Time value atau nilai waktu yang dimiliki oleh uang adalah salah satu teori dasar
mengenai manajemen keuangan. Teori ini menyatakan bahwa nilai uang yang Anda
miliki saat ini dapat menjadi lebih besar di masa mendatang.
Hal ini mungkin terdengar sederhana, namun teori ini menyokong konsep mengenai
suku bunga dan dapat digunakan untuk membandingkan berbagai macam investasi,
seperti pinjaman, obligasi, hipotek atau pegadaian, kontrak, dan tabungan.
Sehingga Anda dapat menginvetasikan uang Anda hari ini dan mendapatkan hasil dari
investasi tersebut dalam jangka panjang, seperti dari bunga yang diberikan atau dari
hasil bagi keuntungan.
Kalkulasi time value membuat Anda dapat membandingkan nilai dari pembayaran di
masa depan. Untuk dapat melakukan hal ini, ada lima hal yang perlu Anda perhatikan:
suku bunga, jangka waktu atau berapa kali suku bunga atau bagi hasil diberikan,
pembayaran, nilai uang saat ini (present value) dan nilai uang di masa mendatang
(future value).
Kelima hal tersebut akan memengaruhi berapa banyak uang yang harus Anda miliki
saat ini untuk mendapatkan, misal, Rp100.000.000,00 dalam waktu enam tahun
dengan suku bunga sebesar 5 persen.
Present value merujuk pada nilai yang dimiliki uang pada saat ini. Bila saat ini Anda
memiliki Rp1.000.000,00, maka nilai uang tersebut adalah sebesar Rp1.000.000,00.
Bila Anda hanya menyimpan uang tersebut di rumah, maka nilainya akan berkurang
di masa mendatang karena berarti Anda menghilangkan nilai bunga yang bisa Anda
dapatkan melalui investasi.
Jumlah tersebut juga akan berkurang nilainya karena inflasi—yang menaikkan harga
barang. Inilah risiko menyimpan uang ketimbang menginvestasikannya.
Future value, atau nilai uang di masa mendatang, menunjukkan manfaat dari investasi
dan perolehan dari suku bunga.
Ada dua macam suku bunga yang dapat Anda gunakan untuk menghitung future value,
yaitu simple interest dan compound interest. Simple interest adalah bunga yang Anda
dapatkan dari nilai investasi Anda saat ini. Sedangkan compound interest (bunga
berbunga, bunga majemuk) adalah bunga yang Anda dapatkan dari investasi Anda
saat ini dan dari akumulasi investasi tersebut.
Cara menghitung future value
Anda dapat menghitung future value dari uang yang Anda investasikan saat ini
dengan melipatgandakan uang Anda sesuai dengan faktor future value. Ada dua
macam rumus yang dapat Anda gunakan, yaitu dengan menggunakan simple annual
interest dan annual compound interest.
Mari gunakan contoh simpanan yang Anda miliki tadi, yaitu Rp1.000.000,00. Berapa
uang yang akan Anda dapatkan dengan menginvestasikannya selama dua tahun
dengan suku bunga (simple interest) 5 persen per tahun?
Present value di sini merupakan uang pokok Anda, yaitu satu juta. Dengan i sebesar
5% atau 0,005 dan n 2 (tahun). Bila dimasukkan dalam rumus di atas akan menjadi:
Sehingga future value uang Anda dalam waktu dua tahun adalah Rp1.010.000,00.
Mari gunakan contoh tabungan yang sama, yaitu Rp1.000.000,00. Berapa uang yang
akan Anda dapatkan dengan menginvestasikannya selama dua tahun dengan suku
bunga 5 persen per tahun dan compound interest tahunan?
Present value di sini merupakan uang pokok Anda, yaitu satu juta. Dengan i sebesar
5% atau 0,005 dan n 2 (tahun). Bila dimasukkan dalam rumus di atas akan menjadi:
Sehingga future value uang Anda dalam waktu dua tahun adalah Rp1.102.500,00.
