Anda di halaman 1dari 26

BAB I

BUNGA, PERTUMBUHAN DAN ANUITAS

Kompetensi Dasar : Menganalisis bunga, pertumbuhan dan anuitas


Perhitungan untuk bunga, pertumbuhan, dan anuitas menggunakan konsep baris dan deret
pada aritmatika dan geometri.

A. BUNGA
Bunga (suku bunga) adalah Jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir
suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan bersama. Bunga ada dua jenis yaitu
bunga tunggal dan bunga majemuk. Berikut ini perbedaannya:

Pak Rian berencana menginvestasikan uangnya sebesar Rp50.000.000,00 di bank


dengan keinginan mendapatkan keuntungan yang besar. Dia memasuki bank lokal A
di daerahnya dan bertemu dengan pegawai di sana. Bank tersebut menawarkan
program investasi dengan bunga tunggal 10% tiap tahunnya selama 4 tahun. Sebelum
memutuskan berinvestasi, Pak Rian pergi ke bank lokal B yang yang tidak jauh dari
bank sebelumnya. Bank B menawarkan program investasi dengan modal sama selama
4 tahun tetapi dengan bunga majemuk 10% tiap tahunnya.

Pak Rian membuat perhitungan sendiri yang dapat dilihat di tabel investasi Bank A dan Bank
B di bawah ini:

Bank A (Bunga Tunggal)

50.000.000 60.000.000
10% x 50.000.000 = 5.000.000 5.000.000
+ +
55.000.000 65.000.000

Modal awal Tahun ke-2 Tahun ke-4

Tahun ke-1 Tahun ke-3


50.000.000 55.000.000 65.000.000
10% x 50.000.000 = 5.000.000 5.000.000
+ +
60.000.000 70.000.000

Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung dari besarnya modal pokok untuk seluruh
periode transaksi.

1
Jika modal awal sebesar mendapat bunga tunggal sebesar b (dalam persentase) per
bulan, maka setelah n bulan besar modalnya menjadi:

Contoh soal:
Paman mendepositkan uang Rp 100.000.000,00 di bank dengan bunga 3,6% per tahun dan
bunga setiap bulannya akan dikirim bank ke rekening tabungan paman selama 1 tahun.
Uang paman setelah 1 tahun adalah…
Jawab :
𝑀0 = 100.000.000
𝑏 = 3,6% / tahun
𝑛 = 1 tahun
Sehingga, 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑛 . 𝑏)
03,6
𝑀1 = 100.000.000 (1 + . 1)
100
= …………………………………
= 103.600.000

Coba kerjakan jika yang diketahuinya;


𝑀 = 100.000.000
𝑏 = 3,6% / tahun
𝑛 = 6 bulan
Maka, ……………………………………………….
……………………………………………..
…………………………………………….

Bank B (Bunga Majemuk)

50.000.000 60.500.000
10% x 50.000.000 = 5.000.000 10% x 60.500.000 = 6.050.000
+ +
55.000.000 66.550.000

Modal awal Tahun ke-2 Tahun ke-4

Tahun ke-1 Tahun ke-3


50.000.000 55.000.000 66.550.000
10% x 55.000.000 = 5.500.000 10% x 66.550.000 = 6.655.000
+ +
60.500.000 73.205.000

2
Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung tidak hanya dari besarnya modal pokok
tapi juga dari akumulasi bunga periode sebelumnya. Besarnya modal akhir setelah periode
ke-n ( ) dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :
𝑀𝑛 = Besar Modal Akhir
𝑀0 = Modal awal
𝑏 = suku bunga pada saat periode (%)
𝑛 = banyak periode
Contoh soal:
Faza menabung uangnya di bank sebesar Rp 5.000.000,00. Bank tersebut memberikan
bunga majemuk sebesar 6% per tahun yang dibayarkan tiap bulan. Setelah 1 tahun, Faza
mengambil seluruh uangnya. Jumlah keseluruhan uang Faza adalah....

