Anda di halaman 1dari 6

Salah satu massalah yang melibatkan barisan dan deret bilangan adalah masalah

pertumbuhan dan peluruhan.

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitas sebuah objek pada rentang waktu
tertentu dengan perubahan naik, artinya kuantitas objek tersebut bertambah.
Secara umum, pertumbuhan ditulis 𝑈 , 𝑈 , 𝑈 , … , 𝑈 dengan 𝑈 < 𝑈 < 𝑈 <
…< 𝑈 .

Contoh 1 :
Penduduk sebuah kota mengalami peningkatan sebesar 2% tiap tahun dari tahun
sebelumnya. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk kota
tersebut 900.000 jiwa. Tentukan jumlah penduduk di kota tersebut pada tahun 2027.
Jawab :
Persoalan tersebut merupakan masalah pertumbuhan yang dapat diselesaikan
dengan deret geometri.
Suku pertama barisan tersebut adalah jumlah penduduk tahun 2020, sehingga:
𝑈 = 𝑎 = 900.000 jiwa
Pertumbuhan 2% tiap tahun dari tahun sebelumnya (kita sebut 𝑖 ), sehingga:
𝑖 = 2% = 0,02
Rasio (𝑟) barisan tersebut adalah:
𝑟 = 1 + 𝑖 = 1 + 0,02 = 1,02
Banyak suku (𝑛) adalah:
𝑛 = 2027 – 2020 + 1= 8
Sehingga:
𝑈 = 𝑎∙𝑟
𝑈 = 900.000 ∙ (1,02)
= 900.000 ∙ (1,02)
= 900.000 ∙ 1,1487 ((1,02) dihitung pakai kalkulator, dibulatkan 4 desimal)
= 1.033.830 (dihitung pakai kalkulator)
Jadi jumlah penduduk di kota tersebut tahun 2027 adalah 1.033.830 jiwa.
B. Peluruhan
Peluruhan adalah perubahan secara kuantitas sebuah objek pada rentang waktu
tertentu dengan perubahan turun, artinya kuantitas objek tersebut berkurang.
Dengan kata lain, peluruhan adalah kebalikan dari pertumbuhan.
Secara umum, peluruhan ditulis 𝑈 , 𝑈 , 𝑈 , … , 𝑈 dengan 𝑈 > 𝑈 > 𝑈 > … >
𝑈 .

Contoh 2 :
Sebuah pabrik membeli mesin produksi pada tahun 2019 seharga Rp500.000.000,00.
Mesin tersebut mengalami penurunan harga sebesar 5% setiap tahun dari tahun
sebelumnya. Tentukan harga mesin tersebut pada tahun 2024.
Jawab :
Persoalan tersebut merupakan masalah peluruhan yang dapat diselesaikan dengan
deret geometri.
𝑈 = 𝑎 = Rp500.000.000,00
𝑖 = 5% = 0,05
𝑟 = 1 − 𝑖 = 1 − 0,05 = 0,95
𝑛 = 2024 − 2019 + 1 = 6
𝑈 = 𝑎∙𝑟
𝑈 = 500.000.000 ∙ (0,95)
= 500.000.000 ∙ 0,7738
= 368.900.000
Jadi, harga mesin pada tahun 2024 adalah Rp368.900.000,00.

Bunga adalah uang dibayarkan oleh perorangan atau organisasi atas penyesuaian
sejumlah uang yang disebut uang pokok (modal ). Bunga biasanya dibayarkan pada
jangka waktu tertentu yang telah dispesifikasikan, misalnya tahunan, setengah
tahunan, kuartalan, atau bulanan. Total dari uang pokok dan bunganya disebut jumlah
uang.
Suku bunga atau tingkat bunga adalah perbandingan antara bunga yang dikenakan
dalam satu satuan waktu tertentu dengan uang pokok. Satuan waktu diambil satu
tahun, kecuali dispesifikasikan lain. Suku bunga dinyatakan dalam persentase (%).
Misalnya modal sebesar Rp10.000.000,00 dan bunga Rp200.000,00 per tahun, maka
200.000
suku bungan adalah 10.000.000 = 0,02 = 2%.

Sebagai ilustrasi:
Andaikan Pak Budi meminjam uang, maka setelah beberapa waktu ia harus
mengembalikan uang itu beserta bunganya. Jika setiap tahun bunganya tetap
dibayarkan, modal yang menjadi dasar perhitungan dalam tahun berikutnya akan
tetap besarnya. Bunga tetap ini disebut 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙.
Namu, jika pada akhir tiap tahunnya bunga tidak dibayarkan, maka modal yang
menjadi dasar untuk perhitungan bunga dalam tahun berikutnya akan bertambah
besar, sebab bunga dalam tahun yang lampau turut pula menghasilkan bunga dalam
tahun berikutnya. Dengan kata lain, dalam kasus terakhir ini merupakan
“𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎” yang disebut 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑚𝑎𝑗𝑒𝑚𝑢𝑘.
Uraian singkat di atas menjelaskan perbedaan antara bunga tungga dan bunga
majemuk. Pada bagian ini, kita hanya membahas mengenai bunga majemuk, yang
merupaan penerapan deret geometri.

