
Sumber

Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik, I Made Sudana, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 2011
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Richard A. Brealey, Stewart C. Myres, Alan
J. Marcus, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2007
Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset
Bisnis, Dr. Harmono, SE, M. Si, Penerbit Bumi Aksara, Jawa Barat, 2011
Manajemen Keuangan Internasiona Edisi 2003/2004, Dr. Mamduh M. Hanafi, M. B. A.,
Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2003
www.ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/16/time-value-of-money/
http://myunanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44850/3+NILAI+WAKTU+DARI+U
ANG.pdf
http://alvin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files.5338/Kuliah+3+Risk+and+Return.ppt
www.riskandreturn12.wordpress.com/2015/02/17/pengertian-risk-and-return/

Anda mungkin juga menyukai