Jawab
𝑀0 = 5.000.000
𝑏 = 6% / tahun
𝑛 = 1 tahun
Sehingga, 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑏)𝑛
𝑀1 = ....................................................
= ....................................................

B. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan merupakan kenaikan jumlah pada tiap periode waktu berdasarkan suatu
rasio pertumbuhan. Jika jumlah awal adalah dan rasio adalah r per tahun, maka pada akhir
tahun ke-n, jumlah akhirnya menjadi :

Contoh :
Jumlah penduduk 10.000 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 5% per tahun, maka pada
akhir tahun ke-4, jumlahnya

C. ANUITAS
Sejumlah pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang terdiri dari atas bagian bunga dan
bagian angsuran.
Anuitas = Angsuran + Bunga

𝐴 = 𝑎𝑛 + 𝑏𝑛

3
Angsuran ke-n (𝑎𝑛 )
𝑎𝑛 = 𝑎1 (1 + 𝑖 )𝑛−1
Keterangan :
𝑎𝑛 = angsuran ke – n
𝑎1 = angsuran pertama
𝑖 = suku bunga setiap periodenya

Contoh soal:
1. Suatu pinjaman akan dilunasi dengan system anuitas bulanan. Jika besarnya anuitas Rp.
400.000, maka tentukan:
a. Besarnya angsuran pertama jika bunga pertama = Rp 250.000
b. Besarnya bunga ke 5 jika angsuran ke 5 adalah Rp 315.000
Jawab :
a. Menentukan 𝑎1 dengan 𝑏2 = 250.000
𝐴 = 𝑎𝑛 + 𝑏𝑛
𝐴 = 𝑎1 + 𝑏1
𝑎1 = 𝐴 − 𝑏1
𝑎1 = 400.000 − 250.000
𝑎1 = ...........
b. Menentukan 𝑏5 dengan 𝑎5 = 315.000
𝐴 = 𝑎5 + 𝑏5
𝑏5 = 𝐴 − 𝑎5
𝑏5 = 400.000 − 315.000
𝑏5 = ............

Jika Anuitas (A) belum diketahui, maka rumusnya :


𝑀×𝑖
𝐴 = 1−(1+𝑖)−𝑛

Hubungan Anuitas dengan Angsuran pertama (𝑎1 )


𝐴 = 𝑎1 (1 + 𝑖 )𝑛
Contoh soal :
Tentukan nilai anuitas dari suatu pinjaman sebsar Rp. 5.000.000 selama 2 tahun dengan suku
bunga 2% perbulan!
Jawab:
Diketahui : M = 5.000.000, i = 2% = 0,02 dan n = 2 tahun = 24 bulan
Ditanya : Anuitas (A)

4
𝑀×𝑖
𝐴 = 1−(1+𝑖)𝑛
5.000.000(0,02)
𝐴= 1−(1+0,02)−24
100.000
𝐴 = 1−(1,02)−24
100.000
𝐴 = 0,0378278512

A = 264.355,49
Jadi besar anuitas adalah Rp 264.355,49

1. Uang sebesar Rp 100.000.000,00 disimpan di bank dengan suku bunga 9,6% per tahun
dengan sistem bunga tunggal yang dibayarkan setiap bulan. Hitunglah besar uang tersebut
setelah 4 bulan ?
2. Sarah menabungkan uangnya sebesar Rp5.000.000,00 di bank yang menjanjikan bunga
majemuk 6% per tahun yang dibayarkan tiap bulan. Setelah 2 tahun Sarah mengambil
semua uangnya, Berapakah jumlah uangnya?
3. Banyak penduduk suatu kota setiap tahun meningkat sekitar 1% dari banyak penduduk
tahun sebelumnya. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2009, penduduk di kota
tersebut berbanyak 100.000 orang. Hitung banyak penduduk pada akhir tahun 2014 !
4. Suatu pinjaman sebesar Rp10.000.000,00 akan dilunasi dengan 10 anuitas atas dasar
bunga 2% per bulan. Hitunglah besar anuitasnya, angsuran dan bunga pada anuitas ke-4!

