Anda di halaman 1dari 12

K

E
L
O
M
P
TINGKAT SUKU BUNGA O
DAN HARGA SURAT K
BERHARGA
5
(Akuntansi)
NAMA DAN PEMBAGIAN TUGAS

1. Sinta Devit Puspitasari (Ketua Kelompok dan


Penyampai Materi)
2. Noor Isna Azizah (Pembuat Presentasi dan
Moderator)
3. Nurbaiti (Penjawab soal)
4. Lisa Rosita (Penjawab soal)
5. Lisnaini (Penjawab soal)
6. Luziana Wahyuningtias (Pencatat
materi/notulen)
PENGERTIAN TEORI TINGKAT SUKU
BUNGA
 Menurut Sukirno, pembayaran atas modal yang
dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Bunga yang
dinyatakan sebagai persentase dari modal dinamakan
tingkat suku bunga.
 Menurut Boediono, tingkat bunga yaitu sebagai harga
dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.
Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga
dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila
terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan
satu rupiah nanti.
MACAM SUKU BUNGA

Suku Bunga Dasar


•Tingkat suku bunga yang ditentukan oleh bank sentral
atas kredit yang diberikan kepada perbankan dan tingkat
suku bunga yang ditetapkan bank sentral untuk
mendiskonto surat-surat berharga yang ditarik oleh bank
sentral.
Suku Bunga Efektif
•Suku bunga yang sesungguhnya dibebankan kepada
debitur dalam jangka waktu satu tahun apabila suku
bunga nominal akan sama dengan nilai suku bunga
efektif.
LANJUTAN

Suku Bunga Nominal


•Tingkat suku bunga yang ditentukan berdasarkan jangka
waktu satu tahun.

Suku Bunga Padanan


•Suku bunga yang besarnya dihitung setia hari, setiap
minggu atau setiap tahun untuk sejumlah
pinjaman/investasi selama jangka waktu tertentu yang
apabila dihitung secara anuitas akan memberikan
penghasilan bunga dengan jumlah yang sama.
UNTUK MEMPEROLEH PENGERTIAN TENTANG HUBUNG AN
ANTARA HARGA SURAT BERHARG A DENG AN TINGKAT
SUKU BUNGA , SECARA SEDERHANA DIJELASKAN, SBB:

 Misalnya, suatu surat berharga yang bernilai Rp 20.000


bunga 4% setahun maka nilai surat berharga tersebut
pada akhir tahun pertama menjadi Rp 20.000 (1+0,04) =
Rp 20.800
 Pada tahun kedua nilainya menjadi Rp 20.000 (1+0,04)²
= Rp 21.632
 Jika Rp 20.000 hari ini dengan bunga 4% bernilai Rp
20.800 setahun lagi, dan Rp 21.632 dua tahun lagi,
maka kita bergerak ke belakang dengan mengatakan
bahwa Rp 20.800 setahun lagi sama dengan Rp 20.000
hari ini dan Rp 21.632 dua tahun lagi sama dengan Rp
20.000 hari ini.
LANJUTAN

 Perhitungan tadi dapat dituliskan sbb:

Rp 20.000 (1+0,04) = Rp 20.800, sama dengan


𝑅𝑝 20.800
Rp 20.000 =
(1+0,04)

Rp 20.000 (1+0,04)² = Rp 21.632, sama dengan


𝑅𝑝 21.632
Rp 20.000 =
(1+0,04)²
CONTOH SOAL 1

 Tuan A memiliki uang sebesar Rp 2.000.000, disimpan di


bank dengan bunga pertahun sebesar 4% dan selama 6
tahun, berapa jumlah uang Tuan A setelah tahun ke -6?

Penyelesaian:
Dengan rumus
FV = PV (1 + 𝑖 ) 𝑛
= Rp 2.000.000 (1 + 0,04) 6
= Rp 2.000.000 (1,04) 6
= Rp 2.000.000 (1,1265319)
= Rp 2.530.638
LANJUTAN

Dengan manual
Tahun 1 : Rp 2.000.000 x (1+0,04) = Rp 2.080.000
2 : Rp 2.080.000 x (1+0,04) = Rp 2.163.200
3 : Rp 2.163.200 x (1+0,04) = Rp 2.249.728
4 : Rp 2.249.728 x (1+0,04) = Rp 2.339.717,12
5 : Rp 2.339.717,12 x (1+0,04) = Rp 2.433.305,8048
6 : Rp 2.433.305,8048 x (1+0,04) = Rp 2.530.638,037
CONTOH SOAL 2

 Tuan A menabung di bank BRI sebesar Rp 800.000


dengan bunga 9% dibayarkan per enam bulan, berapa
uang Tuan A dalam 1 tahun?

Penyelesaian:
𝑖 𝑛𝑥𝑚
FV = PV + (1 + )
𝑀
0,09 1 𝑥 2
= Rp 800.000 +(1 + )
2
= Rp 800.000 (1+0,045)²
= Rp 800.000 (1,045)²
= Rp 800.000 (1,092025)
= Rp 873.620
CONTOH SOAL 3

 Tuan A setiap tahun menyimpan uangnya di bank Rp


100.000.000 dapat bunga yang dibayar akhir tahun sebesar
10%. Berapa nilai FV jika keputusan dia itu dia lakukan selama
10 tahun?

Penyelesaian:
Dengan rumus
(1+𝑖 ) 𝑛 −1
FV = PV
1
(1+0,1) 10 −1
= Rp 100.000.000
0,1
(2,594)−1
= Rp 100.000.000
0,1
= Rp 100.000.000 x 15,94
= Rp 1.594.000.000
LANJUTAN

Dengan manual
Tahun 10 : Rp 100.000.000 (1) = Rp 100.000.000
9 : Rp 100.000.000 (1+0,1) = Rp 110.000.000
8 : Rp 110.000.000 (1+0,1) = Rp 121.000.000
7 : Rp 121.000.000 (1+0,1) = Rp 133.100.000
6 : Rp 133.100.000 (1+0,1) = Rp 146.410.000
5 : Rp 146.410.000 (1+0,1) = Rp 161.051.000
4 : Rp 161.051.000 (1+0,1) = Rp 177.156.100
3 : Rp 177.156.100 (1+0,1) = Rp 194.871.710,1
2 : Rp 194.871.710,1 (1+0,1) = Rp 214.358.882,21
1 : Rp 214.358.882,21 (1+0,1) = Rp 235.794.770,43 +
Rp 1.593.742.462,7

Anda mungkin juga menyukai