Agar tidak salah dalam menggunakan rumus ini, Anda harus memerhatikan suku
bunga per periode dan periode investasi. Periode investasi juga harus sesuai dengan
kapan investasi berbunga majemuk (compounded). Dalam contoh di atas, bunga yang
diperoleh dalam waktu tahun dan berbunga majemuk dalam waktu tahunan pula.
Ada pun investasi yang memberikan bunga bulanan, sehingga nilai n yang
dimasukkan dalam rumus pun berubah menjadi periode investasi dalam waktu bulan.
Perhatikan pula bahwa suku bunga selalu berdasar pada present value atau investasi
pokok Anda (present value), sedangkan compound interest berarti present value
tumbuh secara eksponensial.
Menghitung future value dapat memberi keuntungan tersendiri bagi Anda. Namun
Anda harus ingat bahwa teori future value ini tidak mengikutsertakan faktor inflasi
dan tidak menyesuaikan nilai uang Anda di masa depan dengan adanya inflasi. Naik
turunnya suku bunga maupun nilai mata uang pun akan memengaruhi nilai uang dan
aset di masa mendatang.
Demikianlah sedikit mengenai future value dan cara menghitungnya yang dapat kami
sampaikan. Semoga bermanfaat dalam pengelolaan keuangan Anda.
Time value of money dipengaruhi oleh opportunity cost (nilai kesempatan) dan inflation factor
(faktor inflasi).
CARA MANUAL
Contoh soal Tuan B memiliki uang sebesar Rp. 500.000, di simpan di bank dengan bunga sebesar
6% dan selama 7 tahun, berapa jumblah uang Tuan B setelah tahun ke 7....?
CARA MANUAL
Rumus : ) m x n
Contoh soal Tuan A menabung di bank BRI sebesar Rp. 500.000 dengan bunga 6% dibayarkan
perbulan, berapa uang Tuan A dalam 1 tahun....?
Jawab :
Rumus:
Contoh soal Tuan B menabung di bank sebesar Rp. 2500.000 dengan bunga 10% dibayarkan 6
bulan sekali berapa uang tuan B dalam setahun...?
Jawab :
Rumus :
Anuitas adalah cast flow periodik dihitung dengan anuity future value.
Contoh soal : Tuan A setiap tahun menyimpan uangnya di bank Rp. 50.000.000 dapat bunga yang
dibayar pada ahir tahun sebesar 10% berapa nilai future value jika keputusan dia itu dilakukan
selama 10 tahun....?
Jawab :
c. CARA MANUAL
796.850.000
Rumus
FV = II x (1 + i)n
= 2.000.000 x (1+0,04)7
= 2.000.000 x (1,04)7
= 2.000.000 x (1,316)
= Rp 2.632.000,-
Manual
Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.080.000
Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.163.200
Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.249.728
Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.339.717,12
Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.433.305,805
Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.530.638,037
Tahun 7 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.631.863,558 => Rp 2.632.000,-
Tn. B menabung uangnya dibank sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 8% per tahun,
selama 7 Tahun. Berapa nilai uang pada tahun ke-7 ?
Diketahui :
II = 2.000.000
i = 8%
n = 7 Tahun
Tabel = II x (1,714)
= 2.000.000 x (1,714)
= Rp 3.428.000,-
Rumus
FV = II x (1+i)n
= 2.000.000 x (1+0,08)7
= 2.000.000 x (1,7138)
= 3.427.648,538 => Rp 3.428.000,-
Manual
Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.160.000
Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.332.800
Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.519.424
Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.720.977,92
Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.938.656,154
Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,08) = 3.173.748,646
Tahun 7 = 2.000.000 x (1+0,08) = 3.427.648,538 => Rp 3.428.000,-
Tn. C menabung uangnya dibank sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 10% per tahun,
selama 7 Tahun. Berapa nilai uang pada tahun ke-7 ?