Jawab :

5
6
BAB II
TRIGONOMETRI

Kompetensi Dasar : Menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku


A. Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
1. Panjang sisi-sisi suatu segitiga

Panjang sisi dihadapan sudut 𝛼 dinamakan a


Panjang sisi dihadapan sudut 𝛽 dinamakan b
Panjang sisi dihadapan sdut 𝛾 dinamakan c
Panjang sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku mempunyai hubungan phytagoras 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏2

2. Besar sudut pada segitiga


Jumlah ketiga sudut dalam segitiga adalah 𝛼 + 𝛽 + 𝛾 = 180°

3. Perbandingan pada sisi-sisi segitiga


𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑏 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏 1
 sin 𝛽 = 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 =  csc 𝛽 = = 𝑐 = sin 𝛽
𝑐 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑎 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑐 1
 cos 𝛽 = =  sec 𝛽 = 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 = 𝑎 = cos 𝛽
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑐
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑏 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑎 1
 tan 𝛽 = 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 = 𝑎  cot 𝛽 = = 𝑏 = tan 𝛽
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛

Contoh soal :
Diketahui segitiga siku-siku ABC, siku-siku di C, panjang a = 4 cm, b = 3 cm.
a. Tentukan panjang sisi c
b. Tentukan nilai perbandingan trigonometri sudut 𝛼

Jawab :
𝑐 = √𝑎2 + 𝑏2 = √42 + 32 = √25 = 5
𝑎 4
sin 𝛼 = =5
𝑐
𝑏 3
cos 𝛼 = 𝑐
=5
𝑎 4
tan 𝛼 = 𝑏 = 3

7
1. Pada segitiga dibawah tentukan nilai dari 2. Tentukan nilai sin A, cos A, tan A dari
sin 𝛼 , cos 𝛼, tan 𝛼 adalah.... gambar dibawah ini

3. Tentukanlah nilai Sin B, Cos B, dan Tan B 4. Diketahui segitiga ABC, siku-siku di C,
dari segitiga dibawah ini dengan panjang AB = 10cm, AC = 8cm.
Tentukan nilai perbandingan trigonometri
pada sudut A

8
5. Pada segitiga ABC siku-siku di B. Jika 6. Diketahui segitiga ABC, siku-siku di C
panjang AB = 3cm dan BC = 4cm, maka dengan panjang AB = 13cm, BC = 5 cm,
nilai sin A = …. tentukan nilai perbandingan trigonometri
sudut B

7 12
7. Diketahui sin A =25 . Tentukanlah nilai 8. Diketahui cos A = 13 dan 90° ≤ 𝐴 ≤
dari Cos A dan tan A 180°.
Nilai tan A dan sin A adalah….

9
9. Sebuah tiang telepon tumbang tertiup 10. Sebatang bambu sepanjang 10 meter roboh
angin putting beliung, bersandar pada terkena angin dan ujungnya tersandar pada
sebuah tembok yang vertikal, membentuk pagar sebuah pekarangan, seperti nampak
sudut sebesar 30° dengan garis horisontal. pada gambar berikut. Tinggi pagar
Jika jarak pangkal tiang ke tembok adalah pekarangan tersebut (t) adalah….
8 m, maka tinggi tembok itu adalah….