Menentukan nilai akhir bunga majemuk


Sebuah modal sebesar Rp1.000.000,00 diperbungakan dengan bunga majemuk 5%
per tahun. Maka pada akhir tahun pertama modal menjadi:
5 5
1.000.000 + 100 × 1.000.000 = 1.000.000 1 + 100

= 1.000.000 × 1,05
Pada tahun kedua modal mejadi:
5
(1.000.000  1,05) + 100 × 1.000.000 × 1,05

5
= (1.000.000  1,05) 1 + 100

= 1.000.000 × 1,05 × 1,05


= 1.000.000 × 1,05
Pada akhir tahun ketiga modal menjadi:
5
(1.000.000 × 1,05 ) + × 1.000.000 × 1,05
100
5
= (1.000.000 × 1,05 ) 1 + 100

= 1.000.000 × 1,05 × 1,05


= 1.000.000 × 1,05
Dengan cara yang sama, kita dapatkan pada akhir tahun keempat modal menjadi:
1.000.000 × 1,05
Dan seterusnya.
Sehingga didapat:
Jika modal sebesar 𝑀 diperbungakan dengan bunga majemuk 𝑖 = 𝑝% per
tahun dan besar modal setelah 𝑛 tahun dinyatakan dengan 𝑀 , maka rumus
nilai akhirnya adalah

𝑴𝒏 = 𝑴(𝟏 + 𝒊)𝒏

Contoh 3 :
Sebuah modal sebesar Rp1.200.000,00 diperbungakan dengan bunga majemuk 4%
per tahun. Tentukan besar modal itu setelah:
a. 5 tahun
b. 8 tahun
Jawab :
Diketahui: 𝑀 = 1.200.000; 𝑖 = 4% = 0,04
Rumus nilai akhir: 𝑀 = 𝑀(1 + 𝑖)
a. Nilai akhir setelah 5 tahun (𝑛 = 5)
𝑀 = 1.200.000(1 + 0,04)
= 1.200.000 (1,04)
= 1.200.000  1,2166529024
= 1.459.983,48
Jadi besar modal setelah 5 tahun adalah Rp1.459.983,48.
b. Nilai akhir setelah 8 tahun (𝑛 = 8)
𝑀 = 1.200.000(1 + 0,04)
= 1.200.000(1,04)
= 1.200.000  1,3686
= 1.642.320
Jadi besar modal setelah 8 tahun adalah Rp1.642.320,00.
Contoh 4 :
Tentukan nilai akhir sebuah modal sebesar Rp1.500.000,00 yang diperbungakan
selama 9 tahun dengan suku bunga majemuk 6% per triwulan.
Jawab :
Modal 𝑀 = 1.500.000
Bunga 𝑖 = 6% = 0,06 per triwulan
Oleh karena 1 tahun = 4 triwulan, maka 9 tahun = 36 triwulan, ini berarti 𝑛 = 36.
𝑀 = 𝑀(1 + 𝑖)
𝑀 = 1.500.000(1 + 0,06)
= 1.500.000(1,06)
= 1.500.000 × 8,1473
= 12.220.950
𝑀 = Rp12.220.950,00.

Contoh 5 :
Tentukan nilai akhir sebuah modal yang besarnya Rp1.000.000,00 yang
diperbungakan dengan bunga majemuk selama 3 tahun 4 bulan dengan bunga 15%
per tahun.
Jawab :
Dalam rumus 𝑀 = 𝑀(1 + 𝑖) , 𝑛 merupakan bilangan bulat positif. Apabila 𝑛 suatu
bilangan pecahan positif, maka untuk menghitung bunga biasanya dilakukan konversi
periode bunga sehingga diperoleh bilangan bulat.
3 tahun 4 bulan = 40 bulan
15%
Suku bunga = 1 tahun

15%
= 12 bulan

1,25%
= 1 bulan

= 1,25% per bulan


𝑀 = 𝑀(1 + 𝑖)
𝑀 = 1.000.000(1 + 0,0125)
= 1.000.000(1,0125)
= 1.000.000 × 1,6436
= 1.643.600
Jadi, nilai akhir modal tersebut adalah Rp1.643.600,00.
1. Penduduk sebuah kota mengalami peningkatan sebesar 𝑎% setiap tahun dari tahun
sebelumnya. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2015, jumlah penduduk di
kota tersebut 270.000 jiwa. Jika pada tahun 2020 jumlah penduduk kota tersebut
sebanyak 313.004 jiwa, tentukan jumlah penduduk pada tahun 2025.
2. Kultur jaringan pada suatu uji laboratorium menunjukkan bahwa satu bakteri dapat
membelah diri menjadi 2 dalam waktu 5 menit. Pada awal kultur jaringan tersebut
terdapat 500 bakteri. Tentukan banyak bakteri setelah 2 jam.
3. Sebuah industri rumah tangga yang baru beroperasi pada tahun 2017 membeli mesin
produksi seharga Rp300.000.000,00. Dengan berjalannya proses produksi, harga
mesin mengalami penuruan sebesar 9% setiap tahun dari tahun sebelumnya.
Tentukan harga mesin pada:
a. tahun 2020
b. tahun 2023
c. tahun 2028
4. Tentukan nilai akhir sebuah modal sebesar Rp125.000.000,00 diperbungakan dengan
bungan majemuk selama 8 tahun:
1
a. dengan bunga 2 2 % tiap triwulan,
b. dengan bunga 6% tiap setengah tahun.
5. Hitunglah nilai akhir sebuah modal sebesar Rp300.000.000,00 yang diperbungakan
selama 54 tahun dengan bunga majemuk. Dasar bunga 2% per tahun.

Anda mungkin juga menyukai