Diketahui :
II = 2.000.000
i = 10%
n = 7 Tahun
Tabel = II x (1,949)
= 2.000.000 x (1,949)
= Rp 3.898.000.-
Rumus
FV = II x (1+i)n
= 2.000.000 x (1+0,1)7
= 2.000.000 x (1,1)7
= 2.000.000 x (1,948)
= Rp 3.897.434,2,-
Manual
Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.200.000
Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.420.000
Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.662.000
Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.928.200
Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,1) = 3.221.020
Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,1) = 3.543.122
Tahun 7 = 2.000.000 x (1+0,1) = Rp 3.897.434,2,-
b) Interyear Compounding
Tn. H menabung uang sejumlah Rp 2.000.000 dibank, dengan bunga 4% yang
dibayarkan enam bulan sekali. Berapa jumlah uang Tn. H pada tahun ke-7 ?
Rumus
Tn. I menabung uang sejumlah Rp 2.000.000 dibank, dengan bunga 8% yang
dibayarkan enam bulan sekali. Berapa jumlah uang Tn. I pada tahun ke-7 ?
Rumus
Tn. J menabung uang sejumlah Rp 2.000.000 dibank, dengan bunga 10% yang
dibayarkan enam bulan sekali. Berapa jumlah uang Tn. J pada tahun ke-7 ?
Rumus
c) Annuitas
Tn. M setiap tahun menyimpan uang dibank sebesar Rp 2.000.000,- mendapatkan
bunga yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar 4%. Berapa nilai FV. Jika keputusan
tersebut dilakukan selama 7 tahun. Diketahui : II = 2.000.000 i = 4% n = 7 tahun.
Tabel = II x (7,898)
= 2.000.000 x (7,898)
= Rp 15.796.000,-
Rumus
Manual
Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,04)6 = 2.000.000 x (1,2653) = 2.530.600
Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,04)5 = 2.000.000 x (1,2166) = 2.433.200
Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,04)4 = 2.000.000 x (1,1698) = 2.339.600
Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,04)3 = 2.000.000 x (1,1248) = 2.249.600
Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,04)2 = 2.000.000 x (1,0816) = 2.163.200
Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,04)1 = 2.000.000 x (1,04) = 2.080.000
Tahun = 2.000.000 = 2.000.000
= Rp 15.796.200,-
Rumus
Manual
Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,08)6 = 2.000.000 x (1,5868) = 3.173.600
Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,08)5 = 2.000.000 x (1,4693) = 2.938.600
Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,08)4 = 2.000.000 x (1,3604) = 2.720.800
Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,08)3 = 2.000.000 x (1,2597) = 2.519.400
Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,08)2 = 2.000.000 x (1,1664) = 2.332.800
Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,08)1 = 2.000.000 x (1,08) = 2.160.000
Tahun = 2.000.000 = 2.000.000
= Rp 17.845.200,-
Rumus
Manual
Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,1)6 = 2.000.000 x (1,7715) = 3.543.122
Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,1)5 = 2.000.000 x (1,6105) = 3.221.000
Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,1)4 = 2.000.000 x (1,4641) = 2.928.200
Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,1)3 = 2.000.000 x (1,331) = 2.662.000
Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,1)2 = 2.000.000 x (1,21) = 2.420.000
Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,1)1 = 2.000.000 x (1,1) = 2.200.000
Tahun = 2.000.000 = 2.000.000
= Rp 18.974.322,-
Konsep Nilai Waktu Dari Uang
Konsep Dasar :
Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa
depan. Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan
dengan nilainya nanti di masa mendatang
Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan
uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun
1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta
masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang
satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di
jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut
perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner.
Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar
dipahami dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh
angka-angka yang fantastis, namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru
kerugian yang kita dapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta
rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50
juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis
dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai 50
juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari
sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga)
tertentu.
Future Value = Mo ( 1 + i )n
Mo = Modal awal
Contoh 1 :
Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp.
10.000.000,-dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia
memberi bunga 10 % per tahun, maka pada 31 Desember
2005 Tuan Budi akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal ppoko
ditambah bunganya.
Future Value = Mo ( 1 + i )n
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ).
Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp. 11.000.000,-
4. ANNUITY (Annuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan
secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai
kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai
imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap
interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu
saham preferen.
adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran
dengan waktu dibungamajemukkan.
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap
periode)
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
B. Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal
interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal
interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.