10
Kompetensi Dasar : Menentukan nilai sudut berelasi diberbagai kudran

B. Perbandingan trigonometri sudut istimewa

Tabel sudut istimewa

Rumus perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut di semua kuadran

 Rumus di kuadran II  Rumus di kuadran I

sin(90 + 𝛼) = cos 𝛼 atau sin(180 − 𝛼) = sin 𝛼 sin(90 − 𝛼) = cos 𝛼


cos(90 + 𝛼) = − sin 𝛼 cos(180 − 𝛼) = − cos 𝛼 cos(90 − 𝛼) = sin 𝛼
tan(90 + 𝛼) = − cot 𝛼 tan(180 − 𝛼) = − cot 𝛼 tan(90 − 𝛼) = cot 𝛼

 Rumus di kuadran III  Rumus di kuadran IV

sin(180 + 𝛼) = − sin 𝛼 atau sin(270 − 𝛼) = − cos 𝛼 sin(270 + 𝛼) = − cos 𝛼


cos(180 + 𝛼) = − cos 𝛼 cos(270 − 𝛼) = − sin 𝛼 cos(270 + 𝛼) = sin 𝛼
tan(180 + 𝛼) = tan 𝛼 tan(270 − 𝛼) = cot 𝛼 tan(270 + 𝛼) = − cot 𝛼
atau
sin(360 − 𝛼) = − sin 𝛼
cos(360 − 𝛼) = cos 𝛼
tan(360 − 𝛼) = − tan 𝛼

11
1. Tentukanlah nilai dari sin 120° 2. Tentukanlah nilai dari sin 135°

3. Tentukanlah nilai dari sin 150° 4. Tentukanlah nilai dari sin 180°

5. Tentukanlah nilai dari sin 210° 6. Tentukanlah nilai dari sin 270°

7. Tentukanlah nilai dari sin 240° 8. Tentukanlah nilai dari sin 225°

12
9. Tentukanlah nilai dari sin 300° 10. Tentukanlah nilai dari sin 315°

11. Tentukanlah nilai dari sin 330° 12. Tentukanlah nilai dari sin 360°

13. Tentukanlah nilai dari cos 120° 14. Tentukanlah nilai dari cos 135°

15. Tentukanlah nilai dari cos 150° 16. Tentukanlah nilai dari cos 180°

13
17. Tentukanlah nilai dari cos 210° 18. Tentukanlah nilai dari cos 225°

19. Tentukanlah nilai dari cos 240° 20. Tentukanlah nilai dari cos 270°

21. Tentukanlah nilai dari cos 300° 22. Tentukanlah nilai dari cos 360°

23. Tentukanlah nilai dari cos 330° 24. Tentukanlah nilai dari cos 315°

14
25. Tentukanlah nilai dari tan 120° 26. Tentukanlah nilai dari tan 135°

27. Tentukanlah nilai dari tan 150° 28. Tentukanlah nilai dari tan 180°

29. Tentukanlah nilai dari tan 210° 30. Tentukanlah nilai dari tan 225°

31. Tentukanlah nilai dari tan 240° 32. Tentukanlah nilai dari tan 270°

15
33. Tentukanlah nilai dari tan 300° 34. Tentukanlah nilai dari tan 315°

35. Tentukanlah nilai dari tan 330° 36. Tentukanlah nilai dari tan 360°

16
Kompetensi Dasar : Menentukan koordinat kartesius menjadi koordinat kutub dan
sebaliknya
C. Menkonversikan koordinat kartesius dan kutub
Pengertian :
 Koordinat kartesius adalah suatu titik yang digambar pada sumbu x dan sumbu y, terdiri
dari absis (nilai x) dan ordinat (nilai y), ditulis P(x,y).
 Koordinat kutub adalah koordinat yang digambar pada sumbu x dan y, terdiri dari nilai r (
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 ) dan sudut 𝜃, yaitu sudut yang dibentuk oleh garis OP dan OX, ditulis
P(r,𝜃)

Hubungan koordinat kartesius dengan koordinat kutub diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Dengan demikian, apabila dari koordinat kartesius
menjadi koordinat kutub dapat dinyatakan dengan:
𝑃(𝑥, 𝑦) → 𝑃(𝑟, 𝜃)

𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2
𝑦
tan 𝜃 = 𝑥

Apabila koordinat kutub menjadi koordinat


kartesius dapat dinyatakan dengan rumus:
𝑃(𝑟, 𝜃 ) → 𝑃 (𝑥, 𝑦)
𝑥 = 𝑟 . cos 𝜃
𝑦 = 𝑟 . sin 𝜃
Contoh soal :
Nyatakan titik-titik berikut ini kedalam koordinat kutub atau koordinat kartesius (sesuai
dengan yang diketahui).
a. P(4,4)
b. P(6,120°)
Penyelesaian :
a. P(4,4) b. P(6,120°)
𝑟 = √42 + 42 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
4 𝑥 = 6 cos 120° 𝑦 = 6 sin 120°
tan 𝜃 = 4 = 1
𝑥 = 6 cos(180 − 60)° 𝑦 = 6 sin(180 − 60)°
𝜃 = arctan 1 𝑥 = 6(− cos 60°) 𝑦 = 6 (sin 60°)
𝜃 = 45° 1 1
Jadi, koordinat kutubnya 𝑥 = 6(− 2) 𝑦 = 6 (2 √3)
adalah 𝑃(4√2 , 45°) 𝑥 = −3 𝑦 = 3√3

Jadi koordinat kartesius adalah 𝑃(−3 , 3√3)

17
1. Koordinat kartesius dari titik P(10,120°) 2. Koordinat kartesius titik P(-4,4 ,√3)
adalah….. Koordinat kutubnya adalah….

3. Koordinat kartesius titik S(10,300°) 4. Koordinat kutub di titik Q (2√3 , -2)


adalah….. adalah….

5. Diketahui koordinat kutub titik R ( 6, 1500 ). 6. Koordinat kartesius titik A (6, 6√3),
Koordinat kartesiusnya adalah … . koordinat kutub titik A adalah…

18
7. Koordinat kartesius dari P(6 , 120°) 8. Jika diketahui koordinat kartesius (-5 , 5),
adalah…. maka koordinat kutubnya adalah…

9. Jika diketahui dalam koordinat kutub titik 10. Koordinat kutub dari titik A (-7 , 7)
(14 , 60°) maka jika diubah ke koordinat adalah…
kartesius titiknya adalah….

11. Koordinat kartesisu untuk titik M(8 , 150°) 12. Koordinat kutub dari (√3 , 1) adalah ….
adalah…

19
BAB III
ATURAN SINUS DAN KOSINUS

Kompetensi Dasar : Menerapkan aturan sinus dan cosinus

1. Aturan Sinus
Perhatikan segitiga ABC berikut :

Berdasarkan segitigas ABC diatas, berlaku aturan sinus sebagai berikut :

Contoh soal aturan sinus :


Diketahui segitiga ABC dengan ∠𝐴 = 30°, ∠𝐶 = 105° dan BC = 10 cm. panjang AC = ..
Jawab :
Karena jumlah besar sudut dalam segitiga selalu 180°, maka
∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 = 180°
30° + ∠𝐵 + 105° = 180°
∠𝐵 = 45°

𝑏 𝑎
sin 𝐵
= sin 𝐴
𝑏 10
= sin 30°
sin 45°
𝑏 10
1 = 1
2
√2 2
𝑏 = ……
Jadi, panjang AC atau sisi b adalah ….. cm

2. Aturan Cosinus
Perhatikan segitigas ABC berikut ini :

Berdasarkan segitiga tersebut berlaku :

20
Contoh soal aturan cosinus:
Diketahui segitiga ABC, AB = 8 cm, AC = 5 cm, ∠𝐴 = 60°. Hitung panjang BC
Jawab :
𝑎2 = 𝑏2 + 𝑐 2 − 2𝑏𝑐 cos 𝐴
= 52 + 82 − 2.5.8 cos 60
= …………………………
= …………………………
= ……….
𝑎 = …….. cm

1. Pada segitiga ABC, besar ∠𝐴 = 60°, 2. Diketahui segitiga ABC, dengan besar AC
∠𝐵 = 45° dan sisi AC = 2√3 cm. panjang = 10 cm, AB = 12 cm dan ∠𝐴 = 60°.
sisi BC adalah…. Panjang sisi BC = …….

21
3. Pada segitiga ABC diketahui AB = 20 cm, 4. Diketahui ∆𝐴𝐵𝐶, panjang b = 10 cm,
AC = 10√3 cm dan BC = 10 cm. Besar ∠𝐴 = 30° dan ∠𝐵 = 45° adalah….
∠𝐵 = …..

5. Pada ∆𝑃𝑄𝑅, panjang PQ = 4 cm, PR = 6. Diketahui segitiga ABC, dengan besar AC


4√2 cm, ∠𝑅 = 30°. Maka besar ∠𝑃 = 10 cm, AB = 12 cm dan ∠𝐴 = 60°.
adalah…. Panjang sisi BC = ….. cm

22
7. Dalam segitiga ABC diketahui AC = 5, 8. Sebuah segitiga ABC dengan panjang AB
AB = 8 dan ∠𝐶𝐴𝐵 = 60°. Nilai = 6 cm, BC = 5 cm, dan AC = 4 cm. maka
cos ∠𝐴𝐶𝐵 = …….. nilai kosinus sudut B adalah….

9. Cari panjang BC dari gambar dibawah 10. Dari segitiga dibawah cari panjang AC

23
BAB IV
FUNGSI TRIGONOMETRI

Kompetensi Dasar : Menerapkan nilai perbandingan trigonometri pada grafik fungsi


trigonometri

Fungsi trigonometri merupakan suatu fungsi yang grafiknya berulang secara terus menerus
dalam periode tertentu. Fungsi dari periode itu sendiri merupakan suatu jarak antara dua
puncak/lembah atau jarak antara awal puncak dan akhir lembah. Selain itu, terdapat amplitudo
yang merupakan setengah dari selisih nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi. Rumus
amplitudo sebagai berikut:

Fungsi trigonometri sederhana meliputi fungsi sinus, fungsi cosinus dan fungsi tangen. Masing-
masing fungsi tersebut dijelaskan dalam bentuk grafik baku fungsi trigonometri seperti berikut:

 Grafik Fungsi Sinus, y = sin x

Nilai dari sinus adalah -1 ≤ sin (x) ≤ 1

24
 Grafik Fungsi Cosinus, y = cos x

Nilai dari cosinus adalah -1 ≤ cos (x) ≤ 1

 Grafik Fungsi Tangen, y = tan x

Grafik tangen ini tidak mempunyai nilai maksimum.

Selain itu terdapat grafik tidak baku pada fungsi trigonometri yang lebih kompleks. Bentuk
fungsinya adalah:

25
Fungsi trigonometri memiliki nilai minimum dan maksimum, cara menentukannya dapat
menggunakan metode grafik dan melalui rumus. Metode grafik dengan cara menggambarkan
grafiknya, titik puncak pada bukit adalah nilai maksimum sedangkan titik terendah pada lembah
adalah nilai minimum. Selain dengan grafik, nilai maksimum dan nilai minimum dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:

Supaya kamu lebih paham, coba kerjakan contoh soal di bawah ini ya
Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum dari fungsi trigonometri di bawah ini!
a. f(x) = 2 sin 2x + 5
b. f(x) = -3 cos 3(x+90°) - 8
Jawab:

a. f(x) = 2 sin 2x + 5 → a = 2 , c = 5
Nilai maksimum = |a| + c = |2| + 5 = 7
Nilai minimum = -|a| + c = -|2| + 5 = 3
b. f(x) = -3 cos 3(x+90°) - 8 → a = -3 , c = -8
Nilai maksimum = |a| + c = |-3| + |-8| = 11
Nilai minimum = -|a| + c = -|-3| + |-8| = 5

26

Anda mungkin juga menyukai